Sistem Informasi
Stakeholder yang
Kesatuan Sistem
terlibat dalam
Informasi
pengembangan
system informasi
2
Organisasi tidak hanya Kesatuan Sistem Informasi
dilayani oleh satu
1. Sistem informasi front-office yaitu mendukung
sistem informasi, fungsi bisnis yang mencapai konsumen
melainkan oleh 2. Sistem informasi back-office mendukung operasi
beberapa sistem bisnis internal dan berinteraksi dengan pemasok.
informasi yang masing-
masing mendukung Sistem informasi front dan back office
fungsi bisnis tertentu. mengalirkan data ke sistem informasi
manajemen dan sistem pendukung
keputusan yang menyokong kebutuhan
bisnis manajemen.
Sistem informasi
berinteraksi dengan
pelanggan dan
pemasok
menggunakan
aplikasi teknologi
perdagangan dan
manajemen
hubungan
pelanggan (CRM),
manajemen rantai
persediaan (SCM).
Contoh
a) Manajer untuk keseluruhan departemen sistem
informasi atau bisa disebut sebagai Chief Information
Officer dan posisinya berada di bawah direktur atau
pimpinan perusahaan.
b) Manajer-manajer lain yang memimpin devisi-devisi
pada departemen IT, misalnya manajer
pengembangan sistem informasi, manajer operasi,
manajer programer sistem informasi, dan lain
sebagainya.
Analis Sistem
Sistem analis adalah profesi yang cukup baik Analis sistem mempelajari masalah
dalam permulaan karir di bidang IT. Karena dan kebutuhan dari organisasi untuk
tugas sebagai analis sistem bisa memberikan menentukan bagaimana orang, data,
banyak tantangan, terutama tugas memegang proses, komunikasi, dan teknologi
peran kunci dalam pengembangan sistem. informasi dapat meningkatkan
pencapaian bisnis.
1. Keahlian Analis
Mampu Menganalisa komponen-komponen, sehingga seorang analis akan lebih mudah memahami
keseluruhan proses bisnis yang berjalan, dan menentukan subsistem yang berindikasi mengalami masalah.
2. Keahlian Teknis
Karena sebuah masalah yang ditemukan harus diselesaikan dengan sistem komputer, maka keahlian teknis
yang dibutuhkan seorang analis adalah penguasaan teknologi software dan hardware. Dalam dunia sistem
informasi, seorang sistem analis juga harus menguasai dan mengenal kemampuan software dan hardware
terbaru, serta mengerti kelebihan dan batasannya.
3. Keahlian Manajer
Seorang analis juga harus menguasai kemampuan manajer. Karena ia akan menjadi tangan kanan manajer
sistem informasi dalam mengatur sumber daya proyek yang dikerjakan, seperti sumber daya programer dan
teknisi.
4. Interpersonal Skill
Analis sistem adalah orang yang lebih sering berkomunikasi langsung dengan klien maupun stakeholder lain.
Oleh karena itu kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan.
Programmer
Programer adalah seorang yang menjadi
kunci dalam pengembangan sistem
informasi. Tugas utama seorang Kegiatan mengubah spesifikasi sistem
programer adalah mengubah spesifikasi ini sering disebut coding . Coding
sistem yang diberikan analis kedalam adalah pekerjaan yang membutuhkan
intruksi yang bisa dijalankan oleh waktu dan ketelitian. Dan proses
komputer.
paling lama pembuatan sistem biasana
ada di sini.
Manajer Bisnis
20
Control (pengendalian)
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan
Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan yang akan
adanya terjadi.
pengembangan
sistem dari Efficiency
yang lama ke Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan
baru ekonomis, ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya
diharapkan yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana
terjadi sumberdaya tersebut digunakan dengan pemborosan yang
peningkatan- minimum.
peningkatan
sistem yang
baru, Service (pelayanan)
Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
21
➢ Capability Maturity Model (CMM) adalah model kematangan
kemampuan (kapabilitas) untuk membantu pendefinisian dan
Motivasi pemahaman proses-proses pada suatu organisasi.
pengembangan ➢ Pengembangan model ini dimulai pada tahun 1986 oleh SEI
sistem dalam (Software Engineering Institute) atas permintaan Departemen
Pertahanan Amerika Serikat, Departement of Defense(DOD).
sudut pandang
➢ CMM awalnya ditujukan sebagai suatu alat untuk secara objektif
Capabillity menilai kemampuan kontraktor pemerintah untuk menangani
Maturity Model proyek perangkat lunak yang diberikan. Walaupun berasal dari
bidang pengembangan perangkat lunak, model ini dapat juga
(CMM) diterapkan sebagai suatu model umum yang membantu
pemahaman kematangan kapabilitas proses organisasi di
berbagai bidang. Misalnya rekayasa perangkat lunak, rekayasa
sistem, manajemen proyek, manajemen risiko, teknologi
informasi, serta manajemen sumber daya manusia.
Capability, diartikan menjadi
Pengertian
kapabilitas yang berarti kemampuan Capabillity Maturity
yang bersifat laten (tersembunyi;
terpendam; tidak kelihatan (tetapi Model (CMM)
mempunyai potensi untuk muncul)
Bagaimana Interpretasinya
Bagaimana standar
/cara untuk menjelaskan
penilaiannya (Skala Penilaian)
sesuatu (Bagi Manusia)
Initial Level
Capability
Maturity
Model Repeatable Level
(CMM)
memiliki 5 Defined Level
Level
Kematangan Capable Level
Efficient Level
Initial Level Repeatable Level Defined Level
merupakan proses tersebut proses
titik awal untuk setidaknya didefinisikan/
penggunaan didokumentasikan dikonfirmasi
proses secara memadai sebagai
pengulangan sehingga upaya proses bisnis
yang baru. pengulangan standar
langkah yang
sama dapat
dilakukan
Capable Level
Efficient Level proses ini dikelola secara
manajemen proses kuantitatif sesuai dengan
mencakup metrik yang disepakati
optimisasi/peningkatan
proses yang disengaja
Kegunaan CMM
Model kematangan dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk perbandingan dan
sebagai bantuan untuk memahami – misalnya, untuk penilaian komparatif dari
berbagai organisasi di mana ada sesuatu yang sama yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk perbandingan.
Dalam kasus Capability Maturity Models (CMM), misalnya, dasar untuk
perbandingan adalah proses pengembangan perangkat lunak organisasi.
Perbedaan antara Siklus Hidup Sistem dan Metodologi Pengembangan Sistem
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti
dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering
disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan
penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
Empat tahap pertama dinamakan dengan siklus hidup pengembangan sistem (system
development life cycle – SDLC).
28
Perbedaan antara Siklus Hidup Sistem dan Metodologi Pengembangan Sistem
30