Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan dan mengelola
sesuatu yang baru melalui proses kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang sukses.
Kewirausahaan termasuk penggerak roda ekonomi. Kewirausahaan
berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja baru, menyerap tenaga kerja, mendorong inovasi dan kemandirian masyarakat, serta meningkatkan daya saing negara. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan dan mengelola sesuatu yang baru melalui proses kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang sukses, memecahkan persoalan, dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau usaha. Orang yang melakukan aktivitas wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur. Menurut buku Prinsip-Prinsip Dasar Kewirausahaan, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup.
Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli Menurut Thomas W.
Zimmerer (1996), kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Schumpeter (1934) menjelaskan, kewirausahaan dipandang sebagai
kombinasi baru, termasuk melakukan hal-hal baru yang sudah dilakukan dengan cara baru. Kombinasi baru meliputi: Pengenalan barang baru. Metode produksi baru. Pembukaan pasar baru. Sumber pasokan baru.
Menurut Acmad Sanusi (1994), kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. Kirzner (1973) mendefinisikan kewirausahaan adalah kemampuan untuk melihat peluang baru. Pengakuan dan pemanfaatan peluang ini akan cenderung untuk memperbaiki pasar dan membawanya kembali ke keseimbangan.
Menurut Rumelt (1987), kewirausahaan adalah penciptaan bisnis baru
yang berarti mereka tidak persis menduplikasi bisnis yang sudah ada, tetapi memiliki beberapa unsur kebaruan.
Sharma dan Chrisman (1999) menyatakan bahwa kewirausahaan
mencakup tindakan penciptaan, pembaruan, atau inovasi organisasi yang terjadi di dalam atau di luar organisasi yang ada.
Berdasarkan buku Teori dan Konsep Kewirausahaan, Suryana (2003)
menjelaskan enam hakikat kewirausahaan sebagai berikut. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different). Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative) dan berbeda (innovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, atau menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru lebih efisien. Karakteristik Kewirausahaan Merangkum buku Kewirausahaan (2021), M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer menjelaskan karakteristik kewirausahaan sebagai berikut: Keinginan untuk tanggung jawab yang bertanggung jawab atas upaya mereka. Preferensi untuk risiko sedang. Artinya, selalu menghindari risiko terlalu rendah atau terlalu tinggi. Keyakinan dalam kesuksesan mereka. Hasrat untuk mendapatkan umpan balik yang cepat, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya untuk masa depan yang lebih baik. Energik, penuh semangat, dan berusaha mewujudkan keinginannya dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Orientasi masa depan, yakni memiliki visi dan misi jangka panjang. Keterampilan organisasi, yaitu kemampuan mengatur sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
Tujuan Kewirausahaan Menurut Kamil (2012), tujuan kewirausahaan
adalah: Mewujudkan gagasan inovatif dari seseorang dalam bidang usaha. Menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dalam bidang usaha. Mengganti tatanan ekonomi dengan mengenalkan produk, layanan, penciptaan pengelolaan, menggali bahan-bahan mentah baru dalam usaha. Suatu proses untuk mengerjakan sesuatu yang baru. Menciptakan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah- masalah dalam bidang usaha. Mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang dalam bidang usaha. Menemukan cara-cara berpikir yangbaru dan melakukannya dalam bidang usaha.
Tahapan Umum Kewirausahaan Berikut tahapan umum
kewirausahaan dengan penjelasannya. Tahap awal. Kewirausahaan dimulai ketika seseorang berniat untuk memulai bisnis dengan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Pertama, mencari kemungkinan peluang bisnis baru, baik itu memulai bisnis baru, melakukan akuisisi, atau membuat franchise. Kedua, pilih jenis bisnis, misalnya pertanian, industri, manufaktur, atau jasa. Tahap pengembangan bisnis. Pada tahap ini, pengusaha mengelola semua aspek terkait bisnis, termasuk keuangan, sumber daya manusia, kepemilikan, organisasi, dan sebagainya. Menjaga usaha. Wirausahawan menganalisis hasil yang telah dicapai serta kemajuan yang akan dibuat sesuai dengan keadaan. Pengembangan bisnis. Jika hasil yang diperoleh tergolong positif dan mengalami perkembangan, maka ekspansi bisnis merupakan tahap opsional. Penjelasan tersebut tercantum dalam buku Kewirausahaan (2021).
Modal Kewirausahaan Merujuk buku Kewirausahaan (2018), modal
kewirausahaan secara garis besar dibedakan sebagai berikut. 1. Modal Intelektual Wujud dari modal intelektual adalah ide atau gagasan yang disertai pengetahuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab. 2. Modal Sosial dan Moral Modal ini membentuk citra yang didasarkan pada kejujuran dan kepercayaan. Modal sosial yang harus dimiliki seseorang dalam berwirausaha adalah: Kejujuran. Integritas. Menepati janji. Kesetian. Kewajaran. Suka membantu orang lain. Menghormati orang lain. Warga negara yang baik dan tata hukum. Mengejar keunggulan dan bertanggung jawab. 3. Modal Mental Modal mental merupakan keberanian dalam menghadapi risiko yang dilandaskan agama. Bentuk modal mental diwujudkan dalam menghadapi tantangan, keberanian melakukan perubahan dan mengadakan pembaruan, serta berani menjadi yang lebih unggul. 4. Modal Material Modal intelektual, sosial, dan moral yang terbentuk dengan baik akan membentuk modal material dengan sendirinya. Uang atau barang adalah bentuk modal material yang dimiliki wirausahawan.
Kesimpulan dan Tanggapan saya.
Kewirausahaan merupakan sesuatu hal yang penting untuk dipahami oleh setiap orang untuk dapat melakukan usaha secara mandiri dan terlepas dari ketergantungan terhadap orang lain. Untuk mencapai kesuksesan dalam berwirausaha, seseorang harus benar-benar bisa mempersiapkan diri dan memadukan semua faktor pendukungnya. Kesuksesan dalam berwirausaha tidak cukup bermodal kemauan yang keras, modal yang banyak, dan keterampilan yang dimiliki saja, tetapi sejatinya fondasi utama untuk dapat meraih kesuksesan untuk menjadi mandiri dengan berwirausaha adalah faktor psikologis yang selalu siap untuk menghadapi segala situasi dan kondisi yang dihadapi.
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar