Anda di halaman 1dari 5

Nama : Adi Saputra

Nim : 04532832
TUGAS 2 SAST2141
UPBJJ UT JAKARTA

1. Jelaskan perbedaan antara Distribusi Peluang Diskret dan Kontinu? Jelaskan dan berikan
contoh!
Jawab :
Distribusi peluang diskret adalah distribusi probabilitas yang terdiri dari nilai-nilai diskrit
dengan kemungkinan probabilitas yang terkait dengan setiap nilai. Sedangkan, distribusi
peluang kontinu adalah distribusi probabilitas yang terdiri dari variabel kontinu, seperti
kisaran nilai yang sebenarnya di dalam interval tertentu.
Contoh Distribusi Peluang Diskret: Dalam permainan dadu, jika kamu melempar dadu enam
sisi, kemungkinan nilai yang dapat diperoleh adalah 1, 2, 3, 4, 5 atau 6, dan probabilitas
untuk masing-masing hasilnya adalah 1/6.
Contoh Distribusi Peluang Kontinu: Ketika mengukur berat orang dalam kilogram, interval
berat badan adalah variabel kontinu dengan probabilitas masing-masing nilai berada di antara
angka tertentu. Sebagai contoh, kemungkinan bahwa seseorang mempunyai berat badan
antara 60 dan 70 kilogram adalah suatu probabilitas yang terkait dengan setiap nilai yang
berada dalam kisaran tersebut.

2. Tentukan distribusi peluang bagi jumlah bilangan bila sepasang dadu dilempar. Apakah
termasuk distribusi peluang diskret atau kontinu? Jelaskan jawaban Anda!
Jawab :
Terdapat pelemparan sepasang dadu. Jumlah bilangan yang muncul hasil dari pelemparan
tersebut dapat dibuat sebagai distribusi peluang sebagai berikut:

1. 2: 

2. 3: 

3. 4: 

4. 5: 
5. 6: 

6. 7: 

7. 8: 

8. 9: 

9. 10: 

10. 11: 

11. 12: 
Permasalahan ini termasuk distribusi peluang diskrit. Alasannya dapat disimak pada
penjelasan di bawah.
Penjelasan dengan langkah-langkah
Diketahui: Pelemparan sepasang dadu
Ditanya: distribusi peluang jumlah bilangan hasil pelemparan dan kategori distribusi
peluang (beserta alasannya)
Jawab:
 Kemungkinan jumlah bilangan
Nilai minimalnya yaitu penjumlahan nilai minimal dari masing-masing dadu. Nilai minimal
hasil pelemparan sebuah dadu adalah satu, sehingga nilai minimalnya adalah: 1+1 = 2. Nilai
maksimalnya yaitu penjumlahan nilai maksimal dari masing-masing dadu. Nilai maksimal
hasil pelemparan sebuah dadu adalah enam, sehingga nilai minimalnya adalah: 6+6 = 12.
Bilangan-bilangan kemungkinan lainnya berada di antara kedua nilai ekstrem tersebut.
 Titik sampel masing-masing jumlah bilangan yang mungkin
1. 2: (1,1)
2. 3: (1,2), (2,1)
3. 4: (1,3), (2,2), (3,1)
4. 5: (1,4), (2,3), (3,2), (4,1)
5. 6: (1,5), (2,4), (3,3), (4,2), (5,1)
6. 7: (1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2), (6,1)
7. 8: (2,6), (3,5), (4,4), (5,3), (6,2)
8. 9: (3,6), (4,5), (5,4), (6,3)
9. 10: (4,6), (5,5), (6,4)
10. 11: (5,6), (6,5)
11. 12: (6,6)
 Distribusi peluang
Bagi banyak titik sampel dengan banyaknya titik sampel keseluruhan (yaitu 36).

1. 2: 

2. 3: 

3. 4: 

4. 5: 

5. 6: 

6. 7: 

7. 8: 

8. 9: 

9. 10: 

10. 11: 

11. 12: 
 Kategori distribusi peluang
Karena seluruh kemungkinannya bisa dicacah sebagai bilangan-bilangan bulat dan
perhitungan nilai peluangnya menggunakan operasi penjumlahan, maka permasalahan ini
termasuk distribusi peluang diskrit.

3. Seorang pengusaha sepatu memproduksi 2000 pasang sepatu dan ternyata 2 pasang sepatu di
antaranya tidak memenuhi standard mutu. Pengusaha itu mendapat pesanan sebanyak 3000
pasang sepatu dari Mr.X yang akan menjualnya kembali. Tentukan peluang: (a) Mr. X
mendapat paling banyak 2 pasang sepatu yang tidak memenuhi standard mutu? (b) Mr. X
mendapat lebih dari 3 pasang sepatu yang tidak memenuhi standard mutu? (c) Berapa rata-
rata dan simpangan baku dari sepatu yang tidak memenuhi standard mutu yang diperoleh Mr.
X?
Jawab :
Seorang pengusaha mendapat pesanan 3000 pasang sepatu dengan memproduksi 2000
pasang sepatu, diperoleh peluang sebagai berikut.
a. Peluang dari Mr. X mendapat paling banyak 2 pasang sepatu yang tidak memenuhi
standard mutu adalah sebesar 0,4232.
b. Peluang dari Mr. X mendapat lebih dari 3 pasang sepatu yang tidak memenuhi standard
mutu adalah sebesar 0,352.
c. Rata-rata dan simpangan baku dari sepatu yang tidak memenuhi standard mutu yang
diperoleh Mr. X adalah 3 dan 1,730.
Penjelasan dengan Langkah-langkah
Untuk mencari peluang-peluang tersebut, lebih baik menggunakan aproksimasi distribusi
Poisson. Hal ini dikarenakan n besar dan p kecil.
 P (X ≤ 2) = ∑ (dari x =0 s/d 2) p(x, 3) = 0,4232.
 P (X > 3) = 1 - P (X ≤ 3) = 0,352.
 μ = np = 3000 × 0,001 = 3
        σ = √μ = √3 = 1,73.

4. Dalam soal Ujian Kompetensi Dasar terdiri atas 200 pertanyaan pilihan ganda.
Masingmasing pertanyaan terdapat 4 kemungkinan jawaban. Namun, hanya ada satu jawaban
yang benar. Bila seseorang menjawab secara acak 80 di antara 200 soal yang sama sekali
tidak diketahuinya. Tentukan berapa peluang mendapatkan dari 25 sampai 30 jawaban yang
benar? Tuliskan langkah-langkah pengerjaan soal dengan baik dan jelas!
Jawab :

Jika seseorang menjawab 80 soal dengan masing-masing pertanyaan memiliki 1 jawaban


benar diantara 4 jawaban. Maka peluang seseorang mendapatkan dari 25 sampai 30 jawaban
yang benar adalah 0,1197.
Penjelasan dengan langkah-langkah:
Peluang seseorang menjawab 1 soal benar dengan 4 kemungkinan jawaban:

Data berdistribusi normal.


Diketahui:
Ditanyakan:
Berapa peluang mendapatkan dari 25 sampai 30 jawaban yang benar?
Pembahasan:
Dari soal diperoleh bahwa:

Maka didapatkan

Misalkan X adalah jawaban benar. Peluang mendapatkan 25 sampai 30 jawaban yang benar:

Jadi, peluang seseorang mendapatkan dari 25 sampai 30 jawaban yang benar adalah 0,1197.

Anda mungkin juga menyukai