Anda di halaman 1dari 30

Blok Pembangun

Sistem Informasi

Jamilatul Fithriyah, S.Kom., M.T.


Blok Pembangun Sistem Informasi

Stakeholder yang
Kesatuan Sistem
terlibat dalam
Informasi
pengembangan
system informasi

2
Organisasi tidak hanya Kesatuan Sistem Informasi
dilayani oleh satu
1. Sistem informasi front-office yaitu mendukung
sistem informasi, fungsi bisnis yang mencapai konsumen
melainkan oleh 2. Sistem informasi back-office mendukung operasi
beberapa sistem bisnis internal dan berinteraksi dengan pemasok.
informasi yang masing-
masing mendukung Sistem informasi front dan back office
fungsi bisnis tertentu. mengalirkan data ke sistem informasi
manajemen dan sistem pendukung
keputusan yang menyokong kebutuhan
bisnis manajemen.
Sistem informasi
berinteraksi dengan
pelanggan dan
pemasok
menggunakan
aplikasi teknologi
perdagangan dan
manajemen
hubungan
pelanggan (CRM),
manajemen rantai
persediaan (SCM).

Gambar “Kesatuan Sistem Informasi”


Blok Pembangun Pengetahuan
Blok-blok Pembangun Sistem Bertujuan mendapatkan dan menyimpan data bisnis dengan
Informasi menggunakan teknologi basis data (seperti Access, SQL Server).

Setiap stakeholder memiliki pandangan berbeda mengenai


Blok Pembangun Proses
pengetahuan. Pemilik sistem tidak tertarik pada data mentah
melainkan pada informasi yang menambahkan pengetahuan
Mewakili kerja dalam sistem. bisnis baru dan membantu manajer mengambil keputusan
Pada bagian kolom proses cerdas yang sesuai dengan misi, tujuan, sasaran dan sisi
yaitu teknologi perangkat kompetitif organisasi.
lunak dapat digunakan
untuk mengotomatisasi Blok Pembangun Komunikasi
proses-proses yang sudah
ditentukan.
Pengguna sistem tertarik Blok Pembangun Komunikasi yaitu teknologi antarmuka
pada pekerjaan yang harus untuk mengimplementasikan antarmuka komunikasi. Tujuan
dilakukan untuk umum organisasi adalah memperbaiki komunikasi dan
menyediakan respon yang kolaborasi bisnis, perbaikan komunikasi umumnya diarahkan
sesuai dengan kejadian ke tujuan antarmuka yaitu menyediakan antarmuka yang
bisnis, misalnya proses efektif dan efisien bagi pengguna sistem.
bisnis, process requirement,
kebijakan, prosedur dan
aliran kerja..
Stakeholder Sistem Informasi Stakeholder Sistem Informasi dalam
pengembangan sistem informasi ada 7:
a) Manajer sistem informasi
b) Analis sistem
c) Programer
d) Manajer Bisnis
e) Database Administrator
f) Teknisi jaringan dan Hardware
g) Supporting & user

Bagian-bagian di atas dilakukan berdasarkan


pekerjaan yang dilakukan dalam pengerjaan proyek
sistem informasi. Dalam pembagian tugas tersebut
bukan berarti salah satu dari mereka mempunyai
peran yang lebih penting. Semua bagian saling
mendukung dalam proses penggarapan proyek sistem
informasi.
6
Manajer ➢ Dalam suatu tim yang tangguh pasti ada pemimpin yang berbakat.
Untuk pengembangan proyek sistem informasi, manajer adalah
Sistem pimpinan dalam tim ini.
Informasi ➢ Manajer dalam departemen sistem informasi memiliki
peranan secara langsung dalam proses pengembangan
sistem. Manajer juga bertugas mengalokasikan dan
mengawasi proyek pengembangan sistem.

➢ Sebagai pimpinan, manager tidak harus terlibat secara


langsung dalam proses pembuatan sistem informasi, ia
bisa hanya memonitor pekerjaan dari stakeholder yang
lain saja.

➢ Manajer harus secara efektif berkomunikasi dengan stakeholder


yang lain melalui orang yang mempunyai tugas kunci, yaitu analis
sistem.
Manajer Pada departemen IT bersekala besar, manajer dibagi
Sistem menjadi beberapa bagian untuk menangani tugas yang
Informasi lebih spesifik.

Contoh
a) Manajer untuk keseluruhan departemen sistem
informasi atau bisa disebut sebagai Chief Information
Officer dan posisinya berada di bawah direktur atau
pimpinan perusahaan.
b) Manajer-manajer lain yang memimpin devisi-devisi
pada departemen IT, misalnya manajer
pengembangan sistem informasi, manajer operasi,
manajer programer sistem informasi, dan lain
sebagainya.
Analis Sistem
Sistem analis adalah profesi yang cukup baik Analis sistem mempelajari masalah
dalam permulaan karir di bidang IT. Karena dan kebutuhan dari organisasi untuk
tugas sebagai analis sistem bisa memberikan menentukan bagaimana orang, data,
banyak tantangan, terutama tugas memegang proses, komunikasi, dan teknologi
peran kunci dalam pengembangan sistem. informasi dapat meningkatkan
pencapaian bisnis.

Tugas utama dari seorang


analis sistem adalah
menentukan bentuk sistem
yang akan dibangun nantinya.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang analis sistem

1. Keahlian Analis
Mampu Menganalisa komponen-komponen, sehingga seorang analis akan lebih mudah memahami
keseluruhan proses bisnis yang berjalan, dan menentukan subsistem yang berindikasi mengalami masalah.

2. Keahlian Teknis
Karena sebuah masalah yang ditemukan harus diselesaikan dengan sistem komputer, maka keahlian teknis
yang dibutuhkan seorang analis adalah penguasaan teknologi software dan hardware. Dalam dunia sistem
informasi, seorang sistem analis juga harus menguasai dan mengenal kemampuan software dan hardware
terbaru, serta mengerti kelebihan dan batasannya.

3. Keahlian Manajer
Seorang analis juga harus menguasai kemampuan manajer. Karena ia akan menjadi tangan kanan manajer
sistem informasi dalam mengatur sumber daya proyek yang dikerjakan, seperti sumber daya programer dan
teknisi.

4. Interpersonal Skill
Analis sistem adalah orang yang lebih sering berkomunikasi langsung dengan klien maupun stakeholder lain.
Oleh karena itu kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan.
Programmer
Programer adalah seorang yang menjadi
kunci dalam pengembangan sistem
informasi. Tugas utama seorang Kegiatan mengubah spesifikasi sistem
programer adalah mengubah spesifikasi ini sering disebut coding . Coding
sistem yang diberikan analis kedalam adalah pekerjaan yang membutuhkan
intruksi yang bisa dijalankan oleh waktu dan ketelitian. Dan proses
komputer.
paling lama pembuatan sistem biasana
ada di sini.
Manajer Bisnis

Stakeholder lain dalam pengembangan sistem


informasi adalah manajer bisnis.
Manajer bisnis juga mempunyai peran yang tak
kalah besar, yaitu kekuatan pendanaan
pengembangan sistem dan mengalokasikan
sumber daya yang diperlukan untuk keberhasilan
proyek.
Salah satu stakeholder sistem informasi
adalah database administrator.
Database
Administrator Untuk perusahaan besar dengan data bersekal besar,
data di dalam data base harus dijamin terorganisasi
dengan baik. Sehingga saat aplikasi lain memerlukan
transfer data dari database bisa diberikan dengan
cepat.

Seorang database administrator juga harus


bertanggung jawab atas keamanan data, baik dari
serangan virus maupun pihak luar yang tidak
mempunyai izin akses.
Teknisi Stakeholder lainnya adalah teknisi jaringan dan
teknisi hardware. Karena perangkat lunak tidak akan
Jaringan berjalan dengan lancar tanpa dukungan perangkat
dan keras yang baik.

Hardware Transfer data tidak akan berjalan dengan lancar jika


media transfernya bermasalah. Oleh karena itu
dibutuhkan seorang yang ahli merawat jaringan.
Pengembangan Sistem Informasi
Dalam era globalisasi saat ini, perusahaan harus
dapat mengatasi masalah dan perubahan yang
terjadi secara cepat dan tepat sasaran.
Oleh karena itu, faktor yang harus diperhatikan
tidak hanya berfokus pada pengelolaan informasi
semata, melainkan juga harus fokus untuk
menjaga dan meningkatkan mutu informasi
perusahaan.
Dalam konteks ini, informasi dapat dikatakan
menjadi kunci untuk mendukung dan
meningkatkan manajemen perusahaan agar
dapat memenangkan persaingan yang semakin
lama akan semakin cepat dan meningkat.
Peningkatan kebutuhan dari para pelanggan
terhadap tuntutan kinerja perusahaan yang Apabila perusahaan tidak dapat
mengelola Informasi dengan baik,
lebih baik semakin lama semakin tinggi. Dari
maka pelanggan akan dengan
satu sisi, tidak hanya melalui mudah berpindah-pindah menuju
hasil (output) berupa produk atau jasa semata, kepada perusahaan lain.
tetapi juga telah mencakup proses yang
berhubungan dengan pelanggan.
Maka dari itu dibutuhkan
Mulai dari proses pemesanan jasa, proses metode maturity
pengiriman barang, sampai ke bagian keuangan model untuk mengukur
yang berhubungan dengan pelanggan akan lebih level pengembangan
terkendali bila terjadi pertukaran informasi manajemen proses, sejauh
mana kapabilitas
secara realtime (respon atau tanggapan secara manajemen tersebut.
langsung di saat itu juga, saat kita menggunakan
suatu program lewat internet).

Maturity Model dapat dipandang sebagai satu set tingkat


terstruktur yang menggambarkan seberapa baik perilaku,
praktik dan proses organisasi dapat secara andal dan
berkelanjutan menghasilkan hasil yang diperlukan.
❖ Pengembangan sistem merupakan penyusunan
suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem
Pengembangan yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada.
Sistem ❖ Proses merencanakan, mengembangan dan
mengimplementasikan system informasi dan
menggunakan metode dan alat bantu pegembangan
tertentu
❖ Pengembangan sistem bisa disebut sebagai
aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi
bebrbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan
organisasi atau memanfaatkan kesempatan
(oppurtinities) yang timbul.
❖ Pengembangan sistem Informasi sering disebut
sebagai proses pengembangan sistem (system
development).
Perlunya Mengembangkan Sistem

Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul


pada sistem yang pertama
a) Ketidakberesan pada sistem yang lama
b) Pertumbuhan organisasi

Untuk meraih kesempatan-kesempatan dalam


persaingan pasar yang sangat ketat

Adanya instruksi dari pimpinan/adanya peraturan


pemerintah
Economy (ekonomi)
Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau
Dengan
keuntungankeuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.
adanya
pengembangan
sistem dari Performance (kinerja)
yang lama ke kinerja sistem beru lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari jumlah
baru pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Respon time
diharapkan adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau
terjadi pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi
peningkatan- pekerjaan tersebut.
peningkatan
sistem yang
baru, Information (informasi)
peningkatan kualitas informasi yang disajikan.

20
Control (pengendalian)
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan
Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan yang akan
adanya terjadi.
pengembangan
sistem dari Efficiency
yang lama ke Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan
baru ekonomis, ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya
diharapkan yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana
terjadi sumberdaya tersebut digunakan dengan pemborosan yang
peningkatan- minimum.
peningkatan
sistem yang
baru, Service (pelayanan)
Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

21
➢ Capability Maturity Model (CMM) adalah model kematangan
kemampuan (kapabilitas) untuk membantu pendefinisian dan
Motivasi pemahaman proses-proses pada suatu organisasi.
pengembangan ➢ Pengembangan model ini dimulai pada tahun 1986 oleh SEI
sistem dalam (Software Engineering Institute) atas permintaan Departemen
Pertahanan Amerika Serikat, Departement of Defense(DOD).
sudut pandang
➢ CMM awalnya ditujukan sebagai suatu alat untuk secara objektif
Capabillity menilai kemampuan kontraktor pemerintah untuk menangani
Maturity Model proyek perangkat lunak yang diberikan. Walaupun berasal dari
bidang pengembangan perangkat lunak, model ini dapat juga
(CMM) diterapkan sebagai suatu model umum yang membantu
pemahaman kematangan kapabilitas proses organisasi di
berbagai bidang. Misalnya rekayasa perangkat lunak, rekayasa
sistem, manajemen proyek, manajemen risiko, teknologi
informasi, serta manajemen sumber daya manusia.
Capability, diartikan menjadi
Pengertian
kapabilitas yang berarti kemampuan Capabillity Maturity
yang bersifat laten (tersembunyi;
terpendam; tidak kelihatan (tetapi Model (CMM)
mempunyai potensi untuk muncul)

Maturity, berarti matang atau


dewasa. Matang merupakan hasil
proses. Dewasa merupakan hasil
pertumbuhan

Model, didefinisikan sebagai suatu


penyederhanaan yang representatif
terhadap keadaan di dunia nyata
Nilai-nilai yang dilihat dalam Pengukuran CMM

Apa yang diukur Bagaimana cara mengukurnya


(Parameter) (Metode)

Bagaimana Interpretasinya
Bagaimana standar
/cara untuk menjelaskan
penilaiannya (Skala Penilaian)
sesuatu (Bagi Manusia)
Initial Level
Capability
Maturity
Model Repeatable Level
(CMM)
memiliki 5 Defined Level
Level
Kematangan Capable Level

Efficient Level
Initial Level Repeatable Level Defined Level
merupakan proses tersebut proses
titik awal untuk setidaknya didefinisikan/
penggunaan didokumentasikan dikonfirmasi
proses secara memadai sebagai
pengulangan sehingga upaya proses bisnis
yang baru. pengulangan standar
langkah yang
sama dapat
dilakukan

Capable Level
Efficient Level proses ini dikelola secara
manajemen proses kuantitatif sesuai dengan
mencakup metrik yang disepakati
optimisasi/peningkatan
proses yang disengaja
Kegunaan CMM

➢ Untuk menilai tingkat kematangan sebuah organisasi pengembang perangkat


lunak
➢ Untuk menyaring kontraktor yang akan menjadi pengembang perangkat lunak
➢ Untuk memberikan arah akan peningkatan organisasi bagi top management di
dalam sebuah organisasi pengembang perangkat lunak
➢ Sebagai alat bantu untuk menilai keunggulan kompetitif yang dimiliki sebuah
perusahaan dibandingkan perusahaan pesaingnya.

Model kematangan dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk perbandingan dan
sebagai bantuan untuk memahami – misalnya, untuk penilaian komparatif dari
berbagai organisasi di mana ada sesuatu yang sama yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk perbandingan.
Dalam kasus Capability Maturity Models (CMM), misalnya, dasar untuk
perbandingan adalah proses pengembangan perangkat lunak organisasi.
Perbedaan antara Siklus Hidup Sistem dan Metodologi Pengembangan Sistem

System Life Cycle (SLC)

Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti
dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering
disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan
penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
Empat tahap pertama dinamakan dengan siklus hidup pengembangan sistem (system
development life cycle – SDLC).

28
Perbedaan antara Siklus Hidup Sistem dan Metodologi Pengembangan Sistem

System Life Cycle berbeda dengan System Development Life Cycle.


✓ System Life cycle adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan
sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
✓ SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi
pengembangan dan penggunaan sistem dilakukan dengan strategi Top-Down
Design.
✓ Sedangkan system development cycle adalah proses pembuatan dan
pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk
mengembangkan sistem-sistem tersebut.
✓ Sedangkan SDLC merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem
perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: analisa (analysis), desain (design),
implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan
(maintenance).
29
THANK YUO

30

Anda mungkin juga menyukai