PERANCANGAN
DATA FLOW DIAGRAM
(DFD)
Alur
data perlu diberi nama
sesuai dengan data/informasi
yang dimaksud, biasanya
pemberian nama pada alur
data dilakukan dengan
menggunakan kata benda,
contohnya Laporan Penjualan.
KOMPONEN DFD
Syarat-syarat pembuatan
DFD
1. Pemberian nama untuk tiap komponen
DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penghindaran penggambaran DFD yang
rumit
4. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten
secara logika
KOMPONEN DFD
Nomor pada proses
untuk menunjukkan
referensi terhadap
skema penomoran
secara hirarki pada
levelisasi DFD
tidak dimaksudkan
bahwa proses tersebut
dilaksanakan secara
berurutan.
KOMPONEN DFD
Komponen DFD yang dapat menggunakan duplikat hanya
komponen Data store dan terminator.
Level DFD
DFD mempunyai Level-Level di mulai dari yang terkecil ,
Yaitu Diagram Context
Diagram Context merupakan gambaran paling umum
dari sistem, yang hanya memiliki satu proses saja untuk
mewakili seluruh sistem
Semakin bertambah level dalam DFD akan semakin
detail digambarkan proses-proses yang ada pada sistem,
tetapi yang boleh bertambah hanya proses dan data
flownya saja.
Data sumber jumlahnya harus tetap dengan yang ada
pada diagram context.
Data store belum digambarkan di diagram context,
mulai di gambarkan pada level 0 dan konsisten
jumlahnya sampai level berikutnya .
PENGGAMBARAN DFD
1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar
yang terlibat di sistem.
2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat
dengan entitas luar.
3. Buat Diagram Konteks (diagram context)
Tentukan nama sistemnya.
Tentukan batasan sistemnya.
Tentukan terminator apa saja yang ada dalam
sistem.
Tentukan apa yang diterima/diberikan
terminator dari/ke sistem.
PENGGAMBARAN DFD
4. Buat Diagram Level zero
Tentukan proses utama yang ada pada
sistem.
Tentukan
apa yang diberikan/diterima
masing-masing proses
Perhatikan alur data yang keluar/masuk
dari suatu level harus sama pada level
berikutnya).
Apabiladiperlukan, munculkan data store
(master) sebagai sumber maupun tujuan
alur data.
PENGGAMBARAN DFD