Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

DINAMIKA KELOMPOK

Disusun Oleh :
Kelompok 9
Ani Soraya I1011181001
Namira Alifah Fahiratunnisa I1011181009
Nurul Fadhilah Taniyo I1011181022
Ririn Praditiani I1011181032
Yuri Amia I1011181041
Tama Roma Ida S I1011181056
Jesicca Dinanda I1011181061
Abi Sarwan Zharif I1011181062
Nabilah Aulia Rahmah I1011181077
Abed Nego Kei I1011181092
Tiara Fidhiani

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
A. Pendahuluan
Kebutuhan akan pentingnya mengetahui dan memahami tentang dinamika
kelompok atau proses-proses interaksi yang terjadi di dalam kelompok semakin
hari semakin meningkat. Semakin efektif suatu kelompok maka semakin baik
pula kualitas kehidupan anggota-anggotanya. Hal terpenting yang diperhatikan
agar kelompok tersebut tetap efektif adalah pengetahuan yang cukup tentang
dinamika atau proses yang terjadi serta kemampuan kita untuk berperilaku yang
baik. Kedua hal penting ini dapat kita pelajari melalui pemahaman tentang
dinamika kelompok.
Dinamika kelompok sebenarnya adalah bagian dari ilmu pengetahuan
sosial yang lebih menekankan perhatiannya pada interaksi manusia dalam
kelompok yang kecil. Jadi dalam garis besar, dinamika kelompok ini lebih
mengarahkan kepada kekompakkan dan interaksi antaranggota agar mahasiswa
bisa lebih aktif dalam melaksanakan kelompok.

B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang konsep dinamika kelompok
2. Mahasiswa dapat menerapkan konsep dinamika kelompok dengan baik

C. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakai suatu interaksi yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih untuk membangun hubungan psikologis secara jelas
antarkelompok dengan yang lainnya dan dilakukan secara bersamaan (Slamet
Santosa, 2004).
Dinamika kelompok adalah istilah yang menghubungkan kekuatan-
kekuatan aspek pekerjaan kelompok. Dinamika kelompok ini pada dasanya
mengacu kekuatan interaksional dalam kelompok yang di tata dan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan para anggota (Suardi, 1998).
2. Tujuan Dinamika Kelompok
a. Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota
kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai
b. Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati
dan saling menghargai pendapat orang lain
c. Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok
3. Tahap Dinamika Kelompok
1. Forming
Pada tahap forming, kelompok belum saling mengenal satu sama lain.
Akibatnya akan muncul rasa tidak percaya diri dan ketidakpastian gerak-gerik
antaranggota. Oleh karena itu, di tahap ini mengharuskan kita agar saling
mengenal dan mengidentifikasi perannya masing-masing. Kelompok akan
membentuk suatu struktur yang kecil, yaitu ketua, sekretaris meja, sekretaris
papan, dan anggota. Tahap forming didefinisikan sebagai tahap untuk
mempelajari kebiasaa, ide-ide, sikap, pola-pola, nilai, dan tingkah laku
kebiasaan kelompok tempat ia berada (Vembrianto, 1990).
2. Storming
Pada tahap ini akan terjadi perbedaan pendapat yang membuat
antaranggota saling mempertahankan argument mereka. Sama halnya dengan
hubungan antarmanusia lainnya, konflik tidak dapat dihindari. Ketika konflik
pertama muncul, beberapa anggota akan kurang antusias tehadap kelompok dan
bisa mengaburkan tujuan sebenarnya. Akhirnya, muncul perasaan-perasaan
tertentu dengan penolakan suatu argument, kemarahan tentang peran, dan
perubahan sikap.
3. Norming
Pada tahap norming (normalisasi), kelompok akan menemukan cara
berkomunikasi dengan baik. Ketua akan menuntun kembali jalannya diskusi
agar tidak melenceng dan tetap berjalan dengan lancar. Pada proses ini anggota
akan dipaksa agar bisa beradaptasi kembali dan lebih professional dalam
melakukan suatu tujuan yang telah disepakati sebelumnya. Anggota harus
menncari cara lain untuk penyesuaian yang lebih baik antaranggota kelompok.
Pada tahap norming anggota akan mulai menyadari kebutuhan kolaborasi
masing-masing sehingga anggota mau tidak mau harus bekerja sama agar
mendapatkan hasil dan tujuan yang baik.
4. Performing
Pada tahap performing, diusahakan agar setiap anggota melaksanakan
tugasnya dan aktif ketika diskusi. Status antaranggota telah stabil dan diketahui
sudah mengembangkan wawasan dalam kekuatan dan kelemahan masing-
masing. Pada tahap ini tidak ada anggota yang bersikap sebagai dominan atau
pasif, memiliki kolaborasi, kreatif, dan inisiatif agar proses diskusi berjalan
lancar.
5. Adjourning
Setelah berhasil menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan, anggota
kelompok akan mengevaluasi hasil kerja mereka selama melakukan diskusi.
Hasil pekerjaan yang telah didiskusikan akan dijadikan sebagai bukti bahwa
kelompok tersebut telah menyelesaikan hingga tahap akhirnya.

D. Hasil dan Pembahasan


Pada pembelajaran kali ini, terdapat beberapa proses diskusi kelompok agar
lebih terarah, yaitu Forming, Norming, Storming, Peforming, dan Adjourning.
Diskusi kelompok pada pembelajaran kali ini mendapat saran dari pengamat:
1. Performing
a. Permulaan kelompoknya berjalan dengan baik seperti berdoa dan
sudah saling mengenal.
b. Pembentukan kelompok yang kurang jelas sehingga dalam
kelompok ini, hanya terlihat ketua saja.
c. Kurangnya rasa menghargai pendapat anggota, seperti menyela
dan sikap kurang antusias.
2. Norming
Ketua dapat memimpin jalannya diskusi dengan baik.
3. Storming
a. Masih ada anggota kelompok yang dominan dan pasif sehingga
dalam diskusi kelompok ini pada awalnya berjalan tidak kondusif,
seperti dua orang yang berbicara dalam waktu yang bersamaan.
b. Kepasifan anggota kelompok terlihat jelas dengan tidak antusias
ketika anggota lain memaparkan penjelasan.
c. Dominasi pada kelompok ini terlihat jelas dengan satu diantara
anggota kelompok yang selalu memaparkan pendapatnya.
4. Forming
Pada akhirnya, anggota kelompok sudah mulai menyadari
tugasnya masing-masing sehingga diskusi lebih kondusif dan
kepasifan anggotanya berkurang.
5. Adjourning
Anggota kelompok telah menyelesaikan tugas mindmapping
dengan baik dan tepat waktu sesuai yang ditentukan.

E. Saran dan Kesimpulan


Saran dari pengamat ini mendapat tanggapan bahwa kami mengucapkan
terima kasih kepada pengamat karena telah memberikan kritik dan sarannya.
Kami juga merasa masih memiliki banyak kekurangan dan kedepannya semoga
kami bisa lebih baik lagi. Hal ini menyimpulkan bahwa diskusi kelompok
membutuhkan kontribusi antaranggota agar diskusi berjalan dengan baik sesuai
dengan penilaian yang diberikan.
Dinamika kelompok merupakan wadah untuk saling bertukar
pengetahuan yang dimiliki dan menyelesaikan suatu masalah. Pada dinamika
kelompok, para anggota dituntut untuk saling memperbaiki kekurangan dan
melatih kekompakkan.

F. Daftar Pustaka
Amir, Andi Mascurna. (2009). Penerapan Dinamika Kelompok. Palu: Jurnal
Academica FISIP UNTAD, vol. 1 no.1, hh.120-130.
Utama, Andre Setya. (2014). Studi Mengenai Dinamika Kelompok di Tim Basket
Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia. Jakarta: Jurnal Sosiologi FISIP UI,
hh. 1-17.

Anda mungkin juga menyukai