Anda di halaman 1dari 17

PENGERTIAN PENGAWASAN

Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh


manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang
telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan
standar tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan
untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif dan
seefisien mungkin didalam mencapai tujuan.

Ada banyak definisi-definisi dari para ahli tentang pengawasan, dari


kesemuanya itu dapat disimpulkan bahwa, pengawasan merupakan suatu usaha
sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan
perencanaan,merancang system informasi umpan balik,membandingkan kegiatan
nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
MACAM-MACAM PENGAWASAN

Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Pengawasan Intern dan Ekstern

Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau


badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.
Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan
langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang
dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan
inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan
menempatkannya di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri.

Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit


pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di
Indonesia adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga
tinggi negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan
tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan pemeriksaan aparat pengawasan
intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud
harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara. Proses harmonisasi
demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai
secara obyektif aktivitas pemerintah.

2. Pengawasan Preventif dan Represif

Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, pengawasan yang


dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga
dapat mencegah terjadinya penyimpangan. Lazimnya, pengawasan ini dilakukan
pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan
keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di
sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran
dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih
bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga
penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal.

Di sisi lain, pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan


terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan. Pengawasan model ini
lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah
ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan
dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.

3. Pengawasan Aktif dan Pasif

Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk pengawasan yang


dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan
pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui penelitian dan
pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-
bukti penerimaan dan pengeluaran. Di sisi lain, pengawasan berdasarkan
pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah pemeriksaan
terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan
hak itu terbukti kebenarannya. Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan
kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah
pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu
pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.

4. Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan


pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran
(doelmatigheid). Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan
ditujukan untuk menghindari terjadinya korupsi, penyelewengan, dan pemborosan
anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri. Dengan
dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung
jawaban anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sebagaimana direncanakan.

1. Ditinjau menurut waktu

Pengawasan preventif, yaitu pengawasan yang dilakukan pada saat pekerjaan


sedang berlangsung.

Pengeawasan represif, yaitu pengawasan yang dilaksanakan pada akhir selesainya


kegiatan.
2. Ditinjau objek pengawasan

Pengawasan administratif, yaitu pengawasan dilaksanakan di bidang yang fungsinya


dikategorikan sebagai tugas administratif (bagian keuangan, bagian personalia dan
sebagainya).

Pengawasan operatif, yaitu pengawasan yang dilaksanakan pada bidang yang


berfungsi melaksanakan pekerjaan operatif (bagian proses produksi, bagian
marketing dan sebagainya).
3. Ditinjau subjek pengawasan
Pengawasan intern, yaitu yang dilakukan oleh atasan dari petugas/bawahan yang
bersangkutan.

Pengawasan ekstern, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh orang-orang di luar


organisasi.

TUJUAN PENGAWASAN

1. Untuk mengetahui apakah sesuatu kegiatan berjalan sesuai dengan rencana


yang digariskan.
2. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan dengan instruksi
serta asas-asas yang telah ditentukan.
3. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan, kelemahan-kelemahan dalam bekerja.
4. Untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan efisien.
5. Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan-kesulitan dan
kegagalan ke arah perbaikan.
CARA-CARA PENGAWASAN

1. Peninjauan pribadi (Personal inspection, personal observation), Mengawasi


dengan meninjau secara pribadi sehingga dapat melihat sendiri pelaksanaan
kegiatan.
2. Interviu/laporan lisan, Pengawasan dilakukan denganmengumpulkan fakta-
fakta melalui laporan lisan yang diberikan bawahan.
3. Laporan tertulis, Pengawasan mengenai pertanggung jawaban tentang
pelaksanaan kegiatan bawahan sesuai dengan tugas dan wewenangnya
kepada atasan yang dilaporkan secara tertulis.
Laporan dan pengawasan kepada hal-hal yang bersifat luar biasa, Sistem atau
cara pengawasan dimana pengawasan itu ditujukan kepada soal-soal kekecualian.
Jadi pengawasan dilakukan bila diterima laporan yang menunjukkan adanya
peristiwa yang istimewa atau luar biasa.

PERANCANGAN PROSES PENGAWASAN

William H. Newman menetapkan prosedur sistem pengawasan, dimana


dikemukakan lima jenis pendekatan, yaitu :

1. Merumuskan hasil diinginkan, yang dihubungkan dengan individu yang


melaksanakan.

2. Menetapkan petunjuk, dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki


penyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan, yaitu dengan :

a. pengukuran input

b. hasil pada tahap awal

c. gejala yang dihadapi

d. kondisi perubahan yang diasumsikan

3. Menetapkan standar petunjuk dan hasil, dihubungkan dengan kondisi yang


dihadapi.

4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik, dimana komunikasi pengawasan


didasarkan pada prinsip manajemen by exception yaitu atasan diberi informasi bila
terjadi penyimpangan dari standar.
5. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi, bila perlu suatu tindakan
diganti.

PENTINGNYA FUNGSI PENGAWASAN

Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan


standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan
mengukur deviasi-deviasai dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa
semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.

Pengendalian / Pengawasan adalah proses mengarahkan seperangkat


variable / unsure ( manusia, peralatan, mesin, organisasi ) kearah tercapainya suatu
tujuan atau sasaran manajemen.

Pengendalian dan pengawasan diperlukan untuk mengetahui apakah


pelaksanaan suatu kegiatan dalam organisasi sesuai dengan rencana dan tujuan
yang telah digariskan atau ditetapkan.

Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah


pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa
disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984)
memberikan rumusan tentang pengawasan sebagai : the process by which
manager determine wether actual operation are consistent with plans.

Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha


untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
memastikan apakah tujuan organisasi tercapai.
Syarat-syarat untuk menjalankan pengawasan yang baik, yakni :
1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.
2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan
segera.
3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
4. Pengawasan harus obyektif,teliti,dan sesuai dengan standard yang digunakan.
5. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.
6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
7. Pengawasan harus ekonomis.
8. Pengawasan harus mudah dimengerti.
9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi.

Agar pengawasan dapat dilaksanakan dengan baik,maka pengawasan harus:


1. Ekonomis
2. Mudah dimengerti
3. Adanya tindakan koreksi
4. Melaporkan penyimpangan yang mungkin terjadi

PENGERTIAN PENGARAHAN
Pengarahan (Perintah) adalah suatu instruksi resmi dari seseorang atasan
kepada karyawannya untuk mengerjakan atau untuk tidak melakukan sesuatu, guna
merealisasikan tujuan dari sebuah perusahaan.

Suatu perintah harus datang dari pihak atasan kepada bawahan tidak boleh
sebaliknya. Bawahan yang di perintah ini haruslah bawahan dari atasan yang
bersangkutan, tidak boleh bawahan dari atasan yang lainnya, kecuali dalam sistem
organisasi fungsional. Jadi atasan yang memberi perintah kepada bawahan itu
haruslah atasan yang memiliki wewenang untuk atau atas pekerjaan itu sendiri.
Sebagai wewenang atau hak khusus, maka dia mempunyai kekuatan sanksi,
wewenang tanpa sanksi tidak ada gunanya. Suatu pengarahan dapat diberikan
berbagai batasan. Batasan tersebut dapat bersifat umum maupun spesifik,
bergantung pada frekuensi kerja dan motif usaha yang dikembangkan. Secara
umum , pengarahan dapat diberikan batasan sebagai suatu proses pembimbingan,
peemberian petunjuk, dan instruktur kepada bawahan agar mereka bekerj sesuai
dengan rencana yang ditetapkan.Pengarahan mencakup berbagai proses operasi
standar, pedoman dan buku panduan, bahkan manajemen berdasarkan sasaran
(management by objective).

Salah satu unsur penting dari suatu perintah ialah bahwa perintah itu
mempunyai tujuan akhir merealisasi tujuan perusahaan. Seorang sarjana besar
berkata bahwa tujuan besar fungsi memberikan komando adalah
mengkoordinasikan usahaberbagai unsur organisasi dengan cara yang seefektif
mungkin untuk mencapai tujuan.

Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara


memotivasi bawahan adalah:

Motivasi secara impalist, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para


bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan
koreksi jika diperlukan.

Adanya upaya untuk mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi


dari para anggota organisasi.
Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam
memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.

Seorang manajer atau pemimpin yang baik hendaknya sering memberi


masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang
prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang
dengan adanya suatu perhatian dari yang lain. Ada 4 kemampuan yang dibutuhkan
dalam masalah kemimpinan atau sebagai manager, diantaranya:

1. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaan secara efektif dan penuh rasa


tanggungjawab, sehingga dapat dikatakan mampu memberi pengarahan.

2. Kemampuan untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki berbagai pendorong


motivasi pada setiap waktu dan situasi berbeda.

3. Kemampuan untuk memberi inspirasi

4. Kemampuan untuk menciptakan situasi-situasi yang kondusif bagi peningkatan


motivasi.

Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu:

Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan

Memberikan petunjuk umum dan khusus

Mempengaruhi anggota, dan

Memotivasi

Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang


dilakukan agar kegiatan-kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.
Dengan pegarahan directing diharapkan :

1. Adanya kesatuan perintah (unity of command)


Dengan pengarahan ini akan diperolah kesamaan bahasa yang harus
dilaksanakan oleh para pelaksana. Sehingga tidak tercapai kesimpangsiuran yang
dapat membingungkan para pelaksana.

2. Adanya hubungan langsung dengan bawahan

Dengan pengarahan yang berupa peutnjuk atau perintah atasan yang


langsung kepada bawahan, tidak akan terjadi miskomunikasi. Disamping itu
pegarahan yang langsung ini dapat mempercepat hubungan antara atasan dan
bawahan.

3. Adanya umpan balik yang langsung.

Pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang


dilaksanakan. Selanjutnya umpan balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.
Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara
memotivasi bawahan adalah:

Motivasi secara implisit, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para


bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan
koreksi jika diperlukan.

Adanya upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi


dari para anggota organisasi.

Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam


memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.

Selain itu ada cara-cara pengarahan yang dapat dilakukan, diantaranya

Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu


supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.

Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang ang berada dibawahnya
untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
Delegasi wewenang, dalam pendelegasian wewenan ini pemimipin melimpahkan
sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya. Kemampuan
seseorang manajer untuk memotivasi akan mempengaruhi, mengarahkan dan
berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Manajer yang dapat melihat
motivasi sebagai suatu sistem akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya.

Motivasi yang telah disebutkan diatas, akan memengaruhi, mengarahkan dan


berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua faktor yang
mempengaruhi tingkat prestasi seseorang yaitu kemampuan individu dan
pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut
prestasi peranan. Dimana antara komunikasi kemampuan dan persepsi peranan
merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.

FUNGSI PENGARAHAN

Fungsi Pengarahan dan Implementasi adalah proses implementasi program


agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan
Implementasi yaitu mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan,
dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai
pekerjaan, menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

Pengarahan (leading) untuk membuat atau mendapatkan para karyawan


untuk melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai
leading, directing motivating, atau actuating. Pengarahan memiliki beberapa
karakteristik :

Pervasive function, yaitu pengarahan yang diterima pada berbagai level


organisasi.Setiap menajer menyediakan petunjuk dan inspirasi pada bawahannya.
Continous activity , pengarahan merupakan aktifitas yang berkelanjutan disepanjang
masa organisasi.

Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu
berhubungan dengan human factor. Human factor itu sendiri adalah perilaku
manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.

Creative activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana


kedalam tindakan. Tanpa fungsi ini seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik
menjadi tak berarti.

Executive function, fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua menejer dan


executive pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan
menerima instruksi hanya dari atasannya.

Delegatd function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan


dengan manusia. atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia
merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan dapat
mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk


meningkatkan fektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.

Pengarahan pada dasarnya berkaitan dengan ;

1. Faktor individu dalam kelompok

2. Motivasi dan kepemmpinan

3. Kelompok kerja, dan

4. Komunikasi dalam organisasi


TUJUAN PENGARAHAN

Dengan adanya fungsi pengarahan dalam suatu organisasi dapat bertujuan


sebagai berikut,
1. Menjamin kontiunitas perencanaan,
2. Membudayakan prosedur standar,
3. Membina disiplin kerja,
4. Membina motivasi yang terarah.

Selain itu tujuan pokok pengarahan agar kegiatan-kegiatan dan orang-orang


yang melakukan kegiatan yang telah direncanakan tersebut dapat berjalan dengan
baik dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang membuat kemungkinan
tidak akan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Pengarahan dikatakan sebgai jantung dari proses manajemen. Oleh karena


itu, pengarahan merupakan poin sentral dimana pencapaian tujuan merupakan hal
yang penting. Sebagai karakter sentral, pengarahan menyediakan beberapa
manfaat, meliputi :

1. Memprakarsai aksi (Initiatos Action)

Pengarahan merupakan suatu titik awal dari pelaksanaan kerja dari


karyawan. Apabila pengarahan dijalankan, karyawan dapat mengerti pekerjaannya
dan melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi.

2. Mengintegrasikan upaya (Integrates Efforts)

Selama mengarahkan, atasan dapat memberi petunjuk atau tuntunan,


menginspirasi, dan memberi instruksi bawahan untuk bekerja. Untuk itu, usaha dari
setiap individu harus sesuai dengan pencapaian tujuan yang diinginkan. Hal ini
dimaksudkan agar upaya pengarahan dari setiap departemen yang ada dapat
berhubungan dan berintegrasi dengan yang lainnya. Hal tersebut dapat dilakukan
melalui persuasive leadership dan komunikasi yang efektif agar upaya integrasi
dapat berjalan efektif dan stabil.
3. Alat memotivasi (Means of Motivation)

Manajer menggunakan elemen motivasi untuk meningkatkan pelaksanaan


dari para karyawan.
4. Menyediakan stabilitas (Provides Stability)
Stabilitas dan keseimbangan menjadi sangat penting karena merupakan
indeks pertumbuhan dari suatu perusahaan. Manajer harus dapat memiliki empat
karakter yang dibutuhkan, yaitu persuasive leadership, komunikasi yang efektif,
supervise yang tegas, dan koefisien motivasi.

5. Menaikan koping dengan perubahan (coping up with the change)

Perilaku manusia menunjukkan suatu tahanan untuk berubah. Adaptasi


dengan perubahan lingkungan membantu dalam mendukung rencana pertumbuhan
perusahaan. Pengarahan digunakan beradaptasi dengan adanya perubahan
lingkungan baik internal maupun eksternal. Komunikasi yang efektif dapat
membantu meningkatkan koping dengan adanya perubahan. Manajer berperan
untuk mengkomunikasikan sifat dan isi dari perubahan secara jelas kepada
bawahan.
6. Penggunaan sumber daya secara efisien (Efficient Utilization of Resources).
Pengarahan financial membantu dalam mengklarifikasi peran dari setiap
karyawan pada pekerjaannya. Melalui pengarahan, peranan karyawan menjadi jelas
karena manajer melakukan pengawasan, memberikan petunjuk, instruksi, dan
kemampuan motivasi untuk menginspirasi bawahan Hal ini dapat membantu dalam
kemungkinan penggunaan sumber daya maksimum, baik itu pria, wanita, mesin, dan
uang guna memperkecil biaya dan menambah profit.
PENUTUP

Fungsi pengarahan dalam manajemen merupakan salah satu fungsi yang


sangat diperlukan karena fungsi ini memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk
kepada anggota lainnya untuk memiliki rasa tanggungjawab terhadap tugasnya
masing-masing. Dalam fungsi pengarahan ini juga terkait dengan hal kepemimpinan
dan motivasi kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena adnya unsure yang
saling mendukung dimana dalam mengarahkan dapat dilakukan oleh seorang
manajemen atau seorang pemimpin yang dapat bertanggungjawab dan untuk
menghasilkan pengarahan yang maximal seorang manajemen atau pemimpin harus
mampu memotivasi bawahannya untuk melaksanakan perencanaan yang telah
ditetapkan dan menghasilkan hasil yang optimal.

Pengwasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar


pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang system informasi
umpan balik,membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta
mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.

Demikian makalah yang dapat kami susun dan semoga pembahasan yang
terdapat didalamnya dapat memberikan informasi dan suatu pengatahuan baru yang
benar. Dan segala kekurangan yang terdapat dalam makalah, kami ambil sebagai
pembelajaran untuk memperbaiki di kemudian hari.
Daftar pustaka

http://asrulbudiman.blogspot.com/2013/10/makalah-pengawasan.html

http://wawanhidayattt.blogspot.com/2013/04/makalah-pengarahan-dan-
pengembangan.html

http://mokhamadsamsuri007.blogspot.com/2013/01/manajemen-pengawasan.html

http://christyawan22.blogspot.com/2011/11/pengarahan-dalam-manajemen-
umum.html

http://al-ami.blogspot.com/2013/05/makalah-tentang-fungsi-pengarahan.html

http://susychristian.blogspot.com/2012/12/pengarahan-dan-pengendalian-
manajemen_9.html

http://al-ami.blogspot.com/2013/05/makalah-tentang-fungsi-pengarahan.html

http://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen/

http://www.slideshare.net/BrianTReeHartant/pengantar-manajemen-pengarahan
Handoko, T.Hani.1984.Manajemen.Yogyakarta: BPFE

http://www.managementstudyguide.com/importance_of_directing.htm

http://www.ag.ohio-state.edu/~mgtexcel/Direct.html

Usman, husaini.2008.Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai