Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Proses di dalam suatu sistem informasi yang terdiri atas banyak prosedur dan
melibatkan berbagai entitas (misalnya bagian penjualan, kasir, dan manajemen)
serta dukomen,sehingga sulit bagi seseorang untuk dapat segera memahami dan
mengevaluasi suatu system. Agar system mudah dipahami, maka diperlukan
model dan alat bantu, yang dapat mengambarkan suatu system dengan
sederhana dan mudah dimengerti.

Dalam mengembangkan system baru, para perancang system banyak


berkomunikasi dengan manajemen, dengan para user,maupun dengan anggota
tim sendiri. Komunikasi akan berjalan dengan mudah bila diantara mereka
digunakan suatu bentuk komunikasi yang standar. Meskipun penggunaan narasi
atau kata – kata sudah merupakan kebiasaan kita sehari – hari, tetapi tetap saja
tidak mudah menggunakan narasi untuk menguraikan suatu system. Oleh
karenanya diperlukan suatu alat atau media untuk menggambarkan suatu system.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan alat bantu pengembangan dan
pendokumentasian system.

2. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk :
 Memenuhi Tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
 Dapat dijadikan referensi untuk mahasiswa selanjutnya apabila
mendapat topik yang sama dalam Sistem Informasi Manajemen.
 Membuka wawasan dalam bidang sistem informasi yang
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
 Memperkenalkan berbagai macam alat bantu pengembangan sistem.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM

Dalam membuat sebuah sistem informasi seorang programer bukanlah satu-


satunya yang menentukan sistem ini bisa diterima kah atau tidak dengan usernya.
Untuk itu diperlukan suatu media uang dibuat agar gagasan mengenai rancangan
sistem yang dibuat dapat dikomunikasikan dan bisa diterima oleh user. Cara
melakukan komunikasi adalah dengan suatu diagram yang menggambarkan
secara visual menegnai bagaimana sistem komputerisasi nantinya akan bekerja.

Ada 3 alat bantu pengembangan sistem, yaitu :

1. FLOW OF DOCUMEN
2. DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
3. HIERARCHY PLUS INPUT PROCESS OUTPUT (HIPO)

A. FlOW OF DOCUMENT (FOD)


a. Sejarah FOD

Mulai tahun 1980-an, sejumlah vendor mulai mengembangkan sistem


perangkat lunak untuk mengelola dokumen berbasis kertas. Sistem ini
ditangani dengan dokumen kertas, yang termasuk tidak hanya dicetak dan
dokumen yang diterbitkan, tetapi juga foto, sidik jari, dll.

Kemudian pengembang mulai membuat kedua jenis sistem yang dapat


mengelola dokumen elektronik. Semua dokumen tersebut (file) yang dibuat
dengan komputer, dan tersimpan di sistem lokal pengguna (user). Awal
manajemen dokumen elektronik (EDM : Electronic Document Management)
sistem dikelola baik jenis file pribadi, atau sejumlah bentuk format file. Banyak
dari sistem ini nantinya akan dikenal sebagai sistem pencitraan dokumen,
karena mereka fokus pada penangkapan, penyimpanan, pengindeksan dan
pengambilan format file gambar. Mungkin, karena itulah maka para
pengembang sistem jaman dahulu (profesionalisme) membuat suatu diagram
yang dapat membantu mereka “membaca” aliran data pada saat menganalisa
kebutuhan pemilik (perusahaan) dan mengembangkannya menjadi sistem.

2
b. Dasar Pengertian FOD
 Flow Of Document adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai satu jaringan
proses fungsional yang dihubungkan satu dengan yang lainya dengan alur
data baik secara manual maupun secara komputerisasi.
atau menurut saya FOD mirip dengan
 An information flow diagram (IFD)
is an illustration of information flow throughout an organisation. An IFD
shows the relationship between external and internal information flows
between an organisation. It also shows the relationship between the internal
departments and sub-systems.
 A document management system (DMS)
is a system (based on computer programs in the case of the management
of digital documents) used to track, manage and store documents. Most are
capable of keeping a record of the various versions created and modified by
different users (history tracking). The term has some overlap with the
concepts of content management systems. It is often viewed as a
component of enterprise content management (ECM) systems and related
to digital asset management, document imaging, workflow systems and
records management systems.

Flow of document atau biasa disebut sebagai FOD terkadang dan sering
dipakai untuk menjelaskan proses bisnis yang berlaku pada suatu perusahaan.
Informasi-informasi yang diberikan pihak perusahaan didapatkan berdasarkan
hasil wawancara, observasi di lapangan dan kesimpulan dari pertemuan yang
diadakan antara pengembang sistem dan pihak yang menginginkan
sistem. FOD juga identik dengan perancangan sistem, hampir setiap
pengembang sistem memanfaatkan Flow of Document sebagai salah satu alat
perancangan sistem untuk menggambarkan sistem lama pada tahap analisis
atau menggambarkan sistem yang baru pada tahap perancangan. Flow of
Document diagram atau dibahasa Indonesia-kan menjadi Bagan alir dokumen
dapat mempermudah pengembang sistem khususnya pembaca hasil
rancangannya mengetahui aliran dokumen atau data yang menunjukkan
prosedur dari sistem secara logika dan arus laporannya. Hal ini berguna bagi

3
manajemen atas, menengah dan bawah yang terlibat secara langsung dalam
pengembangan sistem “membaca” deskripsi tekstual tetapi masih
memungkinkan kesalahan interprestasi dari pernyataan yang dibuat. Untuk
keperluan tersebut maka disediakan beberapa diagram yang dapat
menggambarkan proses bisnis yang ada antara lain melalui Bussiness Process
Model, Workflow atau Flow of Document, System Context Diagram dan Data
Flow Diagram.

Diagram tersebut menggunakan simbol-simbol yang sudah baku. Berikut ini

simbol-simbol yang digunakan :

 Simbol – Simbol Dasar Flow Of Dokumen (FOD)

4
B. DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
a. Pengertian Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau metode untuk
membuat rancangan sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data
yang bergerak pada sebuah sistem nantinya. Dalam pembuatan Sistem

5
Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk membuat
sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para
programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer
melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis
sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan DFD (Data Flow
Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer 6. Salah satu cara lain untuk
mendesain sistem yaitu menggunakan UML(Unified Manual Language).

b. Komponen DFD (Data Flow Diagram):


1. User / Terminator: Kesatuan diluar sistem (external entity) yang
memberikan input ke sistem atau menerima output dari sistem berupa
orang, organisasi, atau sistem lain.
2. Process: Aktivitas yang mengolah input menjadi output.
3. Data Flow: Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator &
proses, serta antara proses & data store).
4. Data Store: Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.
6
c. Didalam Data Flow Diagram Ada 3 level :

1. Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat


mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem.
Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0
(nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks
berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini
sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana
untuk diciptakan.

2. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar yang


mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya.
Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam
diagram ini memuat penyimpanan data.

3. Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa


yang ada dalam diagram Nol.

d. Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :


1. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama
lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
2. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih
penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan
penekanan hanya pada fungsi sistem.
3. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.

7
e. Contoh Data Flow Diagram

C. HIERARCHY INPUT PROCESS OUTPUT (HIPO)


a. Pengertian HIPO
 HIPO (Hierarchy Input Process Output) merupakan metodologi yang
dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alat
dokumentasi program. Akan tetapi sekarang, banyak digunakan sebagai alat
desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang
berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh
fungsi utamanya.
 Menurut Jogiyanto HM dalam buku Analisis & Desain Sistem Informasi
(2005:787) HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) adalah alat disain
dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem.

HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) mempunyai sasaran utama


sebagai berikut :

1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari


program.
2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh
program, bukannya menunjukkan statemen-statemen program yang
digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.
3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan
dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap
tingkatan dari diagram-diagram HIPO.

8
4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan pemakai.

b. HIPO (Hierarchical Input/ Process/ Output) Chart


HIPO Chart digunakan sebagai alat untuk mnganalisis problem dan
memvisualisasikan solusi menggunakan pendekatan top-down design. Dimulai
dari level global (makro), diagram secara bertahap diperluas hingga ke bentuk
detilnya (logical building blocks atau functions-nya teridentifikasi):

Enter a caption

9
Contoh HIPO Chart

c. Fungsi dari sistem digambarkan oleh HIPO dalam tiga tingkatan


( diagram ), yaitu :
1. Visual table of content
Terdiri dari satu diagram hirarki atau lebih. Diagram ini
menggambarkan hubungan dari fungsi-fungsi secara berjenjang Visual
tabel of contents menggambarkan seluruh program HIPO baik rinci
maupun ringkasan yang terstruktur. Pada diagram ini nama dan nomor
dari program HIPO diitentifikasikan. Struktur paket diagram dan
hubungan fungsi juga diidentifikasikan dalam bentuk hirarki. Keterangan
masing-masing fungsi diberikan pada bagian penjelasan yang
diikutsertakan dalam diagram ini.

10
2. Overview diagramDiagram Ringkasan/ Overview Diagram yaitu suatu
seri diagram fungsional.
Masing-masing diagram dihubungkan dengan salah satu fungsi sistem.

 Menunjukkan secara garis besar hubungan dari input, proses dan output
 Bagian input menunjukkan item-item data yang akan digunakan oleh bagian
proses.
 Bagian proses berisi sejumlah langkah-langkah yang menggambarkan
kerja dari fungsi.
 Bagian output berisi dengan item-item data yang dihasilkan atau
dimodifikasi oleh langkah-langkah proses.
 Diagram ringkasan menggambarkan fungsi dan referensi utama dari suatu
sistem. Fungsi dan referensi ini diperlukan oleh program untuk memperluas
fungsi samapai uraian yang terkecil. Diagram ini berisi input, proses dan
output dari fungsi khusus.
 Input pada diagram ini berisis item-item data yang dipakai oleh proses,
sedangkan proses merupakan urutan langkah-langkah yang menelaskan
fungsi yang sedang dijalankan untuk menghasilkan suatu output. Output
berisikan item-item data yang dihasilkan dan diubah oleh proses.

11
 Anak panah pada diagram ringkasan dari input ke proses menunjukan
hubungan antara item data di input dan langkah-langkah proses,
sedangkan anak panah dari proses ke output menunjukan hubungan tahap-
tahap proses dan item data output.

12
3. Detail diagram
Diagram Rinci/ Detail Diagram yaitu suatu seri diagram fungsional
dan masing-masing diagram dihubungkan dengan sebuah sub-fungsi
sistem. Diagram rinci merupakan diagram yang paling rendah dalam
diagram yang terdapat dalam paket HIPO. Diagram rinci berisi unsur-
unsur paket dasar. Fungsi dari diagram ini adalah menjelaskan fungsi-
fungsi khusus, menunjukan item-item output dan input yang khusus dan
menunjukan diagram rinci lainnya.

13
14
15
2. STUDY KASUS ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM
A. Analisis Masalah

Sistem perpustakaan yang saat ini digunakan di AMIK AL MA’SOEM,


Bandung masih dalam bentuk manual, pencatatan dan penyimpanan datanya.
Pada pelaksanaannya mahasiswa yang ingin meminjam buku atau menjadi
Member baru harus mengisi data buku yang akan dipinjam atau pendaftaran
menjadi Member baru, setelah itu baru data akan dicek oleh petugas
perpustakaan.

1. Analisis prosedural dan aliran sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada sistem yang sedang


berjalan di perpustakaan AMIK AL MA’SOEM terdapat :

1. Prosedur pengolahan data buku.

Langkah – langkah yang terjadi dalam proses prosedur pengolahan data


buku adalah sebagai berikut :

a. Member perpustakaan memilih buku yang akan dipinjam dan


melakukan pengisian form data buku, lalu Member perpustakaan
menyerahkan buku dan form data buku tersebut pada pustakawan/i.
b. Setelah buku dan form data buku tersebut diserahkan ke pustakawan/i
selanjutnya pustakawan/i akan melakukan proses pengolahan data
buku.
c. Setelah pengolahan data selesai, kemudian pustakawan/i membuat
laporan data tersebut dan diserahkan ke kepala perpustakaan

16
Untuk lebih jelasnya aliran dokumen tersebut dapat terlihat pada flow
map dibawah ini :

Gambar 1 adalah Flow map prosedur pengolahan data buku.

2. Prosedur pengolahan peminjaman buku.

Langkah – langkah yang terjadi dalam proses prosedur peminjam buku


adalah sebagai berikut :

a. Member perpustakaan memilih buku yang akan dipinjam, lalu Member


perpustakaan menyerahkan buku yang akan dipinjam tersebut pada
pustakawan/i.
b. Setelah buku tersebut diserahkan ke pustakawan/i selanjutnya
pustakawan/i akan melakukan proses pengolahan peminjaman buku
yang diambil di database buku.
c. Setelah pengolahan peminjaman selesai, kemudian pustakawan/i
membuat laporan data peminjaman tersebut dan diserahkan ke kepala
perpustakaan.

17
Untuk lebih jelasnya aliran dokumen tersebut dapat terlihat pada flow
map dibawah ini:

Gambar 2 adalah Flow map prosedur peminjaman buku

3. Prosedur pengembalian buku.

Langkah – langkah yang terjadi dalam proses prosedur pengolahan data


buku adalah sebagai berikut :

a. Member perpustakaan mengisi buku kunjungan dan memberi buku


yang akan dikembalikan, lalu pustakawan/i mengecek buku di
database peminjaman.
b. Setelah buku tersebut dicek selanjutnya pustakawan/i akan melakukan
proses pengolahan pengembalian buku yang diambil di database
pinjaman.
c. Setelah pengolahan pengembalian selesai, kemudian pustakawan/i
membuat laporan data pengembalian tersebut dan diserahkan ke
kepala perpustakaan.

18
Untuk lebih jelasnya aliran dokumen tersebut dapat terlihat pada flow map
dibawah ini:

Gambar 3 Flow map prosedur pengembalian buku

2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan


spesifikasi kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional
adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika
diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan
keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem,
lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran,
volume data yang Mengembalikan Buku Cek Data Peminjaman Menentukan
Denda Start Data Peminjaman Terlambat Menagih Denda Membayar Denda
Transaksi Pengembalian Buku Selesai Tidak Ya Pembuatan Laporan Laporan
Pinjaman Laporan Pinjaman Arsip Laporan Pinjaman End 40 akan ditangani
sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta kontrol terhadap sistem.

19
3. Analisis Perangkat Keras

AMIK AL MA’SOEM Bandung bagian perpustakaannya memiliki beberapa


komputer, namun hanya 1 buah komputer yang digunakan untuk mengelola
sistem informasi perpustakaan ini. Adapun spesifikasi komputer tersebut
adalah sebagai berikut :

a. Processor : Intel Pentium IV 3.0Ghz

b. Memory : RAM DDR 512 MB

c. Harddisk minimal 80 GB

d. VGA Card 128 MB

e. Keyboard dan Mouse

f. Kartu jaringan (Ethernet Card)

Perangkat keras yang telah dimiliki AMIK AL MA’SOEM Bandung bagian


perpustakaan saat ini, sudah memenuhi standar kebutuhan minimum
spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sistem
informasi perpustakaan menggunakaan Borland Delphi 7.0.

4. Analisis Perangkat Lunak/Software


Perangkat lunak (software) yang digunakan AMIK AL MA’SOEM Bandung

bagian perpustakaan saat ini adalah sebagai berikut:

a. Sistem operasi : Microsoft Windows XP SP2 41


b. Software lainnya : Microsoft Office 2007

Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung aplikasi

yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

a. Sistem operasi : Microsoft Windows XP


b. Microsoft Office 2003 / 2007 Sebagai media penyimpanan data peminjam
buku
c. Borland Delphi 7.0 sebagai implementasi perancangan system

20
5. Analisis Pengguna/User
Analisis user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja user yang
terlibat beserta karakteristiknya sehingga dapat diketahui tingkat
pengalaman dan pemahaman user terhadap komputer.

Tabel 1 Karakteristik Pengguna

Pengguna Hak akses Tingkat Tingkat


pendidikan keterampilan
Pustakawan/i Melakukan D3 Menguasai
semua operasi komputer
dalam sistem

 Karakteristik User

Karakteristik dari user yang ada saat ini yaitu berumur antara 30 sampai
50 tahun. Sebagian besar user memiliki pengalaman yang hampir sama
secara keseluruhan dalam mengoperasikan komputer, yaitu belum
memahami program - program aplikasi, tetapi sudah cukup
berpengalaman dalam mengoperasikan 42 Sistem Operasi Windows,
bekerja menggunakan Microsoft Office seperti Microsoft Office Word dan
Microsoft Office Excel.

6. Analisis Kebutuhan

Fungsional Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan


gambaran aliran data yang ada pada program aplikasi yang akan
dibangun. Kebutuhan fungsional pada Sistem Informasi Perpustakaan di
AMIK AL MA’SOEM Bandung meliputi diagram konteks, data flow diagram,
kamus data dan spesifikasi proses.

7. Analisis Basis Data

Analisis basis data adalah kegiatan menganalisis data yang akan diolah
dan disimpan dalam database. Dalam analisis ini direpresentasikan dari
mana data berasal dan atribut dari data tersebut.

21
 Entity Relationship Diagram (ERD)
 Entity-Relationship merupakan sebuah teknik untuk menggambarkan
informasi yang dibutuhkan dalam sistem, dan hubungan antara data-
data tersebut. Berikut gambar ERD pada perpustakaan :

Gambar Diagram ERD

22
Gambar Skema Relasi

8. Diagram Konteks (DCD)

Diagram konteks merupakan alat struktur analisis yang menggambarkan


hubungan dan keterkaitan sistem dengan entitas serta aliran data dari entitas
menuju sistem dan dari sistem menuju entitas.

Gambar Diagram Konteks

23
9. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem secara lebih


detail yang ada pada diagram konteks menjadi beberapa proses yang tenjadi
antara entitas yang terlibat dalam Sistem Informasi Perpustakaan ini.

Gambar DFD level 10

24
a. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 1.0 Pengolahan Data Buku
DFD level 1 proses 1.0 menjelaskan tentang pengolahan data buku yang
didalamnya terdapat kategori buku dan buku

Gambar DFD level 1 Proses 1.0 Pengelolaan Data Buku

b. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 2.0 Olah Data Peminjaman

DFD level 1 proses 3.0 menjelaskan tentang pengolahan peminjaman


buku yang didalamnya terdapat data pinjaman dan peminjaman.

Gambar DFD l evel 1 Proses 3.0 Olah peminjaman Buku

25
c. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 3.0 Olah Data Pengembalian

DFD level 1 proses 3.0 menjelaskan tentang pengolahan pengembalian


buku yang didalamnya terdapat pengembalian denda dan data
pengembalian.

Gambar DFD Level 1 Proses 3.0 Pengolahan Pengembalian Buku

B. Kamus Data
1. Data Store
Buku = kd_buku, judul, pengarang, penerbit, isbn, tgl_terbit, kd_kategori
Kategori = kd_kategori, kategori

2. Data Flow Data


Data klasifikasi buku, info klasifikasi buku = kd_buku, kategori
Data buku, info buku = kd_buku, kd_kategori, judul, penerbit, pengarang,
tgl_terbit, isbn Data Elemen kd_kategori, kategori, kd_buku, judul, penerbit,
pengarang, isbn = 50 digit karakter

26
C. Perancangan Sistem

Dalam perancangan suatu sistem informasi langkah yang perlu dilakukan


diantaranya adalah perancangan sistem. Pada subbab ini akan dibahas
bagaimana perancangan dari sistem informasi yang akan dibangun.

1. Arsitektur Menu

Gambar Arsitektur menu


2. Spesifikasi Antar Muka (Interface)

Gambar Tampilan Menu Utama

27
BAB III
PENUTUPAN

1. KESIMPULAN
 ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM
Dalam membuat sebuah sistem informasi seorang programer bukanlah
satu-satunya yang menentukan sistem ini bisa diterima kah atau tidak
dengan usernya. Untuk itu diperlukan suatu media uang dibuat agar
gagasan mengenai rancangan sistem yang dibuat dapat dikomunikasikan
dan bisa diterima oleh user. Cara melakukan komunikasi adalah dengan
suatu diagram yang menggambarkan secara visual menegnai bagaimana
sistem komputerisasi nantinya akan bekerja.

Ada 3 alat bantu pengembangan sistem, yaitu :

1. FLOW OF DOCUMEN
2. DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
3. HIERARCHY PLUS INPUT PROCESS OUTPUT (HIPO)

 STUDY KASUS ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM

Sistem perpustakaan yang saat ini digunakan di AMIK AL MA’SOEM,


Bandung masih dalam bentuk manual, pencatatan dan penyimpanan
datanya. Pada pelaksanaannya mahasiswa yang ingin meminjam buku
atau menjadi Member baru harus mengisi data buku yang akan dipinjam
atau pendaftaran menjadi Member baru, setelah itu baru data akan dicek
oleh petugas perpustakaan.

2. DAFTAR PUSTAKA

https://adepuspita28.wordpress.com/2013/10/26/pengertian-data-flow-
diagram-dfd-dan-contoh-gambar-dfd/
https://rarasanggitablog.wordpress.com/2017/03/25/hipo-hierarchy-input-
process-output/

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/564/jbptunikompp-gdl-hendrazapu-
28173-5-babiii.pdf

28
29

Anda mungkin juga menyukai