Pendahuluan
Analisis Sistem
Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan suatu sistem ke dalam bagian-
bagian komponennya yang bertujuan mempelajari bagaimana sebaiknya bagian-bagian komponen
tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan (menyelesaikan masalah). Analisis sistem
memecah bagian-bagian atau sub-sub persoalan, sehingga persoalan secara umum bisa diidentifikasi
secara jelas. Analisis sistem adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan dalam kaitannya dengan
rekayasa sistem komputer.
Prinsip-prinsip Analisis :
– Domain informasi dari permasalahan harus direpresentasikan dan dimengerti.
– Model yang menggambarkan informasi, fungsi, dan karakteristik sistem harus dibuat.
– Model harus dipartisi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (detil) secara hirarkis.
– Proses analisis bergerak dari arah umum ke arah detail.
Pemodelan Proses
(Process Modeling)
Pemodelan proses adalah teknik untuk mengatur dan mendokumentasikan struktur dan aliran dari data
melalui suatu pemrosesan sistem dan/atau lojik, kebijaksanan-kebijaksanaan, dan prosedur-prosedur
untuk diimplementasikan berdasarkan pemrosesan sistem [WHI02].
Model adalah suatu tindakan yang menggunakan satu atau lebih representasi dalam bentuk grafik (atau
gambar-gambar/notasi-notasi) dari suatu sistem. Model merupakan representasi dari suatu sistem. Model
juga merupakan representasi dari suatu kenyataan (reality) atau visi.
Ingat, pepatah asing mengatakan : “sebuah gambar adalah representasi dari ribuan kalimat yang
berguna”.
Ada beberapa macam teknik pemodelan proses suatu sistem di antaranya pemodelan proses yang
berorentasi pada aliran data dan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) atau Flowchart sebagai alat
untuk pengembangan pemodelan prosesnya. Struktur data dengan menggunakan Data Structured
System Development (DSSD) atau metode Warnier/Orr (W/O) dan Jacson System Development (JSD),
pemodelan proses dengan spesifikasi formal yang berbasis bahasa atau “formal language” (dirancang
untuk analisis keperluan dengan bantuan komputer), dan pemodelan proses yang berorientasi objek
dengan menggunakan Unified Modeling Language Diagram (UML Diagram) sebagai kumpulan dari
ketentuan pemodelan yang digunakan untuk menspesifikasikan atau menggambarkan suatu sistem
perangkat lunak dalam istilah-istilah objek.
Pada modul praktikum rekayasa perangkat lunak library management system (LMS), analisis sistem yang
digunakan untuk pemodelan proses adalah menggunakan Data Flow Diagram (DFD).
Diagram alir data (DFD) merupakan teknik dalam bentuk grafik yang menggambarkan aliran informasi
dan transformasi yang digunakan sebagai pergerakan data dari input ke output. [PRE97]
Hasil analisis berupa DFD inilah yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk membangun
perangkat lunak (software) dari sistem yang akan dibangun.
Beberapa pertimbangan digunakannya DFD dalam perancangan sistem adalah:
DFD dapat menggambarkan sistem secara hirarkis (berlapis). Level atas menggambarkan sistem
secara garis besar. Level bawah menggambarkan sistem secara lebih terperinci. Penyempurnaan
dilakukan secara bertahap dengan tetap menjaga konsistensi aliran informasi dan tanpa menginjak
pada aspek-aspek prosedural.
Aliran informasi dalam DFD mudah dicerna.
DFD tidak menggambarkan input mana yang lebih dahulu datang pada suatu proses (transformasi).
Kontinuitas aliran informasi terjaga selama proses perincian (input dan output dari proses yang dirinci
tetap sama).
Simbol-simbol yang digunakan dalam pemodelan proses yang berorientasikan data flow diagram (DFD)
adalah :
1. External Entity
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan
lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan
luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,
organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau
menerima output dari sistem.
3
Suatu external agent (entitas luar) didefinisikan sebagai orang, unit organisasi, sistem lain, atau
organisasi lain yang merupakan pembatas bagian luar dari ruang lingkup suatu aktivitas tetapi yang
berinteraksi dengan sistem yang sedang dipelajari (dianalisis). External agent memberikan jaringan
inputs (masukan-masukan) ke dalam suatu sistem dan menerima jaringan outputs (keluaran-
keluaran) dari sistem tersebut. Sinonim yang umum termasuk eksternal entity.
Suatu external agent dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau suatu kotak dengan sisi kiri
dan atasnya berbentuk garis tebal tebal sebagai berikut :
3. Proses (Process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil
suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari
proses.
Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran, simbol empat persegi panjang tegak
dengan sudut-sudut yang tumpul atau dengan empat persegi panjang dengan sudut yang lancip.
Event
Partitioning
Event partitioning adalah mengelompokkan suatu sistem ke dalam sub-sub sistem berdasarkan pada
aktivitas-aktivitas suatu kejadian (business event) dan respon-respon terhadap kejadian-kejadian (events)
tersebut.
Urutan langkah-langkah secara sistematis dalam event partitioning yang merupakan strategi untuk
pemodelan proses event-driven dijelaskan dan ditunjukkan pada gambar 5 sebagai berikut :
1 Sistem context data flow diagram dibangun untuk menentukan permulaan ruang lingkup aktivitas
(project). Satu-halaman diagram alir data hanya menunjukkan antarmuka sistem utama dengan
lingkungannya.
2 Functional Decomposition Diagram, penggambaran yang memisahkan bagian-bagian suatu sistem
ke dalam logical sub-sub sistem dan/atau fungsi-fungsi. (Langkah ini dapat diabaikan untuk sistem
yang sangat kecil).
3 Event-Response atau use case list dihimpun untuk mengidentifikasikan dan memastikan business
events dimana sistem harus memberikan suatu respon/umpan balik. Daftar tersebut juga
menggambarkan keperluan atau kemungkinan adanya umpan balik ke setiap event.
4 Sebuah proses, disebut event handler, ditambahkan ke diagram dekomposisi untuk setiap event.
Diagram dekomposisi pada bagian ini sebagai bentuk umum perancangan (outline) dari suatu
sistem.
5 Suatu event diagram dibangun untuk memastikan kebenaran/keabsahan dari setiap event. Diagram
alir data hanya menunjukkan even handler, inputs dan ouputs untuk setiap kejadian.
6 Satu atau lebih system diagrams dibangun dengan menggabungkan diagram event. Diagram-
diagram alir data ini menunjukkan “gambar yang besar” (grand design) dari suatu sistem.
7 Primitive Diagrams dibangun untuk event processes yang memerlukan penambahan proses secara
detail. Diagram alir data ini menunjukkan semua pemrosesan dasar, simpanan data, dan aliran data
untuk single events (kejadian-kejadian tunggal).
8 Logic (uraian berdasarkan) setiap pemrosesan dasar (proses awal/utama), dan
9 Struktur data dari setiap elemen aliran data.
Beberapa keterangan tambahan dalam perancangan sistem dengan menggunakan DFD adalah :
– Level paling atas menggambarkan sistem sebagai satu lingkaran.
– Input dan Output serta file primer harus dikenali.
– Semua panah komponen dalam DFD harus diberi label yang jelas.
– Kontinuitas aliran informasi harus dijaga.
– Penghalusan dilakukan lingkaran demi lingkaran.
4 Event 1 Event 2 Event 3 Event 4 Event 5 Event n-2 Event n-1 Event n
...
System Diagram
Event n-2
Event 2
Event 1
Event 4 Event n
6
Event n-1
Event 5
Event 3
Structured
English and/or
Decision Table
Task 2.3
Task 2.1
7
Task 2.4
Data
Structure
Task 2.2
Primitive Diagram
Diagram dekomposisi fungsi menggambarkan pemisahan bagian-bagian suatu sistem ke dalam sub-sub
sistem dan/atau fungsi. Pada tahap ini, melakukan suatu pendekomposisian sistem berdasarkan
fungsionalitas sistem. Dekomposisi sistem berdasarkan fungsionalitas sistem dengan berpedoman
sebagai berikut :
a. Diagram dekomposisi menunjukkan dekomposisi fungsionalitas atas-bawah (top-down) atau struktur
dari suatu sistem.
b. Diagram dekomposisi memberikan permulaan dari suatu bentuk umum perancangan untuk
menggambarkan diagram alir data.
c. Item demi item dianalisa berdasarkan diagram dekomposisi.
Item 1 : Proses dasar (proses awal/utama) berhubungan dengan keseluruhan sistem.
Item 2 : Sistem pada awalnya dikelompokkan ke dalam sub-sub sistem dan/atau
fungsionalitasnya.
Item 3 : Tentukan sub-sub sistem berdasarkan operasional dan terutama informasi tentang
kejadian atau keadaan.
Pendekomposisian fungsi ditunjukkan pada gambar 5 nomor 2.
Event-respon list disusun untuk mengidentifikasi dan memastikan tindakan atau aktivitas suatu kejadian
(business event) yang mana sistem harus memberikan tanggapan atau umpan balik.
Ada 3 tipe dari suatu event (kejadian) :
a. External events (kejadian luar), dinamakan external events karena external events diawali/dimulai
oleh external agents (entitas luar). External events diilustrasikan sebagai aliran data masukan (input
data flows).
b. Temporal Events (kejadian sementara), merupakan pemicu pemrosesan yang berdasarkan waktu,
atau sesuatu yang terjadi hanya pada saat itu saja. Kejadian sementara diilustrasikan sebagai aliran
kendali masukan (input control flows).
c. State Events (kejadian tetap), merupakan pemicu pemrosesan yang berbasis pada perubahan sistem
dari satu state (keadaan) atau kondisi ke kondisi yang lain. State events diilustrasikan sebagai aliran
kendali masukan (input control flows).
Satu proses, disebut suatu event handler (penanganan kejadian), yaitu ditambahkan ke diagram
dekomposisi untuk setiap kejadian. Diagram dekomposisi pada tahap ini menggambarkan bentuk umum
perancangan dari suatu sistem. Event-Decomponsition Diagram ditunjukkan pada gambar 5. nomor 4.
Event Diagram
Diagram event merupakan diagram konteks untuk event tunggal. Event diagram menunjukkan inputs,
outputs, dan interaksi simpanan data untuk kejadian tersebut. Diagram event bersifat optional (pilihan),
dibangun untuk memastikan kebenaran/keabsahan dari setiap event. Diagram alir data menunjukkan
hanya even handler, inputs dan ouputs untuk setiap kejadian :
Gunakan diagram dekomposisi sebagai bentuk perancangan, satu diagram event dapat dibangun
untuk setiap proses kejadian. Diagram event adalah diagram konteks untuk suatu kejadian tunggal
(single event). Diagram event menunjukkan hubungan timbal balik; inputs, outputs, dan simpanan
data untuk kejadian tersebut.
Umumnya diagram event memuat proses tunggal (single process) - proses yang sama yang telah
diberi nama untuk menangani kejadian pada diagram dekomposisi.
Event Diagram ditunjukkan pada gambar 5 nomor 5. Untuk setiap kejadian (event), dijelaskan sebagai
berikut :
a. Input dan sumbernya;
Sumber-sumber (sources) digambarkan sebagai entity external (external agents).
Struktur data untuk input sebaiknya dicatat atau disimpan pada tempat penyimpanan.
System Diagram
Primitive Diagram
Diagram primitif dibangun untuk setiap proses event (proses kejadian). Pada tahap ini, diagram alir data
menunjukkan semua pemrosesan dasar (elementary processes), penyimpanan data (data stores), dan
aliran data untuk kejadian-kejadian tunggal (single events), tahapan-tahapannya :
a. Setiap proses event pada sistem diagram harus dipaparkan ke dalam salah satu;
Gambaran prosedural
Diagram alir data primitif (diagram primitif).
b. Untuk pemrosesan kejadian (event processes) yang tidak begitu kompleks – dengan kata lain, kedua
proses yaitu kejadian dan proses dasar (elementary process), sebaiknya digambarkan dalam satu
halaman.
c. Pemrosesan kejadian dengan diagram event yang lebih kompleks sebaiknya dipecah (diuraikan) ke
dalam bentuk yang lebih detail, yaitu primitive data flow diagram (diagram primitif).
d. DFD primitif menunjukkan detail kebutuhan pemrosesan untuk suatu kejadian.
e. DFD primitif menunjukkan beberapa pemrosesan dasar untuk proses kejadian, dimana :
Setiap pemrosesan dasar adalah kesatuan yang tetap-itu berarti, pemrosesan dasar hanya untuk
satu tindakan/aktivitas.
Setiap pemrosesan dasar dapat juga digambarkan dengan spesifikasi bahasa Inggris terstruktur
yang prosedural, dan dimana disesuaikan dengan tabel keputusan.
Diagram primitif ditunjukkan pada gambar 5 nomor 7.
Semua pedoman-pedoman atau kaidah-kaidah yang telah diuraikan di atas merupakan acuan dalam
merancangan sistem dengan menggunakan DFD.
10
Beberapa aturan perancangan DFD yang harus diindahkan, seperti yang ditunjukkan pada gambar 6 :
sebuah proses
diperlukan
untuk
B1 B2 B1 menukarkan B2
aliran data
antar entitas
external
sebuah proses
diperlukan
B1 data store B1 untuk
data store
perubahan
data
sebuah proses
diperlukan
data store B1 data store untuk B1
memberikan
data dari
simpanan data
sebuah proses
diperlukan
untuk
data store1 data store2 data store1 memindahkan data store2
data dari satu
simpanan data
ke yang
lainnya