Anda di halaman 1dari 4

Fungsi dan perilaku organisasi dan administrasi

Pengertian perilaku organisasi

Perilaku Organisasi adalah telaah dan penerapan tentang bagaimana orang-orang bertindak di dalam
organisasi. Perilaku Organisasi adalah sarana manusia bagi keuntungan manusia. Perilaku Organisasi
dapat diterapkan secara luas dalam perilaku orang-orang di semua jenis organisasi, seperti bisnis,
pemerintahaan, sekolah, dan organisasi jasa.pengertian perilaku organisasi menurut para ahli

Mathis John H. Jackson, Arti perilaku organisasi ialah bagaimana anggota organisasi yakin dan menerima
tujuan organisasional, serta memiliki keinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan
yang tercermin dalam tindak tanduk dalam organisasi tersebut.

Tujuan perilaku organisasi

1. Menciptakan hubungan yang baik di tempat kerja

Sulit untuk membangun hubungan kerja yang bermakna. Sebagai seorang pemimpin, kita harus
mewaspadai setiap kasus konflik atau situasi yang dapat menghambat hubungan karyawan. Mencari
tahu masalah nyata yang merusak hubungan karyawan mungkin merupakan pekerjaan yang
menakutkan, tapi itu penting untuk dilakukan.

2. Memotivasi karyawan

Motivasi adalah elemen penting ketika kita berbicara tentang keterlibatan karyawan. Tanpa motivasi,
sulit untuk meningkatkan produktivitas. Kurangnya motivasi dapat menyebabkan karyawan tidak
memberikan upaya 100% mereka untuk suatu pekerjaan.

3. Membangun tempat kerja yang aman secara psikologis

Studi perilaku organisasi membantu seorang pemimpin untuk memahami pengaruh mereka terhadap
karyawan. Hal tersebut akan menentukan sikap pemimpin terhadap karyawannya, yang
menggambarkan tentang bagaimana pemimpin membuat tempat kerja aman secara psikologis. Ini
adalah tempat kerja yang akan menginspirasi dan membangun moral.

4. Membentuk sikap karyawan

Mencapai kesuksesan dalam jangka panjang bisa menjadi tugas yang sulit. Dan mempertahankan
konsistensi bahkan lebih menantang secara signifikan. Namun, itu semua akan tergantung pada
bagaimana karyawan berperilaku di tempat kerja.

5. Efisiensi lebih tinggi dalam tim

Studi tentang perilaku dalam suatu organisasi sangat penting untuk kolaborasi tim. Karena itu akan
memberi kita wawasan tentang persamaan dan perbedaan yang dimiliki orang-orang. Memahami
dinamika akan membantu seorang pemimpin dalam memfasilitasi kesatuan tim yang lebih baik.
Manfaat Perilaku Organisasi

1. Perilaku organisasi adalah studi sistematis tentang tindakan dan sikap yang ditunjukkan orang dalam
organisasi. Ini juga membantu setiap individu untuk memahami perilakunya.

2. Perilaku organisasi telah terbukti berperan penting bagi manajer dalam menyelesaikan pekerjaan
mereka secara efektif.

3. Perilaku organisasi menekankan pada interaksi dan hubungan antara organisasi dan perilaku individu.
Studi ini dapat menjadi upaya positif dalam memenuhi kesepakatan psikologis antara organisasi dan
individu.

4. Perilaku organisasi memberikan kepuasan kerja kepada karyawan dan membantu dalam
mengembangkan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan dalam organisasi.

5. Perilaku organisasi membantu dalam membangun iklim yang memotivasi dalam organisasi.

6. Perilaku organisasi membantu dalam membangun hubungan industrial yang ramah.

7. Perilaku organisasi memperlancar kemajuan pemasaran dengan memberikan wawasan yang lebih
dalam tentang perilaku konsumen serta memotivasi dan mengelola karyawan lapangan.

8. Perilaku organisasi membantu dalam memprediksi perilaku dan penerapannya dengan cara yang
berarti memberikan efektivitas dalam organisasi.

9. Perilaku organisasi menyiratkan manajemen sumber daya manusia yang efektif.

10. Perilaku organisasi membantu dalam meningkatkan perilaku fungsional dalam organisasi. Ini
membantu dalam mencapai produktivitas yang lebih tinggi, efektivitas, efisiensi, kewarganegaraan
organisasi. Ini bekerja secara efektif dalam mengurangi perilaku disfungsional di tempat kerja seperti
ketidakhadiran, pergantian karyawan, ketidakpuasan, keterlambatan, dan lain-lain.

Fungsi Perilaku organisasi

Perilaku organisasi adalah untuk dapat memahami dan menjelaskan kejadian-kejadian yang
terjadi dalam organisasi. Dengan demikian kita dapat mengembangkan cara berpikir tentang
kejadian- kejadian di dalam lingkungan organisasi.

Pengertian Perilaku Administrasi

Perilaku Administrasi adalah pilihan tindakan atau perbuatan seseorang untuk melaksanakankegiatan
administrasi (untuk memberikanpelayanan secara intensif), dimana kegiatantersebut hanya semata-
mata di-orientasikanuntuk mencapai tujuan bersama (tujuan yangtelah ditetapkan sebelumnya) dalam
suatu organisasi.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU ADMINISTRASI

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku administrasi, antara lain:

1. Faktor motivasi dan kebutuhan

2. Faktor berbagai aspek kepribadian seperti inteligensi, emosionalitas

3. Sifat-sifat (pemalu atau tidak)

4. Pengalaman seseorang

5. Tingkat dan jenis pendidikan

Perilaku administrasi pada dasarnya bersumber pada kemampuan dan cara administrator dalam
mengambil keputusan. Hubungan perilaku administrasi dengan etika administrasi, dapat dilihat sebagai
berikut :

1. Perilaku dalam menyusun perencanaan meliputi apakahlangkah-langkahnya sudah benar atau


salah, apakah sudah mengikutsertakan personel yang tepat atau tidak tepat atau sama sekali tidak
mengikutsertakan personel lain, apakah telah menghasilkan rencana yang baik dan benar atau buruk
dan salah.

2. Perilaku dalam melaksanakan pengorganisasian meliputi apakah bertolak dari prinsip yang benar
atau keliru, apakah telah mendayagunakan personel yang ada secara maksimal dan tepat, apakah telah
membagi kerja secara tuntas atau tidak berdasarkan volume kerja dan aturan unit kerja yang ada,
apakah terdapat dualisme wewenang atau tidak sehingga akan membingungkan, apakah tidak ada
tumpang tindih pada pembagian pekerjaan.

3. Perilaku dalam memberikan pengarahan atau bimbingan, antara lain tentang cara memberikan
perintah sudah baik atau belum, memberikan petunjuk kerja dilaksanakan secara baik atau buruk,
pemberian kesempatan meningkatkan pengetahuan dilakukan secara benar atau salah, cara
mengoreksi pekerjaan yang keliru sudah dilaksanakan secara benar atau keliru.

4. Perilaku dalam melaksanakan koordinasi, apakah sudah dilaksanakan secara benar atau salah,
misalnya dalam penggunaan fasilitas kerja, melaksanakan pekerjaan yang harus diselesaikan oleh lebih
dari satu unit kerja.

5. Perilaku dalam mewujudkan komunikasi anatara lain, komunikasi vertical sudah dilaksanakan
secara benar atau keliru, komunikasi horizontal dilakukan secara baik atau buruk, komunikasi ke dalam
dan ke luar apakah dilakukan secara benar.
6. Perilaku dalam melaksanakan kontrol apakah sudah benar atau salah, misalnya apakah
pengawasan melekat telah dilaksanakan secara baik, apakah pengawasan fungsional telah dilaksanakan
secara benar.

C. PERILAKU ADMINISTRASI DALAM DINAMIKA ORGANISASI

Perilaku administrasi diatas diwujudkan melalui interaksi antar manusia dalam sebuah organisasi.
Interaksi itu diawali dan diwarnai oleh keputusan yang ditetapkan oleh administrator yang
diwujudkannya menjadi perilaku. Sejalan dengan cara mengambil keputusan, maka perwujudannya
menjadi perilaku pengendalian kerjasama. Ada tiga kemungkinan interaksi yang dikembangkan, antara
lain :

1. Interaksi yang bersifat otoriter dengan diwarnai oleh keharusn mentaati semua perintah dari
administrator yang memiliki kekuasaan dan hak menetapkan keputusan dan memerintahkan
pelaksanaan tanpa memberi kesempatan bertanya atau berinisiatif dalam melaksanakan tugas.

2. Interaksi yang bersifat bebas, yakni interaksi yang diwarnai dengan memperbolehkan semua
personelnya menetapkan keputusan dan melaksanakan dengan atau tanpa bantuan personel yang lain,
sehingga administrator kehilangan fungsinya sebagai pengendali.

3. Interaksi yang bersifat demokratis, yakni interaksi yang diwarnai oleh kebersamaan dalam
menetapkan keputusan.

Kesimpulan

perilaku adaministrasi dan organisasi adalah kegiatan manusia yang diselenggarakan untuk
mengendalikan kebersamaan dalam mewujudkan tujuan bersama. Dengan demikian hal itu berarti
menyangkut perilaku manusia yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh tujuan. Setiap perilaku
berkesinambungan untuk menunjukan pola pengendalian kerjasama sejumlah manusia untuk mencapai
tujuan tertentu. Semua perilaku tersebut berproses atau merupakan rangkaian yang tidak terputus,
karena perilaku yang satu mendasari dilaksanakannya perilaku yang lain.

Anda mungkin juga menyukai