Anda di halaman 1dari 22

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DAN

CRUD MATRIK

Jamilatul Fithriyah, S.Kom.,M.T.


✓ Pemodelan data adalah proses
menciptakan representasi visual atau
cetak biru yang menentukan
pengumpulan informasi dan sistem
manajemen berbagai organisasi.
Apa itu ✓ Cetak biru atau model data ini membantu
pemodelan berbagai pemangku kepentingan, seperti
analis, ilmuwan, dan perekayasa data
data?
untuk menciptakan pandangan terpadu
mengenai data organisasi.
✓ Model tersebut menguraikan data yang
dikumpulkan oleh bisnis, hubungan
antara berbagai set data, dan metode
yang akan digunakan untuk menyimpan
serta menganalisis data.
Manfaat Pemodelan data

➢ Mengurangi kesalahan dalam pengembangan perangkat lunak basis data


➢ Memfasilitasi kecepatan dan efisiensi desain serta pembuatan basis data
➢ Menciptakan konsistensi dalam dokumentasi data dan desain sistem di
seluruh organisasi
➢ Memfasilitasi komunikasi antara perekayasa data dan tim kecerdasan
bisnis
Perbedaan Model Logik dan Model Fisik

Model data logis

▪ Model data logis memetakan kelas data konseptual ke dalam struktur data teknis.
▪ Model data logis memberikan lebih banyak detail tentang konsep data dan hubungan data
kompleks yang diidentifikasi dalam model data konseptual, seperti berikut:
a. Jenis data dari berbagai atribut (misalnya, string atau nomor)
b. Hubungan antara entitas data
c. Atribut utama atau bidang kunci dalam data
▪ Arsitek data dan analis bekerja sama untuk membuat model logis. Mereka mengikuti salah
satu sistem pemodelan data formal untuk membuat representasi.
▪ Model ini sangat berguna untuk mendesain basis data yang besar, yang disebut gudang
data, dan untuk mendesain sistem pelaporan otomatis.
Contoh model data logis

Pada contoh dealer mobil, model data logis akan memperluas model konseptual dan lebih
memperhatikan kelas data seperti berikut:

✓ Entitas Showroom memiliki bidang seperti nama dan lokasi sebagai data teks dan nomor
ponsel sebagai data numerik.
✓ Entitas Pelanggan memiliki bidang alamat email dengan format xxx@example.com atau
xxx@example.com.yy. Panjang nama bidang tidak boleh lebih dari 100 karakter.
✓ Entitas Penjualan memiliki nama pelanggan dan nama tenaga penjualan sebagai bidang,
beserta tanggal penjualan sebagai jenis data dan jumlah sebagai jenis data desimal.
Model Data Fisik

✓ Model data fisik memetakan model data logis ke dalam teknologi Database
Management System (DBMS) tertentu dan menggunakan terminologi perangkat
lunak. Misalnya, model data fisik memberikan detail tentang hal-hal berikut:
a) Jenis bidang data seperti yang ditunjukkan dalam DBMS
b) Hubungan data seperti yang ditunjukkan dalam DBMS
c) Detail tambahan, seperti penyetelan performa

✓ Perekayasa data membuat model fisik sebelum implementasi desain final.


✓ Perekayasa data juga mengikuti teknik pemodelan data formal untuk memastikan
bahwa mereka telah mencakup seluruh aspek desain.
Contoh Model Data Fisik

Misalkan, dealer mobil memutuskan untuk membuat arsip data di Amazon S3 Glacier Flexible
Retrieval. Model data fisik mereka menjelaskan spesifikasi berikut:

▪ Di Penjualan, jumlah penjualan merupakan jenis data float dan tanggal penjualan merupakan
jenis data timestamp.
▪ Di Pelanggan, nama pelanggan adalah jenis data string.
▪ Di terminologi S3 Glacier Flexible Retrieval, vault merupakan lokasi geografis data Anda.

Model data fisik Anda juga mencakup detail tambahan seperti Wilayah AWS tempat Anda akan
membuat vault. Dengan demikian, model data fisik berperan sebagai jembatan antara model data
logis dan implementasi teknologi final.
DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

▪ Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggambarkan aliran data
dari sebuah proses atau sistem informasi.

▪ Pada DFD, terdapat informasi terkait input dan output dari setiap proses tersebut.

▪ DFD juga memiliki berbagai fungsi, seperti menyampaikan rancangan sistem,


menggambarkan sistem, dan perancangan model.

▪ Penggunaan DFD atau (Data Flow Diagram) banyak digunakan untuk membantu para
pengembang aplikasi, khususnya dalam proses pembuatan sebuah sistem informasi.

▪ DFD ini pertama kali dipopulerkan oleh Larry Constantine dan Ed Yourdon pada tahun
1970.
Fungsi Data Flow Diagram (DFD)

Menyampaikan Menggambarkan Suatu


Perancangan Model
Rancangan Sistem Sistem
Dengan pembuatan DFD, Fungsi yang kedua, DFD Fungsi yang terakhir,
maka proses penyampaian dapat membantu proses diagram ini juga dapat
informasi menjadi lebih penggambaran sistem membuat rancangan
mudah dengan tampilan sebagai jaringan model baru dengan
visual yang simple dan fungsional. Maksudnya menekankan pada fungsi
dapat dimengerti oleh adalah, di dalam jaringan sistem tertentu. Hal tersebut
tiap stakeholder. Dimana, terdapat berbagai dapat dimanfaatkan untuk
data yang disajikan komponen yang saling melihat bagian yang lebih
mampu menggambarkan terhubung menggunakan detail dari diagram alir
alur data secara terstruktur alur data. data tersebut.
dengan pendekatan yang
lebih efisien.
Simbol-Simbol DFD
Jenis-jenis DFD

Data flow diagram terbagi menjadi tiga jenis, dimana setiap bagian memiliki peran dan fungsinya masing-
masing. Untuk pembuatannya sendiri dapat menyesuaikan kebutuhan proyek dari manajemen tim-nya.

1. Diagram Level 0 (Diagram Konteks)


Diagram konteks atau level 0 merupakan diagram dengan tingkatan paling rendah, dimana menggambarkan
sistem berinteraksi dengan entitas eksternal. Pada diagram konteks akan diberi nomor untuk setiap proses
yang berjalan, dimulai dari angka 0 terlebih dahulu.
Jadi, untuk setiap aliran data akan langsung diarahkan menuju sistem. Ciri dari diagram level 0 terletak pada
tidak adanya informasi yang terkait data yang tersimpan pada data store.

2. Diagram Level 1
DFD level 1 merupakan lanjutan dari diagram konteks karena setiap proses yang berjalan akan diperinci pada
tingkatan ini sehingga proses utama akan dipecah menjadi sub-sub proses yang lebih kecil lagi.

3. Diagram Level 2
DFD level 2 merupakan tingkat lanjutan dari level yang sebelumnya, dimana pada fase ini akan dijelaskan
lebih detail terkait tiap prosesnya. Namun, untuk tingkatan ini jarang sekali dikerjakan dan lebih banyak hanya
menerapkan dua level di bawahnya saja
Cara Membuat Data Flow Diagram (DFD)

Setelah mengetahui jenis dan notasi diagram alir data, selanjutnya masuk pada pembahasan
mengenai bagaimana cara membuat data flow diagram yang baik dan benar.

1. Data Store Harus Diproses


Pertama, yang perlu anda perhatikan adalah setiap data yang tersimpan di dalam data
store harus diproses lebih lanjut untuk dijadikan sebagai keluaran (output).
2. Menentukan Jumlah Input dan Output
Kedua, pada setiap DFD setidaknya mempunyai satu inputan dan satu keluaran karena
diagram alir data harus mencerminkan alur sistem dari tahap awal hingga akhir.
3. Hubungan pada Data Store
Ketiga, setiap data store harus saling terhubung dengan setidaknya satu input dan
satu output agar dapat menyimpan data yang masuk menuju sistem.
4. Letak Posisi Proses
Aturan terakhir, setiap proses yang telah terjadi pada diagram alir data harus melalui proses
untuk menghasilkan output yang sesuai.
Contoh Sisitem Informasi Perpustakaan

DFD Level 0 atau Diagram Konteks

Pendaftaran Validasi Pendft. Anggota


0
Kartu Anggota Sistem Mengeluarkankan Kartu Anggota
Member Peminjaman Informasi Pegawai
Perpustakaan Pengembalian Perpustaka Lap. Peminjaman Buku Perpustakaan
an Lap. Pengembalian Buku
Denda

Denda

Diagram 0 atau diagram konteks ialah tingkat tertinggi dalam sebuah DFD dimana
diagram ini hanya memiliki 1 proses inti yang menggambarkan keseluruhan sistem.
Contoh Sisitem
Informasi
Perpustakaan

DFD Level 1

Bertujuan
menggambark
an keseluruhan
sistem dengan
lebih detail dari
level 0. Pada
DFD level 1
prosesnya akan
terpecah
menjadi
beberapa
proses alur.
TAHAPAN ANALISIS MENGGUNAKAN CRUD MATRIX

Pengertian Matriks CRUD

Matriks CRUD (Create, Read, Update, Delete) merupakan matriks yang menyediakan pemeriksaan kualitas sederhana yang
lebih mudah dibaca dari pada model data atau proses.

Create
Fungsi CRUD yang pertama adalah create. Fungsi ini memungkinkanmu membuat record baru dalam database.

Read
Fungsi read hampir mirip dengan fungsi search. Fungsi ini memungkinkan kamu untuk mencari dan mengambil data
tertentu dalam tabel dan membaca nilainya.

Update
Untuk memodifikasi record yang telah tersimpan di database, fungsi CRUD yang bisa kamu gunakan adalah fungsi update.

Delete
Ketika ada record atau data yang tidak lagi dibutuhkan dalam database, fungsi CRUD yang digunakan adalah
fungsi delete. Fungsi ini dapat digunakan untuk menghapus data tersebut.
Kelebihan dari Penerapan CRUD

1. Digunakan oleh Berbagai Bahasa Pemrograman


2. Operasi Pemrograman yang Cukup Kompleks
3. Mendukung Tampilan User Interface Berjalan dengan Baik

Kesimpulan
• CRUD adalah fungsi yang dapat digunakan untuk diterapkan pada sistem basis data yang membantu
proses pengolahan informasi secara sistematis.

• Operasi pemrograman yang diterapkan adalah membuat, membaca, meng-update, dan menghapus
data.

• Kelebihan dari fungsi ini adalah mampu diaplikasikan ke dalam berbagai bahasa pemrograman yang
mempunyai paradigma masing – masing, serta membantu dalam pemrosesan database secara
optimal.
Contoh Matriks CRUD

Entitas Maintenance Produksi Purchasing/Pembeli Manager Manager


Tabel 1. Data Financial Maintenance

Data Mesin dan CUD R


riwayat kerusakan
Mesin
Standar Mesin CUD R

Analisis data CUD R


riwayat kerusakan
mesin
Jadwal CUD R R
pemeliharaan
mesin
Jumlah mesin yang CUD R R
tersedia
Pengecekan part CUD R
atau mesin
Hasil Pengecekan CUD R

DataKerusakan R CUD R
Mesin

Perbaikan mesin CUD R R

Laporan CUD R
Penggantian Part
atau Mesin
Pergantian part CUD R R
atau mesin
Entitas Maintenance Produksi Purchasing Manager Manager
Data Financial Maintenance
Lanjutan
Tabel 1. Menyetujui R CUD
pembelian part
atau mesin baru

Laporan pengadaan CUD R R


part atau mesin
baru

Menyetujui R CUD R
penggantian part
atau mesin baru

Pengajuan CUD R R
anggaran
pengadaan part
atau mesin

Anggaran CUD R R
pengadaan part
atau mesin baru

Laporan pengadaan R CUD R


part atau mesin
baru

Laporan seluruh CUD R


anggaran untuk
perbaikan dan
pengadaan part
atau mesin
Tabel 2. Contoh Analisis CRUD Matrix
No Data/Aktivitas Keterangan

1 Data Mesin dan Dapat di CUD oleh Maintenance karena Maintenance menginput data mesin yang ada dalam perusahaan.
riwayat kerusakan Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin .
Mesin
2 Standar Mesin Dapat di CUD oleh Maintenance karena Standar mesin digunakan untuk menginput data mesin.
Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.
3 Analisis data riwayat Dapat di CUD oleh Maintenance karena Maintenance membuat Analisis data riwayat kerusakan mesin untuk membuat jadwal
kerusakan mesin pemeliharaan mesin.
Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.
4 Jadwal pemeliharaan Dapat di CUD oleh Maintenance karena Maintenance karena Maintenance membuat Jadwal pemeliharaan mesin untuk
mesin diberikan kepada Produksi dan Manager Maintenance.
Dapat di R oleh Produksi karena Jadwal pemeliharaan mesin digunakan untuk menyesuaikan kegiatan produksi.
Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.
5 Jumlah mesin yang Dapat di CUD oleh Maintenance karena Maintenance karena Maintenance membuat Jumlah mesin yang tersedia untuk
tersedia diberikan kepada Produksi dan Manager Maintenance.
Dapat di R oleh Produksi karenaJumlah mesin ysng tersediadigunakan untuk menyesuaikan kegiatan produksi.
Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.
6 Pengecekan part atau Dapat di CUD oleh Maintenance karena Maintenance melakukan pengecekan part atau mesin.
mesin Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.
7 Hasil Pengecekan Dapat di CUD oleh Maintenance karena Hasil pengecekan digunakan untuk melakukan perbaikan mesin.
Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin..
8 Data Kerusakan Mesin Dapat di CUD oleh Produksi karena Produksi menyampaikan kerusakan mesin kepada Manintenance.
Dapat di R oleh Maintenance karena Kerusakan Mesin akan dilakukan perbaikan mesin oleh Maintenance.
Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.
9 Perbaikan mesin Dapat di CUD oleh Maintenance karena Perbaikan mesin dilakukan oleh Maintenance.
Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.
Lanjutan Tabel 2. Contoh Analisis CRUD Matrix
No Data/Aktivitas Keterangan
10 Laporan Dapat di CUD oleh Maintenance karena Maintenance membuat Laporan Penggantian Part atau Mesin.
Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.
Penggantian Part
atau Mesin
11 Pergantian part Dapat di CUD oleh Maintenance karena Maintenance melakukan Pergantian part atau mesin.
Dapat di R oleh Produksi karena Produksi dapat menyesuaikan kegiatan produksi.
atau mesin Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.
12 Menyetujui Dapat di CUD oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance menyetujui pembelian part atau mesin baru.
Dapat di R oleh Maintenance karena untuk digunakan membuat laporan pengadaan part atau mesin baru.
pembelian part
atau mesin baru
13 Laporan Dapat di CUD oleh Maintenance karena Maintenance membuat Laporan pengadaan part atau mesin baru untuk diberikan kepada Purchasing.
Dapat di R oleh Purchasing karena Laporan Pengadaan part atau mesin digunakan oleh Purchasing untuk menyetujui adanya pengadaan part atau
pengadaan part mesin baru.
atau mesin baru Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.
14 Menyetujui Dapat di CUD oleh Purchasing karena Purchasing Menyetujui penggantian part atau mesin baru.
Dapat di R oleh Maintenance karena Maintenance menerima persetujuan penggantian part atau mesin baru.
penggantian part Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.
atau mesin baru
15 Pengajuan Dapat di CUD oleh Purchasing karena Purchasing membuat pengajuan anggaran pengadaan part atau mesin untuk diberikan kepada Financial.
Dapat di R oleh Manager Financial karena pengajuan anggaran pengadaan part atau mesin akan digunakan untuk memberikan anggaran untuk
anggaran pengadaan part atau mesin.
pengadaan part Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.

atau mesin
16 Anggaran Dapat di CUD oleh Purchasing karena Purchasing membuat Anggaran pengadaan part atau mesin.
Dapat di R oleh Manager Financial karena Anggaran pengadaan part atau mesin baru akan digunakan oleh Manager Financial untuk dibuat laporan
pengadaan part pengadaan part atau mesin baru.
atau mesin baru Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin.
Lanjutan Tabel 2. Contoh Analisis CRUD Matrix
No Data/Aktivitas Keterangan

17 Laporan Dapat di CUD oleh Manager Financial karena Manager Financial membuat Laporan pengadaan part atau mesin baru untuk diberikan kepada
Maintenance.
pengadaan part Dapat di R oleh Maintenance karena Maintenance akan membuat laporan seluruh kegiatan dan anggaran yang dikeluarkan untuk perbaikan dan
atau mesin baru pengadaan part atau mesin.
Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin
18 Laporan seluruh Dapat di CUD oleh Maintenance karena Maintenance membuat Laporan seluruh anggaran untuk perbaiakan dan pengadaan part atau mesin untuk
diberikan kepada Manager Maintenance.
anggaran untuk Dapat di R oleh Manager Maintenance karena Manager Maintenance mengawasi kegiatan pemeliharaan part atau mesin
perbaikan dan
pengadaan part
atau mesin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai