Anda di halaman 1dari 13

Filsafat Ilmu Pemerintahan

by Joni Susilo, AP, M.Si


• Tinjauan Filosofis tentang Tanggung Jawab
Pemerintahan
3
02
01
• Menelusuri Jejak Pemikiran Filsafat
Pemerintahan
2
(Modul 1)
• Pengertian Filsafat Pemerintahan
1
KONSEP DASAR FILSAFAT PEMERINTAHAN
Pengertian Filsafat Pemerintahan
ETIMOLOGIS FILSAFAT
PHILOSOPHY (INGGRIS) = PHILOSOPHIA (YUNANI) = CINTA KEARIFAN
(Phytagoras (572-497)
PHILOS SOPHIA
“ KEARIFAN “
‘’ CINTA ‘
(Kebenaran pertama,
pengetahuan luas,
kebajikan intelektual,
pertimbangan sehat,
kepandaian pengrajin,
kecerdikan dalam
memutuskan soal-soal
praktis (F.E.Peters,
dalam The Liang Gie,
1991; 29)
Substansi Pengertian Filsafat
• Kebenaran /menemukan hal yang benar
• Memberikan pemahaman dan tindakan untuk melakukan
sesuatu yang benar
• Tidak memberikan petunjuk teknis

• Mempunyai tujuan mengumpulkan pengetahuan manusia


sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai
pengetahuan, menemukan hakikat, menerbitkan, serta
mengatur semuanya dalam bentuk yang sistematis
Your Picture Here Your Picture Here
Your Picture Here And Send To Back

PENGERTIAN PEMERINTAHAN
“ Merupakan kegiatan memerintah yang dilakukan oleh
pemerintah yang melakukan kekuasaan memerintah atas
nama negara terhadap orang yang diperintah “ ” Your Picture Here

PENGERTIAN FILSAFAT PEMERINTAHAN


“ Tidak memberikan petunjuk teknis memerintah, tetapi
memberikan pemahaman dan arah tindakan bagaimana
sebaiknya melakukan kegiatan pemerintahan yang layak dan
benar ”
Menelusuri Jejak Pemikiran Filsafat Pemerintahan

Modern

Abad Pertengahan 1500 M


160 - 1000 M 1. Filsafat abad ke 15 sampai
Filsafat Klasik Imanuel kant disebut filsafat
1. Augustinus (430-354SM dan
modern. Menurutnya, satu
640 - 320 SM Tertullianus (222-160 ), aliran
aliran saja tidak dapat dan tidak
1. Thales (640-546 SM) , aliran filsafat Patristik yang
mungkin diperluas secara
filsafat alam semesta/cosmos. berkembang menjadi filsafat
universal, empirisme saja tidak
2. Anaxagoras (500-428 SM), aliran Scolastik
mampu, idealisme saja tidak
filsafat materialisme pluralistik 2. Amin Husen, filsafat Islam
sempurna.
3. Socrates (469-399 SM), aliran 3. Filsafat Yahudi
2. Nampak bahwa Kant mengkritik
filsafat reflektif/perenungan 4. Thomas, aliran Thomisme
secara positif, dengan
untuk mencapai kebahagiaan memperbaiki negativisme
4. Plato (427 -347 SM), aliran filsafat Hume menjadi skeptisisme
spekulatif positif.
5. Aristoteles (383 - 322 SM), aliran 3. Disebut aliran Kritisisme
filsafat pertama.
Tinjauan Filosofis tentang Tanggung Jawab
Pemerintahan

01 Pengertian Tanggung Jawab

02 Isi Pertanggungjawaban

03 Asas-Asas Pertanggungjawaban

04 Batas dan Bentuk Pertanggungjawaban


Spiro, mendefinisikan ke dalam 3 (tiga) aspek :
1. accountability; perhitungan pelaksanaan tugas yang
disampaikan kepada atasan atau pemberi tugas oleh
bawahan atau yang diberi kuasa dalam batas-batas
kekuasaan yang diterimanya.
2. obligation, tanggung jawab seorang pejabat pemerintahan
Pengertian dihubungkan dengan kedudukannya sebagai warga
Tanggung negara dan sebagai pelaku pemerintahan.
Jawab 3. cause, faktor yang menggerakan seorang pejabat untuk
melakukan sesuatu tindakan atau mengambil keputusan
berdasarkan kehendak bebas.
Secara sederhana responsibility didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menjawab atau memenuhi janji atau
commitment, baik janji kepada orang lain maupun janji kepada
diri sendiri.
Spiro, 7 (tujuh) hal yang harus dipertanggungjawabkan :
1. Penggunaan wewenang yang diterima dari sumbernya
2. Sumpah jabatan
3. Janji-janji kepada yang diperintah (rakyat) melalui pidato,
kampanye, tindakan, dan ucapan.
4. Komitmen pribadi atau pilihan bebas menerima jabatan
Isi yangbersangkutan
Pertanggung 5. Tindakan yang dilakukan atas prakarsa sendiri
jawaban 6. Tindakan pribadi
7. Wasiat pejabat pendahulunya.

Selain hal tersebut di atas, maka yang harus


dipertanggungjawabkan juga adalah kegagalan, faktor-faktor,
dan/atau dampak negatifnya di dalam masyarakat.
Berdasarkan literatur asas-asas pertanggungjawaban sbb:
1. Terbuka (transparan) timbal balik, artinya keterbukaan
kedua belah pihak
2. Langsung, artinya langsung kepada kunsumen tidak
diwakilkan
3. Informatif dan tuntas, artinya setiap orang berhak
Asas-Asas mendapat informasi yang jelas, faktual, dan tuntas
Pertanggung 4. Evaluable, artinya pertanggungjawaban yang memenuhi
jawaban kriteria;
• data pertanggungjawaban jelas, sufficient, dan mudah diukur
• ada alat ukur yang valid dan reliable
• diukur oleh lembaga yang kompeten dan netral
• cukup waktu untuk menganalisa
• feedback terkomunukasikan dengan efektif
5. Konsumeristik, artinya pertanggungjawaban dan
evaluasinya selalu dilihat dari sisi kepentingan konsumen.
Batas Pertanggungjawaban sbb:
1. Obyektif ;
• seseorang bertanggung jawab sejauh perintah atau tugas yang
diterimanya (berbentuk laporan)
• seseorang bertanggung jawab sejauh komitmen atau
Batas dan perjanjian. (kewajiban untuk menepati,menunaikan, dan
memenuhi hal-hal yang dijanjikan.
Bentuk • seseorang bertanggung jawab sejauh status dan peran dirinya
Pertanggung didalam peristiwa atau keadaan yang dihadapi pada suatu saat.
jawaban (dalam bentuk kesediaan menanggung akibat, resiko dan
dampak tindakan yang diambilnya sesuai dengan keputusan
batin berdasarkan pilihan bebas)
2. Subjektif, artinya seseorang bertanggung jawab sejauh ia
sadar, tahu, mau/sepakat, mampu, sehat, dan sarana memadai.
Bentuk Pertanggungjawaban sbb:
1. Berkaitan erat dengan isi dan batas
pertanggungjawaban serta evaluasi pelaksanaaan
tugas.
2. Dalam ilmu hukum , ada dua sasaran pertanggungjawaban,
Batas dan yaitu rechtmatigheids (keabsahan,legalitas), dan doelmatigheids
Bentuk (dayaguna, kemanfaatan)
Pertanggung
jawaban
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai