Anda di halaman 1dari 22

Pertemuan 5

Analsisi & Perancangan Sistem 1


Informasi
Analsisi & Perancangan Sistem 2
Informasi
KONSEP PEMODELAN TERSTRUKTUR

 Pendekatan terstruktur menggunakan tools dan teknik-teknik agar


diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan
jelas.
 Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di
organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem :
 Mudah untuk dikembangkan,
 Fleksibel,
 Memuaskan pemakainya,
 Terdokumentasi dengan baik, tepat waktu dan sesuai dengan
anggaran biaya pengembangan,
 Dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya (bebas
kesalahan)

3
Data Flow Diagram (DFD)
 Adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional
sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik
secara manual maupun komputerisasi.
 Model Grafis yang menampilkan semua kebutuhan utama dari
Sistem Informasi yang akan dibangun
 Inputs/outputs
 Proses
 Penyimpanan data
 Model ini dibuat agar mudah dibaca oleh orang awan
 Disebut juga Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram
alur kerja, atau model fungsi.
 Merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data
dengan konsep dekomposisi
 Digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem
yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada
pemakai maupun programmer. 4
KOMPONEN DATA FLOW DIAGRAM

5
1. Komponen Terminator / Entitas Luar

 Ada dua jenis entitas luar :


1) Entitas luar Sumber (source) : terminator sebagai
sumber.
2) Entitas luar Tujuan (sink) : terminator sebagai
tujuan data/informasi dari sistem.

Bagian Bagian Bagian


Penjualan Penjualan Penjualan

Sumber Tujuan Sumber & tujuan


(a) (b) (c)

6
Lanjutan Komponen Terminator / Entitas Luar

 Aturan terminator :
 Terminator merupakan bagian/lingkungan luar
sistem. Alur data yang menghubungkan
terminator dengan berbagai proses sistem,
menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.
 Tidak boleh ada hubungan antar terminator satu
dengan yang lain.

7
2. Komponen Proses

 Komponen proses menggambarkan bagian dari


sistem yang mentransformasikan input menjadi
output.
 Ada 4 kemungkinan :
a1
a a
a a2

a3
1 input & 1 output
1 input & banyak output
a1
a2 a
a3

banyak input & 1 output banyak input & banyak output


8
Lanjutan Komponen Proses

 Aturan penggunaan komponen proses :


 Proses harus memiliki input dan output.
 Proses dapat dihubungkan dengan komponen
terminator, data store atau proses melalui alur data.
 Menggambarkan sistem/bagian/divisi/departemen yang
sedang dianalisis.

9
Contoh proses yang salah

Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :


1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output
disebut dengan black hole (lubang hitam) lihat proses 1.
2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima
input. disebut dengan miracle (ajaib) lihat proses 2.

10
3. Komponen Data Store

 Berkaitan dengan penyimpanan data, seperti file


atau database atau berkaitan dengan
penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file
disket, file harddisk, file pita magnetik.
 Data store berkaitan dengan penyimpanan secara
manual seperti buku alamat, file folder, dan
agenda.

11
Lanjutan Komponen Data Store
Aturan komponen Data Store

 Alur data store hanya dihubungkan dengan


komponen proses, tidak dengan komponen DFD
lainnya.

12
4. Komponen Data Flow / Alur Data

 Suatu data flow / alur data menunjukkan arah


menuju ke dan keluar dari suatu proses.
 Alur data digunakan untuk menerangkan
perpindahan data atau paket data/informasi dari
satu bagian sistem ke bagian lainnya.

13
Konsep yang perlu diperhatikan dalam alur data

 Konsep Paket Data (Packets of Data)


Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu
sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama dan
mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai
satu alur data tunggal, karena data tersebut
mengalir bersama-sama sebagai satu paket.

a. Konsep paket data yang salah

14
b. Konsep paket data yang benar
Bentuk DFD [1]
1. Diagram Alur Data Fisik (DADF)
DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan
sistem yang ada (sistem yang lama).
Penekanan : bagaimana proses-proses dari sistem
diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana),
termasuk proses-proses manual.
DADF harus memuat :
a. Proses-proses manual juga digambarkan.
b. Nama dari alur data harus memuat keterangan yang
cukup terinci untuk menunjukkan bagaimana
pemakai sistem memahami kerja sistem.
c. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan
komputer atau non komputer.
Secara manual misal : buku catatan, meja pekerja.
15
Secara komputerisasi misal : file urut, file database.
Bentuk DFD [2]

4) Proses harus menunjukkan nama dari


pemroses, berupa orang, departemen, sistem
komputer, atau nama program komputer yang
mengakses proses tersebut.
2. Diagram Alur Data Logika (DADL)
DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan
sistem komputerisasi dan menunjukkan kebutuhan
proses dari sistem yang diusulkan secara logika.
Proses-proses yang digambarkan hanya proses-proses
secara komputer saja.

16
Syarat Pembuatan DFD

1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD


2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin
a. Ukuran dan bentuk proses
b. Alur data melingkar atau lurus
c. Penggambaran DFD dapat menggunakan tools
4. Hindari penggambaran DFD yang rumit setiap level
maksimum 7 proses.
5. Memastikan DFD yang dibentuk konsisten secara
logika

17
Langkah Penggambaran DFD
1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang
terlibat di sistem.
2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat
dengan entitas luar.
3. Buat Diagram Konteks (level zero)
a. Tentukan nama sistemnya
b. Tentukan batasan sistemnya.
c. Tentukan terminator apa saja yang ada dalam
sistem.
d. Tentukan apa yang diterima/diberikan
terminator dari/ke sistem.
4. Buat Diagram Level satu
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram
konteks.
1) Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
18
Lanjutan …Langkah Penggambaran DFD

2. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing


proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep
keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu
level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar
pada level berikutnya).
3. Munculkan data store sebagai sumber maupun tujuan
alur data.
4. Perhatikan dalam penggambaran diagram level satu.
 Hindari perpotongan arus data
 Beri nomor pada proses utama (nomor tidak
menunjukkan urutan proses).

19
Langkah Penggambaran DFD (Lanjutan…)

5. Buat Diagram Level dua


Diagram level 2 merupakan dekomposisi dari
diagram level 1.
Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses)
dari proses utama yang ada di level satu.
Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-
masing sub-proses ke/dari sistem dan
perhatikan konsep keseimbangan.
Apabila diperlukan, munculkan data store
(transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur
data.

20
Langkah Penggambaran DFD (Lanjutan…)

Perhatikan dalam penggambaran DFD level dua


(sama dg level 1)
 Hindari perpotongan arus data.
 Beri nomor pada masing-masing sub-proses
yang menunjukkan dekomposisi dari proses
sebelumnya.
Contoh : 1.1, 1.2, 2.1,2.2
6. DFD Level Tiga, empat …
Diagram level 3, 4, dst merupakan dekomposisi
dari level sebelumnya. Proses dekomposisi
dilakukan sampai dengan proses yang dituangkan
ke dalam program. Aturan yang digunakan sama
dengan level satu.
21
Analsisi & Perancangan Sistem 22
Informasi

Anda mungkin juga menyukai