disebut dengan overview diagram atau diagram level 0. Dalam diagram level 0 ini
dapat dipecah-pecah kembali menjadi diagram-diagram yang lebih terinci menjadi
diagram level 1, diagram level 2 dan seterusnya sampai dianggap sudah cukup
rinci untuk tidak dipecah kembali.
Context diagram sebagai diagram paling tinggi (top level) hanya
mengambarkan sistem secara garis besar. Context diagram hanya mempunyai satu
proses saja, yaitu proses dengan nomor 0. Context diagram ini menunjukkan
hubungan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sebagai misal adalah context
diagram untuk sistem penjualan yang melibatkan empat entiti yaitu pelanggan,
manajer kredit, gudang, dan bagian pengiriman. Beberapa data mengalir dari satu
entiti ke entiti lain atau dari entiti ke proses atau dari proses ke entiti. Arus data
yang tampak adalah arus data order langganan, status langganan, tembusan
permintaan sediaan dan faktur.
Dalam diagram level 0 sistem penjualan terlihat bahwa sistem ini terdiri
dari tiga proses utama yaitu memproses order, menverifikasi kredit, dan
merekamkan serta posting ke buku besar. Sistem ini melibatkan empat entiti dan
tujuh file basis data yaitu file induk langganan (D1), file transaksi order penjualan
(D2), file transaksi penjualan (D3), file transaksi piutang dagang (D4), file
transaksi barang (D5), file induk persediaan (D6), dan file induk buku besar (D7).
Beberapa data juga mengalir dari satu entitike proses (data order langganan) atau
dari proses ke proses (misalnya data order penjualan) atau dari proses ke entiti
(misalnya data tembusan permintaan sediaan) atau dari proses ke file basis data
(misalnya data transaksi penjualan) atau dar file basis data ke proses (misalnya
data order penjualan).
Kamus Data
Data yang mengalir di diagram arus data perlu dijelaskan detailnya. Alat
kamus data (KD) dapat digunakan untuk maksud ini. Kamus data (KD) atau data
dictionary (DD) adalah katalog fakta tentang data yang mengalir di sistem. Kamus
data ini menjelaskan atribut dari data yaitu tentang nama dari arus data, aliasnya,
bentuk media data (dokumen dasar atau laporan atau layar kmputer, variabel,
Pseudo Code
Pseudo berarti imitasi atau mirip dan code berarti kode program, sehingga
pseudo code dapat diartikan sebagai kode yang mirip dengan instruksi kode
program komputer. Pseudo code berbasis pada statemen-statemen dari bahasa
program yang akan digunakan oleh pemrogram. Pseudo code akan sangat
bermanfaat bagi pemrogram karena mirip dengan kode-kode program yang
digunakan oleh pemrogram.
Variasi lain dari pseudo code adalah structured english. Perbedaannya
adalah jika pseudo code berbasis pada statemen kode program, stuctured english
berbasis pada bahasa Inggris. Berikut ini contoh pseudo code untuk modul utama
di aplikasi menghitung nilai penjualan.
if langganan adalah dealer then
PotonganUntukDealer(Penjualan, Potongan)
else
PotonganUntukPengecer(Penjualan,Potongan)
HitungPenjualanBersih (Penjualan, Potongan, Dibayar)
Write (Penjualan Bersih = , Dibayar);