DISUSUN OLEH:
‘KELOMPOK IV’
WINARSIH
ERATINOBELIS
SISKA OLIZA
SYAMSUL BAHRI
ZAMRONI
PITRIA
APRIHATIN
TIPANA RISKA
RAPIKAWATI
NYIMAS MULYANI
OKDI SALMAN
NETY SURYANI
1. Kelompok Primer
Kelompok social yang didalamnya ada interaksi social yang anggotanya saling
mengenal satu sama lain secara dekat, dan berhubungan erat dalam kehidupan.
Sedangkan menurut George Homans kelompok primer adalah sejumlah orang
yang beberapa orang sering berkomunikasi dengan yang lain, sehingga tiap-tiap
orang bisa berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melewati
perantara. Contohnya: keluarga, kawan sepermainan, kelompok perawat, dll.
2. Kelompok Sekunder
Interaksi social terjadi secara tidak langsung, berjauhan, serta sifatnya kurang
kekeluargaan. Hubungan yang terjadi umumnya bersifat objektif. Contohnya:
perhimpunan serikat kerja
3. Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya anggaran dasar atau peraturan yang
anggotanya diangkat oleh organisasi
4. Kelompok Informal
Kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, kebutuhan seseorang, daya tarik.
Keanggotaan kelompok umumnya tidak teratur serta keanggotaannya ditentukan
oleh daya tarik bersama dari individu serta kelompok. Terjadi pembagian tugas
yang jelas namun bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan serta
simpati.
Ada beberapa hal yang dapat membantu agar langkah awal ini menjadi lebih
efektif, yaitu :
Tappen, R.M. et.al. (1995). Nursing Leadership and Management: Concepts and
Practice (3rd Ed). Philadelphia: F.A. Paris Company. Vecchio, R.P. (1995).
Organizational Behavior. Third Edition. USA : The Druden Press Harcourt Brace
College Publisher.