NIM = 041663608
MATKUL = SISTEM INFOMASI MANAJEMEN
Sumber:
BMP UT Sistem Informasi Manajemen EKMA4434/ Modul 8 Kegiatan Belajar 1 Edisi 3
Hal. 8.7- 8.11 (Penulis: Prof. Dr. Jogiyanto H.M.,M.B.A.,Akt.)
1. Pengendalian pengolahan
Pengendalian pengolahan (processing controls) adalah mencegah kesalahan yang
terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data dimasukkan
dalam komputer. Kesalahan pengolahan bisa terjadi karena program aplikasi yang
digunakan untuk mengolah data mengandung kesalahan. Contoh kesalahan yang
umumnya disebabkan oleh kesalahan dalam program sebagai berikut.
1) Overflow
Apabila terjadi overflow, hasil dari proses pengolahan data menjadi tidak tepat
lagi. Proses pengolahan mengandung perhitungan- perhitungan yang hasilnya
terlalu besar atau terlalu kecil sehingga tidak muat untuk disimpan di memori
komputer.
2) Kesalahan Logika Program
kesalahan ini sering terjadi, jika program tidak diuji dengan teliti. Kesalahan ini
berbahaya dan sulit untuk dilacak.
3) Logika Program yang Tidak Lengkap
Walaupun mungkin dalam program tidak ada kesalahan dari logika dan semua
kondisi logika telah benar, kemungkinan ada beberapa kondisi logika yang
terlewat. Misalnya, saldo akhir dari kas atau unit akhir dari persediaan barang
dagangan yang terekam seharusnya tidak boleh bernilai negatif. Dalam suatu
transaksi dapat menyebabkan nilai yang terekam tersebut menjadi negatif yang
disebabkan kondisi untuk menyeleksi logika ini terlewat. Jika kondisi semacam
ini terlewat, hasil dari pengolahan data menjadi tidak benar lagi.
4) Penanganan Pembulatan yang Salah
Penanganan pembulatan yang salah dapat dilakukan secara sengaja oleh
programmer ataupun mungkin tidak disengaja.
5) Kesalahan Akibat Kehilangan atau Kerusakan Record
Pada metode pengolahan dikumpulkan (batch processing method), file transaksi
berisi data kumpulan dari data transaksi selama periode tertentu. Walaupun
kelengkapan dan kebenaran dari isi file transaksi ini telah divalidasi di tahap
input, pada waktu proses update dapat juga terjadi beberapa record yang hilang
atau mengalami kerusakan data sehingga data yang diproses menjadi tidak
benar.
6) Kesalahan Urutan Proses
Record di file induk akan di-update oleh data transaksi. Sebelum dilakukan
proses peng-update-an ini, jika terjadi penambahan data baru/ penghapusan data
atau perubahan terhadap file induk, proses ini harus dilakukan terlebih dahulu.
Jika tidak, hal itu dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan-kesalahan.
Misalnya, ada langganan baru yang melakukan transaksi kredit dengan
perusahaan sehingga data langganan baru ini direkamkan terlebih dahulu ke file
induk sebelum dilakukan proses update. Apabila tidak, pada waktu meng-update
file induk, data langganan tersebut tidak akan ditemukan di file induk.
7) Kesalahan Data di File Acuan
Banyak program yang menggunakan file acuan (reference file) atau file tabel
(table file) untuk menyimpan data yang relatif konstan. Contoh suatu file acuan,
misalnya dapat berupa file yang berisi tarif gaji berdasarkan golongannya.
Apabila data di file acuan mengalami kesalahan, itu berarti proses program yang
menggunakannya juga akan salah.
8) Kesalahan Proses Serentak
Kesalahan proses serentak (concurrency) terjadi apabila sebuah file basis data
dipergunakan oleh lebih dari seorang pemakai dalam network. Misalnya, basis
data dihubungkan dengan dua buah terminal yang berada di bagian penjualan
dan di bagian pembelian. Pada saat yang sama, secara serentak kedua bagian
tersebut melakukan transaksi yang menggunakan file induk persediaan barang
dagangan yang sama dan secara serentak dalam waktu yang sama meng-update
file induk persediaan yang sama. Pengecekan-pengecekan kesalahan pengolahan
harus dapat dideteksi. Pengontrolan untuk mengecek kesalahan-kesalahan
pengolahan dapat berupa Control Total Check, Matching Check, Reference File
Check, Limit and Reasonable Check, Cross Footing Check, Record Locking
Sumber:
BMP UT Sistem Informasi Manajemen EKMA4434/ Modul 8 Kegiatan Belajar 2 Edisi 3
Hal. 8.24- 8.27 (Penulis: Prof. Dr. Jogiyanto H.M.,M.B.A.,Akt.)