a. People
People adalah orang yang memiliki knowledge, mengelola sistem dan proses, dan
berkomitmen terhadap proses strategik knowledge untuk keseluruhan organisasi.
Budaya sharing mendorong penyebaran knowledge dapat dibangun melalui
hubungan knowledge efektif, networks, CoPs dan strategi komunitas sosial lainnya.
b. Process
Process adalah pengaturan dan penyelarasan dari strategi, prinsip, proses, praktek
untuk memastikan bahwa knowledge management berjalan dengan baik ketika
diimplementasikan.
c. Technology
Technology adalah peran atau media pendukung yang penting dalam knowledge
management, dimana dibutuhkan individu yang memiliki kompeten ketika
menggunakannya. Implementasi knowledge management system memerlukan
berbagai tools cukup beragam yang ikut terlibat dalam sepanjang siklus knowledge
management teknologi yang digunakan untuk memfasilitasi teruntama komunikasi,
kolaborasi, dan konten manajemen untuk knowledge capture, sharing,
dissemination, and application. Dalam hal ini teknologi berperan sebagai support
dan enabler bagi organisasi, karena people merupakan komponen knowledge
management yang paling berperan penting.
Jenis dan Sumber Knowledge Management
Dalam perusahaan knowledge sering terkait pada dokumen atau tempat
penyimpanan barang berharga. Selain itu pengetahuan juga terletak pada rutinitas,
proses, praktek dan norma perusahaan. Menurut Wijaya (2014), knowledge dibagi
menjadi dua jenis yaitu Explicit Knowledge dan Tacit Knowledge. Adapun penjelasan
kedua jenis pengetahuan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan Eksplisit (explicit knowledge)
Merupakan sesuatu yang dapat diekspresikan dengan kata-kata dan angka, serta
dapat disampaikan dalam bentuk ilmiah, spesifikasi, manual dan sebagainya.
Knowledge jenis ini dapat segera diteruskan dari satu individu ke individu lainnya
secara formal dan sistematis. Explicit Knowledge juga dapat dijelaskan sebagai
suatu proses, metoda, cara, pola bisnis dan pengalaman desain dari suatu produksi.
Pengetahuan eksplisit lebih mudah ditemukan kembali dan ditransfer kepada orang
lain dibandingkan pengetahuan implisit. Hal ini disebabkan karena pengetahuan
implisit sulit untuk dibagi melalui ruang dan waktu.
b. Pengetahuan Implisit (tacit knowledge)
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang berada di dalam pikiran manusia
yang tidak dinyatakan dalam bentuk tulisan, melainkan sesuatu yang terdapat dalam
benak orang-orang yang bekerja di dalam suatu organisasi. Tacit knowledge
merupakan knowledge dari para pakar, baik individu maupun masyarakat, serta
pengalaman mereka. Tacit Knowledge bersifat sangat personal dan sulit dirumuskan
sehingga membuatnya sangat sulit untuk dikomunikasikan atau disampaikan kepada
orang lain. Perasaan pribadi, intuisi, bahasa tubuh, pengaman fisik serta petunjuk
praktis (rule-ofthumb) termasuk dalam jenis Tacit Knowledge. Pengetahuan implisit
memiliki dua dimensi, yaitu:
1. Dimensi teknis, yang lebih bersifat informal dan know-how dalam melakukan
sesuatu. Dimensi teknis yang mengandung prinsip-prinsip dan teknis
pengetahuan yang diperoleh karena pengalaman ini, relatif sulit didefinisikan
dan dijelaskan.
2. Dimensi kognitif, terdiri dari kepercayaan, persepsi, idealisme, values, emosi
dan mental yang juga sulit dijelaskan. Dimensi ini akan membentuk cara
seseorang menerima segala sesuatu yang ada di lingkungannya.
Menurut Short (2000), Sumber-sumber pengetahuan dapat diklasifikasikan menjadi
tiga jenis, yaitu: modal pengetahuan (knowledge capital), modal sosial (social
capital) dan modal infrastruktur (infrastructure capital). Adapun penjelasan ketiga
jenis sumber pengetahuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Modal pengetahuan (knowledge capital). Aset pengetahuan boleh jadi
tersimpan, atau terletak pada pekerjaan rutin, proses dan prosedur, peran
jabatan dan pertanggungjawaban, dan struktur organisasi. Pengetahuan yang
tersimpan dalam sistem ini digunakan secara reguler untuk melaksanakan
tugas atau langkah-langkah proses pekerjaan secara konsisten.
2. Modal Sosial (social capital). Aset sosial adalah sejumlah sumber daya
yang potensial dan aktual yang tersimpan dalam, tersedia melalui, dan
diperoleh dari jaringan antar hubungan yang diproses oleh individu atau
organisasi. Inti teori aset sosial adalah tersedianya jaringan antar hubungan
yang menyediakan sumber untuk menjalankan kegiatan sosial, menyediakan
koleksi aset pengetahuan yang dimiliki kepada anggota mereka.
3. Modal Infrastruktur (infrastructure capital). Infrastruktur kapital mencakup
sumber-sumber pengetahuan suatu perusahaan, seperti jaringan LAN/WAN,
file, server, network, intranet, PC, dan aplikasinya. Semua infrastruktur
teknologi informasi dapat dikatakan sebagai bagian dari infrastructure capital
juga mencakup struktur organisasi, pembukuan atau pemberkasan, peran
pertanggungjawaban, dan lokasi kantor secara geografis yang menyediakan
sarana fisik dalam berbagai pasar. Sumber daya ini secara rutin ditopang oleh
perusahaan dengan tugas keseharian, baik administrasi maupun operasional.
Level Knowledge Management
Menurut Dewiyana (2009), level knowledge management atau manajemen
pengetahuan dapat digambarkan seperti piramida di bawah ini.