Anda di halaman 1dari 13

PEMODELAN PERANGKAT LUNAK

SMK DHARMA BHAKTI INDONESIA


Kompetensi Keahlian
Rekayasa Perangkat Lunak
Materi:
KD 3 Ptm 5

Buku Elektronik Sekolah


Disusun Oleh:
Selia Aysiah, S.Kom

YAYASAN PANORAMA PUTRA INDONESIA


BANDUNG BARAT
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
DHARMA BHAKTI INDONESIA
Program Keahlian Farmasi, RekayasaPerangkatLunak&Keperawatan
IzinOperasional : 421/3405 Disdikpora 2016
Jl. SMP Rt. 04/04 Ds. Batujajar Barat Kec. Batujajar, Kab. Bandung Barat 40561
A. Identitas
Nama Sekolah : SMK Dharma Bhakti Indonesia
Mata Pelajaran : Pemodelan Perangkat Lunak
Kompeternsi Keahlian : Rekayasa Perangkat Lunak
Kelas /semester : XI (sebelas)/ 1 (satu)
Tahun pelajaran : 2021/2022
Materi : Alur Kerja Sistem Berorientasi Objek
Guru Pelajaran : Selia Aysiah, S.Kom
Sumber : BSE Direktorat Pembina SMK Kemendikbud RI 2017
Kompetensi Dasar :

No. KD Kompetensi Dasar


3.3 Menerapkan alur kerja sistem berorientasi objek
4.3 Membuat alur kerja sistem berorientasi objek

B. Indikator capaian
1. Memahami Alur Kerja Pemodelan Sistem Pernagkat Lunak Berorientasi Objek
2. Memahami Diagram Alur Data (DFD)
3. Memahami Entity Relationship Diagram (ERD)
4. Memahami Antar Muka Pengguna (User Interface)
5. Memahami Pembuatan Alur Kerja Pemodelan Sistm Perangkat lunak berorientasi
objek.

C. Materi Pembelajaran
1) Alur Kerja Pemodelan Sistem Perangkat Lunak Berorientasi Objek

Siklus pemodelan atau hubungan dengan langkah-langkah pemodelan dalam


mengembangkan suatu sistem sebagai berikut:

a. Rekayasa pemodelan sistem yaitu menyangkut pengumpulan kebutuhan


(requirement gathering) pada level sistem dengan sejumlah analisis serta top
desain.
b. Analisis yaitu kebutuhan perangkat lunak, proses requirement gathering
difokuskan, khususnya pada perangkat lunak. untuk memahami sifat program
yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk
kerja Dan Interface yang diperlukan. kebutuhan sistem maupun perangkat lunak
didokumentasikan dan di-review bersama user.

c. Desain memiliki fokus terhadap 4 hal yaitu:

1. Desain database

2. Arsitektur perangkat lunak

3. Arsitektur interface

4. Algoritma prosedural

Proses desain menerjemahkan kebutuhan ke dalam representasi perangkat


lunak sebelum dimulai coding

Konsep rekayasa perangkat lunak untuk pemrograman terstruktur


menggunakan DFD.

a. Diagram alur Data (DFD)

Data flow diagram awalnya dikembangkan oleh Chris Gane dan Trish
Sarson Pada Tahun 1979 yang termasuk dalam Structured Systems Analysis and
Design Methodology (SSADM) Yang ditulis oleh Chris Gane dan Trish Sarson.
Pada tahun 1980-an Edward Youdon dan Tpm de Marcos Popupler Digunakan
untuk analisis sistem perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan
pemrograman terstruktur.

Data Flow Diagram (DFD) Adalah representasi grafik dari sebuah sistem.
DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di
mana komponen-komponen tersebut, dan asal tujuan, dan penyimpanan dari data
tersebut.

Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama,, yaitu untuk membuat
dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi
untuk sistem informasi yang baru.
Empat simbol yang digunakan :

Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu :

-Context Doagram (CD)

-DFD Fisik

-DFD Logis

DFD Level

DFD dapat digambarkan dalam diagram context dan Level n. Huruf n


dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran

●Diagram context

●Diagram level n

- DFD Logis

- DFD fisik

Context Diagram (CD)

Jenis Pertama Context Diagram, Adalah data flow diagram dengan tingkat
atas ( DFD top level) yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem
informasi yang menggambarkan aliran aliran data kedalam dan keluar sistem dan
kedalam dan keluar entitas-entitas eksternal (CD menggambarkan sistem dalam
satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. lingkaran tersebut
menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;

● Terminologi sistem :

- Batas sistem adalah batas antara “ Daerah kepentingan sistem”.

- Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau


mempengaruhi sistem tersebut.

- Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan


lingkungan tersebut.

● Menggunakan satu simbol proses,

Catatan:

Yang masuk di dalam lingkaran konteks ( simbol proses) es adalah


kegiatan pemrosesan informasi ( batas sistem). kegiatan informasi adalah
mengambil data dari file, mentransformasikan data, atau melakukan filling data,
misalnya mempersiapkan dokumen, memasukan, Memeriksa, mengklasifikasi,
mengatur, menyortir, menghitung, meringkas data, dan melakukan filling data
( baik yang melakukan secara manual maupun yang dilakukan secara otomatis).

● Nama atau keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem
tersebut

● Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus
berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n + 1.
dimana level n + 1 tersebut mendefinisikan subproses pada level n tersebut

● Antara Entitas Eksternal / Terminator tidak diperbolehkan komunikasi


langsung.

● Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukkan dan keluaran, di


perbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah
penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik (*) atau
garis silang ( #).

● Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran


yang dipermainkan personil tersebut.

Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled

Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagam fisik


maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil
pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail
tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan
pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang.

- Beberapa Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut :

● Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan


proses tersebut dam spesifikasi proses yag jelas.
● Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
● Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang
sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana
mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam
level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.
● Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.

● Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.

● penyimpanan yang muncul pada level and harus didefinisikan kembali pada
level n + 1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus
muncul pada level n - 1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.

● Ketika mulai menurunkan di DFD dari level tertinggi, cobalah untuk


mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon.
external events dalam hal ini ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan
pengolahan data diluar sistem dan menyebabkan sistem kita memberikan
respon.
- Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan penyimpanan
lainnya( harus melalui proses).

- Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan entitas


eksternal/ Terminator( harus melalui proses), atau sebaliknya.

- Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah mengeluarkan
output yang disebut dengan istilah “black hole”

- Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak pernah
digunakan untuk proses

- Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas yang
disebut dengan istilah “Magic process”

- Jika terdapat Terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran


diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran
yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik (*) Atau garis silang (#), Begitu
dengan bentuk penyimpanan.

- Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.

DFD Fisik

Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan entitas entitas internal
dan eksternal dari sistem tersebut, dan dari Aliran-aliran data kedalam dan keluar dari entitas-
entitas tersebut. entitas-entitas ekster internal adalah personel Tempat (sebuah bagian) atau
mesin (Misalnya sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data.
maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan tetapi menunjukkan di mana,
bagaimana dan Oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan.

Perlu diperhatikan di dalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran( simbol


proses) dan aliran-aliran data ( Simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan label
atau keterangan dari kata benda untuk menunjukkan Bagaimana sistem mentransmisikan data
antara lingkaran-lingkaran tersebut.

Misal:

aliran data: kas, formulir 66W, slip setoran


Proses : Cleck penjualan, kasir, pembukuan, dll.

DFD Logis

Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam
sistem tersebut dan aliran-aliran data kedalam dan keluar dari proses-proses tersebut. kita
menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD
logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu Apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa
perlu menspesifikasi di mana, Bagaimana dan Oleh siapa proses-proses dalam sistem
tersebut dilakukan.

Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan
perhatian pada fungsi-fungsi yang dilakukan sistem.

Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan atau label:

● lingkaran-lingkaran( simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan system. misal


menerima pembayaran, Mencatat penjualan, Membandingkan kas dan daftar
penerimaan, mempersiapkan setoran dll

● Aliran-aliran data( simbol aliran data) menggambarkan sifat data.

Misal: pembayaran ( bukan “cek”, “Kas”, “Kartu Kredit” Jurnal Penjualan (bukan
“Buku Penjualan), dll

Beberapa hal yang umum yang mendapat perhatian dalam mendesain baru tersebut
adalah:

● Menggabungkan beberapa tugas menjadi satu

● Master detail update

● Meminimalkan tugas-tugas yang tidak penting

● Menghilangkan tugas-tugas yang duplikat

● Menambahkan proses baru

● Meminimalkan proses input

● Menetapkan bagian mana yang harus dikerjakan komputer dan bagian mana yang harus
- dikerjakan manual
Contoh DFD

Gambarkanlah diagram aliran data ( data flow diagram) logic pada sebuah sistem
pengolahan data penyimpanan atau pengambilan uang di salah satu bank yang saudara
ketahui. proses-proses yang harus ada pada diagram tersebut adalah :

● Pembukaan rekening
● penyimpanan uang

● Pengambilan uang

● Perhitungan uang

● Penutupan rekening

● Pembuatan laporan.

Gambar

1) Diagram Konteks

Gambar 3.1 Diagram Konteks


2) Diagram Level 0

Gambar 3.2 Diagram level 0


3) Diagram Rinci

Anda mungkin juga menyukai