ABSTRAK
Dalam suatu organisasi, Aplikasi Sistem Informasi Manajemen merupakan faktor yang sangat
menentukan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Teknologi
informasi yang sedang berkembang akan membawa perubahan yang cukup signifikan. Peran
sistem informasi manajemen pada saat ini memang sangat dibutuhkan dengan melihat kemajuan
teknologi yang begitu pesat. Pengaplikasian sistem informasi dapat disesuaikan dan dirancang
dengan kebutuhan sekolah masing-masing untuk dapat menunjang perusahaan atau lembaga.
Diterapkannya sistem informasi merupakan suatu hal yang dapat dikatakan jauh lebih baik dalam
menghadapi era digital. Dengan cara bagaimana kita mengenal knowledge management
landscape, knowledge manajemen system, tipe-tipe keputusan, proses pengambilan keputusan
dan Teknik pengambilan keputusan.
Kata Kunci: Aplikasi Sistem Informasi Manajemen, Teknologi.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan untuk
memudahkan bagi manusia dalam melakukan pembaruan untuk memanfaatkan teknologi
pada proses pembelajaran dalam perkembangan dunia teknologi di Indonesia yang dapat
menjadi potensi sangat bagus untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Ilmu
pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan signifikan sehingga hal tersebut rus
didukung oleh sumber daya manusia yang harus mampu menerapkannya. salah satu
diantaranya yakni bidang teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi
beberapa tahun belakangan ini mengalami perkembangan dengan kecepatan yang cukup
tinggi.
Bidang yang mendapatkan dampak yang cukup signifikan dengan adanya
perkembangan kemajuan teknologi ini yakni terdapat pada bidang pendidikan, karena
pada dasasrnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari
pendidik kepada peserta didik yang berisikan mengenai informasi seputar pendidikan
yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi serta media sebagai sarana
penyajian ide gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik tersebut (Oetomo dan
Dharma 2002). Untuk mengatasi permasalahan yang ada keterkaitannya dengan bidang
pendidikan yang bisa dilakukan yakni dengan cara melakukan pemanfaatan teknologi
informasi dalam bidang pendidikan melalui suatu sistem informasi manajemen. Dengan
adanya pemanfaatan perkembangan teknologi informasi maka bisa menghasilkan sumber
daya manusia yang berkualitas dengan melakukan perbaikan kondisi pendidikan.
Aplikasi sendiri merupakan suatu perangkat lunak yang saat ini berkembang paling
depan yang terdapat pada sebuah sistem yang digunakan untuk melakukan pengolahan
data menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi orang-orang serta sistem yang
berkaitan. Menurut Dhanta (2009:32) menyatakan bahwa aplikasi merupakan software
yang dibuat oleh perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas tertentu seperti
microsoft excel dan microsoft word. Terdapat pendapat lain menurut Anisyah (2009)
mengemukakan bahwa aplikasi merupakan suatu sistem rangkaian untuk melakukan
penambaha data, penerapan, dan penggunaan. Dari paparan pendapat diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa aplikasi merupakan suatu software yang berfungsi untuk membantu
mempermudah berbagai bentuk pekerjaan salah satunya seperti penambahan data.
2. PEMBAHASAN
1. Knowledge Management Landscape
Berdasarkan Stair dan Reynolds (2010), Aplikasi sistem informasi manajemen
dapat diartikan sebagai suatu set komponen yang saling terkait yang mengumpulkan,
memanipulasi, menyimpan, dan menyebarkan data dan informasi dan memberikan
mekanisme umpan balik untuk memenuhi suatu tujuan. Sistem Informasi juga dapat
diartikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan, yang digunakan
untuk mengoleksi, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu (Satzinger et al, 2009). Selain itu, menurut
O’Brien dan Marakas (2011) sistem informasi dapat dikategorikan kombinasi dari
orang, hardware software, jaringan data komunikasi, dan prosedur yang disimpan,
diterima, diubah dan disebarluaskan didalam sebuah organisasi.
Menurut Robbins dan Coulter (2012), management adalah kegiatan koordinasi
dan pengawasan aktivitas suatu pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut dapat selesai
dengan efektif dan efisien. Management mempunyai empat fungsi dasar antara lain:
a. Planning
Mencakup proses perumusan sasaran dan tujuan organisasi, menetapkan suatu
strategi untuk mencapai sasaran dengan menyusun rencanan untuk
mengintegrasikan serta mengkoordinasikan aktivitas- aktivitas.
b. Organizing
Mencakup proses menentukan pekerjaan apa dan seperti apa kegiatan-
kegiatannya, siapa dan dengan siapa, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikerjakan, bagaimana dengan alur komunikasi, dan apa keputusan yang
diambil.
c. Leading
Mencakup tentang cara memimpin, memotivasi karyawan, memberi
pengarahan, menyeleksi saluran komunikasi yang efektif dan memcahkan
suatu masalah untuk mencapai tujuan perusahaan.
d. Controlling
Mencakup kegiatan memantau dan mengawasi aktivitas-aktivitas yang ada
untuk memastikan bahwa semua mencapai apa yang telah direncanakan dan
mengkoreksi penyimpangan-penyimpangan serta kesalahan.
Tacit Explicit
Kemampuan untuk beradaptasi, mampu Mampu untuk menyebarkan,
menghadapi situasi baru dan luar biasa. menggandakan, untuk mengakses
dan menerapkan keseluruhan
organisasi.
Sistem pakar, know-how, know-why, Kemampuan untuk mengajar dan
care-why melatih.
Mampu untuk mengkolaborasikan, Mampu untuk mengatur,
berbagai visi, dan mentransmisikan mengsistematisasi, menerjemahkan visi
budaya. kedalam pernyataan misi, untuk menjadi
pedoman operasional.
Proses pelatihan untuk mentransfer Mentransferkan pengetahuan lewat
pengetahuan dari suatu pengalaman produk pelayanan, dan proses peng
dokumentasian.
Sumber: Dalkir(2021)
1. Identifikasi Masalah
Keputusan diambil bermula dari dirasakannya masalah yang menghendaki
pemecahan. Tidak jarang, apa yang langsung dirasakan dan dilihat sebenarnya bukan
merupakan masalah pokok melainkan sekedar gejala atau mungkin akibat yang
timbul dari masalah pokok yang sesungguhnya. Apabila pengenalan masalahnya
keliru maka keputusan yang diambil tidak akan efektif sebab tidak memecahkan inti
masalahnya. Dalam bidang organisasi, kemampuan untuk dapat mengenal masalah
dengan benar ini sa- ngat penting sebab masalah-masalah yang sesungguhnya
dihadapi sangat kompleks. Kecuali menyang- kut mekanisme kerja, organisasi
menghadapi pula faktor manusia yang sukar diprediksi
2. Pengembangan Alternatif
Terhadap suatu masalah yang timbul pada umumnya dapat dilaku- kan berbagai cara
pemecahan. Setiap cara pemecahan mengandung kelebihan dan kelemahan tertentu.
Untuk dapat mengambil keputusan yang paling menguntungkan perlu dikembangkan
sejumlah pilihan. Terhadap pilihan yang dikembangkan, diidentifikasi kelebihan-
kelebihan dan kekurangan-kekurangannya, yaitu berbagai aspek yang diperkirakan
akan mempengaruhi efektivitas organisasi mencakup aspek-aspek: ekonomi, moral,
lingkungan, kelang- sungan hidup, dan berbagai aspek lain yang relevan.
3. Penilaian terhadap Alternatif Pemecahan
Sebelum menentukan pilihan alternatif yang akan diambil, terlebih dahulu dilakukan
penilaian terhadap berbagai alternatif yang tersedia. Pertimbangan yang digunakan
untuk melakukan penilaian terutama menyangkut segi-segi yang menguntungkan dan
merugikan masing-masing alternatif.
4. Penentuan Tujuan Alternatif
Bentuk pengambilan keputusan sebenarnya ialah pemilihan alternatif yang dinilai
paling tepat dan paling baik di antara berbagai alternatif yang tersedia. Pemilihan
alter- natif merupakan tindak lanjut dari penilaian setelah mempertimbangkan
berbagai keuntungan dan kerugian. Karena setiap alternatif mengandung keuntungan
dan kerugian, maka pilihan yang diambil adalah pilihan yang optimal, yaitu masih
memberikan keuntungan (meskipun tidak maksimal) tetapi tidak menimbulkan
kerugian yang berarti.
5. Pelaksanaan Pilihan
Alternatif yang dipilih baru memiliki nilai keputusan setelah dilaksanakan.
Pelaksanaan alternatif dapat melibatkan seluruh anggota organisasi, dapat pula hanya
sebagian dari mereka, tergantung pada jenis keputusan yang diambil.
6. Pemantauan terhadap Pelaksanaan
Agar keputusan yang telah diambil dan kemudian dilaksanakan mencapai sasaran
yang telah ditentukan, pelaksanaannya perlu dipantau. Dari kegiatan pemantauan itu
di- peroleh umpan balik yang berguna dalam menyempurnakan kegiatan selanjutnya
sehingga keputusan yang telah diambil tersebut memberikan hasil yang diharapkan.
Implikasi teknik keputusan yang digunakan oleh pimpinan adalah pada sejauh
mana keputusan yang diambil tersebut efektif dan dapat dilaksanakan. Pimpinan atau
pengambil keputusan cenderung menggunakan beberapa teknik dan model pengambilan
keputusan disesuaikan dengankasus dan situasi dalam pengambilan keputusan tersebut.
Biasanya pimpinan mengandalkan lebih dari satu gaya keputusan dan hal ini akan
bervariasi menurut pekerjaan, tingkat kerja, dan budaya, teknik tersebut merupakan
indikator untuk menentukan kekuatan dan kelemahan pembuat keputusan.
3. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Gordon B. (1984). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT
Pustaka Binaman Persindo.
Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2016. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Mengelola Perusahaan Gigital. Jakarta. Salemba Empat.
Anisyah. (2009). Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
Sutabari. (2012). Konsep Sistem Informasi. yogyakarta: Andi Offset
Abdul Kadir. ( 2010). Pengenalan Sistem Informasi Andi. Yogyakarta
Siagian SP. (2001). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
McLeod, Raymond. (1996). Sistem Informasi Manajemen II. Jakarta: Prenhallindo.
Rifa'l, (2020). Pengambilan Keputusan. Jakarta: Kencana.