Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TEORI ORGANISASI

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr. Nina Karlina, S.IP, M.Si

Pentingnya Pengetahuan Bagi Organisasi Modern

Oleh : Nabilla Dwi Amalia

NIM : 042247951

2023
1. Pendahuluan
Perkembangan peradaban manusia dipicu oleh rasa ingin tahu dan
keinginan untuk memiliki tingkt kehidupan yang lebih baik. Kemajuan
tekhnologi komunikasi dan transportasi telah mendorong manusia untuk
menciptakan nilai nilai baru untuk beradabtasi dengan tuntutan baru. Proses
mengubah cara pandang dan menemukan cara baru dalam bekerja disebut
penciptaan pengetahuan dan pengetahuan dapat berkembang lebih pesat
dalam ruang lingkup organisasi.
Organisasi dilahirkan, tumbuh, dipelihara, penuh dengan masalah,
mundur, dan kemudian mati.setiap organisasi didirikan untuk mencapai
tujuan tertentu ialah sesuatu yang diinginkan oleh seluruh anggota organisasi
di masa mendatang. Pada masa ini ada organisasi modern yang mana
dibangun oleh pemerintah untuk memajukan kehidupan rakyat.
Era pengetahuan menuntut adanya perubahan pengelolaan sumber
daya manusia karena sumber daya manusia sangat diperlukan untuk
memberikan kontribusi melalui pengetahuan yang dimilikinya bagi
tercapainya organisasi lebih efektif (Karl, 2003). Bollinger dan Smith (2001)
dalam Rudiyanto (2012) mengatakan bahwa sumber daya manusia
merupakan kunci kesuksesan sekaligus kegagalan strategi manajemen
pengetahuan. Hal ini disebabkan karena pengetahuan terletak pada individu
dan diciptakan oleh individu (Andra et al, 2008 dalam Rudiyanto 2012).
Maka dari itu, penulis membuat makalah mengenai pentingnya
pengetahuan dalam organisasi modern sebagai berikut.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun tujuan dari penulisan
makalah ini ialah :
a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh budaya organisasi
terhadap kemampuan berbagi pengetahuan ?
b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tekhnologi informasi
dalam kemampuan berbagi pengetahuan ?
c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengetahuan dalam
organisasi?
3. Teori atau Konsep
Pengetahuan adalah suatu hasil tau dari manusia atas penggabungan
atau kerjasama antara suatu subyek yang mengetahui dan objek yang
diketahui. Segenap apa yang diketahui tentang sesuatu objek tertentu
(Suriasumantri dalam Nurroh 2017).
Menurut Notoatmodjo dalam Yuliana (2017), pengetahuan adalah
hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek
melalui indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Jadi
pengetahuan adalah berbagai macam hal yang diperoleh oleh seseorang
melalui panca indera.
Menurut Notoatmodjo dalam Naomi (2019), pengetahuan
(knowledge) merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraanterhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
pancaindra, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh mata dan telinga.

Sedangkan organisasi menurut C.H. Nortgcott adalah sebuah


pengaturan di mana tugas-tugas diberikan kepada para anggota sehingga
mereka berkontribusi secara efektif untuk beberapa tujuan yang lebih jelas.

Menurut Louis Allen organisasi adalah sebuah proses identifikasi dan


mengelompokkan pekerjaan yang akan dilakukan dan mengerjakan
tanggung jawab dan wewenang serta membangun hubungan untuk sebuah
tujuan yang membuat anggota organisasi saling bekerja sama secara efektif
dalam mencapai tujuan. Organisasi adalah sebuah instrumen untuk mencapai
sebuah tujuan tertentu.
Koontz and O’Donnell beranggapan bahwa organisasi adalah
pembentukan hubungan otoritas dengan ketentuan untuk koordinasi di antara
mereka, baik secara vertikal maupun horizontal dalam struktur perusahaan.
Organisasi merupakan titik koordinasi di antara para pebisnis.
4. Pembahasan

a. Budaya Organisasi

Menurut Stephen P. Robbins (2007), budaya organisasi adalah sebuah


sistem tentang makna yang diyakini bersama oleh anggota organisasi yang
membedakan satu organisasi dengan organisasi yang lainnya. Definisi
yang dikemukakan oleh Robbins menyiratkan bahwa di dalam organisasi
terdapat satu sistem nilai yang diyakini bersama. Sistem nilai tersebut
berbeda antara satu organisasi dengan organisasi yang lainnya. Robbins
lebih menekankan budaya organisasi sebagai pemberi identitas organisasi.

Banyak organisasi merespon dengan fokus pada usaha dan investasi


pengembangan sistem berdasarkan teknologi. Upaya ini dilakukan guna
meningkatkan kemampuan mendapatkan pengetahuan dan
mendistribusikannya secara cepat. Seperti yang dinyatakan oleh
Damodaran dan Olphert (2000), mengelola pengetahuan yang efektif
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing
perusahaan. Kemajuan teknologi yang sangat cepat telah membuat
knowledge based system menjadi bagian dari setiap usaha organisasi
untuk mengelola knowledge asset secara efektif (Dutta, 1997).

Budaya organisasi yang diperlukan untuk mendukung adalah budaya


berbagi penegtahuan (Knowledge Sharing Culture). Belum tentu budaya
organisasi yang telah tertanam dalam suatu organisasi merefleksikan
budaya berbagi pengetahuan, yang juga mempunyai arah perkembangan
ke pembelajaran organisasi. Budaya organisasi yang sudah sekian lama
tertanam dapat mencakup budaya yang menghambat dan ada juga yang
mendukung pembelajaran. Perusahaan harus mampu menciptakan budaya
organisasi yang mendukung proses pembelajaran.

b. Tekhnologi informasi

Teknologi Informasi semakin berkembang pada masa sekarang ini,


hal ini disebabkan manusia yang menuntut kecepatan untuk memenuhi
segala kebutuhannya. Demikian pula halnya dengan organisasi yang
sengat membutuhkan kecepatan untuk mendukung seluruh aktivitasnya
dapat dilaksanakan secara cepat dan tentu saja dengan hasil yang baik,
efektif, dan efisien. Inilah penyebab mengapa teknologi sangat
diperlukan dan semakin diperbarui.

Dalam hal ini teknologi menjadi landasan knowledge generator dan


alasan yang kuat bagi para pemimpin perusahaan untuk mengambil
keputusan agar memiliki. Lagi, teknologi memiliki fungsi sebagai
media komunikasi (communication) tiap individu perusahaan.
Karyawan perusahaan dapat berinteraksi dengan perusahaan lain untuk
berkolaborasi, dan sebagainya. Teknologi dalam fungsi communication
ini juga dapat dijadikan sebuah media promosi kepada para pelanggan.

c. Pengaruh Pengetahuan dalam Organisasi

Kinerja organisasi terkait dengan dampak langsung dan investasi


langsung serta dampak tidak langsung terhadap keunggulan kompetitif
berkelanjutan.Secara keseluruhan, manajemen pengetahuan berdampak
positif dalam organisasisedemikian rupa sehingga berhubungan dengan
kemampuan manusia untuk tahan terhadap perubahan, manajemen sumber
daya dan layanan untuk keunggulan kompetitif.

Organisasi dapat semakin mengandalkan pengetahuan yang dibagikan


lintas individu untuk menghasilkan solusi inovatif untuk masalah, serta,
untukmengembangkan proses organisasi yang lebih inovatif.
Manajemen Pengetahuan telah ditemukan untuk memungkinkan
memikirkan sesuatu yang lebih sering diperbaiki, sehingga meningkatkan
inovasi proses. Manajemen Pengetahuan dapat memungkinkan organisasi
dengan mengeksploitasi ide-ide baru dengan lebih baik. Dampak
organisasi dari manajemen pengetahuan berdampak pada kinerja
organisasi.
5. Kesimpulan
Budaya berperan penting dalam penyebaran pengetahuan seperti
budaya kepercayaan (culture of trust) yang juga merupakan kunci sukses
dalam organisasi. Budaya kepercayaan ini akan banyak dipengaruhi oleh
pandangan kalawan mengenal job security, terutama jika sharing
information dilihat sebagal faktor yang dapat menjatuhkan individu dalam
organisasi. Setiap karyawan harus diyakinkan bahwa orang lain akan
menilai, menghargai dan menggunakan secara bijak pengetahuan pribadi
yang dia bagikan ke organisasi. Adanya budaya percaya ini akan
menentukan seberapa besar kemauan individu melepaskan informasi.
Kemajuan tekhnologi membuat kita mudah dalam mengakses dan
mencari informasi apapun. Hal ini sangat menuntungkan dalam organisasi
karena akan lebih mudah dalam memajukan dan meningkatkan kualitas
organisasi melalui informasi yang ada. Dengan pesatnya tekhnologi
informasi ini akan menambah pengetahuan yang nantinya berguna dalam
sebuah organisasi.

Peran pengetahuan dalam organisasi sangat besar karena dengan


pengetahuan dapat meningkatkan inovasi proses. Manajemen Pengetahuan
dapat memungkinkan organisasi dengan mengeksploitasi ide-ide baru
dengan lebih baik. Dampak organisasi dari manajemen pengetahuan
berdampak pada kinerja organisasi.
sumber daya dalam organisasi,
memelihara ketersediaan
pengetahuan hingga
memunculkan inovasi dalam
pengembangan produk atau
layanan. Menurut
Warouw dan Kawet (2014),
manajemen pengetahuan
menjadi bidang yang
penting dalam proses
pembelajaran sebuah organisasi.
Pengetahuan yang dimiliki
oleh organisasi harus mampu
memberikan kemajuan bagi
organisasi itu sendiri.
Selain itu menurut Muttaqien
(2006), manajemen
pengetahuan juga diterapkan
untuk memperbaiki komunikasi
di antara manajemen puncak
dan pekerja untuk
mempertahankan proses kerja
serta menanamkan budaya
berbagai pengetahuan
dan mengimplementasikan
sistem penghargaan berbasis
kinerja.
Seiring dengan perkembangan
teknologi khususnya teknologi
informasi
karyawan yang berpendidikan
dan berkeahlian menjadi
semakin bernilai.
Berkaitan dengan faktor
eksternal sebuah perusahaan,
maka pengelolaan
pengetahuan menjadi semakin
penting di era ekonomi berbasis
pengetahuan atau
knowledge-based economy
(Wulantika, 2007). Hal ini
didukung dengan pendapat
yang dipaparkan oleh Jones
(2013) bahwa pengembangan
cara yang efektif dapat
dicapai dengan dukungan
pemanfaatan teknologi
informasi dan manajemen
pengetahuan. Era pengetahuan
menuntut adanya perubahan
pengelolaan sumber
daya manusia karena sumber
daya manusia sangat diperlukan
untuk memberikan
kontribusi melalui pengetahuan
yang dimilikinya bagi
tercapainya organisasi lebih
efektif (Karl, 2003). Bollinger
dan Smith (2001) dalam
Rudiyanto (2012)
mengatakan bahwa sumber
daya manusia merupakan kunci
kesuksesan sekaligus
kegagalan strategi manajemen
pengetahuan. Hal ini
disebabkan karena
pengetahuan terletak pada
individu dan diciptakan oleh
individu (Andrawina et al,
2008 dalam Rudiyanto, 2012
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Agus Joko. Teori Organisasi (Cet.20 Ed.2). Tangerang Selatan,


Universitas Terbuka. 2022
sumber daya dalam organisasi, memelihara ketersediaan pengetahuan hingga
memunculkan inovasi dalam pengembangan produk atau layanan. Menurut
Warouw dan Kawet (2014), manajemen pengetahuan menjadi bidang yang
penting dalam proses pembelajaran sebuah organisasi. Pengetahuan yang dimiliki
oleh organisasi harus mampu memberikan kemajuan bagi organisasi itu sendiri.
Selain itu menurut Muttaqien (2006), manajemen pengetahuan juga diterapkan
untuk memperbaiki komunikasi di antara manajemen puncak dan pekerja untuk
mempertahankan proses kerja serta menanamkan budaya berbagai pengetahuan
dan mengimplementasikan sistem penghargaan berbasis kinerja.
Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi
karyawan yang berpendidikan dan berkeahlian menjadi semakin bernilai.
Berkaitan dengan faktor eksternal sebuah perusahaan, maka pengelolaan
pengetahuan menjadi semakin penting di era ekonomi berbasis pengetahuan atau
knowledge-based economy (Wulantika, 2007). Hal ini didukung dengan pendapat
yang dipaparkan oleh Jones (2013) bahwa pengembangan cara yang efektif dapat
dicapai dengan dukungan pemanfaatan teknologi informasi dan manajemen
pengetahuan. Era pengetahuan menuntut adanya perubahan pengelolaan sumber
daya manusia karena sumber daya manusia sangat diperlukan untuk memberikan
kontribusi melalui pengetahuan yang dimilikinya bagi tercapainya organisasi lebih
efektif (Karl, 2003). Bollinger dan Smith (2001) dalam Rudiyanto (2012)
mengatakan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci kesuksesan sekaligus
kegagalan strategi manajemen pengetahuan. Hal ini disebabkan karena
pengetahuan terletak pada individu dan diciptakan oleh individu (Andrawina et al,
2008 dalam Rudiyanto, 2012
Fauzan, Muhammad. 2022. Studoco. Diakses pada 4 Juni 2023
Mayhendrawan, 2022. Bab II Tinjauan Pustaka. Poltekes Denpasar. Diakses
pada 4 Juni 2023
Biro Administrasi Kepegawaia. Pengertian Organisasi Menurut 5 Para Ahli.
2022. Diakses pada 5 Juni 2023
Christin. Peran Budaya Organisasi Dalam Mendukung Keberhasilan
Implementasi Knowledge Menegement System. Media.neliti. diakses pada 4 Juni
2023
Dewi, Maya Utami.Tekhnologi Informasi dalam Organisasi. 2022.
Universitas Stekom. Diakses pada 4 Juni 2023
Amir, Mursal. Pengaruh Organisasi dalam Manajemen Pengetahuan. 2019.
Scribd. Diakses pada 4 Juni 2023
sumber daya dalam organisasi,
memelihara ketersediaan
pengetahuan hingga
memunculkan inovasi dalam
pengembangan produk atau
layanan. Menurut
Warouw dan Kawet (2014),
manajemen pengetahuan
menjadi bidang yang
penting dalam proses
pembelajaran sebuah organisasi.
Pengetahuan yang dimiliki
oleh organisasi harus mampu
memberikan kemajuan bagi
organisasi itu sendiri.
Selain itu menurut Muttaqien
(2006), manajemen
pengetahuan juga diterapkan
untuk memperbaiki komunikasi
di antara manajemen puncak
dan pekerja untuk
mempertahankan proses kerja
serta menanamkan budaya
berbagai pengetahuan
dan mengimplementasikan
sistem penghargaan berbasis
kinerja.
Seiring dengan perkembangan
teknologi khususnya teknologi
informasi
karyawan yang berpendidikan
dan berkeahlian menjadi
semakin bernilai.
Berkaitan dengan faktor
eksternal sebuah perusahaan,
maka pengelolaan
pengetahuan menjadi semakin
penting di era ekonomi berbasis
pengetahuan atau
knowledge-based economy
(Wulantika, 2007). Hal ini
didukung dengan pendapat
yang dipaparkan oleh Jones
(2013) bahwa pengembangan
cara yang efektif dapat
dicapai dengan dukungan
pemanfaatan teknologi
informasi dan manajemen
pengetahuan. Era pengetahuan
menuntut adanya perubahan
pengelolaan sumber
daya manusia karena sumber
daya manusia sangat diperlukan
untuk memberikan
kontribusi melalui pengetahuan
yang dimilikinya bagi
tercapainya organisasi lebih
efektif (Karl, 2003). Bollinger
dan Smith (2001) dalam
Rudiyanto (2012)
mengatakan bahwa sumber
daya manusia merupakan kunci
kesuksesan sekaligus
kegagalan strategi manajemen
pengetahuan. Hal ini
disebabkan karena
pengetahuan terletak pada
individu dan diciptakan oleh
individu (Andrawina et al,
2008 dalam Rudiyanto, 201

Anda mungkin juga menyukai