Anda di halaman 1dari 64

Perancangan Perangkat Lunak

Pendahuluan (1)

Perancangan Perangkat Lunak :


– Tahap akhir aktivitas Pemodelan dalam Rekayasa
PL (sebelumnya
( y adalah spesifikasi
p kebutuhan dan
analisis pemodelan)
– Landasan awal untuk aktivitas Konstuksi
(penulisan program dan pengujian)
– “Cetak Biru”dari perangkat lunak
Pendahuluan (2)
Karakteristik umum Perancangan Perangkat Lunak :
– Dapat mengimplementasikan semua spesifikasi kebutuhan
yang secara eksplisit ditemukan pada model kebutuhan dan
dapat mengakomodir semua kebutuhan implisit yang
diinginkan oleh stakeholder
– Menghasilkan
M h ilk produkd k kerja
k j yang mudah
d h dibaca
dib dan
d menjadij di
panduan yang mudah dipahami oleh programmer dalam
menuliskan kode program dan dipahami oleh penguji yang
melakukan pengujian PL
– Menyediakan gambaran lengkap mengenai PL, mengatasi
permasalahan pada ranah data,
data fungsional serta perilaku dari
sudut implementasi
Pendahuluan (3)

Ciri Perancangan Perangkat Lunak yang Baik :


1. Mencerminkan arsitektur yang :
1. Menggunakan pola arsitektur sistem yang telah dikenal
sebelumnya
2 Tersusun dari komponen yang memiliki karakteristik
2.
perancangan PL yang baik
3. Dapat diimplementasikan dalam bentuk evolusioner dan
memfasilitasi proses implementasi dan pengujian PL
2. Bersifat modular, dapat dibagi menjadi elemen-elemen serta
subsistem di dalamnya
3. Memuat secara jelas representasi data, arsitektur, antarmuka
dan komponen-komponennya
Pendahuluan (4)
Ciri Perancangan Perangkat Lunak yang Baik : (lanjt)
4. Memuat struktur data yang sesuai untuk kelas-kelas
sedemikian rupa sehingga saat diimplementasikan
penggambaran pola data yang dapat dikenali
5. Memuat rancangan komponen-komponen yang
memperlihatkan karakteristik fungsional yang bersifat mandiri
6. Memuat antarmuka yang mengurangi kompleksitas hubungan
antara komponen-komponen dalam PL dengan lingkungan
eksternalnya
7. Diperoleh dari metode perulangan yang dikenali oleh informasi
yang diperoleh
di l h selama
l analisis
li i kebutuhan
k b h PL dilakkukan
dil kk k
8. Direpresentasikan dalam notasi yang secara efektif
mengkomunikasikan
g maknanya y
Desain PL sebagai sebuah
Masalah yang Sulit
• Tidak ada rumusan yang pasti
• Tidak ada aturan kapan berhenti
• Solusi tidak hanya benar atau salah
• Setiap masalah yang sulit adalah
gejala dari masalah lain
Metodologi Pengembangan Sistem

• M
Metodologi adalah kesatuan metode‐metode , 
t d l i d l hk t t d t d
prosedur‐prosedur,  konsep‐konsep  
pekerjaan, aturan‐aturan  dan postulat‐
k j t t d t l t
postulat  yang digunakan  oleh  suatu  ilmu 
pengetahuan , seni, atau  disiplin lainnya.
t h i t di i li l i

• Metode adalah suatu cara / teknik yang 
sistematik untuk mengerjakan sesuatu.
Metodologi
g Pengembangan
g g
Sistem
Metodologi  pengembangan sistem 
diklasifikasikan menjadi 3 golongan yaitu :
diklasifikasikan menjadi 3 golongan yaitu :
• Functional decomposition methodologies  ( 
metodologi Pemecahan fungsional )
metodologi Pemecahan fungsional )
• Data oriented methodologies ( metodologi 
orientasi data )
i id )
• Prescriptive  methodologies 
• Functional decomposition
• Data Flow Design (SA/SD)
• Design based on Data Structures
(
(JSD/JSP))
• OO is gOOd, isn’t it
Metodologi
g Pemecahan
Fungsional
• Functional decomposition methodologies ( metodologi
Pemecahan ffungsional
g )
Menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam
subsistem‐subsistem yang lebih kecil, sehingga lebih
mudah dipahami, dirancang dan diterapkan. Yang  
termasuk metodologi ini : 
‐ HIPO  (Hierarchy  Input Process Output )
HIPO (Hierarchy Input Process Output )
‐ Stepwise  refinement  (SR) atau Iterative Stepwise 
Refinement  ( ISR)
f
‐ Information hiding
Metodologi Orientasi Data

• Data oriented methodologies ( metodologi orientasi data )


Menekankan pada karakteristik dari data  yang akan
data yang akan
diproses. Dapat dikelompokkan menjadi 2 kelas yaitu :
‐ Data Flow  Oriented Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah DFD,
SADT  (Structured Analysis and Design Technique ) ; 
C
Composite Design ; Structured System Analysis & 
it D i St t d S t A l i &
Design  (SSAD)
‐ Data Structure Oriented  Methodologies 
Data Structure Oriented Methodologies
Yang termasuk metodologi ini adalah JSD; W/O
Prescriptive Methodologies

• Prescriptive methodologies
Metodologi yang dikembangkan oleh pabrik PL. Tersedia dalam
paket‐paket program. Yang termasuk metodologi ini adalah :
‐ ISDOS (Information  System Design and Optimization System )
ISDOS (Information System Design and Optimization System )
‐ PLEXSYS
‐ PRIDE
‐ SDM/70
‐ SPEKTRUM
‐ SRES (Software Requirement Engineering System)
SRES (S ft R i tE i i S t )
‐ SREM (Software Requirement Engineering Methodology)
Alat Pengembangan Sistem

• Alat-alat
Alat alat Pengembangan sistem yang
berbentuk grafik diantaranya :
- DFD,
DFD ERD,
ERD WOWO, Jackson
J k
- UML ((berorientasi objek)
j )
DFD
DATA FLOW DIAGRAM
Pengertian DFD

• Suatu grafik yang menjelaskan


sebuah sistem dengan menggunakan
bentuk-bentuk atau simbol untuk
menggambarkan aliran data dari
proses-proses yang saling
li
berhubungan.
Pengertian DFD
• Data Flo
Flow Diagram adalah suatu
s at teknik
grafik yang menggambarkan alur informasi
dan transformasi menggunakan
dekomposisi fungsi terhirarki dari suatu
proses dalam suatu sistem
p
• Apa sebagai masukan.
• Apa sebagai keluaran.
keluaran
• Bagaimana terjadi
proses perubahan
didalamnya
Pengertian DFD

• DFD mempunyai level-level mulai


dari yang terkecil, yaitu level 0
(context diagram).
• Context diagram merupakan
gambaran
ga ba a pa
paling
g umum
u u da dari ssistem,
se ,
yang hanya memiliki satu proses saja
untuk mewakili seluruh sistem.
sistem
Pengertian DFD

• Semakin bertambahnya level dalam


DFD akan semakin detail
digambarkannya proses-proses yang
ada pada sistem
sistem, tetapi yang boleh
bertambah hanya proses dan data
fl
flow saja.
j
Pengertian DFD
• Data source jumlahnya harus tetap
dengan
g yang
y g ada pada
p context
diagram.
• Khusus untuk data store,
store pada
context diagram masih belum
digambarkan, akan tampak pada
level 1 dan konsisten jumlahnya
j y
sampai pada level berikutnya.
Notasi DFD

• entitas

• proses

• data flows

• data stores

20
Membuat Data Flow Diagrams
Langkah-langkah:

1. Buat daftar aktifitas


2 M
2. Membangun
b DFD llevell C
Context
t t
(Mengidentifikasi entitas eksternal dan proses)
3. Membangun DFD Level 0
((mengidentifikasi
g sub p
proses yyang
g dikelola))
4. Membangun DFD Level 1- n
(
(mengidentifikasi
id tifik i arus d
data
t aktual
kt l ddan
simpanan data)
5. Memeriksa terhadap aturan DFD
Petunjuk Penamaan DFD

• External Entity  Kata benda


• Data
D t Flow
Fl  Nama
N d t
data
• Proses  kata kerja
j berupa
p frasa
– Nama sistem
– Nama subsistem
• Data Store  Kata benda
Membuat Data Flow Diagram
Contoh 1 “Lemonade
Lemonade Stand”
Stand
Membuat Data Flow Diagrams
Contoh Langkah-langkah:
Operasi lemonade stand 1 Membuat daftar aktifitas
1.
akan digunakan untuk
• Old way: no Use-Case Diagram
menunjukkan pembuatan
data flow diagrams
diagrams. • New way: use Use-Case
Use Case Diagram
2. Membangun DFD Level Context
((identifikasi sumber dan p
pengguna)
gg )
3. Membangun DFD Level 0
(mengidentifikasi sub proses yang dikelola)
4. Construct Level 1- n DFD
(mengidentifikasi alur data dan simpanan
data aktual )
Membuat Data Flow Diagrams
Contoh 1. Membuat daftar aktifitas

Pikirkan kegiatan yang


berlangsung di stand
lemonade/limun.
Customer Order
Serve Product
Collect Payment
y
Produce Product
Store Product
Membuat Data Flow Diagrams
Contoh 1. Membuat daftar aktifitas

Juga pikirkan kegiatan


tambahan yang diperlukan
untuk mendukung kegiatan
utama.
utama
Customer Order
Serve Product
Collect Payment
y
Produce Product
Store Product
Order Raw Materials
Pay for Raw Materials
Pay for Labor
Membuat Data Flow Diagrams
Contoh 1. Membuat daftar aktifitas

Kelompokkan kegiatan ini


dalam beberapa mode logis,
mungkin bidang fungsional.

Customer Order
Serve Product
Collect Payment
y

Produce Product
Store Product

Order Raw Materials


Pay for Raw Materials

Pay for Labor


Membuat Data Flow Diagrams
Contoh 2. Membangun DFD Level Context
(identifies sources and sink)
Membuat diagram level
context mengidentifikasi
Context Level DFD
sumber dan pengguna.
Sales Forecast
Order 0.0
CUSTOMER Lemonade Production Schedule EMPLOYEE
Customer Order Product Served System Pay
Serve Product Payment Time Worked
Collect Payment Received Goods
Payment
Purchase Order
Produce Product
Store Product VENDOR

Order
O d Raw
R M
Materials
t i l
Pay for Raw Materials

Pay for Labor


Membuat Data Flow Diagrams
Contoh 3. Membangun DFD Level 0
Membuat diagram level 0 ((identifies manageable
g sub p
processes )
identifikasi subsistem logika Level 0 DFD
yang mungkin ada.
11.00
Sale
Customer Order Sales Forecast
Customer Order
Product Ordered
Serve Product
Payment
Collect Payment 2.0 Production
CUSTOMER EMPLOYEE
Production Schedule
Product Served
Produce Product
Received Goods Inventory
Store Product
3.0
VENDOR Procure- Order
Purchase Order
Order
O d Raw
R M
Materials
t i l ment Decisions
Pay for Raw Materials Payment
Pay Time Worked

Pay for Labor 4.0


Payroll
Membuat Data Flow Diagrams
Contoh 4. Membangun DFD Level 1- n
Membuat level 1 ((identifikasi alur data dan simpanan
p data))
dekomposisi proses dalam Level 1 DFD
level 0 dan identifikasi
CUSTOMER
simpanan data.
data
Customer Order
ORDER
Request for Forecast
Customer Order
1.1
Serve Product Record
Collect Payment Order
1.3
Produce
Severed Order Sales
Produce Product Payment F
Forecastt
Sales Forecast
Store Product
1.2
Receive PAYMENT
Payment
Order
O d Raw
R M
Materials
t i l
Pay for Raw Materials

Pay for Labor


Membuat Data Flow Diagrams
Contoh 4. Membangun Level 1 (lanjutan)
Membuat level 1
dekomposisi proses dalam Level 1 DFD
level 0 dan identifikasi
Product Order
simpanan data.
data
ORDER
Customer Order 2.1
Serve Quantityy Severed
Serve Product P d t
Product
Collect Payment RAW
Production
MATERIALS
Schedule
Produce Product 2.2
Store Product Produce Quantity Used
Product

INVENTORTY
Order
O d Raw
R M
Materials
t i l Production Data
Pay for Raw Materials
2.3 Quantity Produced &
Sto e
Store Location Stored
Pay for Labor Product
Membuat Data Flow Diagrams
Contoh 4. Membangun Level 1 (lanjutan)
Membuat level 1
dekomposisi proses dalam Level 1 DFD
level 0 dan identifikasi Order Decision
PURCHASE
simpanan data.
data 33.11 ORDER
Produce
Purchase
Customer Order Order Quantity On-Hand
Serve Product RAW
Quantity MATERIALS
Collect Payment Received Received
Goods
3.2
Produce Product Receive
Items
Store Product RECEIVED
ITEMS
Payment Approval
Order
O d Raw
R Materials
M t i l
VENDOR
Pay for Raw Materials 3.3
Pay
Vendor
Pay for Labor
Payment
Membuat Data Flow Diagrams
Contoh 4. Membangun Level 1 (lanjutan)
Membuat level 1
dekomposisi proses dalam Level 1 DFD
level 0 dan identifikasi Time Worked

simpanan data.
data 44.11 TIME CARDS
Record
Time
Customer Order Worked Employee ID
Serve Product EMPLOYEE
Collect Payment
Payroll Request
4.2
Unpaid time cards
Produce Product Calculate
Payroll
Store Product PAYROLL

Payment Approval
Order
O d Raw
R M
Materials
t i l
4.3
Pay for Raw Materials Pay
Employe
e PAYMENTS
Pay for Labor
Payment
Dekomposisi Proses
1.1 1.2
1.0
Record Receive
Sale
Order Payment
y

21
2.1 22
2.2 23
2.3
2.0
Serve Produce Store
Production
Product Product Product

00.00
Lemonade
System
3.1
3.0 3.2 3.3
Produce
Procure- Receive Pay
Purchase
ment Items Vendor
Order

4.1 4.3
4.2
4.0 Record Pay
Calculate
Payroll Time Employe
Payroll
Worked e

Context Level Level 0 Level 1


Contoh Kasus 2
• Kasus:
Kasus: Sistem Pemesanan Tiket Kereta Api Pada PT. Kereta Api 
Sistem Pemesanan Tiket Kereta Api Pada PT Kereta Api
Indonesia (PT. KAI)
• Prosedur yang sedang berjalan:

Pemesan mengisi formulir pesanan tiket yang telah disiapkan 
oleh Bagian Pemesanan. Adapun yang diisi di dalam formulir 
pesanan diantaranya adalah Nama pemesan, alamat, No. Telpon, 
nama kereta api, kelas, tgl.berangkat dan jumlah pesanan. 
Setelah formulir diisi dengan benar, formulir diserahkan ke 
g ,
bagian pemesanan. Data pesanan akan dientry ke dalam 
komputer dan disimpan di dalam file. Pembayaran dilakukan 
secara tunai Setelah proses pembayaran selesai maka pemesan
secara tunai. Setelah proses pembayaran selesai, maka pemesan 
mendapat bukti pembayaran berupa kwitansi dan bukti 
pembayaran tiket kereta api.
Contoh Kasus
• Prosedur yang diusulkan:
Prosedur yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan
prosedur yang telah berjalan sebelumnya, hanya
pada
d prosedur
d yang diusulkan
di lk akan
k ditambah
dit b h satu
t
item yaitu No.ID pemesan berdasarkan urutan
formulir data pesanan yang masuk ke Bagian
Pemesanan.
• Diagram Konteks

Data Pemesan dlm Lap. Pemesanan


FPT Tiket
Pemesanan
Pimpinan
P
Pemesan Tiket
PT. KAI
Informasi tolak,
Kwitansi, Tiket
Data Pemesan dlm
FPT 1
Cek data Data kereta
Pemesan kereta Kereta
Informasi tolak

Data Pemesan
Data Kereta

2 Data Pemesan
Kwitansi, Tiket Cek &
tambahdata Pemesanan
pesanan

Data Pemesan
Data Kereta

3 Data kereta yang dipesan


Transaksi Trans.
Data Transaksi Pemesanan
Tiket & Pemb.
Kwitansi

Data kereta
Data Transaksi
4
Membuat Data Pemesan
Pimpinan Laporan
PT. KAI Lap. Pemesanan Tiket
Tugas Kelompok
Sebuah organisasi meminta tim anda untuk membuat sistem informasi.
informasi Buat
tulisan yang menjelaskan tentang Perancangan sistem sebuah
organisasi (jenis organisasi dan cakupan kasus bebas).
• Struktur Tulisan :
- Cover
- Kata Pengantar
- Isi Tulisan
- Daftar Pustaka (minimal 5)
• Setiap gambar dan tabel harus ada penjelasannya
• Isi tulisan:
- Pendahuluan (organisasi yang akan dijelaskan bisnis prosesnya dan
bisnis proses dari organisasi tsb)
- Rancangan bisnis proses (DFD)
- Rancangan Database (ERD dan Kamus Data)
DIAGRAM JACKSON
PENDAHULUAN
• Ada dua tipe notasi untuk menggambarkan
susunan komponen‐komponen:
‐ notasi
t i grafik
fik yang disebut
di b t dengan
d di
diagram  
Jackson, atau diagram struktur;  
‐ notasi yang non‐grafik yang disebut dengan
Struktur Text atau Schematic Logic.
• Diagram Jackson dan notasi‐notasi struktur text 
untuk deret, iterasi dan seleksi diberikan pada
gambar 1‐3
KOMPONEN DERET
• Deret mempunyai dua atau lebih bagian yang 
dapat terjadi secara bersamaan. Contohnya 
pada gambar 1 menunjukkan diagram Jackson 
dan notasi struktur text untuk sebuah 
komponen deret A yang terdiri dari B yang 
diikuti dengan C, dan D. Dengan perkataan 
lain, B, C, dan D adalah komponen‐komponen 
dari A.
KOMPONEN DERET

Diagram Jackson Struktur Teks

A Seq
A B;
C;
D;
B C D A End

(a) (b)

Gambar 1. Penggambaran komponen deret


ITERASI
• Komponen dari sebuah iterasi mempunyai 
sebuah bagian yang terjadi beberapa kali atau 
nol kali untuk setiap kejadian. Pada gambar 2 
tanda asteris di atas B menandakan bahwa 
komponen A mempunyai iterasi yaitu B; 
artinya,B dilaksanakan nol atau beberapa kali 
untuk setiap kejadian A secara berulang‐ulang. 
Notasi struktur dari komponen A diberikan 
dalam tiga bentuk berbeda (i)‐(iii) seperti pada 
gambar 2b.
ITERASI
Iteration

Struktur Text B*

Aitr A itr while < A itr until <


~; kondisi > k di i >
kondisi
A end ~; ~;
A end A end
(i) (ii) (iii)

Gambar 2. Gambaran Komponen Iterasi


SELEKSI
• Suatu
Suatu komponen seleksi mempunyai dua atau 
komponen seleksi mempunyai dua atau
lebih bagian, dengan satu, dan hanya satu, sekali 
terjadi untuk setiap kejadian dari komponen
terjadi untuk setiap kejadian dari komponen 
seleksi. 
• Pada gambar 3 diberikan sebuah gambaran dari 
P d b 3 dib ik b h b d i
diagram dan notasi struktur text dari komponen 
seleksi A. A mempunyai bagian‐bagian B, C, dan 
l k iA A ib i b i B C d
D. Lingkaran dalam kotak B, C, dan D 
menunjukkan bahwa A adalah sebuah seleksi 
j kk b h A d l h b h l k i
sedangkan B, C, dan D adalah komponen‐
komponennya. 
SELEKSI
• Ada juga kemungkinan untuk menunjukkan
kondisi dari suatu seleksi dalam sebuah
struktur teks biasa untuk keadaan seperti
pada bagian (i) dan (iii) dari gambar 3b.
Kasus khusus dari seleksi adalah "Seleksi
Nol". Artinya "tidak melakukan apa‐apa" dan
digambarkan dengan _ . Pada contoh gambar
4 diperlihatkan A hanya mempunyai satu
komponen seleksi, yakni B.
SELEKSI
Selection Struktur Teks

A A sell A sel<kondisi
l k di i 1
1> A sell (k
(kondisi
di i 1)
p; p; p;
a alt A alt<kondisi 2> A sel (kondisi2)
C; C; c;
A alt A alt<kondisi 3> A sel (else)
o o o D', D', 0;
B C D
A end A end A end
(i) (ii) (iii)

(a) (b)

Gambar 3. Penggambaran Komponen Seleksi


SELEKSI

A A

0 0 0
B - B

Gambar 4 Contoh Sebuah Seleksi Nol


Gambar 4. Contoh Sebuah Seleksi Nol
CONTOH ITERASI
• Contoh iterasi dalam sebuah diagram 
Jackson adalah struktur sebuah textbook 
dalam sebuah tabel yang berisi ukuran 
buku dan indeks yang merupakan
buku, dan indeks yang merupakan 
komponen‐komponen yang berurutan 
sedangkan bab adalah bagian iterasi dari
sedangkan bab adalah bagian iterasi dari 
bentuk buku (gambar 5).
CONTOH ITERASI

Buku

Tabel Ukuran Buku Indeks

Bab*

Gambar 5. Contoh Iterasi Dalam Diagram Jackson
CONTOH ITERASI
• Susunan komponen-komponen dalam
hirarki diperlihatkan pada gambar 6. Pada
gambar
b ttersebut,
b t A adalah
d l h suatu
t
komponen deret, sedangkan B, C, dan D
adalah bagian-bagian
bagian bagian dari A.
A C adalah
komponen seleksi;E dan F adalah bagian-
bagiannya.
bagiannya
• E dan F adalah komponen-komponen
iterasi.
iterasi
• F juga merupakan suatu komponen deret
dengan H dan K adalah bagian-bagiannya.
bagian-bagiannya
CONTOH ITERASI
A

B C D

o
Eo F

G* H* K*

Gambar 6. Struktur Dasar Dalam Diagram Jackson


Gambar 6. Struktur Dasar Dalam Diagram Jackson
W/O
/
WARNIER OR
PENDAHULUAN
• Metodologi pengembangan sistem ini
pertama kali dikembangkan tahun 1970 
oleh Jean Domique Warnier dari
Paris.Kemudian dikembangkan lebih lanjut
untuk desain sistem oleh Ken Orr dari
Kansas 
• Metodologi W/O menggunakan alat yang 
disebut dengan diagram W/O, yang
diagram W/O, yang secara
selintas mirip dengan bagan berjenjang
yang diputar.
yang diputar. 
OPERATOR DIAGRAM
W/O

SIMBOL ARTI
 XOR (exclusive OR) yaitu A atau B tetapi tidak kedua-
dua ya
duanya
+ OR ( inclusive OR ) yaitu A atau B atau kedua-duanya
/,*,-,+ Operator matematika
________ NOT
Proses
STRUKTUR DATA
MENGGUNAKAN DIAGRAM
W/O
• Prinsip kunci dari metodologi W/O adalah
W/O adalah
desain dari struktur program yg tertulis
dilengkapi dengan struktur datanya. 
datanya
• Diagram W/O dapat menggambarkan
struktur
t kt data yg
d t b b t k : 
berbentuk
1. Struktur Data Urut
2. Struktur Data Repetisi
3. Struktur
3. St u tu Data Seleksi
ata Se e s
STRUKTUR DATA URUT

• Misalnya suatu record mahasiswa sbb :


ALAMAT
NPM NAMA JALAN KOTA TELEPON

• Maka dapat digambarkan dengan 
diagram W/O:
diagram W/O: 
STRUKTUR DATA REPETISI

• Misalnya file mahasiswa terdiri dari n 


record, 
record,
• Maka dapat digambarkan dengan 
di
diagram W/O:
W/O
STRUKTUR DATA SELEKSI

• Dapat ditunjukkan oleh operator 


XOR sbb
XOR sbb
STRUKTUR PROSES
PROGRAM MENGGUNAKAN
DIAGRAM W/O
1. STRUKTUR PROSES URUT 
Struktur Proses Urut adalah masing ‐ masing
instruksi diproses urut satu dengan yang 
lainnya.
STRUKTUR PROSES
PROGRAM MENGGUNAKAN
DIAGRAM W/O
2. STRUKTUR PROSES REPETISI 
Struktur Proses Repetisi adalah struktur
proses yg mengulang instruksi program 
program
berulang kali. 
STRUKTUR PROSES
PROGRAM MENGGUNAKAN
DIAGRAM W/O
3. STRUKTUR PROSES SELEKSI 
Struktur Proses Seleksi merupakan struktur
proses yyang menggunakan
p g gg instruksi
penyeleksian kondisi. 
STRUKTUR PROSES
PROGRAM MENGGUNAKAN
DIAGRAM W/O
4. STRUKTUR PROSES REKURSI 
Struktur Proses Rekursi adalah suatu proses dari
suatu fungsi atau prosedur yang memanggil dirinya
sendiri Digambarkan dengan kurung kurawal
sendiri. Digambarkan
(brace) yang terputus ‐ putus. 
STRUKTUR PROSES
PROGRAM MENGGUNAKAN
DIAGRAM W/O
• Keterangan Simbol Diagram W/O tsb  
Simbol Angka diantara tanda kurung menunjukkan banyaknya
proses
* Untuk Urut maka instruksi biasanya dikerjakan 1 kali sehingga
* Untuk 1 kali sehingga
dituliskan (1). 
* Untuk Repetisi maka instruksi bisa dikerjakan sebanyak N kali 
maka dituliskan (N). 
* Untuk Seleksi disimbolkan dengan (0,1) yaitu suatu instruksi
akan diproses 1 kali (1), atau
1 kali (1), atau tidak diproses (0). 
(0).
* Untuk rekursi bisanya disimbolkan dengan (1,N) , N untuk
repetisinya

Anda mungkin juga menyukai