Tujuan Pengawasan
Tujuan Pengawasan yaitu, sebagai berikut :
1. Menjamin ketetapan pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana tersebut, kebijaksanaan dan perintah.
2.
3.
4.
5.
Sekian mengenai pengertian pengawasan dan tujuan pengawasan, semoga tulisan saya mengenai
pengertian pengawasan dan tujuan pengawasan dapat bermanfaat.
Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Pengawasan dan Tujuan Pengawasan :
- Rahardjo Adisasmita, 2011. Pengelolaan Pendapatan & Anggaran Daerah. Penerbit Graha Ilmu :
Yogyakarta.
http://www.pengertianpakar.com/2014/12/pengertian-dan-tujuan-pengawasan.html
dibawah
ini
beberapa
berbagai
jenis
pengawasan
yang
dapat
dilakukan,
diantaranya
Pengawasan Internal (Intern) dan Eksternal (Ekstern) Pengawasan internal (intern) adalah
pengawasan yang dilakukan oleh orang ataupun badan yang ada terdapat di dalam lingkungan
unit organisasi/lembaga yang bersangkutan. Sedangkan pengawasan eksternal (ekstern)
adalah pengawasan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang ada di luar
unit organisasi/lembaga yang diawasi.
Pengawasan Preventif dan Represif Pengawasan preventif adalah lebih dimaksudkan sebagai,
suatu pengawasan yang dilakukan pada kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga
dapat mencegah terjadinya kegiatan yang menyimpang. Misalnya, pengawasan tersebut
dilakukan oleh pemerintah supaya untuk menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan
pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan/merugikan negara. Sedangkan
pengawasan represif adalah, suatu pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan
setelah
kegiatan
tersebut
sudah
dilaksanakan
atau
dilakukan.
Misalnya
pengawasan represif dilakukan pada akhir tahun anggaran, yang dimana anggaran yang telah
ditentukan lalu disampaikan laporannya.
Pengawasan Aktif dan Pasif Pengawasan aktif (dekat) adalah pengawasan yang dilaksanakan
sebagai dari bentuk pengawasan yang dilakukan di tempat kegiatan yang bersangkutan. Lalu
pengawasan pasif (jauh) adalah suatu pengawasan yang dilakukan misalnya melalui
penelitian serta pengujian terhadap surat-surat atau laporan-lapotan pertanggung jawaban
yang disertai dengan berbagai bukti penerimaan maupun bukti pengeluaran.
Pengawasan kebenaran formil Pengawasan kebenaran formil dalah pengawasan menurut hak
(rechtimatigheid)
&
pemeriksaan
pengeluaran (doelmatigheid).
kebenaran
materiil
mengenai
maksud
serta
tujuan
Fungsi pengawasan
Fungsi Pengawasan adalah, sebagai mana di bawah ini:
Untuk menilai apakah setiap unit-unit telah melakukan kebijaksanaan & prosedur yang menjadi
tanggung jawabnya masing-masing.
Untuk menilai apakah surat-surat atau laporan yang dihasilkan telah menggambarkan
kegiatan-kegiatan yang sebenarnya secara cermat maupun tepat
Untuk menilai apakah pengendalian manajemen sudah cukup memadai & dilaksanakan secara
efektif..
Untuk meneliti apakah kegiatan sudah terlaksana secara efektif yaitu mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pengawasan adalah untuk memberikan nilai, analisis,
merekomendasikan serta menyampaikan hasil surat/laporan sehubungan dengan bidang pekerjaan
organisasi atau lembaga yang telah diteliti.
http://www.pengertianku.net/2014/07/pengertian-pengawasan-dan-fungsinya.html
A. SISTEM PENGAWASAN
Sistem Komperatif, yaitu :
Mempelajari laporan kemajuan pekerjaan
Membandingkan laporan hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan dengan rencana
Mengadakan analisa terhadap perbedaan-perbedaan, temasuk pengaruh faktor lingkungan.
Memberikan penilaian terhadap hasil pekerjaan termasuk para penanggung jawabnya.
Membuat suatu keputusan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan pekerjaan.
Sistem Verifikatif, yaitu :
Menentukan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan prosedur pemeriksaan.
Membuat laporan secara periodic terhadap hasil pemeriksaan.
Mempelajari laporan untuk mengetahui perkembangan dari hasil pelaksanaan.
Mengadakan penilaian terhadap hasil pelaksanaan.
Mengambil keputusan untuk tindakan-tindakan perbaikan atau penyempurnaan.
Sistem Inspeksi
Inspeksi dimaksudkan untuk mengecek kebenaran dari hasil laporan. Selain itu inspeksi bertujuan untuk
memberikan penjelasan-penjelasan terhadap kebijaksanaan pimpinan,dilakukan dengan rasa
kesetiakawanan, solidaritas dan morak yang tinggi.
Sistem Investigasi
Sistem ini lebih menitik beratkan pada penyelidikan/penelitian yang lebih mendalam terhadap
masalah-masalah yang bersifat negatif. Hal ini karena dari hasil laporan masih bersifat hipotesa
(anggapan), laporan tersebut mungkin benar dan mungkin salah, oleh karena itu perlu diteliti lebih
dalam untuk dapat mengungkap hipotesis tersebut. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah
pengumpulan data, menganalisa/mengolah data dan penelitian terhadap data tersebut (validitas
data ). Kemudian dari hasil penelitian tersebut segera diambil keputusan.
B.
OBJEK PENGAWASAN
Yaitu hal-hal yang harus diawasi dalam pelaksanaan suatu rencana. Objek pengawasan ini banyak
macamnya, tergantung dari program atau kegiatan yang dilaksanakan. Secara garis besar objek
pengawasan dapat dikelompokkan menjadi 4, yakni :
a. Kuantitas dan kualitas program, yakni barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan atau program
tersebut.
b. Biaya program, dengan menggunakan 3 macam standar, yakni modal yang dipakai, pendapatan yang
diperoleh dan harga program.
c. Pelaksanaan (implementasi) program, yaitu pengawasan terhadap waktu pelaksanaan, tempat
pelaksanaan dan proses pelaksanaan, apakah sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
d. Hal-hal yang bersifat khusus, yaitu pengawasan yang ditujukan kepada hal-hal khusus yang
ditetapkan oleh pimpinan atau manajer.
3.
a. standar phisik
b. standar moneter
c. standar waktu
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode,
pengujian, dan sampel.
4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa
terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.
5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam
pelaksanaan.
4.
PENGAWASAN YANG EFEKTIF
Kriteria pengawasan yang efektif :
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivitas)
b. Pengawasan perlu melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan
d. Pengawasan harus objektif, teliti sesuai dengan standard yamg digunakan
e. Pengawasan harus luwes/fleksibel
f. Pengawasan harus serasi dengan pola orgamisasi
g. Pengawasan harus ekonomis
h. Pengawasan harus mudah mengerti
i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi
http://rizkypasoa.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-fungsi-pengawasan.html
39 PENGERTIAN PENGAWASAN
JANUARY 9, 20131 COMMENT
PENGERTIAN PENGAWASAN
b.
c.
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
1.
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan
yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Pengawasan
dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung
atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan
secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat
wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya di
bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri.
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan
yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia
adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi
negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan
tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan pemeriksaan aparat
pengawasan intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara
keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan
negara. Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk
tidak memihak dan menilai secara obyektif aktivitas pemerintah.
2.
dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan
kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan
pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.
3.
4.
TIPE-TIPE PENGAWASAN
semakin penting dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik
tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi
organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya.
Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu penting, diantaranya :
Perubahan lingkungan organisasi
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tak dapat
dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru, diketemukannya
bahan baku baru dsb. Melalui fungsi pengawasannya manajer mendeteksi
perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi sehingga mampu
menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan
perubahan yang terjadi.
Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal
dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan
profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi
pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.
Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan
Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana
melakukan fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering
membuat kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi
kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.
Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang
Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab
atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan
mengimplementasikan sistem penga-wasan.
Komunikasi
Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
Langkah terakhir adalah pembandingan penunjuk dengan standar, penentuan
apakah tindakan koreksi perlu diambil dan kemudian pengambilan tindakan.
PERANCANGAN PROSES PENGAWASAN
Wiliam H. Newman menetapkan prosedure sistem pengawasan dimana
dikemukakan 5 jenis pendekatan, yaitu:
Transaksi Keuangan
o Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam
rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan
pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi
dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan
pada masa mendatang.
o Manajemen Kas (Cash Management)
o Pengelolaan Biaya (Cost Control)
Hubungan Manajer dan Bawahan
Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa
mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan
searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan
tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan
harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team
kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
Operasi-operasi Produktif
Alat-alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umum digunakan adalah :
1) Manajemen Pengecualian (Management by Exception)
Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yang memungkinkan
hanya penyimpangan kecil antara yang direncanakan dan kinerja aktual yang
mendapatkan perhatian dari wirausahawan. Manajemen penegecualian
didasarkan pada prinsip pengecualian, prinsip manajemen yang muncul paling
awal pada literatur manajemen. Prinsip pengecualian menyatakan bahwa
bawahan menangani semua persoalan rutin organisasional, sementara
wirausahawan menangani persoalan organisasional non rutin atau diluar
kebiasaan.
2) Management Information System (MIS)
MIS yaitu suatu metoda informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen,
informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu
proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan,
pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif.
Sumber
:http://itjen-depdagri.go.id/article-25-pengertian-
pengawasan.html
http://pyia.wordpress.com/2010/01/03/tugas-teori-organisasiumum/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/alat-bantupengawasan-manajerial/
https://iamfadhli.wordpress.com/2013/01/09/39-pengertian-pengawasan/