Anda di halaman 1dari 11

RESUME

KEWIRAUSAHAAN

HAKEKAT DAN KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH:

JESICA RIBY (NIM: 23113022)

DOSEN PENGAMPUH:

ENA SUMA INDRAWATI, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


UNIVERSITAS ADZKIA

2024
HAKEKAT DAN KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

A. Hakekat Kewirausahaan

Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat


dan menilai kesempatan dan kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya
yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil
keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang
berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan
berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti.
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli sumber
acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya
adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi
(kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner,
1973), dan menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921).
Beberapa definisi tentang kewirausahaan menurut para ahli tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self- employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi
definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau
ketidakpastian.
2. Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat
produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
3. Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan
pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi
ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan
pengawasan.
4. Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan
perubahanperubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk memperkenalkan produk baru atau
dengan kualitas baru. memperkenalkan metode produksi baru, membuka pasar
yang baru (new market), Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau
komponen baru, atau menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan
dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif Sedangkan yang dimaksud dengan seorang wirausahawan
adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-
kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya- sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat. mengambil keuntungan serta memiliki sifat,
watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif dalam. rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.

Ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut,

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang


dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,
1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi
nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar
melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda
agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer, nilai tambah tersebut dapat diciptakan
melalui cara-cara sebagai berikut.
1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing
products or services).
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang
lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of
providing more goods and services with fewer resources).
Menurut Zimmerer. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru. menemukan cara
baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan. cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen..
Secara epismologis, sebenarnya kewirausahaan hakekatnya adalah suatu
kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar,
sumber daya, tenaga pengerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi
tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat herencana, berkata-
kata tetapi juga berbuat merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya
kedalam suatu tindakan yang berorentasi pada sukses. Maka dibutuhkan
kreatifitas, pola pikir tentang sesuatu yang baru serta inovasi, yaitu tindakan
dalam sesuatu yang baru.
ciri-ciri kepribadian seorang wirausaha adalah sebagai berikut:
1. Memiliki cita-cita dan kemudian berusaha mewujudkan cita-cita tersebut.
2. Berani menanggung resiko.
3. Mau dan suka bekerja keras.
4. Memiliki semangat yang tinggi dan tidak mudah putus asa.
5. Memiliki rasa percaya diri yang kuat.
6. Memiliki keterampilan untuk memimpin orang lain.
7. Memiliki daya kreativitas yang tinggi.
Menurut Sukanto Tanoto, yang berkaitan dengan pandangan bisnis. dan
penggunaan sumber daya manusia, ada empat tipe wirausaha, yaitu:
1) Kelompok wirausaha yang tidak memiliki bayangan dan cita-cita untuk
menjadi besar. Bagi kelompok ini, sudah merasa cukup bila hasil bisnisnya
dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.
2) Kelompok wirausaha yang gagal dalam bisnisnya.
3) Kelompok usaha yang sukses semasa pemilik modal atau bisnis masih hidup.
4) Kelompok wirausaha yang menyadari bahwa usahanya tidak dapat
berkembang lebih jauh lagi, kalau tidak mengembangkan sumber daya
manusianya.
Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu
yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan,
memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima
balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Istilah wirausaha muncul kemudian
setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih
kurang sreg dengan kata swasta. Persepsi tentang wirausaha sama dengan
wiraswasta sebagai padanan entrepreneur. Perbedaannya adalah pada penekanan
pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis) pada
wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang terutama karena
memang penekanan pada segi bisnisnya.
Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi
muda pada saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka pendidikan
wiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih
ditonjolkan.
Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami.
terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak
salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau
individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki
kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan untuk
hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta
yang lebih tepat. Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah untuk
menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar
lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan
wirausaha. Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang
diberikan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan kata
wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek finansial maupun
personal, sosial, dan. professional.

B. Konsep Dasar Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah konsep yang melibatkan proses menciptakan,


mengembangkan, dan mengelola bisnis atau inisiatif yang bertujuan untuk
menghasilkan keuntungan. Konsep dasar kewirausahaan meliputi beberapa
elemen kunci:
1. Inovasi: Kewirausahaan sering kali melibatkan inovasi, baik dalam produk,
layanan, proses, atau model bisnis. Inovasi dapat membantu para
wirausahawan membedakan diri mereka dari pesaing dan menciptakan nilai
tambah bagi pelanggan mereka.
2. Risiko: Kewirausahaan sering kali memerlukan pengambilan risiko yang
terkait dengan memulai dan mengelola bisnis. Risiko tersebut bisa meliputi
risiko keuangan, reputasi, atau bahkan risiko pribadi. Para wirausahawan
harus bersedia menghadapi risiko ini untuk mencapai tujuan mereka.
3. Pasar dan Pelanggan: Sukses dalam kewirausahaan sering kali bergantung
pada pemahaman yang baik tentang pasar dan kebutuhan pelanggan. Ini
melibatkan penelitian pasar, identifikasi peluang, dan pengembangan produk
atau layanan yang memenuhi kebutuhan pasar.
4. Kreativitas dan Keterampilan Manajerial: Wirausahawan perlu memiliki
kreativitas untuk memecahkan masalah dan mengidentifikasi peluang baru.
Mereka juga harus memiliki keterampilan manajerial untuk mengelola
sumber daya, mengatur operasi bisnis, dan memimpin tim.
5. Fleksibilitas dan Ketangguhan: Dunia bisnis selalu berubah, dan
kewirausahaan memerlukan fleksibilitas dan ketangguhan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis, teknologi, dan
regulasi.
6. Tujuan Keuntungan: Meskipun banyak wirausahawan juga memiliki tujuan
non-keuntungan, seperti memecahkan masalah sosial atau lingkungan,
keuntungan tetap menjadi fokus utama banyak usaha. Keuntungan adalah
pengukur keberhasilan yang penting dalam banyak model bisnis.
7. Pengembangan Jaringan dan Hubungan: Kewirausahaan sering kali
memerlukan pengembangan jaringan dan hubungan yang kuat dengan
berbagai pihak, termasuk pelanggan, pemasok, mitra, dan investor. Jaringan
ini dapat membantu mendukung pertumbuhan bisnis dan membuka peluang
baru.
Kewirausahaan merupakan proses yang dinamis dan kompleks, dan
konsep dasarnya terus berkembang seiring waktu dan perubahan dalam ekonomi
dan masyarakat. Namun, elemen-elemen di atas dapat memberikan pemahaman
dasar tentang apa yang terlibat dalam menjadi seorang wirausahawan.

C. Karakteristik Kewirausahaan

Untuk menjadi seorang wirausaha, maka kita harus memiliki karakteristik


kewirausahaan. Karakteristik ini sangat diperlukan karena akan memudahkan
seseorang dalam mewujudkan usaha yang akan dibangunnya. Karakteristik
wirausaha sebagai berikut:
1. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya motif tertentu,yaitu motif berprestasi. Menurut Gede Anggan Suhada
(dalam Suryana, 2003 : 32) motif berprestasi adalah suatu nilai social yang
menekankan pada hasratutuk mencapai yan terbaik guna mencapai kepuasan
secara pribadi.Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seprti
yangdikemukakan oleh Maslow (1943) tentang teori motivasi yangdipengaruhi
oleh tingkatan kebutuhan-kebutuhan sesuai dengantingkatan
pemuasannya.Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk
tindakanuntuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih
efisiendibandingkan sebelumnya.Wirausaha yang memiliki motif berprestasi
pada umumnya memiliki cirri-ciri sebagai berikut(Suryana, 2003 : 33-34):
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yangtimbul
pada dirinya
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihatkeberhasilan
dan kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi
4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.Jika tugas
yang diembannya sangat ringan.maka wirausahamerasa kurang tantangan,
tetapi ia selalu menghindari tantangan
2. Disiplin
Karateristik wirausaha yang pertama adalah disiplin. Dalam hal ini,
disiplin bisa berarti sebagai suatu motivasi agar dapat menjalankan usaha
dengan maksimal. Adapun contoh dari karakteristik disiplin, seperti pandai
mengatur waktu, mampu membuat target, dan sebagainya.
3. Jujur
Jujur merupakan salah satu karakteristik wirausaha yang harus dimiliki.
Hal ini dikarenakan dengan sifat jujur, maka akan membuat banyak konsumen
tertarik untuk membeli suatu produk yang diperjualbelikan.
4. Mandiri
Sudah menjadi hal umum apabila dalam menjalankan usaha harus bisa
mengambil keputusan dengan cepat. Oleh karena itu, kamu perlu memiliki
karakteristik mandiri agar tidak terlalu bergantung dengan orang lain dalam
mengambil keputusan.
5. Inovatif
Perkembangan zaman akan terus berubah, sehingga kebutuhan dan
keinginan konsumen akan ikut berubah juga. Maka dari itu, seorang wirausaha
harus memiliki jiwa inovatif agar produk yang dibuatnya terus disukai oleh
konsumen.
6. Memiliki Komitmen yang Tinggi
Suatu usaha akan sulit untuk mengalami perkembangan apabila tidak
adanya komitmen tinggi. Maka dari itu, seorang wirausaha perlu memiliki
komitmen tinggi dalam mengembangkan usahanya. Dengan begitu, usaha yang
dikembangkan akan mampu bersaing dengan kompetitor.
7. Selalu Perspektif
Seorang wirausaha hendaknya seorang yang mampu menatapdepan dengan
lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha
memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke
masa depan adalah orangyang memiliki perspektif dan pandangan ke masa
depan. Karenamemiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu
berusaha untuk berkarsa dan berkarya ( Suryana,2003 : 23).Kuncinya pada
kemampuan utnuk menciptakan sesuatu yang baruserta berbeda dengan yang
sudah ada. Walaupun dengan resikoyang mungkin dapat terjadi, seorang yang
perspektif harus tetaptabah dalam mencari peluang tantangan demi
pembaharuan masadepan.Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha
tidakcepat puas dengan karya yang sudah ad. Karena itu ia
harusmempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
8. Memiliki Kreatifitas Tinggi
Adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. Oleh karena itu
menurutnyakewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baruatau
berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. MenurutZimmerer dalam buku
yang ditulis Suryana (2003 : 24),mengungkapkan bahwa ide kreativitas sering
muncul ketikawirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru
dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakansesuatu dari asalnya
tidak ada.
D. Manfaat Kewirausahaan
Banyaknya orang yang ingin menjadi wirausahawan disebabkan karena
kewirausahaan itu sendiri memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
1. Membuka Lapangan Kerja Baru
Ketika seseorang sudah memiliki sebuah usaha yang cukup besar, maka
untuk memajukannya dibutuhkan karyawan tambahan agar dapat memenuhi
pesanan. Oleh sebab itu, dengan kewirausahaan bisa membuka lapangan kerja
baru, sehingga dapat membantu menyejahterakan masyrakat.
2. Berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi
Kewirausahaan akan selalu berkaitan dengan ekonomi, maka ketika sudah
berwirausaha, maka secara langsung sudah berperan dalam pertumbuhan ekonomi,
baik itu dalam skala daerah atau nasional.
3. Bisa Memiliki Usaha Sesuai Bidang yang Disuka
Bekerja sesuai dengan bidang yang disuka pastinya akan sangat senang dan
mendapatkan penghasilan. Dengan berwirausaha, maka bidang yang disukai bisa
menjadi sebuah usaha, seperti seseorang yang suka masak bisa memiliki warung
makan.
4. Mengetahui Hal-Hal yang Sedang Trend
Berikutnya dari kewirausahaan adalah bisa mengetahui hal-hal yang sedang
trend, sehingga tidak ketinggalan informasi terbaru. Terlebih lagi, sebuah usaha
akan bisa terus berkembang, jika secara terus menerus ikut trend yang sedang
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan Nasional. Konsep Dasar Kewirausahaan. Jakarta:


Instruksi Presiden No. 1 dan 6 Tahun 2010.
Kasmir. 2002. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa. Kristanto,
Heru, 2009. Kewirausahaan Entrepreneurship. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saroni, Mohammad. 2012. Mendidik & Melatih Entrepreneur Muda: Membuka
Kesadaran Atas Pentingnya Kewirausahaan bagi Anak Didik. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Soesarsono. 2002. Pengantar Kewirausahaan. Bogor: IPB.
Suryana. 2003. Kewirausahan: Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju
Sukses (Edisi Revisi). Jakarta:
Thomas, Zimmerer W dan Scarborough, Norman M. 1996. Entrepreneurship he
New Venture Formation. New Jersey: Prentice Hall International Inc.

Anda mungkin juga menyukai