A. Tantangan SIM
Tantangan dalam implementasi pengembangan system informasi adalah orang-orang yang terlibat dalam
pengembangan system informasi yaitu departemen operasional sebagai end-user dan IT sebagai pengembang ,
sebagai support dan manajemen sebagai leader yang membuat definisi goal yang akan dicapai. Jika system yang
akan di-implementasikan adalah system informasi yang terintegrasi maka tantangannya akan sangat besar karena
meliputi keseluruhan organisasi yang bisa saja melibatkan pihak eksternal.
Masalah yang dihadapi dalam implementasi tersebut biasanya adalah sebagai berikut :
1. Pengguna tidak mengetahui kemampuan teknologi yang dapat digunakan untukmembantu proses bisnis
yang dikerjakannya setiap hari, dan pada tahap analisa developer juga tidak mengetahui
benar-benar proses bisnis yang berlangsung atau juga karena standard dari developer
yang kurang dalam membuat program sehingga program yang dihasilkan adalah program
yang baik dari kacamata developer bukan dari kedua belah pihak. Karena ketidaktahuan
pengguna maka masalah ini bisa diabaikan dimana pengguna juga tidak keberatan
dengan program yang diberikan untuk digunakan.
2. Kedua belah pihak tidak memahami asumsi dan ketergantungan yang ada dalam system dan bisnis
proses, sehingga pada tahap implementasi jika ada bagian dari proses bisnis yang belum di cover oleh
system dan kemudian dibuatkan fungsi baru yang ternyata menimbulkan masalah, dan penyelesaian
masalah menimbulkan masalah baru seperti melakukan tambal sulam yang berakibat pada
benang kusut akan membuat suatu aplikasi yang tidak dapat di andalkan. Dan aplikasi
hanya dibuat sebagai program untuk melakukan entry data.
3. Dalam implementasi system terintegrasi, dimana pengguna tidak dapat menjadikan
implementasi sebagai prioritas pertama, dimana pengguna yang sudah disibukkan dengan kegiatan
operasional akan berpura-pura menyetujui, menjalankan dan mengikutinya tetapi pada kenyataannya
semuanya tidak berjalan sesuai dengan harapan. Alasan mengapa sistem informasi menjadi tantangan
manajemen adalah karena keamanan sistem informasi memerlukan sumber organisasi dan manajemen
seperti bermacam teknologi. Menyusun kerangka yang baik untuk keamanan dan kontrol meminta
keahlian dalam mengimbangi risiko, reward, dan kapabilitas operasional organisasi.
Ada banyak teknologi alternatif untuk membantu organisasi mencapai keamanan dan
kontrol, namun dalam disiplin organisasi diminta untuk menggunakan teknologi-teknologi yang
tersedia secara efektif. Yaitu mendesain sistem baik diluar kontrol maupun di bawah kontrol,
artinya kontrol yang efektif tapi tidak mengecilkan otoritas individu dari menggunakan suatu
sistem masih sulit untuk dirancang.
Bentuk-bentuk tantangan manajemen adalah sebagai berikut :
1. Tantangan investasi sistem informasi
Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi organisasi.
ditunjukkan pula bahwa tidak semua organisasi menyadari nilai yang kembali (good
return) dari investasi sistem informasi tersebut. Ternyata salah satu tantangan yang
paling besar yang dihadapi manajer masa kini adalah jaminan bahwa organisasi mereka
benar-benar mendapatkan good return dari biaya yang mereka keluarkan untuk sistem
informasi.
2. Tantangan stratejik bisnis
a. Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis yang
penting dari sistem mereka, karena mereka kurang atau gagal untuk menghargai aset
komplemen yang diperlukan agar dapat menggunakan aset teknologi mereka untuk
bekerja.
Solusi
Salah satu hal yang harus jelas adalah keamanan dan kendali harus menjadi suatu prioritas yang
lebih tegas dan investasi akan sistem informasi lebih ditekankan secara keseluruhan pada
proses perencanaan organisasi. Mengkoordinasi dan merencanakan keamanan organisasi secara
keseluruhan dalam perencanaan bisnis menunjukkan bahwa keamanan itu sama pentingnya bagi
kesuksesan dari bisnis seperti semua fungsi bisnis yang lain. Dukungan dan komitmen dari
manajemen puncak diperlukan untuk menunjukkan bahwa keamanan adalah prioritas
dari organisasi dan penting bagi semua aspek dari bisnis tersebut. Keamanan dan kendali tidak
pernah menjadi prioritas utama, kecuali jika ada kesadaran akan pentingnya keamanan dari
organisasi.
1. Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis terhadap sistem informasi menekankan model matematika untuk mempelajari sistem
informasi , serta penekanan pada teknologi secara fisik dan kemampuan format dari sistem tersebut. Disiplin
ilmu yang berkontribusi adalah ilmu komputer, metode kuantitatif, dan riset operasi.
- Ilmu komputer berfokus pada pengembangan teori perhitungan, metode perhitungan dan metode akses
dan penyimpanan data yang efisien.
- Metode kuantitatif menekankan pada pengambangan model untuk pengambilan
keputusan dan praktika manajemen.
- Riset operasiberfokus pada teknis matematika untuk mengoptimalkan parameter terpilih dariorganisasi
seperti transportasi, pengawasan persediaan, dan biaya transaksi.Menekankanpada model
normatif berbasis matematis pada ilmu sistem informasi sebagaimanateknologi fisik dan kapabilitas
formal pada sistem.
2. Pendekatan Perilaku
Bagian penting bidang sistem informasi melibatkan isu perilaku yang muncul dalam
pengembangan dan pengelolaan jangka panjang dari sistem informasi. Isu seperti integrasi
bisnis strategis, perancangan, implementasi, penggunaan dan manajem
Disiplin ilmu mengenai perilaku lainnya berkontribusi pada metode dan konsep penting.
Ahli Sosiologi, mempelajari keterkaitan individu dan mempelajari keterkaitan dengan pola
B. Peluang SIM
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya tidak bisa bertahan hidup tanpa adanya suatu
hubungan. Baik itu hubungan antar individu dengan individu, individu dengan kelompok,
maupun kelompok dengan kelompok. Hal ini didasari atas 2 hal, yaitu kebutuhan untuk diri
sendiri meliputi hiburan & pengetahuan; serta kebutuhan untuk berkelompok meliputi
pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan mengontrol atau mengendalkikan kebutuhan.