Anda di halaman 1dari 4

Data Flow Diagram atau DFD merupakan gambaran suatu sistem yang telah ada atau

sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik
dimana data tersebut mengalir. Dengan adanya Data Flow Diagram maka pemakai sistem yang
kurang memahami dibidang komputer dapat mengerti sistem yang sedang berjalan.
Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangan
sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya.
Dalam pembuatan Sistem Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk
membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer
untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai
dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan
DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer 6. Salah satu cara lain untuk
mendesain sistem yaitu menggunakan UML(Unified Manual Language).

Pengertian Data Flow Diagram Menurut Para Ahli

 Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wikipedia adalah suatu diagram yang
menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang
penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan
jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang
sedang berjalan logis.
 Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wijaya (2007) adalah gambaran grafis
yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu
proses yang mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.
 Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Kristanto, 2003 adalah suatu model
logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan
kemana tujuan data yang keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang
menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang
dikenakan pada data tersebut.
 Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Jogiyanto Hartono, 2005-701
adalah Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data
system

Fungsi DFD
Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :
1. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional
yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi.
2. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data
yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model
yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
3. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan
sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.

Simbol DFD

Komponen DFD (Data Flow Diagram):

1. User / Terminator: Kesatuan diluar sistem (external entity) yang memberikan input ke
sistem atau menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem lain.
2. Process: Aktivitas yang mengolah input menjadi output.
3. Data Flow: Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara
proses & data store).
4. Data Store: Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.

Didalam DFD terdapat 3 level

1. Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh
proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD
dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada
diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini
sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.
2. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar yang mewakili
lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram
Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.
3. Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam
diagram Nol.

SYARAT MEMBUAT DFD


Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :

1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.


2. Pemberian nomor pada komponen proses.
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika.

TIPS DALAM MEMBUAT DFD


Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :

 Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca
dengan mudah.
 Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda.
 Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu).
 Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya.
 Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya.
 Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses.
 Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke
storage yang sama).
 Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi.
 Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah
spesifik.
 Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity.
 Aliran data untuk Proses Report harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu
parameter untuk mengaktifkan report.Aliran data yang tidak ada datastorenya harus
diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam
file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.

Anda mungkin juga menyukai