Anda di halaman 1dari 25

1.

PENGENDALIAN APLIKASI
terdiri dari :

Ÿ Pengendalian masukan atau


input controls.

Ÿ Pengendalian proses
pengolahan data atau process
controls.

Ÿ Pengendalian keluaran atau


output controls.

Pengendalian Aplikasi
(Application Control), bertujuan
untuk memberikan kepastian
bahwa pencatatan,
pengklasifikasian, dan
pengikhtisaran transaksi sah
serta pemutakhiran file-file induk
akan menghasilkan informasi
yang akurat, lengkap, dan tepat
waktu.

Berikut pengendalian aplikasi


input yang lazim diterapkan
dalam suatu peranti lunak/
software :

Ÿ Otorisasi membatasi orang yang


dapat mengakses data atau
mengakses aplikasi
tertentu.Otorisasi ini dapat
diterapkan melalui penggunaan
nama login dan pasword.

Ÿ Approval (persetujuan).
Transaksi dapat diproses lebih
lanjut, setelah adanya approval
dari pihak yang berwenang.

Ÿ Menandaidokumen yang sudah


diinput agar tidak terjadi
penginputan ganda dari satu
dokumen yang sama.
Ÿ Pengecekan format.
Memastikan bahwa pengguna
menginputkan data sesuai
dengan tipe data yang benar.
Sebagai contoh, field nama
tentunya tidak boleh memuat
data selain alafabet dan field
tanggal mestinya tidak akan
menerima inputan selain tanggal.

Ÿ Pengecekan kelengkapanuser
dalam menginput data. Misalkan,
untuk setiap konsumen baru
harus ada alamat dan nomor
telpon. Oleh karena itu, jika
pengguna tidak mengisi field
alamat dan nomor telpon, maka
penambahan user baru tersebut
tidak dapat disimpan.

Ÿ Test reasonableness.
Maksudnya, kebenaran data
yang diinput dibandingkan
dengan satu nilai yang wajar.
Sebagai contoh, dalam satu
minggu seorang karyawan,
maksimum bisa lembur 18 jam
(setelah mereka bekerja selama
40 jam.). Jadi, jika karyawan
bagian personalia keliru
menginputkan jam lembur lebih
dari 18 jam, maka program dapat
dibuat untuk
menampilkan warning bahwa
total jam lembur diluar
kewajaran. Transaksi mungkin
akan tetap diterima dan diproses,
tetapi, komputer dapat dibuat
otomatis menghasilkan exception
report kepada atasan yang
terkait.

Ÿ Validity Cek. Cek yang berguna


untuk memastikan bahwa user
menginputkan data yang valid.
Valid dalam artian, sesuai
dengan sumber data di master
file. Perancang sistem dapat
menggunakan listbox untuk
memaksa user memilih dari
alternatif yang tersedia.
Pengendalian Atas
Masukkan (Input)

Mengapa diperlukan
pengendalian input ? Karena
input merupakan salah satu
tahap dalam sistem
komputerisasi yang paling
krusial dan mengandung resiko.

Resiko yang dihadapi misalnya


ialah:

Ÿ Data transaksi yang ditulis oleh


pelaku transaksi salah.

Ÿ Kesalahan pengisian dengan


kesengajaan disalahkan.

Ÿ Penulisan tidak jelas sehingga


dibaca salah oleh orang lain
(misalnya  petugas yang harus
meng-entry data tersebut ke
komputer), khususnya bila yang
diolah bukan dokumen aslinya,
melainkan tembusan.
Pengendalian Atas
Pengolahan (Processing )

Pengendalian proses
(processing controls) ialah
pengendalian intern untuk
mendeteksi
jangan sampai data (khususnya
data yang sesungguhnya sudah
valid) menjadi error karena
adanya kesalahan proses.

Kemungkinan yang paling besar


untuk menimbulkan
terjadinya error adalah
kesalahan logika program, salah
rumus, salah urutan program,
ketidakterpaduan antar 
subsistem atupun kesalahan
teknis lainnya.

Pengendalian Atas
Keluaran (Output )

Pengendalian keluaran (output


controls) ialah pengendalian
intern untuk mendeteksi jangan
sampai informasi yang disajikan
tidak akurat, tidak lengkap, tidak
mutakhir datanya, atau
didistribusikan kepada orang-
orang yang tidak berhak.
Kemungkinan resiko yang
dihadapi yang terkait dengan
keluaran ialah seperti telah
disebutkan di
atas: laporan tidak akurat, tidak
lengkap, terlambat atau data
tidak uptodate, banyak item data
yang tidak relevan, bias, dibaca
oleh pihak yang tidak berhak.
Dalam sistem yang sudah lebih
terbuka (menggunakan jaringan
komuni-kasi publik) potensi
akses oleh hacker, cracker atau
orang yang tidak berwenang
lainnya menjadi makin tinggi.

2. PENGENDALIAN
KEAMANAN FISIK

Pengendalian terhadap
pengendalian fisik dilakukan
untuk menjaga keamanan
terhadap perangkat keras,
perangkat lunak, dan manusia
didalam perusahaan. Bila
pengendalian keamana fisik tidak
dilakukan secara semestinya,
maka dapat mengakibatkan :

1.menurunnya operasi kegiatan


2.membahayakan system

3.hilangnya atau menurunnya


pelayanan kepada langganan

4.hilangnya harta kekayaan milik


perusahaan

PENYEBAB TIDAK AMANNYA


FISIK

Hal-hal yang menyebabkan tidsk


amannya fisik sistem diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.pencurian
pencurian dapat dilakukan oleh
pihak personil didalam
perusahaan sendiri atau dapat
juga dilakukan oleh orang luar
perusahaan dengan bekerja
sama dengan pihak dalam.
2.sabotase
sabotase adala tindakan yang
disengaja untuk menghancurkan
atau merusakan harta kekayaan
milik perusahaan.

3.kegagalan arus listrik

arus listrik dapat menyebabkan


kerusakan pada perangkat keras
serta dapat mengganggu jalan
operasi pengolahan data.

4.api
kebakaran yang disebakan oleh
api dapat memusnakan segala-
segalanya dan dapat
mengakibatkan bencana yang
paling buruk bagi perusahaan.

5.temperatur
temperatur yang terlalu panas
dapat menyebabkan kompunen
yang tidak tahan panas menjadi
rusak atau fungsinya terganggu.
Temperatut yang terlalu dingin
menyebabkan ruangan menjadi
lembab, akibatnya dapat
mengakibatkan komponen
berkarat karena uap air yang
menempel.

6.debu
partikel debu dapat menempel
pada media simpanan luar
seperti misalnya pita mgnetik
dapat menggores
permukaannya, yang dapat
berakibat merusakan fisik media
simpanan luar tersebut.

7.magnit
musuh utama simpanan luar
selain debu adalah magnit.
Simpanan luar dibuat dengan
lapisan yang peka terhadap
magnit. Bila
didekatkan kemagnit, maka data
yang dikandungnya dapat hilang.

8.bencana alam

bencana alam seperti gempa


bumi, angin ribut, banjir dan petir
dapat juga merusakan harta
kekayaan milik perusahaan.

TEKNIK PENGENDALIAN
KEAMANAN FISIK

Teknik untuk pengendalian


keamanan fisik dapat berupa
alat-alat dan penempatan fisik
yang dapat membantu
melindungi harta kekayaan milik
perusahaan. Teknik tersebut
dapat berupa :

Pengawasan Terhadap
Pengaksesan
FisikPengawasan ini merupakan
proteksi yang berupa
pembatasan terhadap orang-
orang yang akan masuk
kebagian yang penting. Bila
keleluasan untuk dapat keluar
masuk

bagian yang penting selalu


diawasi, maka kesempatan untuk
melakukan hal-hal yang
merugikan dapat dicegah.
Pengawasan ini dapat berupa :

1.penempatan satpam

2.pengisian agenda kunjungan


3.penggunaan tanda pengenal

4.pemakaian kartu

5.penggunaan closed-circuit
television
6.tersidianya pintu-pintu darurat
satu arah

Anda mungkin juga menyukai