Anda di halaman 1dari 14

Kapita Selekta Organisasi dan Teori

Organisasi
Pengantar
The Knowledge
Creating Teori tentang
Company Penciptaan
Pengetahuan
Keorganisasian

7-S Baru
Persoalan
"Hiperkompetensi" Pengantar
7-S yang
Baru

Pengantar
Generasi Pertama

Fourth Generation
Management Tiga Generasi Kedua
Generasi
Pertama Generasi Ketiga

Manajemen
The Joiner Triangle Generasi Keempat
The Knowledge Creating Company
Pengantar

Nonaka, (dalam pengantar katanya) menggunakan Maka bola tersebut mencangkup hal-hal
contoh pemain bola rugbi guna melukiskan kecepatan sebagai berikut :
secara keluwesan perusahaan-perusahaan Jepang  Ideal-ideal;
mengembangkan produk-produk baru mereka, seperti  Nilai-nilai,dan
“komponen yang paling
halnya pada pemain bola rugbi, di mana bola bergulir di  Emosi-emosi mendasar serta universal
organisasi adalah
antara anggota tim, sewaktu tim tersebut secara aktif
pengetahuan manusia
turut serta dalam permainan tersebut. (human knowledge).”

“penciptaan keorganisasian” (organizational knowledge -Nonaka-


creation), yaitu kemampuan sesuatu perusahaan secra
keseluruhan untuk menciptakan :

 Pengetahuan baru ;
 Menyebarkannya melalui seluruh sistem yang ada;
 “memasukannya”ke dalam produk-produk,servis,dan
sistem-sistem.
Pengetahuan manusia dibagi dalam dua macam jenis

Explicit Tacit Pembahasan tentang penciptaan pengetahuan


knowledge knowledge keorganisasian terdiri dari dua komponen pokok
Bentuk-bentuk interaksi
pengetahuan
Pengetahuan ini dapat Mencangkup pengetahuan
diartikulasi dalam wujud pribadi , yang berakar pada Tingkat-tingkat penciptaan
bahasa formal, pengalaman individual dan ia pengetahuan
pernyataan-pernyataan meliputi faktor-faktor tidak
matematikal, spesifikasi- berwujud seperti misalnya
spesifikasi, buku-buku keyakinan pribadi, perspektif,
petunjuk, dan sebagainya. dan sistem nilai.

Penciptaan pengetahuan berlangsung pada tiga macam tingkatan

Individual

Kelompok

Keorganisasian
Teori tentang Penciptaan Pengetahuan Keorganisasian

Dua macam tipe pengetahuan

Pengetahuan“tacit” Pengetahuan“eksplisit”
(Subjektif) (Objektif)
Pengetahuan sehubungan dengan Pengetahuan sehubungan dengan
pengalaman (tubuh) rasionalitas (pikiran)

Pengetahuan simultan (di sini dan kini) Pengetahuan sekuensial (di sana dan
kemudian)

Pengetahuan analog (praktik) Pengetahuan digital (teori)

Nonaka menganggap pengetahuan sebagai “…..


sebuah proses manusia, dinamik, untuk
menjustifikasi keyakinan pribadi terhadap
kebenaran.”
1. Sosialisasi (tacit ke tacit)
Empat Macam Cara Konversi Pengetahuan Merupakan proses berbagi pengetahuan dan penciptaan tacit knowledge
melalui interaksi dan pengalaman langsung.
2. Eksternalisasi (tacit ke explicit)
Merupakan pengartikulasian tacit knowledge menjadi explicit
knowledge melalui proses dialog dan refleksi.
3. Kombinasi (explicit ke explicit)
Merupakan proses konversi explicit knowledge menjadi explicit
knowledge yang baru melalui sistemisasi dan pengaplikasian explicit
knowledge dan informasi.
4. Internalisasi (explicit ke tacit)
Suatu pembelajaran individu terhadap suatu pengetahuan dan kemudian
menjadi pengetahuan tacit individu tersebut.
Prinsip dasar dari proses spiralisasi pengetahuan yaitu:
Spiral Pengetahuan
 Menguraikan pengalaman dalam bentuk sebuah tulisan yang bisa dimengerti orang lain

 Meningkatkan diri dengan belajar dari sumber lain untuk mengembangkan tulisan
tersebut menjadi tulisan lain yang lebih berbobot.

 Menikmati proses sebagai sebuah proses mematangkan diri.

 Tidak melewatkan untuk belajar secara langsung dari orang lain yang lebih berpengalaman
apabila ada kesempatan.
Persoalan "Hiperkompetensi"

Pengantar "Seti
a
akan p keung
men g
Paragraf ini berlandaskan pandangan Richard gala ulan
-D’A mi eros
D'Aveni danRobert Gunter dalam karya mereka yang veni i.“
-
berjudul Hypercompetition (D'Aveni,1994). Beliau
mengungkapkan pandangan baru tentang posisi
kompetitip perusahaan yang agak berbeda dibandingkan
dengan pandangan-pandangan lama.

Pandangan-pandangan statik sehuhungan dengan strategi, menyatakan bahwa keunggulan kompetitif yang menimbulkan keberhasilan terdapat pada
empat macam bidang persaingan (kompetisi).

Adapun hal tersebut mencakup:

- harga dan kualitas - "kubu pertahanan" ( strongholds)

- penetapan waktu (timing) dan know-how - "sumber daya" berlimpah (deep pockets).
Sejumlah Rumus Baru Bagi Hiperkompetisi: (7-S Baru)

Kerangka kerja McKinsey menyatakan bahwa keunggulan


7-S Yang Baru
kompetitif muncul dari penciptaan keserasian tepat antara ciri-
ciri keorganisasian pokok dan memusatkan karakeristik-
Superior stakeholder satisfaction
karakteristik tersebut pada sebuah tujuan atau misi tertentu. (kepuasan para pihak yang berkepentingan superior)

Hal tersebut memerlukan keselarasan antara strategi Strategic soothsaying (hal yang berkaitan dengan penetapan visi
mengenai bagaimana cara untuk mengacaukan pasar)
organisasi yang bersangkutan dan lingkungan, maupun
Positioning for speed (melaksanakan pemosisian untuk
keselarasan tepat antara tujuh macam faktor intern.(7S) menimbulkan kekacauan-kekacauan tertentu dipasar);
Positioning for suprise (melaksanakan pemosisian
Structure untuk menimbulkan kejutan-kejutan)
Strategy Shifting the rules of competition (mengubah peraturan
peraturan persaingan)
System Signaling strategic intent (memberikan
isyarat tentang maksud strategis)
Style
Simultaneous and sequential strategic thrusts
Skills (serangan-serangan strategis, yang bersifat
simultan dan bertahap)
Superordinate Staff
goals
Manajemen Generasi keempat

Pengantar
Bagaimana cara perusahaan B dalam gambar kita dapat melampui
perusahaan A?

Adapun ingredien pokok adalah :

- Dipelajari kebutuhan para konsumen dan diterjemahkan nya


kebutuhan – kebutuhan tersebut hingga menjadi produk serta jasa
yang berkualitas tinggi dan sangat didambakan di pasar .

Banyak manajer menyadari pentingnya makna gambar yang di sajikan .


Andaikata para manajer tersebut tidak dengan cepat dpat menemukan
cara – cara lebih baik dan lebih cepat dalam memperbaiki produk dan
jasa mereka , mereka akan dengan cepat nya dilampaui oleh perusahaan
lain yang mampu melaksanakannya.Adapun jawabannya terletak pada
apa yang dikenal sebagai manajemen generasi keempat ( the 4-th
Generation Management )
Tiga Generasi Pertama
Hal ini merupakan pendekatan yang paling sederhana dan
yang paling primitif.Laksanakanlah tugas – tugas sendiri . Kita
Generasi Pertama ( Management By
Doing – Manajement melalui tetap masih memanfaatkan pendekatan demikian hingga kini .
pelaksanaan kegiatan )
Ia merupakan cara efektif untuk melaksanakan tugas – tugas ,
tetapi kapasitasnya terbatas .

Orang – orang mengetahui berdasarkan pengalaman bahwa


mereka dapat mengekspansi kapasistas mereka dengan jalan
menyatakan kepada pihak lain secara eksak apa yang harus
Generasi Kedua ( Management
By Directing – Manajemen mereka lakukan dan bagaimana cara melakukannya.Seorang
dengan jalan memberikan
tenaga ahli memberikan pengarahan rinci kepada sejumlah
pengarahan )
pekerja yang sedang magang.
Manajemen generasi ketiga terdengarnya logis . Ia
Generasi Ketiga merupakan sebuah pendekatan yang banyak diajarkan dan
( Management by Result –
Manajemen Berdasarkan dipraktikan dewasa ini dan ia tepat untuk mencapai sasaran –
Hasil ) sasaran yang tidak bayak keterlibatan dengan bagian – bagian
lain dari organisasi yang ada . Tetapi ,ia juga memiliki aneka
macam kekurangan dan menimbulkan ketidakefisienan yang
tidak dapat kita benarkan.
Manajemen
Tiga macam cara untuk mecapai “ angka –angka “ lebih baik:
Generasi Keempat
( 4-th Generation 1.Perbaikilah system yang ada
Management ) 2.Laksanakan distorsi terhadap system yang ada
3.Laksanakan distorsi pada angka – angka

Manajemen generasi keemat memahami problem –


problem dasar yang berkaitan dengan manajemen generasi –
generasi pertama , kedua , dan ketiga , dan ia memasukan
metode – metode guna mengatasi problem – problem tersebut .
Segitiga Joiner (The Joiner Triangle)

Dalam rangka upaya merangkumkan manajemen generasi


keempat Brian L. Joiner menciptakan suatu model yang
dinamakan Segitiga Joiner. Ketiga macam sudut segitiga yang
ada meliputi:

Memahami pemikiran bahwa kualitas dirumuskan oleh para


pelanggan. Mengembangkan obsesi untuk menyenangkan para
pelanggan. Tidak sekedar puas dengan jalan meniadakan hal-hal
Kualitas yang tidak disenangi mereka, tetapi upaya umtuk memahami
secara mendalam kebutuhan mereka sekarang dan kebutuhan
mereka masa mendatang.

Belajar memanage organisasi yang ada sebagai


Pendekatan
sebuah sistem, mengembangkan pemikiran proses
Ilmiah
mendasarkan keputusan-keputusan pada data dan
memahami variasi.
Kesemuanya merupakan
sebuah tim

Mempercayai manusia memperlakukan setiap orang


di dalam organisasi yang ada sebagai makhluk dengan
hormat, kepercayaan, dan respek, bekerja menuju situasi
“menang-menang” dan bukan situasi “menang-kalah” bagi
semua pihak yang berkepentingan (para pelanggan, para
karyawan, para pemilik saham, para rekanan, masyarakat
di mana kita berada).
Dini Pebriyani Fermim Niman M
Fadila Khaerunnisa Futri Safitri
Fadli Sandika Gio Abina Restu

Anda mungkin juga menyukai