MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH ANTI KORUPSI
DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. Engkus, SE., M.Si
Kelompok 10
Kelas B Semester V :
Elvira Amelia Nisa 1188010056
Fadila Khaerunnisa 1188010062
Feny Ramadhani Sonjaya 1188010072
Gilang Ramadhan Suryandi 1188010080
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada
junjungan kita Rasulullah saw, beserta para keluarga, sahabat-sahabat dan kita semua
sebagai pengikut-Nya.
Makalah yang telah kami susun berjudul “Peran Mahasiswa dalam
Gerakan Anti Korupsi” akan memaparkan mengenai bagaimana peran mahasiswa,
bagaimana keterlibatannya dalam gerakan anti korupsi. Makalah ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anti Korupsi. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan kami selaku penyusun dan para pembaca
makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Drs. Engkus. S.E., M.Si,
selaku dosen mata kuliah ini karena telah membimbing kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Dalam penulisan makalah ini kami sadar masih terdapat banyak kesalahan
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami terbuka akan
segala kritik dan saran yang membangun demi terciptanya makalah yang baik di masa
yang akan datang. Sekian dan terimakasih.
Penyusun
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual merupakan hubungan logis dari landasan teori dan kajian
empiris. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tingkat eksplansi
asosiatif. Pendekatan kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel tertentu yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan (Sugiyono, 2016:12). Kerangka konseptual dalam penelitian ini
disajikan pada gambar sebagai berikut.
Peranan mahasiswa
Peran mahasiswa dalam gerakan anti
dalam gerakan anti korupsi
korupsi
1. Di lingkungan keluarga
2. Di lingkungan kampus
3. Di lingkungan sekitar
4. Di tingkat lokal/nasional
BAB III
PEMBAHASAN
Korupsi itu terjadi jika ada kolaborasi antara tiga faktor utama yaitu:
a. Niat, unsur setiap tindakan pidana yang lebih terkait dengan individu
manusia misalnya perilaku dan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang.
b. Kesempatan, lebih terkait dengan sistem yang ada.
c. Kewenangan yang dimiliki seseorang secara langsung akan memperkuat
kesempatan yang ada.
Meskipun muncul niat dan terbukanya kesempatan akan tetapi tidak diikuti
oleh kewenangan maka korupsi tidak akan terjadi. Upaya memerangi dan
memberantas korupsi pada dasarnya adalah upaya untuk menghilangkan atau
meminimalisir dari ketiga faktor utama tersebut.
Salah satu upaya pemberantasan korupsi adalah gerakan anti korupsi yang
dilakukan oleh masyarakat. Gerakan ini merupakan upaya bersama yang
bertujuan untuk menumbuhkan budaya anti korupsi di masyarakat. Diharapkan
dengan tubuhnya budaya anti korupsi di kehidupan masyarakat maka akan
mencegah timbulnya prilaku koruptif. Gerakan anti korupsi merukapan suatu
program yang bersifat jangka panjang yang melibatkan seluruh pemangku
kepentingan yaitu pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dalah hal inilah
peran mahasiswa sebagai salah satu aset penting suatu bangsa sangat diharapkan
gerakannya demi memerangi korupsi. Bangsa perlu kontribusi berupa aktivitas
konkret yang didukung oleh para agen perubahan, terutama dari kalangan civitas
akademika yaitu mahasiswa. Mahasiswa menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari program KPK untuk bergandengan tangan dengan berbagai unsur
masyarakat madani untuk melakukan upaya pemberantasan korupsi termasuk
memberikan advokasi kepada masyarakat yang menjadi korban korupsi.
Pada tahun 2005, Badan Kerjasa (BKS) Fakultas Hukum Perguruan Tinggi
Negeri Se-Indonesia menyelenggarakan Anti Corruption Summit (ACS) di
Universitas Gajah Mada yang didedikasikan sebagai sarana inisiasi peran kampus
dalam agenda pemeberantasan korupsi. Hasil dari forum ini mendorong kampus
untuk mendirikan pusat kajian yang berfokus pada isu anti korupsi dan
mengembangkan model-model pendidikan anti korupsi di Perguruan Tinggi.
B. Peranan Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi
a. Di lingkungan keluarga
b. Di lingkungan kampus
c. Di lingkungan sekitar
d. Di tingkat lokal/nasional
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Puspito, Nanang T dkk. 2011. Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta:Kemendikbud RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bagian Hukum
Kepegawaian.
Deshaini, Liza dan Evi Oktarina. 2017. Peranan Dan Keterlibatan Mahasiswa
Dalam Gerakan Anti Korupsi. Prosiding Seminar Nasional seri 7 “Menuju
Masyarakat Madani dan Lestari” Yogyakarta, 22 November 2017 Diseminasi
Hasil-Hasil Penelitian.
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/11520/liza-peranan-
PROSIDING%20PENELITIAN%20SEMNAS%20UII%202017_214-225.pdf?
sequence=1&isAllowed=y