Perilaku Organisasi
Oleh :
Kelompok 2
Keke Anisa Putri
25010113120012
25010113140285
25010113140392
25010113120073
25010113130411
dia
terkesan
akan
kelemahan-kelemahan
manusia
dengan
pertimbangan-
pertimbangan yang kadang-kadang tidak realitas dan bahwa manusia mempunyai rasa
emosi.
Secara teori, suatu birokrasi mempunyai berbagai sifat yang dapat dibedakan dari
ketentuan-ketentuan lain dari suatu organisasi. Beberapa sifat yang amat penting dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Henry Fayol
Teori administrasi yang diusulkan oleh Fayol umumnya dikenal sebagai pendekatan
fungsional.
Fayol mencetuskan 14 prinsip yang terkenal, yaitu:
1.
2.
Wewenang adalah hak dari para manajer untuk memberi perintah dan juga berhak
menuntut kepatuhan dari yang diperintah.
3.
4.
5.
Kesatuan arah : hanya ada satu orang pimpinan dengan satu rencana untuk semua
kegiatan kelompok organisasi dalam mencapai tujuannya.
6.
7.
Pemberian upah sesuai dengan usaha yang telah dikeluarkan dan sedapat mungkin.
memuaskan kedua belah pihak.
8.
9.
10. Ketertiban : manusia dan bahan-bahan harus berada ditempat dan pada waktu yang tepat.
11. Keadilan : para manajer harus bersikap adil terhadap semua bawahannya dalam setiap hal.
12. Kestabilan organisasi.
13. Inisiatif : setiap anggota dalam organisasi berhak diberi kesempatan membuat rencana dan
melaksanakannya.
14. Semangat kesatuan.
Pandangan-pandangan Fayol dianggap sebagai suatu pemikiran tentang organisasiadministratif. Ia berpendapat bahwa semua organisasi terdiri dari unit atau subsistem
sebagai berikut :
Aspek-aspek teknik dan komersial Kegiatan-kegiatan keuangan yang berhubungan
dengan masalah-masalah permintaan dan pengendalian kapital.
Unit-unit keamanan dan perlindungan
Fungsi perhitungan
Fungsi administrasi dari perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi dan
pengendalian.
Orang-orang
membentuk
sistem
sosial
intern
organisasi.
Struktur menentukan hubungan formal antar anggota
organisasi, pembagian pekerjaan, wewenang dan
tanggung jawab.
Teknologi menyediakan sumber daya yang digunakan
orang-orang untuk bekerja dan sumber daya itu
mempengaruhi tugas yang mereka lakukan.
Lingkungan Semua organisasi beroperasi di dalam
lingkungan luar. Organisasi tidak berdiri sendiri. Ia
merupakan bagian dari sistem yang lebih besar yang
memuat banyak unsur lain
MODEL OTOKRATIK
. Model ini tergantung pada kekuatan. Pimpinan memiliki kekuatan untuk menentukan pekerjaan
pegawai, bila pegawai tidak menuruti perintah akan dikenakan sanksi. Pimpinan mempunyai
kekuasaan yang formal di atas para pekerja.
. Karyawan dikontrol dengan ketat dan pimpinan dapat memanggil, memecat, atau memaksa para
karyawannya.
. Kelemahan model ini adalah adanya mikro manajemen, di mana pimpinan mengontrol semua hal
detail dalam operasional perusahaan sehari-hari.
. Permasalahan dalam mikro manajemen yaitu moral karyawan menjadi rendah, pengambilan
keputusan yang buruk karena karyawan takut terhadap atasan, dan pergantian karyawan yang
tinggi.
. Kelebihan model ini yakni dapat berguna dalam situasi krisis, atau pekerja jangka pendek.
2. MODEL KUSTODIAL
Model ini mengedepankan program kesejahteraan, pemberian berbagai bonus sehingga
karyawan merasa aman.
Model ini menimbulkan ketergantungan karyawan terhadap organisasi, karyawan bekerja
untuk mendapatkan bonus, motivasi kerja lemah, kooperasi yang mereka tampilkan
bersifat pasif.
Model kustodial merupakan pondasi yang baik bagi organisasi untuk lebih meningkat
pada pendekatan yang selanjutnya.
3. MODEL SUPORTIF
Model ini tergantung pada kepemimpinan. Manajemen tidak mengandalkan sumber-sumber
ekonomi, keuangan atau bonus dalam memotivasi pegawai. Orientasi manajerial membantu
meningkatkan motivasi pegawai melalui kepemimpinan yang memberi kesempatan agar pegawai
dapat mengerjakan tugas sesuai kapasitas masing-masing
Pimpinan yang suportif membantu karyawan menyelesaikan masalah dan mengerjakan
pekerjaannya.
4. MODEL KOLEGIAL
Model ini mengandalkan pada kemampuan manajemen membangun perasaan kemitraan dengan
para pegawai.
Pimpinan lebih dianggap sebagai mitra kerja bukan sebagai atasan sehingga hubungan kerja tidak
kaku. Model ini menghasilkan disiplin diri dan rasa bertanggungjawab dari pegawai karena pegawai
tidak dianggap sebagai alat produksi semata.
tersebut
menjelaskan
diatas,
Davis,
kecenderungan
(1985)
perubahan
dan
aturan
cara
pandang
KASUS :
ANALISIS KASUS
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang menjatuhkan hukuman 3,5 tahun penjara terhadap Triasih Wahyu
Sari, seorang bidan yang bertugas sebagai verifikator program Jaminan Persalinan Bidan Praktik Mandiri di
Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Triasih terbukti menyalahgunakan kesempatan ketika menjadi verifikator
program Jampersal sehingga menguntungkan dirinya sendiri. Hakim juga mewajibkan terdakwa membayar
uang pengganti kerugian negara yang besarnya Rp 695,5 juta. "Menyatakan terdakwa terbukti bersalah
melanggar pasal 18 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 yang telah diubah dan ditambahkan dengan
Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi," katanya Suprapto,
Selasa (8/9). "Pada tahun 2013, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menerima kucuran dana untuk program
Jampersal yang besarnya mencapai Rp 4,1 miliar. Dari dana tersebut, sekitar Rp 1,7 miliar dana dicairkan
berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan terdakwa," tuturnya. Sementara itu, terdakwa Triasih mengaku dana
yang digelapkannya tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Atas putusan hakim tersebut,
terdakwa Triasih menyatakan menerima hukuman yang dijatuhkan kepada dirinya. Triasih memakai uang
korupsi untuk kebutuhan pribadinya jadi ia melakukan segala cara dapat bisa memuaskan kebutuhan
pribadinya.
ANALISIS :
Berdasarkan teori administrasi yang di buat oleh Henry Gayol yang dikenal sebagai pendekatan
fungsional menjelaskan bahwa Kepentingan Umum diatas kepentingan pribadi. Semua anggota
organisasi harus selalu mendahulukan kepentingan organisasi dari pada kepentingan pribadinya, hal
tersebut di lakukan dengan komitmen karena jika tanpa adanya komitmen seperti itu, dapat dikatakan
jika seorang pekerja melakukan pelanggaran etika. Hal ini Triasih menunjukkan bahwa tidak
berkomitmen penuh terhadap organisasi terkhusus kepentingan organisasinya. Tindakan yang
dilakukan Triasih dapat mencoreng nama organisasinya yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Blora. Hal
tersebut menunjukan perilaku individu dalam organisasi sangat berdampak pada organisasi
tempatnya bekerja. Kepercayaan yang telah diberikan kepada Triasih disalah gunakan, seharusnya ia
dapat mementingkan kepentingan organisasi/kelompok dibandingkan dengan kepentingan pribadi.
Dari pihak Dinkes Kabupaten Blora sendiri perlu mengadakan monitoring, evaluasi dan bimbingan
secara agar tidak tindakan seperti ini lagi. Selain itu Triasih harus diberi sanksi yang tegas agar jera
dan tidak mengulangi kesalahannya kembali. Karena perilaku individu yang baik akan membawa
organisasi yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi.