Anda di halaman 1dari 15

Modul Bahan Ajar UBDistanceLearning

Analisis dan Perancangan Sistem


Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T.,
M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id

BAB 7 – Data Flow Diagram


Analisis dan Perancangan Sistem
Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

1. Pendahuluan
Model proses mendeskripsikan proses bisnis yang ada di suatu organisasi. Proses bisnis merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh pihak organisasi. Model proses dirancang untuk sistem as-is dan
sistem to-be. Pada chapter ini dideskripsikan data flow diagram, yaitu, salah satu teknik pemodelan
proses yang paling umum digunakan.
Ada banyak teknik pemodelan proses yang dapat digunakan. Dalam bab ini, akan dibahas salah satu
teknik yang paling umum digunakan: yaitu Data Flow Diagram.
Data flow diagram merupakan teknik untuk menggambarkan proses bisnis dan pergerakan data
pada proses bisnis tersebut. Dalam bab ini, langkah pertama yang dilakukan adalah menjelaskan
penggambaran aturan dasar yang digunakan untuk menggambarkan suatu diagram aliran data
(DFD). Kemudian di jelaskan bagaimana membuat diagram multipage yang lebih kompleks.
Meskipun nama data flow diagram (DFD) menyiratkan fokus suatu diagram yang merepresentasikan
data dalam suatu sistem, yang terjadi sebenarnya adalah DFD lebih berfokus pada proses atau
kegiatan yang dilakukan dalam organisasi. Pemodelan data, dibahas pada bab berikutnya,
menyajikan bagaimana data dibuat dan digunakan oleh proses yang terorganisasi. Proses pemodelan
serta pembuatan DFD adalah salah satu keterampilan paling penting yang dibutuhkan oleh analis
sistem.
Dalam bab ini, fokus lebih ditekankan pada model proses logik, yaitu suatu model untuk
menggambarkan proses. Dalam sebuah model proses logis, tidak terdapat informasi yang
mengatakan apakah suatu proses telah terkomputerisasi atau masih manual, apakah informasi
dikumpulkan dalam bentuk paper base atau melalui Web, atau apakah informasi ditempatkan dalam
lemari arsip atau database yang besar .
Dalam bab ini, pertama dijelaskan cara membaca DFD dan menjelaskan sintaks atau aturan dasar
dalam perancangan DFD. Kemudian dijelaskan proses penggambaran yang digunakan untuk
membangun DFD.
Topik-topik utama yang akan dibahas dalam bab ini adalah:
1. Data Flow Diagram
2. Perancangan Data Flow Diagram
3. Kesimpulan

Tujuan Instruksional Khusus


Dengan mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa:
1. Memahami aturan dan pedoman untuk perancangan diagram aliran data.
2. Mengerti proses yang digunakan untuk merancang data flow diagram.
3. Mampu untuk merancang data flow diagram.

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

Daftar Materi
1. PENDAHULUAN

2. DATA FLOW DIAGRAM


2.1 Membaca Data Flow Diagram
2.2 Elemen Data Flow Diagram
2.3 Penggunaan Data Flow Diagram untuk mendefinisikan proses bisnis
2.4 Deskripsi Proses

3. PERANCANGAN DATA FLOW DIAGRAM


3.1 Membuat Konteks Diagram
3.2 Membuat Fragmen Data Flow Diagram
3.3 Membuat DFD Level 0
3.4 Membuat DFD Level 1

4. KESIMPULAN
4.1. Data Flow Diagram
4.2. Perancangan DFD

5. LATIHAN / SOAL / KUIS / PROJEK

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

2. Data Flow Diagram


2.1. Membaca Data Flow Diagram
Gambar 1 menunjukkan DFD untuk proses pembelian barang di supermarket. Pada DFD ini, seorang
analis dapat memahami proses dimana pelanggan melakkan checkout di supermarket.

Gambar 1 Supermarket DFD


Sumber: Alan Dennis System Analysis and Design

Kebanyakan orang mulai membaca dari sudut kiri atas pada suatu diagram DFD, dengan
menggunakan cara ini sebagian besar analis mencoba untuk membuat format pembacaan DFD. Item
pertama dalam sudut kiri atas Gambar 1 adalah entitas eksternal "Pelanggan", yang digambarkan
dalam bentuk persegi panjang yang mewakili nasabah yang membeli barang di supermarket.
Sebuah use case dibangun untuk membuat pengembangan diagram aliran data cukup mudah. Input
dan Output utama tercantum pada use case dengan memberikan daftar masing-masing sumber dan
tujuan, yaitu proses dari arus masuk sampai arus keluar. Informasi untuk langkah ini menunjukkan

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

data yang mengalir pada masing-masing langkah use case, dan berkorelasi dalam merespon
terhadap aliran data yang masuk atau meninggalkan setiap proses pada diagram aliran data.

2.2. Elemen Data Flow Diagram

Gambar 2 Elemen DFD


Sumber: Alan Dennis System Analysis and Design

Ada empat simbol dalam DFD (proses, arus data, menyimpan data, dan entitas eksternal), yang
masing-masing diwakili oleh simbol grafis yang berbeda. Berikut penjelasan keempat simbol:

Proses Proses adalah kegiatan atau fungsi yang dilakukan untuk beberapa alasan bisnis yang
spesifik. Digunakan untuk proses baik proses manual maupun telah terkomputerisasi. Setiap proses
harus disebutkan namanya dimulai dengan kata kerja dan diakhiri dengan kata benda. Penamaan
harus pendek, namun berisi informasi yang cukup sehingga pembaca dapat dengan mudah
memahami apa yang mereka lakukan. Secara umum, setiap proses hanya melakukan satu aktivitas,
sehingga analis sistem menghindari menggunakan kata "dan" dalam penamaan proses karena

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

menunjukkan bahwa proses melakukan beberapa kegiatan. Selain itu, setiap proses harus memiliki
setidaknya satu input aliran data dan setidaknya satu aliran data output.

Data Flow Aliran data adalah satu bagian dari data (misalnya, item UPC) (kadang-kadang disebut
elemen data), atau disebut juga koleksi logis dari beberapa bidang informasi (misalnya, kwitansi
pembelian). Setiap aliran data harus diberi nama berupa kata benda. Uraian dari aliran data berisi
daftar dari aliran elemen data. Sebagai contoh, aliran data rincian pembayaran terdiri dari daftar
jenis pembayaran, jumlah pembayaran, dan rekening jumlah sebagai elemen datanya.

Data Store menyimpan data pada kumpulan data yang disimpan dalam beberapa cara (yang
ditentukan saat membuat model fisik). Setiap penyimpanan data diberi nama dengan kata benda dan
diberikan nomor identifikasi dan deskripsi. Penyimpanan data membentuk titik awal untuk
pemodelan data (dibahas pada bab berikutnya) dan mengandung link utama antara model proses
dan model data.

Entitas Eksternal Entitas eksternal adalah orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar sistem,
tetapi berinteraksi dengan sistem tersebut (misalnya, pelanggan, clearing house, pemerintah
organisasi, sistem akuntansi). Entitas eksternal biasanya sesuai dengan aktor utama yang
diidentifikasi dalam use case. Entitas eksternal memberikan data ke sistem atau menerima data dari
sistem, dan melayani serta menentukan batas sistem. Setiap entitas eksternal memiliki nama dan
deskripsi. Kunci yang harus diingat tentang suatu entitas eksternal adalah bahwa entitas eksternal
berada di luar sistem, tetapi mungkin bukan merupakan dari organisasi.

2.3. Penggunaan Data Flow Diagram untuk Mendefinisikan Proses Bisnis


Proses bisnis terlalu kompleks untuk dijelaskan dalam satu DFD. sebagian besar proses model terdiri
dari satu set DFD. DFD menyediakan ringkasan dari sistem secara keseluruhan, kemudian DFD
memberikan detail lebih banyak tentang setiap bagian dari proses bisnis secara keseluruhan. Dengan
demikian, prinsip penting dalam proses pemodelan dengan DFD adalah dekomposisi dari proses
bisnis menjadi serangkaian DFD, dengan masing-masing DFD mewakili tingkat detail yang lebih
rendah. Gambar 4 menunjukkan bagaimana proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa tingkatan
DFD.

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

Gambar 3 Tiap level DFD


Sumber: Alan Dennis System Analysis and Design

Diagram Konteks Diagram pertama dalam penggambaran setiap model proses bisnsi adalah
dengan pembuatan diagram konteks (Gambar 3). Diagram konteks menunjukkan seluruh sistem
dalam konteks serta hubungan sistem tersebut dengan lingkungannya. Semua model proses
memiliki satu diagram konteks.

DFD Level 0 Diagram ini selanjutnya disebut tingkat 0 diagram atau DFD level 0. (Lihat Gambar 3)
diagram tingkat 0 menunjukkan semua proses pada tingkat pertama penomoran (yaitu, proses
nomor 1 sampai 3), penyimpanan data, dan entitas eksternal. Tujuan dari DFD level 0 adalah untuk

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

menampilkan semua proses utama dari sistem dan bagaimana mereka saling terkait. Semua model
proses memiliki satu dan hanya satu DFD tingkat 0.
Diagram DFD Level 1 tingkat 0 hanya menunjukkan bagaimana proses utama sebuah sistem
berinteraksi. Setiap proses pada DFD level 0 dapat diuraikan ke dalam DFD yang lebih eksplisit, yang
disebut dengan diagram tingkat 1, atau DFD level 1, yang menunjukkan bagaimana sebuah sistem
beroperasi secara lebih rinci. DFD diilustrasikan pada Gambar 1 adalah DFD tingkat 1.

Diagram Level 2 Gambar 3 menunjukkan tingkat dekomposisi berikutnya: disebut juga dengan
diagram tingkat 2, atau DFD level 2. DFD ini menunjukkan bahwa pada proses 2.2 didekomposisi
menjadi tiga proses (2.2.1, 2.2.2, dan 2.2.3). Pada tingkat 1 diagram untuk proses 2.2, menunjukkan
interaksi dengan D1 dalam proses menyimpan data. DFD Tingkat 2 untuk proses 2.2 menunjukkan
dua arus input data (H, K) dan dua arus data output (C, G), pada diagram ini juga dapat dilihat
diagram DFD tingkat 2, bersama dengan beberapa arus data yang baru (Q, R, S).

2.4. Deskripsi Proses


Tujuan dari uraian proses adalah untuk menjelaskan proses yang dilakukan dan memberikan
informasi tambahan yang tidak disediakan oleh DFD.

3. Perancangan Data Flow Diagram


DFD dirancang dimulai dari informasi yang dibutuhkan oleh sistem sampai definisi persyaratan yang
ada dalam use case. Meskipun use case diciptakan oleh pengguna dan tim proyek yang sama, DFD
biasanya dibuat oleh tim proyek dan kemudian dilakukan review oleh pengguna. Secara umum, DFD
yang membentuk sebuah model proses hanya mengintegrasikan tiap individu use case. Namun,
karena DFD memiliki aturan formal tentang simbol dan sintaks yang tidak ada didalam use case,
maka tim proyek terkadang harus merevisi beberapa informasi dalam use case untuk dirancang
sesuai dengan aturan DFD. Nama-nama dari use case diubah menjadi proses input dan output dari
DFD. Langkah selanjutnya adalah menggabungkan input dan output tersebut menjadi use case yang
lebih besar. Contohnya aliran data pada DFD: menggabungkan tiga input yang terpisah, seperti "
nama pelanggan"," alamat pelanggan" dan " nomor telepon pelanggan "menjadi satu aliran data,
seperti "informasi pelanggan".

3.1. Membuat Konteks Diagram


Diagram konteks mendefinisikan bagaimana sistem proses bisnis atau komputer berinteraksi
dengan lingkungan-nya terutama entitas eksternal. Untuk membuat konteksdiagram, Anda cukup
mengambil satu simbol proses untuk proses bisnis atau sistem yang dimodelkan (nomor 0 dan nama

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

untuk proses atau sistem). Anda membaca melalui use case dan menambahkan input dan output
tercantum di bagian atas formulir, serta sumber-sumber dan tujuan. Biasanya, semua input dan
output akan datang dari atau pergi ke entitas eksternal seperti orang, organisasi, atau sistem
informasi lainnya. Jika ada input dan output terhubung langsung ke toko-toko data dalam sistem
eksternal, yang terbaik adalah berlatih untuk menciptakan suatu entitas eksternal yang dinamai
sistem yang memiliki toko data. Tak satu pun dari menyimpan data di dalam proses / sistem yang
dibuat oleh proses atau sistem itu sendiri termasuk dalam diagram konteks, karena mereka adalah
"dalam" sistem. Karena ada begitu banyak kadang-kadang masukan dan keluaran, kita sering
menggabungkan beberapa arus kecil data ke dalam data aliran data yang lebih besar.

Gambar 4 Diagram Konteks


Sumber: Alan Dennis System Analysis and Design

3.2. Membuat Fragment Data Flow Diagram


Sebuah fragmen DFD merupakan salah satu bagian dari DFD yang akan dikombinasikan dengan
fragmen lain untuk membentuk diagram DFD yang utuh. Pada langkah ini, setiap use case diubah
menjadi satu fragmen DFD. Dimulai dengan mengambil setiap use case dan menggambarkannya
pada sebuah fragmen DFD, elemen yang harus dicantumkan dalam perancangan fragmen adalah
pertukaran informasi use case: nama, nomor ID, dan besar input dan output. Informasi tentang
langkah-langkah utama yang membentuk masing-masing use case diabaikan pada penggambaran
fragmen, untukdigunakan pada langkah berikutnya. Gambar 5 menunjukkan penggunaan fragmen
DFD pada suatu kasus.

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

Gambar 5 Fragment Data Flow Diagram pada studi kasus Holiday Travel
Sumber: Alan Dennis System Analysis and Design

3.3. Pembuatan Data Flow Diagram Level 0


Setelah melakukan perancangan sehingga didapat satu set fragmen DFD (satu untuk setiap use case
utama), langkah berikutnya adalah menggabungkan fragmen-fragmen ke dalam satu gambar DFD
yang akan menjadi DFD level 0. Seperti disebutkan sebelumnya, tidak ada aturan formal untuk tata
letak tiap komponen di DFD. Namun, sebagian analis sistem mencoba memasukkan proses dengan
kronologis pertama di sudut kiri atas diagram dan bekerja dengan cara menulisnya dari atas ke
bawah, kiri ke kanan. Iterasi merupakan hal terpenting dalam desain DFD yang bagus. Bahkan analis

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

yang berpengalaman jarang menggambar DFD sempurna pertama kalinya. Dalam kebanyakan kasus,
mereka melakukan penggambaran sebanyak satu kali untuk memahami pola proses, arus data,
menyimpan data, dan entitas eksternal dan kemudian mengambil untuk kedua kalinya pada
selembar kertas (atau dalam file) untuk membuatnya lebih mudah dipahami dan untuk mengurangi
jumlah aliran data. Seringkali, DFD digambarkan berkali-kali sebelum mencapai suatu skema final.
DFD level 0 dapat dikatakan selesai ketika telah memuat semua proses yang ada dalam sistem yang
akan diimplementasi.

Gambar 6 Fragment tambahan dari Data Flow Diagram pada studi kasus Holiday Travel Agent
Sumber: Alan Dennis System Analysis and Design

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

Gambar 7 menggabungkan fragmen DFD pada Gambar 5 dan 6. Gambar 7 menunjukkan aliran data
antara Proses 3 dan Proses 4. Sebuah aliran data secara langsung antara satu proses dengan proses
yang lain jarang terjadi pada diagram level 0, karena pada tingkat ini data yang dihasilkan oleh satu
peristiwa proses biasanya akan disimpan, setidaknya untuk sementara.

Gambar 7 DFD level 0 pada studi kasus Holiday Travel Agent


Sumber: Alan Dennis System Analysis and Design

3.4. Pembuatan Data Flow Diagram Level 1

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

Proses dalam perancangan DFD tingkat 1 serupa dengan perancangan DFD Level 0 tetapi memiliki
perbedaan pada obyek yang diambil. Pada DFD tingkat 1 yang dilakukan dekomposisi adalah tiap
proses yang ada di dalam DFD level 0, jadi DFD level 1 merupakan penjabaran dari tiap proses yang
ada pada DFD level 0. Setiap langkah dalam use case menjadi proses pada DFD level 1, dengan input
dan output menjadi input dan output arus data. Terkadang sedikit perubahan diperlukan untuk
mendapatkan deskripsi informasi dalam use case daripada penggunaan metode formal.
Salah satu pedoman untuk mencapai tingkat dekompposisi ideal adalah dengan menguraikan
sebuah proses sampai didapat gambaran serta penjelasan rinci dari proses dalam waktu tidak lebih
dari satu halaman deskripsi proses. Berikut ini digambarkan tiap proses yang ada pada Holiday
Travel.

Gambar 8 DFD level 1 Proses penawaran yang diterima


Sumber: Alan Dennis System Analysis and Design

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

Gambar 9 DFD level 1 Proses Pengiriman Kendaraan


Sumber: Alan Dennis System Analysis and Design

4. Kesimpulan
4.1. Data Flow Diagram
Terdapat 4 simbol yang digunakan untuk merepresentasikan use case diagram (proses, alur data,
data store, dan entitas eksternal). Proses adalah suatu aktifitas di dalam sistem, tiap proses
mempunyai nama yang dideskripsikan dengan kata benda, serta adanya penomeran yang
menunjukkan relasi antar proses. Tiap proses harus mempunyai setidaknya satu output dan
biasanya lebih dari satu input. Alur data adalah bagian dari data atau sebuah obyek yang mempunyai

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 7 – Data Flow Diagram

nama serta mendeskripsikan awal atau akhir dari sebuah proses. Data store adalah sebuah file,
digambarkan dengan nomor, nama dan setidaknya satu input dan satu output alur data. Entitas
eksternal adalah orang, organisasi atau sistem yang adalah diluar batasan sistem yang sedang
diimplementasikan. Setiap perancangan dari DFD dimulai dengan pembuatan konteks diagram dan
DFD level 0. Di dalam DFD level 0 terdapat banyak DFD level 1 dan 2.

4.2. Perancangan Data Flow Diagram


DFD dibangun dari Use Case. Langkah pertama, dilakukan perancangan konteks diagram yang
mewakili aliran data dan semua entitas di dalam sistem. Kedua, disusun fragmen DFD untuk tiap use
case yang menunjukkan aliran data pada use case tersebut dengan data store dan entitas eksternal
lain. Ketiga, fragmen DFD disusun ke dalam sebuah DFD Level 0. Keempat, disusun DFD level 1
berdasar langkah pada tiap use case untuk lebih memperjelas proses bisnis dalam organisasi.
Kelima, dilakukan validasi terhadap DFD yang telah disusun untuk meyakinkan bahwa DFD tersebut
telah benar (tidak ada kesalahan dalam penulisan) dan lengkap.

5. SOAL

1. Gambarkan sebuah data flow diagram (DFD) tingkat 0 untuk proses pembelian kacamata
sesuai dengan kebutuhan yang ada di bab 6.
2. Gambarkan sebuah data flow diagram (DFD) tingkat 0 untuk sistem perkantoran (klinik)
bagi dokter gigi sesuai dengan kebutuhan yang ada di bab 6.
3. Gambarkan sebuah data flow diagram (DFD) tingkat 0 untuk sistem universitas sesuai
dengan kebutuhan yang ada di bab 6.
4. Gambarkan sebuah data flow diagram (DFD) tingkat 0 untuk sistem Picnic R Us sesuai
dengan kebutuhan yang ada di bab 6.

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai