Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN PENGETAHUAN

Mendongkrak Inovasi Di Era


menjadi medium bagi cipta penge-
tahuan individu yang bersangkutan.
Cipta pengetahuan organisasi,

Cipta Pengetahuan Organisasi dengan demikian, mesti dipahami


sebagai suatu proses mengorganisasir,
penguatan pengetahuan individu-
individu, dan pengkristalisasiannya
Kadjatmiko dan Frans Gana
sebagai bagian dari jaringan penge-
t a h u a n o r g a n i s a s i2 . Pengetahuan
Abstrak individu dapat dikonversi menjadi
pengetahuan tim, dan organisasi
Ada dua aliran pandangan tentang inovasi yaitu pandangan klasik
manakala diciptakannya prakondisi bagi
(linear) dan pandangan proses. Pandangan klasik/linear mengenai
cipta pengetahuan. Prakondisi cipta
inovasi memiliki kelemahan karena lebih banyak mengalami pengetahuan adalah maksud tertentu
kegagalan ketimbang keberhasilan, memiliki permasalahan (intetion), otonomi (autonomy), keos
implementasi dan pengetahuan baru. Sementara pandangan kreatif dan fluktuasi (fluctuation and cre-
prosesual mengenai inovasi diasumsikan sebagai sesuatu dinamis, ative chaos), redundansi (redundancy),
sporadis dan tidak menentu, lebih dipengaruhi oleh faktor kognisi keberagaman yang diperlukan (requi-
seperti pengetahuan, persepsi, dan keyakinan subyektif dari para site variety)3 .
aktornya. Maksud tertentu (intention), dalam
artian kejelasan konsep visi mengenai
Kata kunci : Inovasi, cipta pengetahuan

J
jenis pengetahuan yang dibutuhkan
guna merealisasikan tujuan dan aspirasi
perusahaan. Visi diterjemahkan menjadi
ARGON-JARGON cipta penge- Pengetahuan dengan demikian ukuran untuk menilai manfaat penge-
tahuan dan inovasi sebagai basis bersumber dari informasi yang di- tahuan baru. Dengan demikian spiral
organisasi pembelajar bersumber dari eksplisitkan dalam bentuk aplikasinya pengetahuan digerakkan oleh aspirasi
manajemen pengetahuan sejatinya oleh organisasi. Isi pengetahuan dan tujuan organisasi (aspiration and
mulai muncul dan berkembang sejak merupakan perpaduan pengalaman, organizational intention). Strategi bisnis
tahun 1980 1 . Sejak saat itu dapat nilai-nilai, keahlian, informasi konteks- menurut perspektif cipta pengetahuan
dikategorikan sebagai era cipta penge- tual, dan bersumber dari otak pemiliki- esensinya terkait dengan pengembang-
tahuan organisasi. Pengetahuan dapat nya. Bagi organisasi, pengetahuan itu an kapabilitas organisasi untuk men-
didefenisikan beranjak dari perbedaan melekat pada orangnnya, pada dapatkan, mengkreasi, mengakumu-
antara data, informasi, dan penge- dokumen-dokumen, norma-norma, lasi, mendesiminasi, dan memanfaat-
tahuan. Data hanyalah sejumlah nomor, proses, dan rutinitas organisasi, serta kan pengetahauan. Tahap ini disebut
kata, bunyi yang dijadikan dasar bagi pengalaman anggota organisasi. pula sebagai strategic intent or core ca-
pekerjaan. Sedangkan informasi adalah pabilities4 .
pengaturan dan pemaknaan data Cipta Pengetahuan O t o n o m i (a u t o n o m y), anggota
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan Pengetahuan baik yang bersifat organisasi seyogianya diberi kebebasan
organisasi. Pengetahuan bersumber menyatu pada orangnya maupun dalam berkreasi secara otonom. Otonomi
dari infomasi yang dapat diposisikan bentuk yang tertulis mesti dikreasi lebih demikian dapat memotivasi anggota
dalam organisasi bagi penggunaan lanjut demi pencapaian inovasi untuk bereksperimen dan menemukan
produktif. Namun ada pula pengetahuan organisasi. Pengetahuan yang di- pengetahuan baru. Otonomi dianalogi-
yang digunakan ke arah destruktif. eksplisitkan menjadi pengetahuan kan sebagai autopoietic system
Pengetahuan yang disebut terakhir tidak organisasi sejatinya bersumber pada sebagaimana diintrodusir oleh Maturana
dibahas dalam artikel ini. pengetahuan individu-individu sebagai dan Varela5 . Autopoietic system adalah
anggota organisasi. Sedangkan kreasi mandiri sistem perusahaan
Kadjatmiko, organisasi menyediakan konteks atau melalui perubahan struktural dan cipta
Direktur Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah DEPKEU RI, 1 Lihat A Public Service Learning Organization: from Coast to Coast to Coast, A Policy Discussion Paper
Mahasiswa Program Doktor Ilmu June 2000, Her Majesty the Queen in Right of Canada
Administrasi Universitas Indonesia 2 Ibid
3 Lihat Nonaka and Takeuchi., 1995, The Knowledge Creating Company How Japanese Companies Create
Frans Gana, the Dynamics of Innovetion, Oxford University Press, New York, p.73-82
4 Leornard-Barton, Dorothy., 1995, The Wellspring of Knowledge: Building and Sustaining The Sources of
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Innovation, Harvard Bussiness School Prees, Boston Masachusetts USA, p.4
Administrasi Universitas Indonesia 5 Ibid, 149-150, lihat pula Nonaka and Takeuchi., 1995, op cit, p. 76

16 USAHAWAN NO. 04 TH XXXII APRIL 2003


berbagai komponen demi menjaga cepat dan dimungkinkannya akses yang kan cipta pengetahuan dipandang
kelangsungan perusahaan. sama terhadap informasi. Sehingga sebagai the age of the brain yaitu suatu
Keos kreatif dan fluktuasi (fluctiation menghasilkan interpretasi informasi masa dimana semua potensi manusia
and creative chaos), cipta pengetahuan secara berbeda dalam rangka peng- (baca anggota organisasi) digali,
dirangsang melalui dorongan keos kritisian dan perluasan cipta penge- dikembangkan, dan dikelola menjadi
kreatif dan fluktuasi6. Kegiatan dalam tahuan. Tahap ini disebut cognititive di- faktor sinergis bagi kreativitas dan
keos kreatif dan fluktuasi seperti versity11 . Tahapan-tahapan ini dibarengi inovasi berkelanjutan17.
kebiasaan kerja rutin dibongkar, dengan berbagai kegiatan. Istilah inovasi yang diintroduksi
kepekaan terhadap krisis didorong, Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Schumpeter18 merupakan komersiali-
tujuan dan visi ambisius ditetapkan. dalam rangka kreasi pengetahuan guna sasi berbagai perpaduan yaitu; (1).
Keos kreatif dan fluktuasi dapat disadari membangun inovasi organisasi adalah Komponen-komponen dan material-
manakala anggota organisasi ber- menghasilkan dan berbagi penge- material baru, (2). Proses baru, (3).
kemampuan membayangkan tindakan tahuan tersirat, menentukan prototipe Membuka pasar baru, (4). Introduksi
mereka. Tanpa refleksi, fluktuasi pengetahuan tersirat, dan mengetesnya, bentuk-bentuk baru organisasi19. Inovasi
cenderung mengarah pada keos membangun hubungan pengetahuan ala Schumpeter ini terdiri dari dua sisi
destruktif7. Tahap ini disebut sebagai eksternal12 . Aktivitas cipta pengetahuan pengertian yaitu technical world and
signature skill8 . sebagai core compentence13 atau sole business world. Dari sisi teknis,
Redundansi (redundancy), informasi factor14 mesti dimanajemeni demi perubahan-perubahan dalam teknologi
berlebihan mesti tersedia bagi anggota pemberdayaan pengetahuan yang disebut invensi. Namun, manakala
organisasi. Informasi berlebihan dapat berimplikasi dalam mendongkrak bisnis terlibat di dalamnya maka upaya
mendorong berbagi gagasan dan inovasi. itu disebut inovasi. Bertolak dari
pengetahuan tersirat, persyaratan pendapat ini, Janszen 20 kemudian
operasional segera dapat dilampaui, Inovasi berpandangan bahwa inovasi merupa-
tujuan, tanggung jawab manajemen dan Ketika bisnis menghadapi per- kan sesuatu yang khas, yang selanjutnya
perusahaan saling dilengkapi. Tahap saingan ketat, keadaan begitu kompleks diberi akronim TAMO (technology, ap-
ini disebut sebagai information-porous dan tidak menentu, maka untuk plication, market segments or customer
boundaries and importing knowledge9 . menjawab tantangan tersebut dibutuh- groups, and organization).
Keberagaman yang diperlukan (req- kan inovasi berkelanjutan bertumpu Adapula yang membedakan inovasi,
uisite variety), keadaan darurat dapat pada cipta pengetahuan organisasi. invensi dan aplikasi. Schemerhorn 2 1
diatasi manakala organisasi memiliki Perusahaan yang melakukan inovasi misalnya memandang inovasi sebagai
persyaratan keberagaman penge- berkelanjutan atau dalam pandangan proses menciptakan ide-ide baru dan
tahuan (kognitif) disesuakan dengan Yoseph Schumpeter 1942 ahli ekonomi menempatkannya dalam praktek.
ketidakmentuan dan kompleksitas Austria sebagai act of creative destruc- Inovasi meliputi berbagai aspek baik
lingkungan10 . Melalui keberagaman tion 15, adalah sumber keunggulan proses, produk maupun manajemen 22.
kognitif, informasi segera dapat dikom- bersaing yang berbasiskan cipta Di dalam organisasi, inovasi proses
binasikan secara berbeda, fleksibel, pengetahuan16. Inovasi yang berbasis- merupakan cara terbaik untuk melaku-
kan sesuatu. Inovasi produk menyang-
6 Von Krogh, Georg et al., 2000, Enabling Knowledge Creation: How to Unlock The Mystery of Tacit kut penciptaan ide-ide baru atau
Knowledge and Release The Power of Innovation, Oxford University Press, Inc, USA, p.179
perbaikan barang dan jasa. Inovasi
7 Nonaka and Takeuchi., 1995, op cit , p.79
8 Leonard–Barton., 1995, op cit, p.62 manajemen menyangkut dukungan
9 Loc cit, p.136 and p.155 baik invensi, seni penemuan, aplikasi
10 Nonaka and Takeuchi., 1995, op cit., 82 dan seni penggunaan. Sedangkan
11 Leonard-Barton., 1995, op cit, 74
12 Choo, Chun Wei, 1998, op cit, p.126
invensi terkait dengan pengembangan
13 Prahalad, C.K dan G. Hamel., 1990, The CoreCompetence of The Corporation, Harvard Business Review, ide-ide baru. Di sini manajer memerlu-
May-June, p.79-91 kan perhatian pada penciptaan
14 Drucker, Peter F., 1993, Post-Capitalist Society, Harper Business A Division of Haper Collins Publishers,
lingkungan kerja yang baru yang
New York, USA, p.18
15 Dorothy Leonard-Barton, 1995, Wellspring of Knowledge, Building and Sustaining the Sources of merangsang kreativitas dan ide-ide baru.
Innovation, Harvard Business School Press, Boston Mass, p.17 Aplikasi terkait dengan utilisasi invensi
16 Nonaka and Takeuchi, op cit, p.6 untuk mendapatkan manfaat terbaik dari
17 Rubinstein, Moshe F dan Iris R. Firstenberg, 1999, The Minding Organization Bring the Future to the Present
and Turn Creative Ideas into Business Solutions , John Wiley & Sons, Inc, New York, p.197 nilai-nilai.
18 Lihat Janzen, Felix., 2000, The Age of Innovation Making Business Creativity a Competence, Not a Setidaknya ada empat unsur inovasi
Coincidence, Pearson Education Limited,London organisasi yaitu penciptaan gagasan,
19 Ibid, p.3
20 Ibid, p.8
eksperimentasi awal, penentuan
21 Schermerhorn, Jr, John R., 1996, Managementand Organizational Behavior Essentials, John Wiley & kelayakan, dan aplikasi final. Penciptaan
Sons, New York, p.6 gagasan yaitu bentuk pengetahuan baru
22 Ibid
meliputi penemuan dasar, perluasan

USAHAWAN NO. 04 TH XXXII APRIL 2003 17


pemahaman yang ada, kreativitas diarahkan bagi pencapaian inovasi. membuka kemungkinan bagi terciptanya
spontan yang dibuat baik oleh kepintaran Strategi organisasi, nilai-nilai dan visi inovasi.
individu maupun komunikasi dengan pimpinan, kerangka kerja, harapan Berbagai pengalaman menunjukkan
yang lainnya. Eksperimen awal me- ditekankan semangat inovasi. Selain itu, bahwa inovasi memerlukan suatu
nyangkut gagasan-gagasan yang inovasi organisasi menyangkut struktur proses. Perubahan industri dan pasar
awalnya diuji dalam konsep melalui organisasi, kepegawain dan perubahan membuka peluang bagi terjadinya
diskusi dengan yang lainnya, penyerah- teknologi. inovasi. Perubahan demografis seperti
an pada langganan, klien, atau para ahli Perubahan teknologi atau invensi pertambahan penduduk, perubahan
teknik, dan atau dalam bentuk sampel misalnya dalam banyak hal diyakini struktur usia dan jenis kelamin, angkatan
atau prototipe. Penentuan kelayakan, dapat mendorong perkembangan kerja, pendidikan dan sebagainya dapat
nilai praktis dan keuangan yang dinilai ekonomi suatu negara seperti halnya mendorong bagi terjadinya inovasi.
melalui studi kelayakan, juga dengan Korea27, sungguhpun teknologi sering- Demikian pula perubahan persepsi
mengenali biaya-biaya dan keuntungan kali dipandang berwajah ganda. dalam artian perubahan makna terhadap
potensial seperti pasar atau aplikasi Teknologi dengan demikian memiliki suatu produk atau jasa akan mendorong
potensial. Aplikasi final, suatu produk kapabilitas dalam hal produksi, terciptanya inovasi. Lebih lanjut
baru yang secara final dijual atau investasi, dan inovasi. Kim 28 berpen- Drucker30 memaparkan inovasi yang
ditempatkan dalam penjualan pasar dapat bahwa dari sudut pandang sistimatis, bertujuan dimulai dengan
terbuka atau proses baru yang diwujud- teknologi istilah inovasi dipandang lebih analisis terhadap sumber-sumber
kan sebagai bagian dari kegiatan rutin. berhubungan dengan perubahan peluang baru. Tergantung pada konteks-
Setiap tahap yang secara khusus relevan teknologi pada tataran internasional. nya, sumber-sumber akan berbeda
terhadap aktivitas penting bisnis disebut Sedangkan kapabilitas teknologi pada waktu yang berbeda. Inovasi karena
commercializing innovations 23 . Ini digunakan untuk menunjuk pada jenjang menyangkut konsep dan persepsi,
merupakan proses perubahan gagasan kapabilitas organisasi. inovator mesti pergi ke luar, melihat,
baru ditransfer ke dalam produk atau Sementara itu, Drucker 29 ber- bertanya, dan mendengar. Inovatoryang
proses sehingga terjadi perbedaan unik pandangan bahwa inovasi sejatinya sukses menggunakan baik otak kiri
dalam penjualan, keuntungan atau bersumber pada sesuatu yang eksis di maupun otak kanannya. Dengan
biaya-biaya dikategorikan sebagai suatu perusahaan : (1). Kejadian yang terduga demikian demi efektifnya inovasi adalah
penggambaran utama inovasi organi- (unexpected occurences); (2). Keaneh- mesti sederhana, fokus, menerima apa
sasi. an-keanehan (incongruities); (3). yang dikatakan orang, spesifik, jelas,
Dengan demikian inovasi sejatinya Memerlukan suatu proses (p rocess dimulai dari yang kecil, dan desain
didongkrat oleh cipta pengetahuan. Oleh needs) dan (4). Perubahan pasar dan aplikasi yang hati-hati.
sebab itu menurut Newell et al24 inovasi industri (industry and market changes), Secara lebih khusus Richardson’s 31
tergantung pada cipta dan aplikasi dan bersumber dari luar perusahaan berpendapat bahwa inovasi menyangkut
pengetahuan, sementara manajemen yaitu (1). Perubahan demografy (demo- pengembangan komptensi inti dalam
berperan kritis bagi pelaksanaan graphic changes ); (2). Perubahan proses menghasilkan teknologi. Proses
kegiatan. Diasumsikan bahwa terdapat persepsi (changes in perception); dan inovasi demikian lebih mudah diukur.
hubungan positif antara akumulasi (3). Pengetahuan baru (new knowledge). Berbeda dengan pengetahuan yang
pengetahuan, perbaikan kapabilitas Pertimbangan yang pertama, paling dihasilkan melalui proses inovasi lebih
inovasi dan kinerja organisasi25. Pola mudah dan gampang bagi sumber bersifat tangible, tacit dan tergantung
hubungan ini masih jarang dilakukan inovasi adalah sesuatu yang tak terduga. pada konteksnya antara lain seperti
penelitian mendalam. Nonaka dan Sama halnya kegagalan yang tak terduga pengetahuan yang terkait pada per-
Takeuchi26 menjelaskan keunggulan juga merupakan sumber inovasi. Inovasi ubahan dalam praktek kerja, perubahan
bersaing didasari inovasi berkelanjutan, juga bersumber dari keanehan dengan dalam peran dan tanggungjawab, dan
dan inovasi bersumber pada cipta ritme atau proses, dan keanehan perubahan dalam nilai-nilai dan sikap.
pengetahuan. Itu berarti bahwa cipta terhadap realitas ekonomi. Keanehan Pengetahuan ini sulit diraih dalam
pengetahuan ada hubungannya dengan antara harapan dengan hasil dapat bentuk eksplisit, paling tidak dalam cara
inovasi. Sebagai contoh, protipe sebagai
produk dari justifikasi konsep digunakan 23 Ibid, p. 266
24 Newell, Sue et al., 2002, Managing Knowledge Work, Palgrave, New York, USA, p.142
untuk inovasi atau model bagi pelak- 25 Ibid, p.143
sanaan kegiatan. 26 Nonaka dan Takeuchi, op cit, p.6
Cipta pengetahuan organisasi 27 Kim, Linsu., 1997, Imitation To Innovation The Dynamics of Korea’s Technological Learning, Harvard
mendorong kreatifitas dan kewira- Business School Press Boston, Massachusetts
28 Ibid, p.5-6
usahaan serta para manajer mengambil 29 Drucker., 1998, The Dicipline of Innovation, dalam Harvard Business Review, November-December ,
peran aktif dalam mengarahkan proses p. 150-157
inovasi. Pada perusahaan yang sangat 30 Ibid, 156
31 Ibid, 147
inovatif, budaya dan strategi perusahaan

18 USAHAWAN NO. 04 TH XXXII APRIL 2003


Gambar 1. Pandangan Linear terhadap Proses Inovasi35
prosesual yang berdasarkan penelitian
Batas perusahaan menyarankan bahwa organisasi di-
Ahli eksternal Perusahaan Inovasi Inovasi sadari atau tidak yang mengikuti model
dijalankan linear lebih banyak mengalami kegagal-
menciptakan menyadari dan diterapkan dalam
praktek terbaik menetapkan perusahaan sebagai an daripada keberhasilan. Pandangan
inovasi inovasi yang sebagai sesuatu yg inovasi prosesual dibangun atas dasar
efisien perubahan dalam rutin asumsi-asumsi berikut37 ; (1). Inovasi
produk/proses merupakan proses desain dinamis dan
keputusan yang sifatnya berulang dan
dimediasi oleh faktor kognitif, sosial dan
organisasi; (2). Proses ini tidak di-
Cipta Difusi dan implementasi Pemanfaatan pengaruhi penyederhanaan penilain
tentang efisiensi teknis, tetapi juga oleh
pengetahuan pengetahuan pengetahuan
kognisi (pengetahuan, persepsi dan
keyakinan subyektif) dari para aktor dan
yang dapat dimengerti ketika ditransfer Pandangan tradisional ini memiliki kelompok sosial yang berbeda baik dari
pada konteks yang baru. Proses sosial beberapa keterbatasan antara lain36 (1). dalam maupun luar organisasi; (3).
dan perilaku menjadi penting untuk Proses inovasi bukan linear- sumbu Kepentingan politik, kekuasaan dan
meraih dan mentransfers pengetahuan modifikasi dalam inovasi diperkenalkan kewenangan juga memiliki pengaruh
dalam proses inovasi ketimbang praktek sejak implementasinya, contoh umpan terhadap inovasi. Sebagai contoh,
yang tercapai pada kodifikasi32 . Hasil baliknya dalam desain; (2). Proses perusahaan mungkin mengadopsi
penelitian Hansen et al33 menemukan inovasi tidak rasional - pilihan-pilihan inovasi yang secara teknis tidak lebih
bahwa strategi personalisasi (pengem- tentang inovasi bertumpu pada efisien bagi alasan politik, atau kelompok
bangan relasi personal dan jaringan pernyataan efisiensi (seperti oleh profesional yang akan memperkenalkan
sosial yang intensif) menjadi lebih efektif konsultan, para ahli atau pemain yang praktek-praktek dan teknik-teknik baru
ketimbang strategi kodifikasi dimana berbeda bersama perusahaan; (3). yang meningkatkan tuntutan pengetahu-
sifat pengetahuan tacit dialihkan bagi Inovasi bukanlah sesuatu atau entitas an, status, dan kekuasaan; (4). Proses
pencapaian inovasi. dengan ukuran-ukuran yang tetap yang inovasi sesungguhnya tidak menentu
Inovasi dapat dibedakan menurut dapat disederhanakan disisip masuk dan seringkali sporadis. Dampak yang
pandangan tradisional dan pandangan dalam konteks organisasi yang berbeda. tak diinginkan yang secara berbeda
prosesual34. Menurut pandangantradisi- Implementasi teknologi inovasi, dalam dan luar organisasi cenderung
onal, proses inovasi secara populer misalnya, seringkali melibatkan untuk memobilisasi inovasi dalam arah
terkait pada jenis pandanagan aliran pengerjaan kembali ide-ide awal atau yang sesuai dengan kepentingan khusus
linear. Inovasi disamakan pada model teknologi sehingga dipadukan dan mereka; (5). Pengetahuan yang relevan
rasional dimana keputusan dibuat diadaptasi bersama dengan gambaran bagi inovasi mungkin secara luas
tentang adopsi bentuk baru dari praktek organisasi; (4). Inovasi dengan demikian terdistribusi baik dalam maupun luar
terbaik bertumpu pada penilaian tidak dapat diperkenalkan sebagaitech- organisasi. Implementasi solusi baru
rasional efisiensi teknis melampaui nical fix dengan hasil yang dapat organisasi dan teknologi melibatkan
teknik dan praktek yang ada. Menurut diprediksi; (5). Inovasi bukanlah dekrit sekelompok ahli dan pengetahuan tacit
pandangan ini, suatu praktek baru namun memiliki pengaruh pada mengenai mengenai praktek yang ada
terbaik dapat diciptakan, dan lasimnya berbagai segi organisasi termasuk selama ini dari sumber daya yang luas,
untuk implementasinya telah ditentukan, anggota dan kelompok sosial. Imple- orang-orang, dan tempat; (6). Integrasi
hanya permasalahan yang membuat mentasi yang efektif tergantung pada pengetahuan yang relevan melalui
perusahaan menyadarinya. Preskripsi perubahan pengetahuan, keahlian dan pengembangan jaringan dan proses
tentang business process reenginering praktek organisasi yang terkait dengan sosial merupakan sesuatu yang krusial
atau customer requirement manage- batalnya ahli teknik dari luar; (6). Dugaan bagi inovasi. Jaringan juga penting untuk
ment sebagai esensi praktek terbaik. secara umum bahwa dapat diaplikasi mendorong komitmen dan penerimaan
Namun hasil penelitian Ettlie dan praktek terbaik adalah keliru. Inovasi yang dapat membantu gagasan inovatif
Bridges (1987) menunjukkan hal ini merupakan konteks yang sangat diimplementasikan dalam praktek; (7).
kurang tepat dan secara potensial spesifik – apakah bekerja dalam satu Kemampuan untuk secara efektif
pandangan ini berbahaya karena konteks tertentu mungkin tidak cocok
menghasilkan permasalahan imple- pada konteks yang lain karena per- 32 Ibid
33 Lihat Hansen et al., 1999, dalam Newell et al, ibid
mentasi dan persyaratan pengetahuan bedaan pengetahuan, keahlian dan 34 Newell et al, ibid, p.148-150
bagi inovasi. Adapun pandangan linear pemahaman dari kelompok sosial yang 35 Ibid
bagi proses inovasi dapat dilihat pada terlibat. 36 Ibid, p.149
gambar 1. Sedangkan pandangan inovasi 37 Ibid, p. 150

USAHAWAN NO. 04 TH XXXII APRIL 2003 19


Gambar 2. Pandangan Inovasi Prosesual 40
mengintegrasikan pengetahuan – dan
inovasi – seringkali dihalangi oleh Kreasi pengetahuan, difusi, implementasi dan pemanfaatan
hambatan struktural, fungsional,
okupasi, status atau hierarki.
Jadi inovasi dapat dikarakteristikan
sebagai sesuatu yang kompleks, desain
yang berulang-ulang, dan proses
keputusan yang melibatkan kreasi, Formasi Imple-
agenda Seleksi mentasi Rutinisasi
difusi, implementasi, perpaduan dan
implementasi ide-ide baru dalam
konteks yang berbeda-beda. Hasil
penelitian mengenai inovasi, khususnya
inovasi dalam proses kerja menunjuk-
kan bahwa keberhasilan tergantung
pada membangun suatu proses yang
dapat mendistribusikan pengetahuan,
Faktor kognitif, sosial, dan politik
yang membuka pandangan dari
kelompok yang terlibat dan yang kapabel penggunaannya menjadi suatu yang klasik (linear) dan pandangan proses.
untuk mendapatkan komitmen mereka38. rutin dan saat ini nampaknya sebagai Pandangan klasik/linear mengenai
Van de Ven39 mengemukakan defenisi standar praktek kerja untuk diadopsi inovasi memiliki kelemahan karena
kerja inovasi merupakan pengembang- pada bagian lain organisasi yang cocok. lebih banyak mengalami kegagalan
an dan implementasi gagasan-gagasan Dengan demikian pandangan inovasi ketimbang keberhasilan, memiliki
baru oleh anggota yang setiap saat prosesual menyangkut kreasi penge- permasalahan implementasi dan
terlibat dalam transaksi dengan yang tahuan, difusi, implementasi dan pengetahuan baru. Sementara pan-
lainnya dalam konteks institusi. Defenisi penggunaannya dapat disajikan dalam dangan prosesual mengenai inovasi
ini secara tersirat mengedepankan gambar 2. diasumsikan sebagai sesuatu dinamis,
bahwa konstruksi sosial dari penge- sporadis dan tidak menentu, lebih
tahuan dan berbagi pengetahuan di Penutup dipengaruhi oleh faktor kognisi seperti
antara komunitas sosial merupakan Cipta pengetahuan sejatinya men- pengetahuan, persepsi, dan keyakinan
sesuatu yang utama bagi inovasi. dongkrak inovasi. Agar cipta penge- subyektif dari para aktornya. U
Dari perspektif proses , inovasi tahuan dapat berlangsung dengan baik
sejatinya melewati beberapa episode. maka dibutuhkan beberapa prasyarat. Referensi
Pertama, formasi agenda (agenda for- Prakondisi tersebut antara lain, maksud
mation ) menaruh perhatian pada tertentu (intetion), otonomi (autonomy), A Public Service Learning Organization: from
Coast to Coast to Coast, A Policy Discussion
kesadaran gagasan-gagasan awal dan kaos kreatif dan fluktuasi (fluktuation Paper June 2000, Her Majesty the Queen in
persoalan yang membantu tujuan. and creative chaos), redundansi (redun- Right of Canada
Drucker., 1998, The Dicipline of Innovation,
Kedua, seleksi (selection) terkait dengan dancy), keberagaman yang diperlukan dalam Harvard Business Review, November-
proses dan promosi lebih lanjut (requisite variety) atau tahapan-tahapan December
Janzen, Felix., 2000, The Age of Innovation
gagasan-gagasan bersama organisasi strategic inten atau core capabilities, Making Business Creativity a Competence,
seperti ide-ide yang dipilih untuk autopoietic system, creative abrasion, Not a Coincidence, Pearson Education Limited,
London
dikedepankan bagi pengembangan information-porous boundaries and im- Kim, Linsu., 1997, Imitation To Innovation The
lebih lanjut karena ide-ide tersebut cocok porting knowledge, and cognitive diver- Dynamics of Korea’s Technological Learning,
Harvard Business School Press Boston,
dengan permasalahan yang dihadapi sity. Massachusetts
organisasi. Ketiga, implementasi (imple- Inovasi berbasis cipta pengetahuan Leornard-Barton, Dorothy., 1995, The Wellspring
of Knowledge: Building and Sustaining The
mentation) menunjukkan proses secara tersebut bersumber baik dari dalam Sources of Innovation, Harvard Bussiness
aktual memperkenalkan ide-ide terpilih maupun dari luar perusahaan. Sumber School Prees, Boston Masachusetts USA
pada organisasi dan menerapkannya inovasi pada sesuatu yang eksis di Moshe F dan Iris R. Firstenberg, 1999, The
Minding Organization Bring the Future to the
pada konteks lokal dalam bentuk produk- perusahaan antara lain adanya kejadian Present and Turn Creative Ideas into Business
produk, pelayanan, teknologi atau yang tak terduga, keanehan-keanehan, Solutions , John Wiley & Sons, Inc, New York,
USA
proses baru. Keempat, rutinisasi sebagai suatu proses, dan perubahan Newell, Sue et al., 2002, Managing Knowledge
(routinization) yang menggambarkan pasar dan industri. Sedangkan inovasi Work, Palgrave, New York, USA
Nonaka and Takeuchi., 1995, The Knowledge
situasi dimana pemahaman inovasi bersumber dari luar perusahaan seperti Creating Company How Japanese Companies
telah dibangun pada titik dimana adanya perubahan demografi, perubah- Create the Dynamics of Innovetion, Oxford
University Press, New York, USA
38 Ibid an persepsi, dan pengetahuan baru. Schermerhorn, Jr, John R., 1996, Managementand
39 Ibid, p.150-151 Patut dicermati ada dua aliran pan- Organizational Behavior Essentials, John
40 Ibid, p.152 Wiley & Sons, New York USA
dangan tentang inovasi yaitu pandangan

20 USAHAWAN NO. 04 TH XXXII APRIL 2003

Anda mungkin juga menyukai