Anda di halaman 1dari 22

FUNGSI

PENGAWASAN
( CONTROLLING )

By : Aryantikah
Pengertian Pengawasan

• Pengawasan ialah sebuah proses • Pengawasan dapat diartikan sebagai


untuk memastikan bahwa semua suatu proses untuk menetapkan
aktifitas yang terlaksana telah pekerjaan apa yang sudah
sesui dengan apa yang telah dilaksanakan, menilainya dan
direncanakan sebelumnya. mengoreksi bila perlu dengan
maksud supaya pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana
semula.
Pengertian Pengawasan Menurut Para Ahli
• Sondang P. Siagian

“Pengawasan adalah proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya”.

• Sarwoto

‘‘Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana


sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki”.

• Sujamto

“Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang
sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas dan kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya
atau tidak”.
• Winardi

“Definisi pengawasan adalah seluruh kegiatan yang dijalankan oleh pihak manajer untuk
memastikan bahwa hasil sesungguhnya sesuai dengan hasil dari perencanaan”.

• Victor M. Situmorang dan Jusuf Juhir

“Arti pengawasan yaitu segala bentuk upaya dan perbuatan yang ditujukan untuk mengetahui
sejauh mana keberjalanan pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan aturan dan tujuan
yang akan diraih”.

• Henry Fayol

“Fayol menyatakan bahwa pengawasaan terdiri proses pengujian untuk mengetahui apakah segala
sesuatu dilaksanakan sesuai perencanaan dan sesuai perintah dan aturan yang ada.
Pengawasan bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan penyimbangan untuk segera diperbaiki
dan mencegah terjadinya kealahan yang sama di kemudian hari”.
 
Makna Pengawasan
Dan keempat rumusan definisi pengawasan tersebut di atas, dapat di ambil beberapa makna inti tentang
pengawasan yakni bahwa:

1. Pengawasan merupakan proses kegiatan pengamatan terhadap seluruh kegiatan organisasi.


2. Melalui pengawasan, kegiatan-kegiatan di dalam organisasi akan dinilai apakah berjalan sesuai dengan
rencana atau tidak.
3. Pengawasan adalah salah satu fungsi dan wewenang pimpinan pada berbagai tingkatan manajemen di
dalam suatu organisasi.
4. Pengawasan harus dilakukan secara konsisten dan berlanjut sehingga gerak organisasi dapat diarahkan
kepada pencapaian tujuan secara efektif dan ef
5. Dalam melakukan pengawasan diperlukan standar penilaian sebagai alat evaluatif terhadap kegiatan-
kegiatan yang diawasi.
Jenis-jenis Pengawasan

01 Pengawasan Internal dan


Eksternal
Pengawasan Internal “intern” ialah pengawasan yang dilakukan oleh
orang ataupun badan yang ada terdapat di dalam lingkungan unit
organisasi/lembaga yang bersangkutan. Sedangkan pengawasan
eksternal “ekstern” ialah pengawasan atau pemeriksaan yang
dilakukan oleh unit pengawasan yang ada di luar unit
organisasi/lembaga yang diawasi.
02 Pengawasan
Represif
Preventif Dan

Pengawasan preventif ialah lebih dimaksudkan sebagai, suatu pengawasan yang


dilakukan pada kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah
terjadinya kegiatan yang menyimpang. Misalnya pengawasan tersebut dilakukan oleh
pemerintah supaya untuk menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan
pelaksanaan keuangan negara yang membebankan/merugikan negara.

Sedangkan pengawasan represif ialah suatu pengawasan yang dilakukan terhadap


suatu kegiatan setelah kegiatan tersebut sudah dilaksanakan atau dilakukan. Misalnya
pengawasan represif dilakukan pada akhir tahun anggaran yang dimana anggaran yang
telah ditentukan lalu disampaikan laporannya.
03 Pengawasan Aktif Dan Pasif
Pengawasan aktif “dekat” ialah pengawasan yang dilaksanakan sebagai
dari bentuk pengawasan yang dilakukan ditempat kegiatan yang
bersangkutan.
Sedangkan pengawasan pasif “jauh” ialah suatu pengawasan yang
dilakukan misalnya melalui “penelitian serta pengujian terhadap surat-surat
atau laporan-laporan pertanggung jawaban yang disertai dengan berbagai
bukti penerimaan maupun bukti pengeluaran”.
04 Pengawasan Kebenaran Formil

Pengawasan kebenaran formil ialah pengawasan menurut hak


“rechtimatigheid” dan pemeriksaan kebenaran materiil
mengenai maksud serta tujuan pengeluaran “doelmatigheid”.
   1. Ditinjau menurut waktu
a)    Pengawasan preventif, yaitu pengawasan yang dilakukan pada saat pekerjaan sedang berlangsung.
b)   Pengeawasan represif, yaitu pengawasan yang dilaksanakan pada akhir selesainya kegiatan.
2.    Ditinjau objek pengawasan
a. Pengawasan administratif, yaitu pengawasan dilaksanakan di bidang yang fungsinya dikategorikan
sebagai tugas administratif (bagian keuangan, bagian personalia dan sebagainya).
b. Pengawasan operatif, yaitu pengawasan yang dilaksanakan pada bidang yang berfungsi melaksanakan
pekerjaan operatif (bagian proses produksi, bagian marketing dan sebagainya).
3.    Ditinjau subjek pengawasan
a. Pengawasan intern, yaitu yang dilakukan oleh atasan dari petugas/bawahan yang bersangkutan.
b.    Pengawasan ekstern, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh orang-orang di luar organisasi.
Hubungan dengan Fungsi lain
Manajemen

Pengawasan berhubungan dengan dan menjadi bagian dari


akibat ketiga fungsi manajemen lainnya, yaitu perencanaan,
pengorganisasian dan pelaksanaan. Jika ketiga fungsi berjalan baik
maka pengawasa tidak di perlukan tapi pada praktiknya hal tersebut
sulit dicapai, maka dari itu pengawasan di perlukan
OBJEK PENGAWASAN

Ojek kegiatan pengawasan adalah mengenai kesalahan,


penyimpangan, cacat, dan hal-hal yang bersifat negatif seperti
adanya kecurangan, pelanggaran dan korupsi
Tujuan Pengawasan
Adapun tujuan pengawasan yaitu:
• Menjamin ketetapan pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana tersebut,
kebijaksanaan dan perintah.
• Melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan.
• Mencegah pemborosan dan penyelewengan.
• Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang
dihasilkan.
• Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi
“pemerintah”.
Manfaat Pengawasan

Adapun menurut Terry dan Rue mengatakan dimana manfaat


dari pengawasan ialah relatif dan tergantung dari pentingnya
kegiatan itu, sumbangan yang dibuat, serta besarnya organisasi.
Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan ialah sebagai berikut:
• Untuk menilai apakah setiap unit-unit telah melakukan kebijaksanaan
dan prosedur yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing.
• Untuk menilai apakah surat-surat atau laporan yang dihasilkan telah
menggambarkan kegiatan-kegiatan yang sebenarnya secara cermat
maupun tepat.
• Untuk menilai apakah pengendalian manajemen sudah cukup memadai
dan dilaksanakan secara efektif.
• Untuk meneliti apakah kegiatan sudah terlaksana secara efektif yaitu
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Untuk meneliti apakah kegiatan sudah dilaksanakan secara efisien.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pengawasan ialah
untuk memberikan nilai, analisis, merekomendasikan serta
menyampaikan hasil surat/laporan sehubungan dengan
bidang pekerjaan organisasi atau lembaga yang telah
diteliti.
Prinsip – Prinsip Pengawasan
Untuk mendapatkan suatu sistem pengawasan yang efektif, maka
perlu dipenuhi beberapa prinsip pengawasan. Dua prinsip pokok,
yang merupakan suatu conditio sine qua non bagi suatu sistem
pengawasan yang efektif. Prinsip pokok pertama merupakan suatu
keharusan, rencana itu merupakan standar atau alat. pengukur
daripada pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan.
Demikianpun prinsip pokok kedua merupakan suatu keharusan
yang perlu ada agar sistem pengawasan itu memang benar-benar
dapat efektif dilaksanakan. Selain kedua prinsip pokok diatas, maka
suatu sistem pengawasan haruslah pula mengandung prinsip-prinsip
berikut:
1. Dapat mereflektir sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan dari kegiatankegiatan
yang harus diawasi.
2. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan –penyimpangan.
3. Dapat mereflektir pola organisasi.
4. Dapat dimengerti.
5. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.

Oleh karenanya, agar sistem pengawasan itu benar-benar efektif artinya


dapat merealisasi tujuannya, maka suatu sistem pengawasan setidak-
tidaknya harus dapat dengan segera melaporkan adanya penyimpangan-
penyimpangan dari rencana.
Tahap-Tahap Pengawasan
Tahap-tahap pelaksanaan pengawasan tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Menetapkan standar atau dasar untuk pengawasan


2. Meneliti basil yang di capai
3. Membandingkan pelakanaan dengan standar dan menetapkan
perbedaannya (bilamana ada perbedaan)
4. Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan-tindakan korektif
Cara-Cara Pengawasan
1. Peninjauan pribadi (Personal inspection, personal observation), Mengawasi dengan meninjau secara
pribadi sehingga dapat melihat sendiri pelaksanaan kegiatan.
2. Interviu/laporan lisan, Pengawasan dilakukan denganmengumpulkan fakta-fakta melalui laporan lisan
yang diberikan bawahan.
3. Laporan tertulis, Pengawasan mengenai pertanggung jawaban tentang pelaksanaan kegiatan bawahan
sesuai dengan tugas dan wewenangnya kepada atasan yang dilaporkan secara tertulis.
4.  Laporan dan pengawasan kepada hal-hal yang bersifat luar biasa, Sistem atau cara pengawasan dimana
pengawasan itu ditujukan kepada soal-soal kekecualian. Jadi pengawasan dilakukan bila diterima
laporan yang menunjukkan adanya peristiwa yang istimewa atau luar biasa.
Semoga Bermanfaat

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai