Anda di halaman 1dari 19

BAB 2

URA METODELOGI DAN PEMODELAN ANALISIS

SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN

Sub Capaian Pembelajaran pada bab ini adalah :

1. Mahasiswa mampu mengetahui need assessment (analisis


kebutuhan).
2. Mahasiswa mampu mengetahui pemodelan data.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis model analisis.

URAIAN MATERI

A. Analisis Kebutuhan
Need Assessment (analisis kebutuhan) merupakan suatu cara /
metode untuk dapat mengetahui perbedaan antara kondisi yang
diinginkan ataupun seharusnya atau diharapkan dengan kondisi
yang ada (what is). Kondisi yang diinginkan seringkali disebut
dengan sebutan kondisi ideal, sedangkan kondisi yang ada,
seringkali disebut dengan sebuthan kondisi riil atau kondisi
nyata.
Terdapat beberapa hal yang melekat pada pengertian
pemodelan analisis (need assessment) ini.
1. Need assessment ialah suatu proses yang artinya terdapat
rangkaian kegiatan di dalam pelaksanaan need assessment.
Need assessement ini bukanlah suatu hasil, namun tetapi
merupakan aktivitas tertentu di dalam upaya mengambil suatu
keputusan tertentu.
2. kebutuhan itu sendiri pada hakikatnya merupakan kesenjangan
dianatara harapan dan kenyataan. Dengan hal demikian maka ,
need assessment adalah suatu kegiatan dalam mengumpulkan
informasi mengenai kesenjangan yang seharusnya
dimilikidengan apa yang telah dimiliki.

Rekayasa dimulai dengan suaru rangkaian tugas pemodelan


yang membawa keopada suatu spesifikasi lengkap dari
persyaratan represntasi dan representasi desain yang
komprehensif bagi perangkat lunak yang dibangun. Model
Analisis yang sebenarnya merupakan serangkaian model ,
merupakan serangkaian teknis yang pertama dari sistem.

Saat ini terdapat 2 yang mendominasi landskap pemodelan


analisis yaitu;
1. Analisis terstruktur => merupakan metode pemodelan klasik ,
analisis terstruktur ini merupakan aktivitas pembangunan
model
2. Analisis berorientasi Objek .

B. Elemen model Analisis

Model analisis harus dapat mencapai 3 sasaran utama ,

1. Untuk menggambarkanapa yang dibutuhkan oleh pelanggan ,.


2. Untuk membangun dasasr bagi pembuatan desain perangkat
lunak ,
3. Untuk membatasi serangkaian persyaratan yang dapat
divalidasi begitu perangkat lunak dibangun

Pada inti model terdapat kamus data (data dictionary)-


penyimpan yang berisi deskripsi dari semua objek data yang
dikonsumsi / diproduksi oleh perangkat lunak . Terdapat 3. Yang
megelilingi inti yakni :

1. Entity relationship diagram (ERD) merupakan notasi yang


digunakan untuk melakukan aktivitas pemodelan data .

2. Data flow Diagram (DFD) melayani 2 tujuan

 Untuk memberikan indikasi mengenai bagaimana data


ditransformasikan pada saat data bergerak melalui system,.
 Untuk menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang
mentransformasikanaliran data.

3. State-transition diagram (STD) menunjukan bagaiaman system


bertingkah laku sebagai akibat dari kejadian eksternal. Untuk
melakukannya , STD menunjukkan berbagai model tingkah
laku yang disebut dengan STATE system dan cara dimana
transisi dibuat dari STATE satu ke STATE yang lain . STD
Berfungsi sebagi dasar bagi pemodelan tingkah laku . Aspek
control dari perangkat lunak diisikan dalam spesifikasi
kontrol/Control Specification (SCPEC)

C. Pemodelan Data
Metode pemodelan data menggunakan ERD (Entity Relationship
Diagram ). Pada konteks analisis terstruktur , ERD Menetapkan
semua data yang dimasukkan , disimpan , ditransformasi , dan
diproduksi pada suatu aplikasi . ERD hanya berfokus pada data
(sehingga memuaskan prinsip pertama analisis operasional)
dengan menunjukan “jaringan data” yang ada untuk suatu system
yang berikan. ERD sangat berguna bagi aplikasi dimana data dan
hubungannya mengatur data yang kompleks.
Gambar 2.1 Pemodelan Data

D. Objek Data dan Atribut


Objek data merupakan represntasi dari hamper semua
informasi gabungan yang harus di pahami oleh perangkat lunak.
Dengan informasi gabungan maka kita mengartikan sesuatu yang
memiliki sejumlah sifat atas atribut yang berbeda.
Objek data dapat berupa entitas eksternal suatu benda
(laporan) , peristiwa atau event , peran , unit organisasional ,
tempat , atau suatu yang strukutr (file)
Atribut , atribut menentukan property suatu objek data dan
mengambil salah satu dari 3 karakteristik yang berbeda , atribut
dapat digunakan untuk;

1. menanami sebuah contoh dari objek data


2. Menggambarkan contoh

3. membuat referensi ke contoh yang lain pada table yang lain.


“note” Satu atribut / lebih harus didefinisikan sebagai sebuah
pengidentifikasi – dimana atribut pengidentifikasian akan
menjadi “kunci” ketika kita ingin menemukan sebuah contoh
dari objek data.

E. Analysis Model

Gambar 2.2 Elements of the analysis model

Scenario-Based Modeling

Model ini merupakan model yang bergantung pada permasalahan


yang sekuensial dan terfokus pada proses.

Element :

 Use cases – text


 Use case diagrams
 Activity diagrams
 Swim lane diagrams

Karakteristik :

1. Permasalahan terbagi-bagi menjadi tahapan-tahapan proses.


Tahapan dan proses selajutnya dapat dianalisis menjadi use
case yang sesuai.
2. saling berkaitan antara proses yang satu dan proses lainnya.
Keruntutan proses tidak sepenuhnya diperlukan, namun hal ini
penting agar diagram-diagram dapat dibuat dengan mudah.
3. Interaksinya lebih banyak dengan user. Interaksi terhadap user
menentukan bagaimana proses akan terbentuk.
4. Tidak terlalu tersebar pada entitas-entitas atau objek. Entitas-
entitas yang variatif menyebabkan model semakin kompleks
bila diselesaikan menjadi proses-proses.

Use-case Diagram

Usecase diagram adalah diagram usecase yang digunakan


untuk menggambarkan secara ringkas siapa yang menggunakan
sistem dan apa saja yang bisa dilakukannya. Diagram usecase tidak
menjelaskan secara detail tentang penggunaan usecase, namun
hanya memberi gambaran singkat hubungan antara usecase, aktor,
dan sistem.
Gambar 2.3 Use-case diagram for surveillance function

Alternative Actions;

 Dapatkah aktor mengambil beberapa tindakan lain pada saat


ini?
 Apakah mungkin bahwa aktor akan menghadapi beberapa
kondisi kesalahan pada saat ini?
 Apakah mungkin bahwa aktor akan menghadapi perilaku
dipanggil oleh beberapa acara di luar kendali aktor?

Activity diagram

Activity diagrams adalah sesuatu yang menggambarkan


berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,
bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga
dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada
beberapa eksekusi.
Gambar 2.4 Activity diagram for Access camera surveillance—
display camera views function

Swimlane diagram

Swimlane adalah elemen visual yang digunakan


dalam diagram alir proses yang menggambarkan siapa bekerja
pada subset tertentu dari sebuah proses. Swimlane tersebut diatur
baik horisontal maupun vertikal dan digunakan untuk
mengelompokkan sub-proses sesuai dengan tanggung jawab
mereka.

Gambar 2.5 Proses swimane diagram

Flow-Oriented Modeling

Karakteristik Flow-oriented Modeling

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan


untuk melihat input-proses-output dari sebuah sistem. Aliran data
objek yang masuk ke dalam perangkat lunak, diubah oleh
elemen-elemen pemroses, kemudian hasil dari objek data
mengalir keluar dari perangkat lunak. Objek data
direpresentasikan dengan panah berlabel dan transformasinya
direpresentasikan dengan lingkaran (sering juga disebut bubble).
DFD ini direpresentasikan dengan pola hirarkis. Model aliran
data pertama (disebut juga DFD level 0 atau context diagram)
merepresentasikan keseluruhan sistem. DFD level selanjutnya
menjelaskan context diagram, bertambah detil di setiap level
berikutnya.

Tujuan dari data flow diagram ini adalah untuk menyediakan


jembatan semantik antara pengguna dan developer. Artinya,
diagram alir yang disajikan harus dimengerti oleh baik pihak
awam (pengguna), namun tetap informatif bagi pihak developer.

Karakteristik domain yang cocok dalam penerapan flow-oriented

Untuk kasus perangkat lunak yang terdapat aliran data di


dalamnya, bisa dimodelkan dengan flow-oriented ini.

 Model ini menitikberatkan pada sudut pandang masuknya


data, pemrosesan data, dan keluaran data hasil proses
perangkat lunak.
 Masalah yang digambarkan data flow diagram ini bersifat
umum-khusus, yaitu menerangkan perangkat lunak secara
umum, kemudian dicarikan detil untuk setiap level
berikutnya.
 Melibatkan tempat penyimpanan data (basis data)
 Melibatkan entitas luar sistem yang mengirimkan data
kepada sistem, juga entitas yang menerima sistem dari
perangkat lunak yang dibuat. Contoh kasus yang sering
diungkapkan sebagai contoh untuk model ini adalah Safe-
Home security yang disajikan dalam buku yang ditulis oleh
Pressmann halaman 227-228.

Guidelines (Pedoman)

 Menggambarkan sistem sebagai gelembung tunggal di


tingkat 0.
 Hati-hati mencatat input primer dan output.
Sempurnakan dengan mengisolasi proses kandidat dan
terkait data mereka objek dan menyimpan data.
 Label semua elemen dengan nama-nama bermakna.
Mempertahankan kesesuaian informasi antara tingkat.
 Sempurnakan satu gelembung pada suatu waktu.

Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang


menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data
pada suatu sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD sangat
mirip dengan Flowchart.

Gambar 2.6 Context-level DFD for SafeHome security function

Grammatical Parse

 Fungsi keamanan SafeHome memungkinkan pemilik rumah


untuk mengkonfigurasi sistem keamanan ketika diinstal,
memonitor semua sensor yang terhubung ke sistem
keamanan, dan berinteraksi dengan pemilik rumah melalui
Internet, PC, atau panel kontrol.
 Selama instalasi, PC SafeHome digunakan untuk program
dan mengkonfigurasi sistem. Setiap sensor diberikan sebuah
nomor dan jenis, password master diprogram untuk
mempersenjatai dan melucuti sistem, dan nomor telepon (s)
adalah masukan untuk panggilan ketika peristiwa terjadi
sensor.
 Ketika acara sensor diakui, perangkat lunak memanggil
alarm terdengar melekat pada sistem. Setelah waktu
penundaan yang ditentukan oleh pemilik rumah selama
kegiatan konfigurasi sistem, perangkat lunak memanggil
nomor telepon dari layanan monitoring, menyediakan
informasi tentang lokasi, melaporkan sifat dari peristiwa
yang telah terdeteksi. Nomor telepon akan redialed setiap 20
detik sampai sambungan telepon diperoleh.
 Pemilik rumah menerima informasi keamanan melalui panel
kontrol, PC, atau browser, secara kolektif disebut interface.
Antarmuka menampilkan pesan yang meminta dan sistem
informasi status pada panel kontrol, PC, atau jendela
browser. Interaksi pemilik rumah mengambil bentuk berikut.
Gambar 2.7 Level 1 DFD that refines the monitor sensors
process

Gambar 2.8 Level 2 DFD that refines the monitor sensors process

Control Flow Diagram

Diagram alir kontrol ( CFD ) adalah suatu diagram untuk


menggambarkan aliran kontrol dari suatu proses bisnis , proses
atau program .

Diagram aliran kontrol dikembangkan pada tahun 1950 , dan


secara luas digunakan dalam berbagai disiplin ilmu teknik .
Mereka adalah salah satu metodologi pemodelan proses bisnis
klasik , bersama dengan flow chart , data flow diagram , diagram
blok aliran fungsional , grafik Gantt , diagram PERT , dan IDEF .
Gambar 2.9 State diagram for SafeHome security function

Class-Based Modeling (Kelas Berbasis Modeling)

Terdiri dari element:

1. Class

2. Operation

3. Agregat

4. Association dan Dependencies

5. Package

Cocok untuk :

1. Terdapat objek yang dapat diidentifikasi, diklasifikasi, dan


didefinisikan.
2. Terdapat banyak objek
3. Dari objek-objek bisa dibentuk kelas-kelas.
4. Terdapat hubungan antara satu kelas dengan kelas yang
lainnya (bisa merupakan turunan atau menggunakan kelas
lainnya)

Identifying Analysis Classes

 Eksternal entitas yang menghasilkan atau mengkonsumsi


informasi.
 Hal-hal yang merupakan bagian dari domain informasi
Kejadian atau peristiwa.
 Peran yang dimainkan oleh orang-orang yang berinteraksi
dengan sistem.Organisasi unit.
 Tempat yang menetapkan konteks.
Struktur yang mendefinisikan kelas obyek

Class Selection Criteria

 saldo informasi
 dibutuhkan layanan
 Beberapa atribut
 umum atribut
 umum operasi
 persyaratan penting

Identifying Classes

Potential class Classification Accept / Reject


homeowner role; external entity reject: 1, 2 fail
sensor external entity accept
control panel external entity accept
installation occurrence reject
(security) system thing accept
number, type not objects, attributes reject: 3 fails
master password thing reject: 3 fails
telephone number thing reject: 3 fails
sensor event occurrence accept
audible alarm external entity accept: 1 fails
monitoring service organizational unit; ee reject: 1, 2 fail

Class Diagram

Gambar 2.10 Class diagram for the system class


Gambar 2.11 Class diagram for FloorPlan

CRC Modeling (Cyclic Redundancy Check)

Adapun tujuan yang diharapkan dari penggunaan CRC Model


ini adalah kebutuhan pemakai dapat diketahui secara tepat atau
dengan kata lain dapat menjembatani antara pengembang dan
pemakai.

Secara garis besar tahapan dalam membuat suatu CRC Model


yang biasa disebut sebagai CRC Session dibagi menjadi tiga
yaitu sebelum pelaksanaan scenario, pada saat pelaksanaan
scenario dan setelah pelaksanaan scenario. Pada intinya langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam membuat CRC Model
adalah menentukan class, responsibility, collaborator, use-case,
menggambarkan CRC Cards yang digunakan bcserta dengan
penggambaran CRC Model dan Collaborator.
Gambar 2.12 A CRC model index card for FloorPlan class

Class Responsibilities (Tanggung Jawab)

 Mendistribusikan intelijen sistem di kelas.


 Nyatakan setiap tanggung jawab sebagai umum mungkin.
 Masukan informasi dan perilaku yang berkaitan dengan itu
di kelas yang sama.
 Melokalisasi informasi tentang satu hal daripada
mendistribusikannya di beberapa kelas.
 Berbagi tanggung jawab antara kelas terkait, jika sesuai.
RANGKUMAN

1. Terdapat beberapa hal yang melekat pada pengertian pemodelan


analisis (need assessment) ini yaitu;

1. Need assessment ialah suatu proses yang artinya terdapat


rangkaian kegiatan di dalam pelaksanaan need assessment.
Need assessement ini bukanlah suatu hasil, namun tetapi
merupakan aktivitas tertentu di dalam upaya mengambil suatu
keputusan tertentu.
2. kebutuhan itu sendiri pada hakikatnya merupakan kesenjangan
dianatara harapan dan kenyataan. Dengan hal demikian maka ,
need assessment adalah suatu kegiatan dalam mengumpulkan
informasi mengenai kesenjangan yang seharusnya
dimilikidengan apa yang telah dimiliki.

2. Model analisis harus dapat mencapai 3 sasaran utama:

 Untuk menggambarkanapa yang dibutuhkan oleh


pelanggan.
 Untuk membangun dasasr bagi pembuatan desain
perangkat lunak ,
 Untuk membatasi serangkaian persyaratan yang dapat
divalidasi begitu perangkat lunak dibangun

3. Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk


melihat input-proses-output dari sebuah sistem. Aliran data objek
yang masuk ke dalam perangkat lunak, diubah oleh elemen-elemen
pemroses, kemudian hasil dari objek data mengalir keluar dari
perangkat lunak. Objek data direpresentasikan dengan panah
berlabel dan transformasinya direpresentasikan dengan lingkaran
(sering juga disebut bubble). DFD ini direpresentasikan dengan
pola hirarkis. Model aliran data pertama (disebut juga DFD level 0
atau context diagram) merepresentasikan keseluruhan sistem. DFD
level selanjutnya menjelaskan context diagram, bertambah detil di
setiap level berikutnya.
TES FORMATIF

1. Jelaskan pengertian analisis kebutuhan!


2. Tuliskan 3 sasaran utama dalam mencapai model analisis!
3. Jelaskan apa yang di maksud data flow diagram!

Anda mungkin juga menyukai