Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ihsan Prasetya

NIM : 044113604

Prodi : Sistem Informasi

TUGAS 2

MSIM4201/SISTEM OPERASI

1. Data Proses:
 P1: Arrival Time (0), Burst Time (5)
 P2: Arrival Time (1), Burst Time (4)
 P3: Arrival Time (3), Burst Time (3)
 P4: Arrival Time (5), Burst Time (1)

Quantum (Q): 2

Gantt Chart:
 Waktu 0-2: P1
 Waktu 2-4: P2
 Waktu 4-6: P1
 Waktu 6-8: P3
 Waktu 8-9: P4

Turnaround Time (TAT) dan Waiting Time (WT):


 TAT P1 = 9 - 0 = 9, WT P1 = 9 - 5 = 4
 TAT P2 = 6 - 1 = 5, WT P2 = 5 - 4 = 1
 TAT P3 = 6 - 3 = 3, WT P3 = 3 - 3 = 0
 TAT P4 = 4 - 5 = -1 (proses ini tidak selesai), WT P4 = -1 - 1 = -2 (proses ini
tidak selesai)
Response Time (RT):
 RT P1 = 0
 RT P2 = 2
 RT P3 = 6
 RT P4 = Tidak ada (proses ini tidak selesai)

Rata-rata:
 Rata-rata TAT = (9 + 5 + 3) / 3 = 17 / 3 ≈ 5.67
 Rata-rata WT = (4 + 1 + 0) / 3 = 5 / 3 ≈ 1.67
 Rata-rata RT = (0 + 2 + 6) / 3 = 8 / 3 ≈ 2.67

Jadi, rata-rata Turnaround Time adalah sekitar 5.67, rata-rata Waiting Time
adalah sekitar 1.67, dan rata-rata Response Time adalah sekitar 2.67.

2. Dalam kasus ini, terjadi deadlock atau kebuntuan karena Budi menunggu Andi
melepaskan penghapus, sementara Andi menunggu Budi melepaskan pensil. Untuk
mengatasi deadlock ini, dapat menggunakan pendekatan pembebasan sumber (resource
allocation) dengan menggunakan algoritma Deadlock Detection and Recovery.

Langkah-langkah untuk melakukan proses pemberhentian pada kasus ini adalah


sebagai berikut:

 Identifikasi deadlock: Identifikasi sumber daya yang terlibat dalam deadlock,


yaitu Pensil dan Penghapus.

 Deteksi deadlock: Gunakan algoritma deteksi deadlock untuk menentukan


apakah deadlock terjadi. Algoritma ini dapat menggunakan metode seperti
Graph-based atau Resource Allocation Graph.

 Pemberhentian proses: Setelah deadlock terdeteksi, kita perlu melakukan


pemberhentian pada salah satu proses yang terlibat dalam deadlock. Dalam
kasus ini, kita dapat memilih salah satu dari dua siswa, misalnya Budi.
 Pembebasan sumber: Setelah proses Budi dihentikan, sumber daya yang
digunakan oleh Budi, yaitu pensil, akan dilepaskan dan tersedia untuk
digunakan oleh Andi.

 Restart proses: Setelah sumber daya dilepaskan, proses yang dihentikan, yaitu
Budi, dapat di-restart sehingga dia dapat meminta ijin untuk menggunakan
penghapus.

Dengan melakukan langkah-langkah di atas, deadlock dapat diatasi dan proses dapat
dilanjutkan.

3. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dapat digunakan konsep memori


virtual. Memori virtual adalah sebuah teknik yang memungkinkan program-program
dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran memori fisik untuk dieksekusi oleh CPU.

Teknik ini bekerja dengan memisahkan memori logis ke dalam disk sekunder
dan hanya membawa halaman yang diperlukan ke memori utama. Dengan demikian,
seolah-olah ukuran memori fisik yang dimiliki lebih besar dari yang sebenarnya. Jika
suatu proses membutuhkan instruksi atau data yang terdapat pada suatu halaman
tertentu, halaman tersebut akan dicari di memori utama.

Penggunaan memori virtual memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

 Berkurangnya proses I/O yang dibutuhkan, karena hanya membawa halaman


yang diperlukan ke memori utama.
 Ruang menjadi lebih leluasa karena berkurangnya memori fisik yang
digunakan.
 Meningkatnya respon, karena menurunnya beban I/O dan memori.
 Bertambahnya jumlah pengguna yang dapat dilayani, karena ruang memori
yang masih tersedia luas.

Dengan menggunakan konsep memori virtual, program-program dengan


ukuran besar dapat dieksekusi oleh CPU meskipun ukuran memori fisik terbatas.
SUMBER REFERENSI

 BMP MSIM4201 SISTEM OPERASI


 http://imam_muiz.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11371/SISTE
M+OPERASI-8.pdf
 https://www.youtube.com/watch?v=qlH4-oHnBb8
 https://binus.ac.id/malang/2021/11/round-robin-scheduling/

Anda mungkin juga menyukai