BIROKRASI W E BE R IA N ,

R AT I SA SI D A N K IN E R JA
BIROK
KELOMPOK 1 :

1. DAVID COSMAS

2. ANDY HARIMAWAN
KMAD
3. ZULFIA TRI NURFITRAH SU
 PEMBAHASAN
KONSEP BIROKRASI WEBERIAN PROFESIONALITAS APARAT BIROKRASI
KRITIK TERHADAP BIROKRASI WEBERIAN BESARAN ORGANISASI
PRO DAN KONTRA TERHADAP MODEL KUALITAS PENGEMBANGAN TEHNOLOGI
BIROKRASI WEBERIAN
INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
IMPERSONALITAS
TITIK OPTIMALITAS BIROKRATISASI
DEBIROKRATISASI ATAU BIROKRATISASI
MISI YANG DIEMBAN BIROKRASI
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN BIROKRASI
 KONSEP BIROKRASI WEBERIAN
Netralitas dari fungsi birokrasi pemerintanhan dalam konsepnya
weber dikenal dengan konservatif, menurut weber birokrasi dibentuk
atas dasar netral dan tanpa adanya gangguan dari yang dapat merusak
birokrasi dari kekuatan politik, artinya birokrasi pemerintah
diposisikan sebagai kekuatan yang netral dalam sebuah negara yang
berkerja sesuai dengan aturan yang berlaku dalam bidangnya.
Netralitas birokrasi secara esensial menjadi menjadi penting dalam
memenuhi hajat hidup orang banyak tanpa memihak terhadap
kelompok terentu. Artinya siapapun yang memerintah dalam sebuah
negara birokrasi tetap memberikan pelayan pada sektor publik secara
efektif dan efisien.
 KRITIK TERHADAP KONSEP WEBERIAN
PARA PENGIKUT TEORI PUBLIC CHOICE DAN NEW
HEBERT SIMON :
PUBLIC MANAGEMENT (NPM) :
 TIPE IDEAL BIROKRASI TIDAK REALISTIS DAN SULIT
 PERBEDAAN TIPE IDEAL BIROKRASI WEBERIAN
DIWUJUDKAN (SIMON DALAM MORGAN, 1986:81)
DENGAN REIVENTING GOVERNMENT :
 KONSEP HUBUNGAN HIERARKIS DAN PROSEDUR
WEBERIAN MENGAJARKAN SENTRALISASI
TERTULIS YANG KETAT, BIROKRASI WEBERIAN
KEKUASAAN SEDANGKAN GERAKAN
CENDERUNG MENGALAMI KESULITAN UNTUK
REIVENTING GOVERNMENT MENDORONG
MENJALANKAN PERANNYA SECARA DINAMIS DAN
ADANYA DESENTRALISASI KEKUASAAN KE
KREATIF
BAWAH
 PRO DAN KONTRA TERHADAP
MODEL BIROKRASI WEBERIAN
DAPAT DIPAHAMI PENDAPAT DAN PEMAHAMAN ORANG
TENTANG BIROKRASI SANGATLAH BERANEKA MACAM.
SECARA SEDERHANA PENDAPAT TERSEBUT DAPAT
DITEMPATKAN PADA DUA KUTUB YANG BERBEDA. PADA
SATU SISI, BIROKRASI DIPANDANG SEBAGAI SUATU
BENTUK ORGANISASI YANG EFISIEN, PREDICTABLE, DAN
MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN SECARA NON
PARTISIPAN. PANDANGAN INI MEWAKILI HARAPAN MAX
WEBER KETIKA MENGEMBANGKAN TEORI “IDEAL TYPE
OF BUREAUCRACY”.
PADA SISI LAIN BIROKRASI SERING DILIHAT SEBAGAI SUATU
BENTUK ORGANISASI YANG MEMILIKI STEREOTYPE YANG NEGATIF,
DIANTARANYA SEPERTI SERING MENGEMBANGKAN KEKAKUAN
(RIGIDITY), KETIDAKLUWESAN ATURAN (IFLEXIBILITY OF RULES),
KETAATAN PADA RUTINITAS, TIDAK IMAJINATIF, MENGHINDARI
RISIKO, KEENGGANAN MEMIKUL TANGGUNGJAWAB DAN MENOLAK
PERUBAHAN (LANE, 1995 : 55-57). KETIDAKMAMPUAN BIROKRASI
BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGANNYA JUGA SERING DITUDING
SEBAGAI PENYEBAB TIMBULNYA KELAMBANAN, BERBELIT-
BELITNYA PROSEDUR, DAN KETIDAKPUASAN PELAYANAN (CROZIER,
1964 :3).
TITIK OPTIMALISASI BIROKRATISASI
SETIAP ASPEK DARI BIROKRASI WEBERIAN MEMILIKI
PERAN GANDA DAN KEBERADAANYA DAPAT MENJADI
KEKUATAN SEKALIGUS KELEMAHAN DARI BIROKRASI.
GERALD E. CAIDEN MENGEMUKAKAN HUBUNGAN
ANTARA BIROKRATISASI DENGAN EFISIENSI KINERJA
YANG DAPAT MEMBANTU MENGKALRIFIKASI
BERBAGAI ISU PRO DAN KONTRA DIKALANGAN PARA
MAHASISWA DAN PARA BIROKRATISASI, YANG
KEMUDIAN DISEBUT TEORI KURVA-J BIROKRASI
(CAIDEN, 1994)
GAMBAR TEORI KURVA-J BIROKRATISASI
DEBIROKRATISASI OR BIROKRATISASI
SEPERTI YANG TELAH DIJELASKAN SEBELUMNYA, TITIK OPTIMALISASI DARI PENERAPAN PRINSIP BIROKRASI WEBERIAN DAPAT BERBEDA-
BEDA, TIDAK MENJAMIN BAHWA TITIK OPTIMALITAS JUGA SUDAH TERLEWATI PADA KARAKTERISTIK BIROKRASI LAINNYA. DEBIROKRATISASI
MEMERLUKAN DIAGNOSIS YANG AKURAT DAN SPESIFIK PADA SETIAP ASPEK BIROKRATISASI. SANGAT DIMUNGKINAN UNTUK TERJADI SUATU
BIROKRASI PUBLIK MEMERLUKAN DEBIROKRATISASI DALAM BEBERAPA ASPEK, TETAPI DALAM BEBERAPA ASPEK LAINNYA BIROKRASI ITU
JUSTRU MEMERLUKAN BIROKRATISASI. KEDUANYA, BIROKRATISASI DAN DEBIROKRATISASI DAPAT DILAKUKAN SECARA BERSAMA-SAMA
UNTUK ASPEK-ASPEK YANG BERBEDA DARI SUATU ORGANISASI PUBLIK. TERDAPAT SEJUMLAH ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK
MEMPERBAIKI KINERJA BIROKRASI MELALUI BIROKRATISASI ATAUPUN DEBIROKRATISASI SEPERTI :

MISI YANG DIEMBAN BIROKRASI

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN BIROKRASI
PROFESIONALITAS APARAT BIROKRASI
BESARAN ORGANISASI
KUALITAS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMAS DAN KOMUNIKASI (TIK)
KESIMPULAN
• MODEL BIROKRASI WEBERIAN MEMILIKI POTENSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIROKRASI PEMERINTAH,
TETAPI PADA SISI LAIN JUGA MEMILIKI EFEK YANG DAPAT MERUGIKAN KINERJA BIROKRASI. EFEK GANDA PENERAPAN
MODEL BIROKRASI WEBERIAN SERING MEMUNCULKAN PRO DAN KONTRA DIKALANGAN BANYAK PIHAK MENGENAI
PENERAPAN MODEL TERSEBUT DALAM BIROKRASI PEMERINTAH.

• HUBUNGAN YANG BERSIFAT KURVALINEAR INI MENJADIKAN PENERAPAN PRINSIP BIROKRASI WEBERIAN DALAM
BIROKRASI PEMERINTAH HARUS DILAKUKAN SECARA HATI-HATI DENGAN MELIHAT PERGERAKAN DARI TITIK
OPTIMALITAS HUBUNGAN ANTARA EFISIENSI DENGAN MASING-MASING PRINSIP DAN KARAKTERISTIK BIROKRASI
WEBERIAN.

• BIROKRATISASI ATAU DEBIROKRATISASI SEBENARNYA ADALAH PILIHAN YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN OLEH
BIROKRASI PEMERINTAH TERGANTUNG PADA EFEKTIVITASNYA DALAM MEMPERBAIKI KINERJA BIROKRASI, BAHKAN
DAPAT DILAKSANAKAN SECARA BERSAMA-SAMA PADA ASPEK WEBERIAN YANG BEREBDA.