Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Oleh : Riska Amelia

ABSTRAK

Administrasi telah ada sejak dahulukala karena administrasi timbul dengan


timbulnya peradaban manusia. Apabila sejarah perkembangan administrasi itu
dipelajari lebih mendalam akan terlihat bahwa dalam setiap kebudayaan, apapun
tujuannya, bagaimanapun bentuk dan strukturnya, unsur-unsur administrasi
tersebut pasti selalu ada. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa administrasi
selalu ada pada setiap kegiatan.
Ada dua hal yang akan dijelaskan yaitu,pertama administrasi sebagai seni
yaitu perkembangannya selalu dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat
dinamis. Demikian juga sebaliknya. Secara historical perkembangan administrasi
sebagai seni itu didasarkan kepada pengetahuan masyarakat modern sekarang
tentang kejadian-kejadian dimasa lalu pada kebudayaan tertentu pula.
Yang kedua, administrasi sebagai ilmu pengetahuan, tepatnya sebagai ilmu
pengetahuan sosial.
Kata Kunci : Perkembangan Ilmu Administrasi Negara.

1. PENDAHULUAN

Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup


semua bidang kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai
administrasi. Sekalipun demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga
unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan
kegiatan administrasi atau tidak. Dari definisi administrasi yang ada, kita dapat
mengelompokkan administrasi dalam pengertian proses, tata usaha dan
pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu, administrasi mempunyai
berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah administrasi negara.

Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali definisi, yang secara


umum dapat dibagi dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat
administrasi negara hanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja. Dan kedua,
definisi yang melihat cakupan administrasi negara meliputi semua cabang
pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan publik. Terdapat hubungan
interaktif antara administrasi negara dengan lingkungan sosialnya. Di antara
berbagai unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan unsur yang paling
banyak mempengaruhi penampilan (performance) administrasi negara.

A. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI SEBAGAI SENI


Perkembangan administrasi sebagai seni dapat dibagi menjadi tiga fase
utama, yaitu sebagai berikut.
1) Tahap prasejarah yang berakhir pada tahun 1 m.
2) Tahap sejarah yang berakhir pada tahun 1886.
3) Tahap modern yang dimulai pada tahun 1886dan masih berlangsung
hingga sekarang ini.

1. Tahap prasejarah
Bukti-bukti sejarah menunjukan dengan jelas bahwa pada tahap prasejarah
ini administrasi sudah berkembangdengan baik. Meskipun mungkin secara tidak
sadar, masyarakat purba telah menjalankan roda administrasi sebagaimana apa
yang sekarang disebut sebagai prinsip-prinsip administrasi . karena kebutuhan
masyarakat yang dipuaskan melalui penerapan prinsip-prinsip administarsi dan
manajemenpun relative masih sederhana maka pada umumnya system
administrasi yang dipergunakan belum serumit yang digunakan sekarang ini.
Ditinjau dari segi waktu dan tempat, tahap prasejarah ini dapat dibagi pula
menjadi enam tahap perkembangan, yaitu sebagai berikut.

a. Zaman Mesopotamia
Pada zaman semopotamia telah dijalankan prinsip-prinsip dasar
administarsi yang diketahui pada zaman modern sekarng, terutama pada bidang
pemerintahan, perdagangan, komunikasi dan pengangkutan (terutama
pengangkutan sungai). Sejarah membuktikan bahwa masyarakat Mesopotamia
telah menggunakan logam sebagai alat tukar, hal ini memudahkan dalam
perdagangan.
 Bukti sejarah paling kuno tentang penerapan sebagian prinsip-prinsip
administrasi didapatkan dari peninggalan peradaban kota Mesopotamia
kuno (terletak di Irak Selatan -21.000 SM).
 Prinsip-prinsip Administrasi dalam bidang pemerintahan,
perdagangan, komunikasi, pengangkutan telah digunakan.
 Menggunakan logam sebagai alat tukar yang sah yang dapat
mempermudah dan memperlancar administrasi perdagangan dan
bisnis.
 Ada kesulitan para ahli dalam menerjemahkan tulisan kuno
Mesopotamia.

b. Zaman Babilonia
Zaman babilonia, administrasi pemerintahan, perdagangan, perhubungan
dan pengangkutan telah berkembang pula dengan baik. Perkembangan
administrasi juga telah berkembang pada bidang teknologi, dengan bukti adanya
taman gantung. Babilonia (1696 – 1654 SM) dinamai sesuai dengan ibukotanya, Babel,
adalah negara kuno yang terletak di selatan Mesopotamia (sekarang Irak), di wilayah Sumeria
dan Akkadia. Babel pertama disebut dalam sebuah tablet dari masa pemerintahan
Sargon dari Akkadia, dari abad ke-23 SM. Babilonia berkembang menjadi sebuah
kerajaan besar pada masa Hammurabi (1696 - 1654 sebelumMasehi), yang area kekuasannya
meliputi daerah kerajaan Akkadia pada masa sebelumnya.
Setelahnya berdiri Kekaisaran Neo-Babilonia, dibawah kekuasaan dinasti
Kasdim atau dinasti ke-11, yang dimulai dari revolusi Nabopolassar pada tahun
626 SM hingga invasi Koresh Agung, dengan penguasa terkenal di antaranya
adalah Nebukadnezar II. Babilonia kemudian dikalahkan oleh KoreshAgung, raja
Media dan Persia pada tahun 539 SM.
 Bangsa Amorit (2000 SM) setelah menguasai Mesopotamia telah berhasil membina
suatusistem administrasi terutama bidang teknologi, mampu membuat
taman tergantung yg kononsampai sekarang belum ada yang menandingi
 Telah dibuat aturan di bidang kriminal, hak milik, perdagangan, hubungan
keluarga dan perkawinan, dana kesehatan, dan akuntabilitas public,
dikenal “ The Code of Hammurabi ”
 Pembuktian sistem administrasi yang ada belum tuntas, keterbatasan dalam menafsirkan
tulisan kuno yang ada.

c. Mesir Kuno
Zaman mesir kuno, yang berkembang pada zaman ini adalah dibidang
pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian (termasuk irigasi).
Hanya saja, pada zaman mesir kuno ini, administrasi dijalankan bukan atas dasar
kepentingan rakyat, tetapi hanya untuk kepentingan firaun dan keluarganya.
Karena pada saat itu, firaun dianggap sebagai dewa atau setidaknya sebagai
keturunan dewa, sehingga mengabdikan kepada firaun diindikasikan dengan
pengabdian kepada tuhan.

Peradaban ini terpusat sepanjang pertengahan hingga hilir Sungai Nil yang
mencapai kejayaannya pada sekitar abad ke-2 SM, pada masa yang disebut sebagai
periodeKerajaan Baru. Daerahnya mencakup wilayah Delta Nildi utara, hingga Jebel
Barkaldi Katarak Keempat Nil. Pada beberapa zaman tertentu, peradaban Mesir meluas
hingga bagian selatan Levant,Gurun Timur , pesisir pantai Laut Merah, Semenajung
Sinai, serta Gurun Barat (terpusat pada beberapa oasis). Peradaban Mesir Kuno
berkembang selama kurang lebih tiga setengah abad. Dimulai dengan unifikasi awal
kelompok-kelompok yang ada di Lembah Nil sekitar 3150 SM, peradaban ini secara
tradisional dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, sewaktu Kekaisaran Romawi awal
menaklukkan dan menyerap wilayah Mesir Ptolemi sebagai bagian provinsi Romawi.
Walaupun hal ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan
Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di Lembah
Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban independen
Mesir. Peradaban Mesir Kuno didasari atas kontrol keseimbangan yang baik antara
sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh:
 eksploitasi mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya
 perkembangan awal system tulisan dan literatur independen
 perdagangan dengan wilayah Afrika timur dan tengah sertaMediterania timur
 aktivitas militer yang menunjukkan karakteristik kuat hegemoni kerajaan dan
dominasi wilayah terhadap kebudayaan tetangga pada beberapa periode berbeda

Pengelolaan kegiatan-kegiatan ini dilakukan oleh elit sosial, politik, dan


ekonomiyang mencapai konsensus sosial melalui sistem yang rumit didasari kepercayaan
agama di bawah sosok penguasa setengah dewa (semi-divine), yang biasanya laki-laki,
melalui suatu suksesi dinasti penguasa yang dikenal oleh dunia luas sebagai kepercayaan
politeisme. Lembah yang dahulunya dibanjiri Sungai Nil, maka lembah tersebut terlihat
jauh lebih subur dari pada gurun pasir disekitarnya.

Kegiatan administrasi di Mesir sudah ada sejak zaman dahulu. Melalui analisis
sejarah dapat dilacak dan diketahui bahwa bangsa Mesir sudah mengenal administrasi
kira-kira pada tahun 1300 SM. Max Webber, seorang sosiolog kebangsaan Jerman yang
terkemuka pada zamannya, meyakini Mesir sebagai satu-satunya negara paling tua yang
memiliki administrasi birokratik. Bentuk kegiatan administrasi pada zaman mesir kuno
antara lain:

 telah menerapkan sistem desentralisasi


 organisasi proyek kolektif
 irigrasi teratur terhadap sungai Nil
 penggunaan staf penasehat dalam pemerintahan
 penerapan sistem administrasi dalam bidang pengangkutan

Penerapan sistem administrasi dalam transportasi perdagangan Peninggalan


sejarah berupa Piramida yang membutuhkan tenaga kerja 100.000orang selama 20 tahun
membutuhkan sistem administrasi yang handal, hal ini menunjukkan bahwa pada zaman
dahulu bangsa Mesir sudah sangat menguasai sistem administrasi.

Firaun adalah gelar dimana dalam diskusi dunia modern digunakan untuk seluruh
penguasa. Mesir kuno dari semua periode. Dahulu, gelar ini mulai digunakan untuk
penguasa yang merupakan pemimpin keagamaan dan politik kesatuan Mesir kuno, hanya
selama Kerajaan Baru , secara spesifik, selama pertengahan dinasti kedelapanbelas.Untuk
simplifikasi, terdapat kesepakatan umum diantara penulis modern untuk menggunakan
istilah ini untuk merujuk penguasa Mesir semua periode.

Bangsa Mesir kuno yang hidup di sekitar sungai Nil pada tahun ke 2000-2788
SM menunjukkan telah banyak perkembangan administrasi yang diketahui Hal ini
disebabkan karena pada masa itu peninggalan sejarah sudah banyak ditemukan dan
banyak ahli yang mampu membaca tulisan mesir kuno (Hieroglyph), sehingga banyak
yang diinterpretasikan. Kerajaan yang beribukota di Memphis (dekat kairo) diperintah
oleh seorang raja (Pharaoh) yang terkenal, yaitu Fir’aun dengan pemerintahan kekuasaan
yang mutlak. Pada masanya telah diatur sistem pemerintahan, militer, perpajakan,
perhubungan, pengangkutan, dan pertanianserta irigasi. Bidang hukum sudah mendapat
perhatian besar. Pada zaman mesir kuno ini juga sudah dibangun piramida-piramida besar
sebagai tempat makam raja-raja serta dibangunnya perpustakaan besar yang menyimpan
dan mengoleksi buku-buku dari berbagai cabang ilmu. Hanya saja pada zaman Mesir
kunoterutama pada masa pemerintahan Fir’aun proses administrasi dijalankan hanya
untuk kepentingan Fir’aun dan keluarganya, bukan untuk kepentingan rakyat.

Hal ini disebabkan karena Fir’aun dianggap dan diperlukan sebagai dewa
sehingga apapun keputusannya harus berlaku mutlak. Sebagai penguasa, Firaun
mengklaim atas seluruh tanah kerajaan. Rakyat yang tinggal di wilayah kerajaan harus
membayar pajak. Untuk keperluan tersebut Firaun memerintahkan untuk sensus
penduduk, tanah dan binatang ternak. Ia membuat undang-undang dan karena itu
menguasai pengadilan. Sebagai penguasa militer Firaun berperan sebagai panglima
perang, sedangkan pada waktu damai ia memerintahkan tentaranya untuk membangun
kanal-kanal dan jalan raya. Untuk menjalankan pemerintahannya Firaun mengangkat para
pejabat yang pada umumnya berasal dari golongan bangsawan. Ada pejabat gubernur
yang memerintah propinsi, panglima ketentaraan, hakim di pengadilan dan pendeta untuk
melaksanakan upacara keagamaan. Salah satu jabatan penting adalah Wazir atauPerdana
Menteri yang umumnya dijabat oleh putra mahkota.

Kontribusi Terhadap Ilmu Administrasi

Berdasarkan referensi di atas, Kontribusi Mesir kuno terhadap Administrasiantara lain:

 Kebijakan dibuat dengan staf kepenasehatan


 Penerapan administrasi dengan susunan kepengurusan negara yangdemokratis
 Penggunaan sistem administrasi dalam kegiatan publik
 Penggunaan sistem administrasi dalam transportasi perdagangan
 Penggunaan sistem administrasi dalam organisasi kemiliteran
 Sistem Pembukuan dan perpajakan dalam hal administrasi keuangan Negara

d. Tiongkok Kuno
Zaman tiongkok kuno, administrasi pada zaman ini berkembang
sebagaimana zaman-zaman yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi ada yang
khas pada tiongkok kuno ini, yaitu system administrasi kepegawaian yang sangat
baik. Demikian baiknya system administarsi tersebut, maka system administarsi
pun meminjam dari system ini dikenal dengan nama merit system. Pada zaman ini
menonjol 3 toko yang memberikaan sumbangan yang sangat besar terhadap
administrasi pada zaman itu, yaitu konfisius, chow, dan mo ti.
 Pemerintahan sudah berjalan dengan baik dengan adanya kesatuan
perintah, pengaturan, kepemimpinan, kepegawaian dan pendelegasian
wewenang;
 Telah diciptakan sistem administrasi kepegawaian yg menjadi dasar
penting dalam prinsip-prinsip administrasi kepegawaian modern, yang
dikenal dengan “ merit system “;
 Terdapat beberapa tokoh penting yang ajaran-ajarannya sampai sekarang
memberi sumbangan sangat bernilai dalam perkembangan administrasi
sekarang ini, antara lain: Confucius, Chow, Shihlin Hsu, Mo Ti
 Pemerintahan didirikan berdasarkan instrumen organisasi/kelembagaan.
 Dengan aneka fungsi kelembagaan, sehingga penyelenggaraan
pemerintahan menjadi jelas.
 Dengan pengaturan hubungan (fungsional), sehingga penyelenggaraan
pemerintahan menjadi bersifat kooperatif.
 Dengan penataan prosedur, sehingga penyelenggaraan pemerintahan
menjadi efisien.
 Dengan formalitas, sehingga penyelenggaraan pemerintahan negara
terlihat solid dan permanen.
 Dengan pengawasan, sehingga penyelenggaraan negara menjadi bersih.
 Dengan hukuman, sehingga penyelenggaraan pemerintahan bisa
dikoreksi.
 Dengan tata-buku anggaran, sehingga penyelenggaraan pemerintahan
bisa diaudit.

e. Romawi Kuno
Zaman romawi kuno, yang berkembang hampir sama dengan zaman-
zaman sebelumnya, tetapi yang sangat menonjol adalah administrasi militer, pajak
dan perhubungan melebihi yang sebelumnya, hal ini diperlukan mengingat
romawi mempunyai wilayah yang sangat luas.

Pekembangan Administrasi pada zaman Romawi Kuno dibuktikan dengan


adanya ahli filsafat terkenal yaitu CICERO, terutama dalam 2 bukunya yang masing-
masing berjudul “ De Office ” dan “ De Legibus (The Low). Dalam buku tersebut
dijelaskan bahwa pemerintah Romawi Kuno telah berhasil memerintah daerah yang
sangat luas dengan penggunaan apa yang dikenal sekarang dengan istilah “System
Approach”. Tugas-tugas pemerintah dibagi dalam departemen-departemen yang disebut
“Magistrates” yang dipimpin oleh seorang magistrator. Disamping itu, pemerintah
Romawi Kuno telah berhasil pula mengembangkan Administrasi Militer, Administrasi
Pajak, Administrasi Perhubungan lebih dari zaman-zaman sebelumnya.

 Telah ditemukan sumber-sumber ilmiah penting yg dapat dipelajari dlm bidang


administrasi;
 Seorang filsuf bernama Cicero yg telah menerbitkan bukunya, yaitu: De Officii
(The Office) dan De Legibus (The Law)è menjelaskan bahwa Pemerintahan
Romawi Kuno utk pertama kalinya berhasil memerintah daerah yg sangat luas,
meliputi seluruh bagian dunia yg telah mereka ketahui pd waktu ituè “System
Approach” è Tugas-tugas pemerintahan dibagi dlm departemen-departemen yg
disebut “Magistrates” dan dipimpin oleh seorang “Magistrator”.
 Romawi Kuno berhasil mengembangkan administrasi militer (karena wilayahnya
luas, maka harus memiliki militer yg tangguh untuk mempertahankan
wilayahnya); administrasi pajak (karena pemasukan dari pajak yg besar
diperlukan untuk membiayai penyelenggaraan pemeintahan); dan administrasi
perhubungan (untuk menjaga kesatuan wilayah).
f. Yunani Kuno
Zaman yunani kuno, bidang yang berkembang dalam lingkup administrasi
hampir sama dengan yang sebelumnya, tetapi disini muncul konsep demokrasi
(berasal dari kata demos dan kratos yang berarti rakyat dan kekuasaan) sehingga
kekuasaan berada ditangan rakyat. Definisi rakyat pada zaman ini berbeda dengan
zaman sekarang yaitu:
 Pria
 Dewasa
 Lahir di Athena
 Orang tua warga Athena
Pembatasan pengertian rakyat ini memang logis pada zaman ini, karena
75% dari penduduk Athena terdiri dari pendatang yang bekerja sebagai pedagang
atau budak belian. Pada zaman ini menciftakan parlemen pertama didunia yang
disebut dengan orang-orang tua yang bijaksana. Untuk urusan di bidang militer
diserahkan kepada dewan militer. Ada lagi ciri khas pada zaman yunani kuno
yaitu setiap orang yang tergolong sebagai rakyat paling sedikit satu kali dalam
hidupnya harus menjadi pegawai negeri tanpa bayaran.
Dengan uraian perkembangan Administrasi pada fase Pra Sejarah ini, jelas
menunjukkan bahwa pada mulanya Administrasi Negara berkembang jauh lebih pesat
dari Administrasi Niaga, sedangkan pada zaman modern sekarang ini kelihatannya
keadaannya terbalik. Penyebab nya antara lain ialah perkembangan industri dan
teknologi yang sangat pesat.
 Sumbangan terbesar pada masa ini adalah dalam hal pengembangan konsep
demokrasi (walaupun konsep demokrasi pd masa itu berbeda dengan konsep
demokrasi yang berlaku saat ini);
 Perbedaan konsep demokrasi tsb terletak pada makna “rakyat”.
 Pada jaman Yunani Kuno, yang dimaksud rakyat adalah mereka yang memiliki
syarat-syarat yaitu: 1) pria, 2) dewasa (sdh berusia 21 tahun), 3) lahir di Athena,
dan 4) orang tua warna negara Athena.
 Setiap orang yg tergolong sbg “rakyat” paling tidak sekali dalam hidupnya harus
menjadi pegawai negeri tanpa bayaran;
 Yunani Kuno telah berhasil menciptakan parlemen pertama di dunia, disebut
“Dewan Orang-Orang Tua yang Bijaksana”.
 Urusan-urusan di bidang pertahanan dan keamanan militer diatur tersendiri oleh
suatu dewan yang disebut “ Dewan Militer”

2. Tahap sejarah (1 masehi sampai tahun 1886)


Berhubungan dengan gelapnya sejarah dunia, umumnya selama 15 abad
pertama dari sejarah dunia modern, bidang administrasi pun mengalami
kegelapan. Berarti tidak banyak yang diketahui dalam 15 abad itu. Kemudian
diketahui bahwa timbulnya gereja katolik roma telah mempunyai pengaruh sangat
besar terhadap perkembangan teori administrasi. Dengan kata lain gereja katolik
roma memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan administrasi,
malahan sesungguhnya pola dasar struktur organisasi yang telah diciftakan oleh
gereja katolik roma, telah ditiru oleh hampir semua organisasi modern hingga
sekarang ini, meskipun sudah barang tentu timbul perkembangan lanjutan.
Pada zaman ini administrasi berkembang lebih pesat lagi karena para
cendikiawan terjun dalam bidang administrasi. Pada zaman ini timbul tiga
kelompok yang biasa disebut kaum, yaitu:
 Kaum kameralist di german dan Australia.
 Kaum merkantilisme di inggris.
 Kaum fisiokrat di prancis
Merkatilisme adalah suatu system politik ekonomi yang sangat
mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan umtuk memperbanyak
asset dan modal yang dimiliki suatu Negara. Merkantilisme tertuang dalam
peraturan Negara yang berbentuk proteksionalisme dan politik colonial demi
neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah Negara mendukung ekspor
dengan insentif dan menghadang import dengan tarif. Dijerman,
merkantilismenya disebut dengan istilah kameralisme. Camera artinya kas raja.
Caranya dengan memungut pajak dan membentuk perusahaan dagang di afrika
untuk mengembangkan perekonomian. Di perancis, merkantilisme dimulai masa
Louis XI (1461-1483). Bertujuan untuk memakmurkan rakyat terkenal dengan
sebutancolbertisme (pencetusannya jean Colbert, menkeu perancis).
Berbeda dengan kaum merkantilisme, kaum fisiokrat menganggap bahwa
sumber kekayaan yang senyata-nyatanya adalah sumber daya alam. Kaum ini
dinamakan physiocratism= physic (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan).
Kaum fisiokrat percaya bahwa alam diciftakan oleh tuhan penuh keselarasan dan
keharmonisan. Yang artinya bahwa biarkan manusia diberikan kebebasannya
mengelola alam demi memenuhi kebutuhannya masing-masing dan akan selaras
dengan kebutuhan masyarakat banyak. Artinya bahwa pemerintah tidak boleh ikut
campur dan biarkan alam mengatur. Inilah yang menjadi awal mula
doktrin laissez faire-laissez passer/ let do, let pass yang artinya biarkan semua
terjadi, biarkan semua berlalu. Tokoh yang menonjol pada zaman ini adalah
George von zincke yang telah menghasilkan 537 karya ilmiah dan yang terbanyak
adalah tentang administrasi pertanian.
Perkembangan semakin pesat karena pada zaman ini telah timbul adanya
revolusi industry di inggris, yang mengakibatkan perubahan yang besar dalam
administrasi. Adalagi seorang tokoh yang mempunyai peranan besar pada zaman
ini, yaitu Charles barbage, seorang professor matematika pada universitas
Cambridge, yang pada permulaan abad 18 menulis buku yang berjudul the
economy of manufacture. Pada buku ini menekankan pada pentingnya efesiansi
dalam usaha mencapai tujuan. Selama hampir satu abad hasil karya ini terlupakan
dan baru terselidiki kembali setelah lahirnya gerakan manajemen ilmiah (scientific
manajement movement), yang dipelopori oleh Fredrick winslow taylor tahun
1886.

3. Zaman Modern
Pada zaman ini, administrasi mulai dikenal sebagai ilmu, karena pada
zaman itu yang dipelopori oleh f.w. taylor (seorang sarjana pertambangan) dari
amerika serikat, mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka
mempertinggi efesiensi perusahaan dan peningkatan produktivitas pekerja. Pada
saat itu dia melihat bahwa efesiensi perusahaan tidak terlalu tinggi dan
produktivitas pekerjanya rendah karena terlalu banyaknya waktu dan gerak-gerik
kaum buruh yang tidak produktif, kemudian dia melakukan studi yang dikenal
dengan time and motion study untuk mempelajari penggunaan waktu yang oleh
kaum buruh serta gerak-gerik mereka dalam melaksanakan pekerjaan, terutama
para buruh tingkat bawah. Hasil studinya dituliskan dalam satu buku yang
berjudul the principle of scientific management, yang diterbitkan pada tahun 1911.
Pada saat taylor melakukan penyelidikan-penyelidikan, di prancis timbul
pula seorang ahli pertambangan yang bernama Hendry fayol yang bekerja pada
salah satu perusahan tambang disana, yang pada saat itu perusahaan terancam oleh
kehancuran. Sebagai seorang ahli fikir, fayol mencari sebab-musabab dari
kegagalan perusahaan itu untuk mencapai tujuannya. Hasil pemikiran fayol ditulis
dalm bukunya pada tahun 1916 dengan judul administration generalle et
industrielle, yang diterjemahkan dalam bahasa inggris pada tahun 1930 dengan
judul general and industrial management (seharusnya general and industrial
administration). Dari teori-teori yang ia temukan dan kemudian ia terapkan
sendiri, maka perusahaan berhasil selamat dari keruntuhan bahkan dapat
dikembangkannya.
Karena besarnya sumbangan yang diberiakn kedua tokoh itu terhadap
administrasi, maka f.w. taylor diberi julukan, sebagi bapak gerakan manajemen
ilmiah, sedangkan Hendry fayol diberi julukan bapak teori administrasi modern.

B. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI SEBAGAI ILMU


Ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai suatu objek ilmiah yang
memiliki sekelompok prinsip, dalil dan rumus yang melalui percobaan-percobaan
yang sistematis dilakukan berulangkali telah diuji kebenarannya, prinsip-prinsip,
dalil-dalil, dan rumus-rumus dapat diajarkan dan dipelajari.
Dari segi perkembangan ilmu administrasi sejak lahir hingga sekarang,
ilmu administrasi telah mencapai empat tahap :
1) Tahap survival (1886-1930):
Pada tahap ini dimulai peletakan dasar-dasar administrasi oleh
F.W. Taylor dan Hendry Fayol. Tahun 1886 sering disebut sebagai
“tahun” lahirnya ilmu administrasi, karena pada tahun itulah gerakan
manajemen/administrasi ilmiah dimulai oleh Frederick Winslow Taylor di
Amerika Serikat yang dijuluki bapak ilmu manajemen, dan kemudian
diikuti oleh Henry Fayol di Prancis yang dijuluki pula bapak ilmu
Administrasi. Dalam masa ini para sarjana mulai memperjuangkan supaya
pengetahuan administrasi sebagai ilmu yang mandiri atau sebagai salah
satu tertib-ilmu (disiplin). Demikian juga dalam masa inilah para ahli dan
sarjana mengkhususkan dirinya dalam bidang administrasi dan
manajemen.

2) Tahap konsolidasi dan penyempurnaan (1930-1945)


Pada tahap ini terjadi penyempurnaan teori-teori, sehingga
kebenarannya tidak dapat dibantah lagi. Dalam jangka waktu ini pulalah
gelar-gelar kesarjanaan dalam ilmu administrasi Negara dan niaga mulai
banyak diberikan oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi.

3) Tahap human relation (1945-1959)


Setelah teori-teori disempurnakan, maka fokusnya berubah pada
factor manusia serta hubungan formal dan informal yang perlu diciftakan
pada semua tingkatan organisasi demi terlaksananya kegiatan-kegiatan
yang harus dilaksanakan dalam suasana yang intim dan harmonis.
Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai memperhatikan
segi manusiawi dan menyelidiki segala hubungan dari semua orang dalam
kegiatan kerjasama, baik hubungan yang bersifat resmi (dinas,formal)
maupun yang tidak resmi (informal). Pada masa ini pula ditulis pula
hampir semua buku mengenai hubungan antar manusia dalam kegaiatan
kerjasama mereka.

4) Tahap behaviouralisme (1959-sekarang)


Pada tahap ini focus perhatiannya bukan hanya pada hubungan
manusianya, tetapi sudah maju kepada tindakan-tindakan dan perilaku
orang-orang dalam kehidupan berorganisasi, diselidiki pula cara-cara yang
dapat ditempuh untuk lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan yang
membuat organisasi menjadi lebih efesien dan efektif, sehingga
administrasi menyatu kepada manusia itu sendiri.

KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Administrasi menurut “Ilmu”
adalah suatu ilmu yang mempelajari aktivitas manusia yang bersifat kooperatif
dan bagaimana cara-cara merealisasikannya yang terkumpul secaras sistematis.
Sedangkan pengertian Administrasi sebagai “Seni” merupakan proses kegiatan
yang perlu dikembangkan secara kontinu, agar administrasi sebagai suatu cara
untuk mencapai tujuan yang benar-benar dapat memberi peranan yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Finkelstein, J.J. (1962), "Mesopotamia", Journal of Near Eastern Studies 21 (2): 73–92

Ikram, Salima (1992). Choice Cuts: Meat Production in Ancient Egypt. University of
Cambridge. hlm. 5

hilde, V. Gordon (1953), "New light on the most ancient Near East" (Praeger Publications)

Carol G. Thomas (1988). Paths from ancient Greece. BRILL. hlm. 27–50

http://aniatih.blogspot.co.id/2013/12/sejarah-perkembangan-administrasi.html

https://www.academia.edu/6833155/2_administarsi_prasejarah

https://www.kompasiana.com/johari-upb/ilmu-administrasi-
negara_552a8fe3f17e61941fd623ab

https://media.neliti.com/media/publications/28548-ID-perkembangan-diacronis-
administrasi-publik-dari-new-public-management-ke-good-go.pdf

Anda mungkin juga menyukai