Anda di halaman 1dari 8

Perancangan Data Flow Diagram Sistem Pakar Penentuan

Kebutuhan Gizi Bagi Individu Normal Berbasis Web

Bambang Agus Herlambang1, Vilda Ana Veria Setyawati2


1. Program Studi Informatika, Fakultas Teknik Universitas PGRI Semarang
2. Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Universitas Dian
Nuswantoro
*Corresponding author: bengherlambang@gmail.com

Abstract_The design of the system needs to be documented by system analysts to get easy
system communicate, coordinate all the needs of data and information to system users so the
system will be able to implementat designed properly in accordance with the needs of system
users. This paper will described DFD with Case Easy Software to produce a DFD Nutritional
Needs Determination Expert System For Individuals Web-Based. DFD in this expert system was
illustrated systems design from Context Diagram, DFD Level 0 consist of sub initial data
collection system, the consultation and the results of consultation, DFD Level 1 consists of a
nutritionists record sub system, client record, nutritional needs record and activity level record
with Rule Check and Balance Level for each level. Results from this study showed that the
Nutrition Needs Determination Expert System For Web-Based Individuals consists of
subsystems were interconnected and the data store result in the DFD Level 0 consist of
Ahli_Gizi, Client, Nutrition, Activity, Consulting.

Keywords: Design, Data Flow Diagram, Expert System, Nutritional Needs, Web-Based

Abstrak_Perancangan sistem perlu didokumentasikan oleh analis sistem agar lebih


mudah dalam mengkomunikasi, mengkoordinasi segala kebutuhan data dan informasi dengan
pengguna sistem sehingga sistem yang dirancang akan dapat diimplemntasikan dengan baik
sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem. Dalam makalah ini akan digambarkan DFD dengan
Software Easy Case untuk menghasilkan rancangan DFD Sistem Pakar Penentuan Kebutuhan
Gizi Bagi Individu Berbasis Web. Dimana pada DFD pada sistem pakar ini digambarkan desain
sistem mulai dari Diagram Context, DFD Level 0 yang terdiri dari sub sistem pendataan awal,
konsultasi dan hasil konsultasi, DFD Level 1 terdiri dari sub sistem pencataan data ahli gizi,
pencatatan data client, pencatatan data kebutuhan gizi dan pencatatan data tingkat aktifitas
lengkap dengan Rule Check dan Level Balance untuk tiap level. Hasil dari penelitian ini
memperlihatkan bahwa Sistem Pakar Penentuan Kebutuhan Gizi Bagi Individu Berbasis Web
terdiri dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan serta adanya data store yang
dihasilkan dalam DFD Level 0 berupa Ahli_Gizi, Client, Gizi, Aktifitas, Konsultasi.

Kata Kunci : Perancangan, Data Flow Diagram, Sistem Pakar, Kebutuhan Gizi, Berbasis Web

78
Perancangan Data Flow Diagram Sistem Pakar ... Bambang Agus, Vilda Ana

PENDAHULUAN menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.


Alat bantu perancangan sistem cukup Context Digram merupakan level tertinggi
banyak disediakan, salah satu alat bantu (Top Level) dari DFD yang menggambarkan
dalam merancang serta memodelkan sistem seluruh input ke sistem atau output dari
adalah Data Flow Diagram (DFD) . DFD sistem. Context Diagram akan memberi
merupakan alat bantu yang menekankan gambaran tentang keseluruan sistem. Context
pada aliran data dan informasi. Perancangan Diagram menggunakan tiga buah simbol
sistem perlu didokumentasikan oleh analis yaitu: simbol untuk melambangkan external
sistem agar lebih mudah dalam entity, simbol untuk melambangkan data
mengkomunikasi, mengkoordinasi segala flow dan simbol untuk melambangkan
kebutuhan data dan informasi dengan process. Dalam CD hanya ada satu proses.
pengguna sistem sehingga sistem yang Proses pada CD biasanya tidak diberi nomor.
dirancang akan dapat diimplemntasikan Tidak boleh ada store dalam CD. [2]
dengan baik sesuai dengan kebutuhan
pengguna sistem. Salah satu manfaat DFD DFD (Data Flow Diagram)
adalah memungkinkan analis sistem DFD adalah sebuah teknik grafis yang
memahami keterkaitan antara subsistem yang menggambarkan aliran informasi dan
satu dengan subsistem yang lainnya pada tranformasi yang diaplikasikan pada saat data
sistem yang sedang digambarkan karena bergerakdari input menjadi output [3].
sistem digambarkan secara terstruktur Data Flow Diagram (DFD) adalah alat
sehingga dapat digunakan untuk pembuatan model yang memungkinkan
mengkomunikasikan sistem kepada profesional sistem untuk menggambarkan
pengguna [1]. DFD dapat digunakan untuk sistem sebagai suatu jaringan proses
menyajikan sebuah sistem atau perangkat fungsional yang dihubungkan satu sama lain
lunak pada tiap abstraksi. DFD juga dikenal dengan alur data, baik secara manual maupun
sebagai grafik aliran data atau buble chart. komputerisasi[2]. DFD ini sering disebut
Perancangan DFD sistem pakar ini juga dengan nama bubble chart, bubble
digunakan untuk mengimplementasikan diagram, model proses, diagram alur kerja,
Sistem Pakar Penentuan Kebutuhan Gizi atau model fungsi. Terdapat 2 bentuk DFD,
Bagi Individu Berbasis Web. Pada yaitu DFD fisik (Physical Data Flow
perancangan DFD sistem pakar ini akan Diagram) dan DFD logika (Logical Data
digambarkan aliran data yang dimulai dari Flow Diagram). DFD fisik lebih
pendataan client, pendataan jenis aktifitas, menekankan pada bagaimana proses dari
pendataan ahli gizi, pendataan pengaturan sistem diterapkan sedang DFD logika lebih
aktifitas, pendataan pengaturan kebutuhan menekankan proses-proses apa yang terdapat
gizi, proses konsultasi, penghitungan di sistem.
kebutuhan energi dan informasi kebutuhan DFD sering digunakan untuk
gizi. menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan
LANDASAN TEORI secara logika tanpa mempertimbangkan
Context Diagram (CD) lingkungan fisik dimana data tersebut
Merupakan alat untuk menjelaskan mengalir atau lingkungan fisik dimana data
struktur analisis. Context Diagram adalah tersebut akan disimpan [4].
diagram yang terdiri dari suatu proses dan

79
Terdapat empat buah simbol pada 2. Proses, Komponen proses meng-
DFD, yang masing-masingnya digunakan gambarkan bagian dari sistem yang
untuk mewakili [2]: mentransformasikan input menjadi output.
1. Terminator, mewakili entitas eksternal/ Proses diberi nama untuk menjelaskan
eksternal entity yang berkomunikasi proses/kegiatan apa yang sedang/akan
dengan sistem yang sedang dilaksanakan. Pemberian nama proses
dikembangkan. Biasanya terminator dilakukan dengan menggunakan kata
dikenal dengan nama entitas luar kerja transitif (kata kerja yang
(external entity). Terdapat dua jenis membutuhkan obyek). Terdapat empat
terminator kemungkinan dalam sebuah proses yaitu,
a. Terminator Sumber (source) : 1 (satu) input dan 1 (satu) output, 1 (satu)
merupakan terminator yang menjadi input dan banyak output, banyak input
sumber. dan 1 (satu) output, banyak input dan
b. Terminator Tujuan (sink) : merupakan banyak output. Beberapa hal yang perlu
terminator yang menjadi tujuandata / diperhatikan dalam menggambarkan
informasi sistem. proses adalah[3]:
Terminator dapat berupa orang, a. Proses harus memiliki input dan
sekelompok orang, organisasi, output.
departemen di dalam organisasi, atau b. Proses dapat dihubungkan dengan
perusahaan yang sama tetapi di luar komponen terminator, data store atau
kendali sistem yang sedang dibuat proses melalui alur data.
modelnya. Terminator dapat juga berupa c. Sistem/bagian/divisi/departemen yang
departemen, divisi atau sistem di luar sedang dianalisis oleh profesional
sistem yang berkomunikasi dengan sistem sistem digambarkan dengan komponen
yang sedang dikembangkan. Komponen proses.
terminator ini perlu diberi nama sesuai Kesalahan yang mungkin terjadi
dengan dunia luar yang berkomunikasi dalam menggambarkan proses antara lain,
dengan sistem yang sedang dibuat Proses mempunyai input tetapi tidak
modelnya, dan biasanya menggunakan menghasilkan output. Kesalahan ini
kata benda, misalnya Bagian Penjualan, disebut dengan black hole (lubang hitam),
Dosen, Mahasiswa. Ada tiga hal yang karena data masuk ke dalam proses dan
perlu diperhatikan dalam terminator yaitu lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan
yang pertama Terminator merupakan ke dalam lubang hitam. Proses
bagian/lingkungan luar sistem. Alur data menghasilkan output tetapi tidak pernah
yang menghubungkan terminator dengan menerima input. Kesalahan ini disebut
berbagai proses sistem, menunjukkan dengan miracle (ajaib), karena ajaib
hubungan sistem dengan dunia luar. dihasilkanoutput tanpa pernah menerima
Kedua, Profesional Sistem Tidak berhak input [2].
mengubah isi atau cara kerja organisasi 3. Data Store, Komponen ini digunakan
atau prosedur yang berkaitan dengan untuk membuat model sekumpulan paket
terminator. Ketiga, Hubungan yang ada data dan diberi nama dengan kata benda
antar terminator yang satu dengan yang jamak, misalnya Ahli Gizi, Dokter,
lain tidak digambarkan pada DFD. Pasien, dll.Data store ini biasanya
berkaitan dengan penyimpanan-

80
Perancangan Data Flow Diagram Sistem Pakar ... Bambang Agus, Vilda Ana

penyimpanan, seperti file atau database b. Konsep Alur Data Menyebar


yang berkaitan dengan penyimpanan (Diverging Data Flow). Alur data
secara komputerisasi, misalnya file disket, menyebar menunjukkan sejumlah
file harddisk, file pita magnetik[2]. Data tembusan paket data yang yang
store juga berkaitan dengan penyimpanan berasal dari sumber yang sama
secara manual seperti buku alamat, file menuju ke tujuan yang berbeda, atau
folder, dan agenda. Suatu data store paket data yang kompleks dibagi
dihubungkan dengan alur data hanya pada menjadi beberapa elemen data yang
komponen proses, tidak dengan dikirim ke tujuan yang berbeda, atau
komponen DFD lainnya. alur data ini membawa paket data
Alur data dari data store yang berarti yang memiliki nilai yang berbeda
sebagai pembacaan atau pengaksesan satu yang akan dikirim ke tujuan yang
paket tunggal data, lebih dari satu paket berbeda
data, sebagian dari satu paket tunggal c. Konsep Alur Data Mengumpul
data, atau sebagian dari lebih dari satu (Converging Data Flow). Beberapa
paket data untuk suatu proses . alur data yang berbeda sumber
Alur data ke data store yang berarti bergabung bersama-sama menuju ke
sebagai pengupdatean data, seperti tujuan yang sama.
menambah satu paket data baru atau d. Konsep Sumber atau Tujuan Alur
lebih, menghapus satu paket atau lebih, Data. Semua alur data harus minimal
atau mengubah/memodifikasi satu paket mengandung satu proses. Maksud
data atau lebih[5]. kalimat ini adalah Suatu alur data
4. Data Flow/Alur Data, Suatu data flow / dihasilkan dari suatu proses dan
alur data digambarkan dengan anak menuju ke suatu data store dan/atau
panah, yang menunjukkan arah menuju ke terminator. Suatu alur data dihasilkan
dan keluar dari suatu proses. Alur data ini dari suatu data store dan/atau
digunakan untuk menerangkan terminator dan menuju ke suatu
perpindahan data atau paket proses.
data/informasi dari satu bagian sistem ke
bagian lainnya. Alur data perlu diberi Langkah Dalam Menggambarkan DFD
nama sesuai dengan data/informasi yang Langkah-langkah dalam peng-
dimaksud, biasanya pemberian nama pada gambaran DFD menurut adalah sebagai
alur data dilakukan dengan menggunakan berikut [2]:
kata benda. Empat konsep yang perlu 1. Identifikasikan terlebih dahulu semua
diperhatikan dalam menggambarkan arus kesatuan luar (external entity) yang
data adalah sebagai berikut[2]: terlibat di sistem. Kesatuan luar ini
a. Konsep Paket Data (Packets of merupakan kesatuan (entity) di luar
Data). Apabila dua data atau lebih sistem, karena di luar bagian pengolahan
mengalir dari suatu sumber yang data (sistem informasi). Kesatuan luar ini
sama menuju ke tujuan yang sama merupakan sumber arus data ke sistem
dan mempunyai hubungan, dan harus informasi serta tujuan penerima arus data
dianggap sebagai satu alur data hasil dari proses sistem informasi, shingga
tunggal, karena data itu mengalir merupakan kesatuan di luar sistem
bersama-sama sebagai satu paket. informasi.

81
2. Identifikasikan semua input dan output dari data pakar, pendataan tingkat
yang terlibat dengan kesatuan luar. aktifitas dan pengelolaan aturan
3. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram kebutuhan gizi.
konteks (context diagram). DFD c. Pakar (Ahli Gizi) melakukan
merupakan alat untuk structured analysis. penghitungan tingkat kebutuhan energi
Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk dengan parameter jenis kelamin dan data
menggambarkan sistem pertama kali antropometri (berat badan, tinggi badan)
secara garis besar (disebut dengan top serta tingkat aktifitas menggunakan
level) dan memecah-mecahnya menjadi rumus Filipinos sehingga akan diketahui
bagian yang lebih terinci (disebut jumlah kebutuhan energi clint yang
denganlower level). DFD yang pertama kemudian oleh pakar kemudian dianalisa
kali digambar adalah level teratas (top dan akan ditentukan jumlah kebutuhan
level) dan diagram ini disebut context gizi client. Proses Penghitungan
diagram. Dari context diagram ini kebutuhan energi oleh pakar (ahli gizi)
kemudian akan digambar dengan lebih pada proses konsultasi menggunakan
terinci lagi yang disebut dengan overview formula Filipinos yang diawali dengan
diagram (level 0). Tiap-tiap proses di melakukan perhitungan BBI(berat badan
overview diagram akan digambar secara ideal). BBI = (TB (cm)-100)-
lebih terinci lagi dan disebut dengan level 10%(TB(cm)-100) atau (TB(cm)-100) X
1. Tiap-tiap proses di level 1 akan 90%, untuk laki-laki dengan TB >160 cm
digambar kembali denganlebih terinci lagi dan perempuan dengan TB >150, jika TB
dan disebut dengan level 2 dan seterusnya tidak memenuhi syarat tersebut, maka
sampai tiap-tiap proses tidak dapat perhitungannya menggunakan rumus
digambar lebih terinci lagi. BBI=(TB(cm)-100). Formula Filipinos
digunakan untuk orang dewasa (>18
HASIL DAN PEMBAHASAN tahun) dan orang normal (tidak hamil)
Aliran data dan informasi dari Sistem [6].
Pakar Penentuan Kebutuhan Gizi Bagi Penggambaran DFD untuk kasus
individu adalah sebagai berikut: diatas sesuai dengan langkah-langkah cara
a. Client (User Sistem Pakar Penentuan menggambarkan DFD maka ditentukan
Kebutuhan Gizi Bagi Individu) entitas luar yang terlibat dalam sistem yaitu
melakukan pendaftaran pengguna (user) Client dan Ahli Gizi. Langkah berikutnya
yang kemudian melakukan konsultasi adalah menentukan input dan output untuk
(memasukkan data antropometri dan masing-masing entitas luar yaitu pasien
tingkat aktifitas Client (User)), memberikan input dan menerima output,
selanjutnya bisa melihat hasilnya pakar memberikan input dan menerima
konsultasinya (kebutuhan gizi). output. Kemudian dapat digambarkan
b. Pakar (Ahli Gizi) Sistem Pakar Berbasis Context Diagram dibawah ini:
Web melakukan pendataan awal mulai

82
Perancangan Data Flow Diagram Sistem Pakar ... Bambang Agus, Vilda Ana

Project Name: Sistem Pakar Kebutuhan Gizi


Project Path: d:\peranc~1\pakarg~1\
Chart File: dfd00001.dfd
Chart Name: Context Diagram
Created On: Jul-11-2015
Created By: pakar gizi
Modified On: Jul-11-2015
Modified By: pakar gizi

Data_Konsultasi
Hasil_Konsultasi Sistem Data_Ahli_Gizi
Data_Client Pakar Data_Kebutuhan_Energi Ahli
Client
Data_Konsultasi Kebutuhan Data_Tingkat_Aktifitas Gizi
Gizi Data_Kebutuhan_Gizi

Gambar 1: Context Diagram

Selanjutnya digambarkan DFD Level 0 untuk menggambarkan sistem secara terinci yang
berisikan proses nomor 1 (satu) untuk pendataan awal, proses nomor 2 (dua) untuk konsultasi
dan proses nomor 3 (tiga) untuk hasil konsultasi, pada penggambaran DFD level 0 ini semua
terminator/entitas luar harus digambarkan kembali, serta akan digambarkan pula data store yang
ada dalam Sistem pakar ini, gambar DFD level 0 dari Sistem pakar Penentuan kebutuhan Gizi
bagi individu adalah sebagai berikut:

1 Data_Ahli_Gizi
Data_Client Data_Tingkat_Aktifitas
Pendataan Data_Kebutuhan_Gizi
Awal

Client
Ahli_Gizi
Gizi
Aktifitas
Client

Client Ahli_Gizi Aktifitas Gizi

Ahli_Gizi
Client Aktifitas Gizi
2

Data_Konsultasi Data_Konsultasi Ahli


Konsultasi
Konsultasi Gizi

Konsultasi

Client Ahli_Gizi Aktifitas

Gizi
Aktifitas
Ahli_Gizi Konsultasi
Client 3 Gizi

Hasil
Hasil_Konsultasi Konsultasi Data_Kebutuhan_Energi

Gambar 4: DFD Level 0

Deskripsi tentang proses yang terdapat dalam DFD level 0 Sistem Pakar Penentuan
Kebutuhan Gizi Bagi Individu normal dapat dilihat pada tabel berikut:

83
Tabel 1: Deskripsi DFD Level 0 Sedangkan hasil dari level bance check
Nama sebagai berikut:
Deskripsi
Proses
Pendataan Meliputi proses pendataan client,
Awal ahli gizi, tingkat aktifitas dan
jenis gizi sebagai master data
Konsultasi Meliputi proses konsultasi dari
client, dalam proses ini akan
diolah data client,ahli gizi,data
tingkat aktifitas,gizi
Hasil Meliputi proses pengolahan
Konsultasi kebutuhan energi client dari data
client, ahli gizi, tingkat aktifitas
dan konsultasiyang dilakukan
oleh pakar (ahli gizi) sehingga
akan dihasilkan informasi
kebutuhan gizi client.

Hasil rule check dari diagram level 0


yang telah digambarkan dengan easy case
sebagai berikut:

Gambar 6 : Level Balance DFD Level 0

Langkah berikutnya menggambarkan


DFD untuk level-level berikutnya. Pada
kasus ini sesuai dengan bagan berjenjang
yang ada pada gambar 2 terlihat bahwa
hanya diperlukan penggambaran sampai
DFD level 1 saja. DFD level 1 untuk proses
nomor 1 berisikan sub proses dengan nomor
proses: 1.1, 1.2, 1.3 dan 1.4. Semua DFD
level 1 ini harus digambarkan seluruhnya,
external entity yang digambarkan pada
masing-masingnya sesuai dengan kebutuhan
masing-masing level 1 tersebut. Contoh:
pada DFD level 1 untuk proses nomor 1
diperlukan external entity Client dan Ahli
Gizi. Gambar DFD Level 1 Proses 1
(Pendataan Awal) adalah sebagai berikut:

Gambar 5 : Rule Check DFD Level 0

84
Perancangan Data Flow Diagram Sistem Pakar ... Bambang Agus, Vilda Ana

1.2 1.1
Pencataan
Pencataan
Ahli
Client
Gizi

Ahli_Gizi
Data_Client Data_Ahli_Gizi
Client

Client Ahli_Gizi
Data_Kebutuhan_Gizi Ahli
Client
Gizi

1.3 1.4
Pencatatan Pencatatan
Data_Tingkat_Aktifitas
Kebutuhan Tingkat
Gizi Aktifitas

Gizi Aktifitas

Gizi Aktifitas

Gambar 7 : DFD Level 1 Proses 1 (Pendataan Awal)

DFD Level 1 untuk proses nomor 2 memudahkan dalam mengola data client,
dan 3 tidak perlu dibuatkan karena proses pakar, konsultasi dan kebutuhan gizi client.
tersebut tidak memiliki turunan, proses ini
disebut proses yang primitive. Langkah DAFTAR PUSTAKA
terakhir ialah membuat DFD gabungan [1] K. E. Kendall, Analisis dan Perancangan
semua level, yang digambarkan hanyalah Sistem Edisi Kelima Jilid 1 dan Jilid 2,,
proses-proses yang tidak ada lagi turunannya Jakarta: Prenhallindo, 2003.
(primitive). Sesuai dengan diagram [2] Jogiyanto, ,Analisis dan Desain Sistem
berjenjang yang telah dibuat terlihat bahwa Informasi Pendekatan Terstruktur Teori
proses yang primitif adalah proses dengan dan Praktek Aplikasi Bisnis,, Yogyakarta:
nomor: 1.1,1.2,1.3,1.4, 2 dan 3. Andi, 2005.
[3] R. S. Pressman, Rekayasa Perangkat
KESIMPULAN
Lunak Pendekatan Praktisi Buku1 dan 2,
Berdasarkan uraian dari tahap-tahap
Yogyakarta: Andi, 2012, .
penggambaran DFD sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa: Data Flow Diagram [4] A. Kristanto, Perancangan Sistem
dapat digunakan untuk menggambarkan Informasi dan Aplikasinya, edisi revisi,
Sistem Pakar Penentuan Kebutuhan Gizi Yogyakartaa. : Gava Medi, 2008,.
Bagi Individu Berbasis Web sehingga terlihat [5] A.-B. B. Ladjamudin, Analisis dan
aliran data yang digunakan untuk kebutuhan Desain Sistem Informasi, Tangerang:
input, process maupun output. Hal ini Graha Ilmu., 2005.
memudahkan untuk mengkomunikasikan [6] N. Supriasa, Pendidikan & Konseling
sistem yang dirancang kepada pengguna Gizi,, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
lainnya. DFD pada sistem pakar ini juga EGC, 2011.
memperlihatkan bahwa sistemnya terdiri dari
subsistem-subsistem yang saling
berhubungan. Dalam merancang sistem
pakar kebutuhan gizi bagi individu normal
ini, yang perlu diperhatikan adalah integrasi
antar sub sistem, sehingga dapat

85

Anda mungkin juga menyukai