KELOMPOK)
Tujuan Instruksional Khusus
Menjelaskan pengertian TAK
Menjelaskan tujuan TAK
Menjelaskan Kerangka Teoritis TAK
Menjelaskan Tahap Perkembangan Kelompok
Menjelaskan Jenis TAK
Menjelaskan Pengorganisasian TAK
Pengertian
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai
hubungan satu dengan yang lain, saling bergantungan,
serta mempunyai norma yang sama (Stuart dan
Sundeen, 1991).
Penggunaan kelompok dalam praktik keperawatan
jiwa memberikan dampak positif dalam upaya
pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan
kesehatan jiwa. Selain itu, dinamika kelompok tersebut
membantu pasien meningkatkan perilaku adaptif dan
mengurangi perilaku maladaptif.
Fungsi Kelompok
Setiap anggota kelompok dapat bertukar
pengalaman.
Berupaya memberikan pengalaman dan penjelasan
pada anggota lain.
Merupakan proses menerima umpan balik
Pengertian …
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan terapi yang bertujuan
mengubah perilaku pasien dengan memanfaatkan dinamika
kelompok.
Cara ini cukup efektif karena di dalam kelompok akan terjadi
interaksi satu dengan yang lain, saling memengaruhi, saling
bergantung, dan terjalin satu persetujuan norma yang diakui
bersama, sehingga terbentuk suatu sistem sosial yang khas yang di
dalamnya terdapat interaksi, interelasi, dan interdependensi.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) bertujuan memberikan fungsi terapi
bagi anggotanya, yang setiap anggota berkesempatan untuk
menerima dan memberikan umpan balik terhadap anggota yang
lain, mencoba cara baru untuk meningkatkan respons sosial, serta
harga diri. Keuntungan lain yang diperoleh anggota kelompok yaitu
adanya dukungan pendidikan, meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, dan meningkatkan hubungan interpersonal.
Tujuan TAK
1. Terapeutik
Meningkatkan kemampuan pasien, memfasilitasi proses
interaksi, membangkitkan motivasi untuk kemajuan
fungsi kognitif dan afektif, serta mempelajari cara baru
dalam mengatasi masalah dan melakukan sosialisasi.
2. Rehabilitatif
Meningkatkan kemampuan mengekspresikan diri,
kemampuan berempati, meningkatkan kemampuan
sosial, serta tanggung jawabnya dalam hubungan
interpersonal.
Kerangka Teoritis TAK
Model Komunikasi
Model Interpersonal
Model Psikodrama
Model Focal Conflict
Menurut Whitakers dan Liebermen, terapi kelompok lebih
berfokus pada kelompok daripada individu.
Terapi kelompok dikembangkan berdasarkan konflik yang
tidak disadari.
Pengalaman kelompok secara berkesinambungan muncul,
yang kemudian konflik dikonfrontir untuk pemecahan
masalah. Tugas terapis membantu anggota kelompok
memahami konflik dan mencapai penyelesaian konflik.
Pimpinan kelompok (leader) harus memfasilitasi dan
memberikan kesempatan pada anggota untuk
mengekspresikan perasaan dan mendiskusikannya untuk
penyelesaian masalah.
Model Komunikasi
Model komunikasi menggunakan prinsip komunikasi terapeutik disfungsi atau
komunikasi tidak efektif dalam kelompok akan menyebabkan ketidakpuasan anggota
kelompok, umpan balik tidak adekuat, dan kohesi atau keterpaduan kelompok
menurun.
Pemimpin berperan memfasilitasi komunikasi efektif, masalah individu atau kelompok
dapat diidentifikasi dan diselesaikan. Pemimpin mengajarkan pada kelompok bahwa:
1. perlu komunikasi di dalam kelompok;
2. anggota harus bertanggung jawab terhadap apa yang diucapkan;
3. komunikasi berada dalam semua level
4. pesan yang disampaikan dapat dipahami orang lain;
5. anggota dapat menggunakan teori komunikasi dalam membantu satu dan yang lain
untuk melakukan komunikasi efektif.
Kelompok Bertujuan membantu meningkatkan keterampilan interpersonal dan sosial
anggota kelompok. Selain itu, teori komunikasi membantu anggota merealisasikan
bagaimana mereka berkomunikasi secara nonverbal dan mengajarkan cara
berkomunikasi lebih efektif. Selanjutnya, pemimpin juga perlu menjelaskan secara
singkat prinsip-prinsip komunikasi dan cara menggunakan di dalam kelompok, serta
menganalisis proses komunikasi tersebut.
Model Interpersonal
Sullivan mengemukakan bahwa semua tingkah laku (pikiran,
perasaan, dan tindakan) digambarkan melalui hubungan
interpersonal.
Pada teori ini terapis bekerja dengan individu dan kelompok.
Anggota kelompok belajar dari interaksi antaranggota dan terapis.
Melalui proses ini, kesalahan persepsi dapat dikoreksi dan perilaku
sosial yang efektif dipelajari. Perasaan cemas dan kesepian
merupakan sasaran untuk mengidentifikasi dan mengubah perilaku.
Contohnya, tujuan salah satu terapi aktivitas kelompok untuk
meningkatkan hubungan interpersonal. Pada saat konflik
interpersonal muncul, pemimpin menggunakan situasi tersebut untuk
mendorong anggota untuk mendiskusikan perasaan mereka dan
mempelajari konflik yang membuat anggota merasa cemas, serta
menentukan perilaku yang digunakan untuk menghindari atau
menurunkan cemas pada saat terjadi konflik.
Model Psikodrama
Model ini memotivasi anggota kelompok untuk
berakting sesuai dengan peristiwa yang baru
terjadi atau peristiwa yang lalu. Anggota
memainkan peran sesuai dengan peristiwa yang
pernah dialami. Contoh, pasien memerankan
ayahnya yang dominan atau keras.
Psikodrama ini dilakukan secara spontan dan
memberi kesempatan pada anggota untuk
berakting di luar situasi spesifik yang pernah
terjadi.
Komponen Kelompok
Tahap Perkembangan Kelompok
TAK Sosialisasi
1. Adanya subkelompok.
2. Keterbukaan yang kurang
3. Resistansi baik individu maupun kelompok.
4. Adanya anggota kelompok yang drop out.
5. Penambahan anggota baru.
Proposal Terapi Aktivitas Kelompok
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ………..
RUANG………
A. Pengertian (sesuaikan dengan jenis dan fase TAK)
B. Tujuan (sesuaikan dengan jenis dan fase TAK, pertemuan ke berapa)
C. Karakteristik Pasien
D. Masalah Keperawatan
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
F. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
Peran dan fungsi:
a. Pemimpin (leader)
b. Pembantu pemimpin (co-leader)
c. Observer
d. Fasilitator
Lanjutan proposal …
2. Seleksi pasien
3. Nama pasien yang ikut
4. Waktu
5. Tempat
6. Alat- alat
G. Proses TAK
1. Fase Orientasi
2. Fase Kerja
3. Fase Terminasi
H. Antisipasi Masalah
PENGOBATAN SOMATIK DAN
REHABILITASI PSIKIATRIK
PENGOBATAN SOMATIK (TERAPI
BIOLOGI)
Terapi biologis didasarkan pada model medikal, dimana
memandang gangguan jiwa sebagai proses
penyakit/kondisi yang patologis. Tekanan pada terapi ini
ditujukan pada pengkajian spesifik dan pengelompokan
gejala dalam sindroma spesifik. Perilaku abnormal yang
ditunjukkan oleh klien diakibatkan oleh penyakit atau
organisme tertentu dan akibat perubahan biokimiawi
tertentu
Jenis-jenis terapi biologi: medikasi psikoaktif/ manajemen
psikoterapi (psikofarmakologi), intervensi nutrisi, fototerapi,
ECT (terapi kejang listrik), bedah otak, pengekangan
fisik/restrain (leather, jaket, rompi, memasukkan klien ke
ruang isolasi, mengeluarkan klien dari ruang isolasi)
PENGEKANGAN FISIK
Pengekangan fisik termasuk penggunaan
pengekangan mekanik seperti manset untuk
pergelangan tangan dan pergelangan kaki, serta
seprai pengekang, dan isolasi. Pada masa
sekarang, hak asasi manusia untuk memperoleh
kebebasan menjadi isu yang sensitif, sehingga
pengekangan harus dilakukan dengan ketentuan
khusus.
PENGEKANGAN MEKANIK/RESTRAIN
Restrain adalah suatu tindakan untuk protektif atau melindungi klien,
baik berupa bahan-bahan, atau alat, yang bersentuhan atau
berbatasan dengan tubuh, yang mana untuk membatasi kebebasan
dari gerakan atau akses normal pada salah satu bagaian tubuh.
Restrain dapat berupa fisik, mekanik, atau kimia. Termasuk juga
pengobatan/medikasi untuk merelaksasikan klien atau membuat
klien tertidur.
Restrain ialah salah satu dari sekian banyak peralatan yang
digunakan untuk membatasi mobilisasi klien. Restrain fisik adalah
metode manual atau peralatan mekanik, bahan atau perlengkapan
yang bersentuhan atau berdekatan dengan tubuh klien sehingga
klien tidak dapat berpindah dengan mudah dan membatasi
kebebasannya untuk bergerak atau menyentuh tubuh seseorang.
TUJUAN
Mencegah injuri
Mencegah jatuh
Mencegah agitasi
Melindungi klien
Bilateral
Unilateral
Observasi Pasca ECT
Pada fase ini perawat harus mengobservasi dan mengantisipasi
tindakan yang harus dilakukan karena kesadaran pasien belum
pulih walaupun kondisi vital telah berfungsi normal kembali.
Monitor TTV (tiap 5 menit) sampai sadar penuh kemudian
tiap 15-30 menit, ect monitor ~ monitor sampai pasien
sadar penuh
Pasien bingung dan lupa, mungkin mengeluh sakit kepala,
nyeri otot, nyeri punggung
Perawat jelaskan kejadian yang baru saja dialami
ECT biasanya diberikan dalam satu seri yang terdiri atas 6–12 kali
(kadang-kadang diperlukan sampai 20 kali) pemberian dengan
dosis 2–3 kali per minggu.
Intervensi Keperawatan (Stuart &
Sundeen)
Prinsip Rasional Terapi
Dapatkan Pasien yg mengerti renc Ajarkan tentang ECT,termasuk prosedur &
persetujuan pengobatan yg akan hasil yg diharapkan
berperan serta dilakukan akan lebih siap Ajarkan kelg tentang pengobatan. Dukung
dlm prosedur utk bekerja sama dan ekspresi perasaan kelg dan pasien. Beri
kurang mengalami stress. pendidikan kesehatan
Persetujuan kelg dpt
memjadi support
emosional bagi pasien
Pertahankan Anestesi umum dan Cek kelengkapan darurat sblum prosedur.
integritas pembangkitan kejang dgn Pasien puasa sblm prosedur. Jauhkan
biologi listrik mrp stressor benda2 yg berbahaya (perhiasan, gigi
fisiologik dan memerlukan palsu). Cek TTV. Pertahankan jalan nafas.
askep Atur posisi miring sampai bereaksi. Bantu
pasien bergerak. Tawarkan analgesik atau
antiemetik
Intervensi Keperawatan (Stuart &
Sundeen)
Prinsip Rasional Terapi
a. Pengertian
Latihan kerja adalah suatu kegiatan yang
Kunjungan Rumah
Day Care
After Care
Kunjungan Rumah (Home Visit)
a. Pengertian
Kunjungan rumah adalah mengunjungi tempat tinggal pasien dan
keluarganya untuk mendapatkan berbagai informasi penting yang
diperlukan dalam rangka membantu pasien dalam proses terapi.
b. Tujuan
Tujuan kunjungan adalah mengadakan evaluasi sosial dan lingkungan
hidup pasien yang mungkin berpengaruh terhadap sakit atau
penyembuhan pasien, serta dapat memberi bimbingan pada keluarga
dalam merawat pasien di rumah. Selain itu, hal ini merupakan modus
yang tepat untuk memulihkan hubungan antara keluarga dan pasien.
c. Indikasi
Pasien after care atau day care yang tidak teratur kehadirannya, pasien
kambuh berkali-kali, pasien rawat inap yang datanya kurang lengkap,
keluarga pasien yang menolak kepulangan pasien, atau pasien yang
dianggap perlu memperoleh kunjungan sebagai bagian dari terapi.
2. Day Care
Day care adalah pasien yang sudah dipulangkan