Anda di halaman 1dari 2

KELEMAHAN TEORI

1. Teori Kritis
● Teori kritis dianggap mengabaikan isu kesetaraan lain karena kebanyaan fokus pada ranah
ekonomi dan politik
● Komunikasi dan diaolog intersubujektif yang diajukan sebagai soulusi secara logus tentu akan
sulut untuk diwujudkan kareba setiap pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda dan
juga disertai dengan perbedaam nilai dan ideologi
● Teori kritis tidak memperhatikan aspek power yang sejatinya merupakan hal berperan penting
dalam interaksi antar komunitas politik.
2. Kelemahan Teori Modern
● masalah replikabilitas, jika seseorang tidak bisa memahami pandangan geertz maka akan
kesulitan melakukan analisis simbolik perlu mempelajari metodologinya sendiri karena
praktek yang sukses dari pendekatan interpretif adalah seperti naik sepeda yang lebih mudah
dilakukan daripada hanya dikatakan. karena tak adanya teori dan metodologi yang
meyakinkan secara empiris mengandung konsekuensi bahwa fakta tak ada program yang
memberikan arah bagaimana penelitian seharusnya dilakukan.
● Masalah Verifikasi yang diakui oleh antropologi simbolik, bahwa pendekatan ini cenderung
resisten, atau memiliki peluang untuk resisten, terhadap artikulasi konseptual dan oleh sebab
itu dari mode-mode sistematik penilaian
● Masalah kekurangan teoritis ini adalah kecenderungan archinductivism dalam antropologi
simbolik. Antropologi simbolik kerap kali keliru dalam berasumsi bahwa akumulasi semata-
mata data emik akan menunjukkan prinsip-prinsip teoritis yang signifikan yang
mengeksplanasi kesamaan lintas budaya.”Tugas rangkap antropologi simbolik, yakni
menganalisis unsur-unsur simbolik dari ranah semantic emik dan mengonstruksi prinsip-
prinsip analitis untuk menjelaskan proses-proses etik kebudayaan.
3. Teori Postmoder Anthony Giddens
● pertama, postmodernisme yang sangat semangat mempromosikan narasi-narasi kecil,
ternyata buta terhadap kenyataan bahwa banyak juga narasi kecil yang mengandung
banyak kebusukan. Katakanlah kaum komunitarian yang membela tradisi-tradisi
komunitas dikemukakan bahwa banyak tradisi komunitas bertentangan tidak hanya
dengan suatu ide abstrak martabat manusia postmodernisme akan menolak argumen
itu, melainkan terhadap institusi-institusi moral mendalam manusia.
● Kedua, postmodernisme tidak membedakan antara ideologi, di satu pihak dan prinsip-
prinsip universal etika terbuka, di pihak lain. Dengan istilah-istilah kabur seperti
cerita besar mereka menutup perbedaan yang prinsipil itu. Yang mempermudah
adalah pendekatan ideologis dan bukan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar moralitas
yang terbuka. Dalam arti ideologi tertutup, memang bertentangan dengan martabat
manusia sebagai makluk yang bertindak berdasarkan kesadaran akan baik dan buruk,
yang sanggup untuk bertanggung jawab, karena ideologi selalu menuntut ketaatan
mutlak.
● Dan yang ketiga Postmodernisme menuntut untuk menyingkirkan cerita-cerita besar
demi cerita kecil atau lokal. Dengan kata lain tuntutan postmodernisme kontradiktif,
memaklumkan kepada umat manusia bahwa maklumat-maklumat kepada umat
manusia (cerita besar) harus ditolak sama artinya dengan memaklumatkan bahwa
maklumat itu sendiri tidak perlu didihiraun.
4. Teori klasik
● Gagalnya menjelaskan kenapa masyarakat itu berbeda atau justru memiliki kesamaan.
Ontropolog fungsionalisme menganggap dunia tertib, memberi sedikit perhatian atau
bahkan tidak memberi perhatian pada kompetisi dan konflik (Howard dan Dunaif-
Hattis, 1992).
● Teori ini tidak berhubungan dengan sejarah, mengabaikan proses sejarah. (Scupin dan
De Corse, 1995) teori ini juga tidak dapat menjelaskan perubahan sosial dan budaya,
sebagaimana ia dulu memandang masyarakat sebagai sesuatu yang stabil dan tetap.
meskipun memiliki kelemahan, teori fungsionalisme mempengaruhi perjanjian besar
penelitian empirik dalam antropologi.

Anda mungkin juga menyukai