Anda di halaman 1dari 29

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI
RUANG ANGGUR RSJ KOTA

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakag Masalah


Terapi aktivitas kelompok  merupakan bagian dari terapi modalitas dalam
asuhan keperawatan khususnya dalam memberikan tindakan keperawatan jiwa, terapi
aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi yang dilakukan oleh perawat kepada
sekelompok klien yang memiiliki masalah keperawatan jiwa yang sama. Aktivitas
digunakan sebagai terapi dan kelompok sebagai target asuhan. Kelompok adalah
kumpulan yang memilki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung, dan
mempunyai norma yang sama (Stuart dalam Kelitat, 200!. Anggota kelompok 
mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan
keadaannya, seperti agresif, tajut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan,
kesukaan, dan menarik. Semua kondisi ini akan memengaruhi dinamika kelompok,
ketika anggota kelompok member dan menerima umpan balik yang berarti dalam
 berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok.

B.  T$j$a
$. Tujuan Umum

&enulisan makalah ini berjudul tentang Terapi Aktivitas Kelompok yang


 bertujuan untuk memenuhi tugas Asuhan Keperawatan Jiwa.
2. Tujuan Khusus

 
a. Untuk mengetahui &engertian TAK 
 b.  Untuk mengetahui ungsi TAK 
c.  Untuk mengetahui Tujuan TAK 
d.   Untuk mengetahui Kerangka Teoritis Kelompok 
e.  Untuk mengetahui Komponen dan &erkembangan Kelompok 
f.   Untuk mengetahui aktor yang mempengaruhi Kelompok 
g.   Untuk mengetahui &engorganisasian Kelompok 
h.   Untuk mengetahui Jenis)jenis TAK 

BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

A.  Pegert&a
Terapi Kelompok adalah psikoterapi yang dilakukan pada sekelompok klien
 bersama)sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain dipimpin oleh seorang terapis
atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih. (*irektorat Kesehatan Jiwa!
Terapi aktivitas kelompok  + Stimulasi sensori adalah upaya untuk 
menstimulasi semua pancaindera (sensoori! agar memberi respon yang adekuat
(Keliat, 200!
Terapi aktivitas kelompok+    stimulasi sensori merupakan aktivitas
yang digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensori klien, kemuadian
diobservasi reaksi sensori klien berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui
gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan.Terapi aktivitas kelompok untuk
menstimulasi sensori pada
 penderita yang mengalami kemunduran fungsi sensoris.Tekhnik yang digunakan
meliputi fasilitas penggunaan pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus
 baik dari internal maupun eksternal (&urwaningsih, 200!.

B.  F$gs&
Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagai pengalaman dan saling
membantu satu sama lain, untuk menemukan cara menyelesaikan masalah.
Kelompok merupakan laboratorium tempat mencoba dan menemukan hubungan
interpersonal yang baik, serta mengembangkan perilaku yang adaptif. Anggota
kelompok merasa dimiliki, diakui, dan dihargai eksistensinya oleh anggota kelompok 
yang lain.

C.  T$j$a
T$j$a U$:
a. eningkatkan kemampuan uji realitas
 b. embentuk sosialisasi

c. eningkatkan fungsi psikologis + meningkatkan kesadaran tentang


hubungan antara reaksi emosional dengan perilaku defensive

d. embangkitkan motivasi bagi kemampuan fungsi kognitif dan afektif 

T$j$a Kh$s$s:
a. eningkatkan identitas diri
 b. enyalurkan emosi

c. Keterampilan hubungan social

T$j$a Reha&l&tat&*:
a. eningkatkan kemampuan hidup mandiri

 b. Soialisasi di tengah masyarakat

c. Empati

d. eningkatkan pengetahuan problema hidup dan penyelesaian.

D.  Keragka Te+r&t&s Terap& Akt&v&tas Kel+p+k 


$. odel fokal konflik 

enurut hiteaker dan /iebermens, terapi kelompok berfokus pada


kelompok daripada individu. &rinsipnya+
Terapi kelompok dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak 
disadari.&engalaman kelompok secara berkesinambungan muncul kemudian
konfrontir konflik untuk penyelesaian masalah, tugas terapis membantu anggota
kelompok memahami konflik dan mencapai penyelesaian konflik.
enurut model ini pimpinan kelompok (/eader! harus
memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada anggota untuk 
mengekpresikan perasaan dan mendiskusikan perasaan dan
mendiskusikannya untuk penyelesaian masalah.
2. odel komunikasi

odel komunikasi menggunakan prinsip)prinsip teori komunikasi dan


komunikasi terapeutik. *iasumsikan bahwa disfungsi atau komunikasi tak efektif 

dalam kelompok akan menyebabkan ketidakpuasan anggota kelompok, umpan balik 


tidak sekuat dari kohesi atau keterpaduan kelompok menurun.
*engan menggunakan model ini leader memfasilitasi komunikasi efektif,
masalah individu atau kelompok dapat diidentifikasi dan diselesaikan.
/eader mengajarkan pada kelompok
bahwa+ a.  &erlu berkomunikasi
 b.  Anggota harus bertanggung jawab pada semua level, misalnya komunikasi verbal,
nonverbal, terbuka dan tertutup
c.  &esan yang disampaikan dapat dipahami orang lain

d.  Anggota dapat menggunakan teori komunikasi dalam membantu satu dan yang lain
untuk melakukan komunikasi efektif 
odel ini bertujuan membantu meningkatkan ketrampilan interpersonal dan
sosial anggota kelompok.
Selain itu teori komunikasi membantu anggota merealisasi bagaimana mereka
 berkomunikasi lebih efektif.
Selanjutnya leader juga perlu menjelaskan secara singkat prinsip)prinsip
komunikasi dan bagaimana menggunakan didalam kelompok serta menganalisa
 proses komunikasi tersebut.

1. odel interpersonal
Sullivan mengemukakan bahwa tingkah laku (pikiran, perasaan, tindakan!
digambarkan nielalui hubungan interpersonal. ontoh + 3nteraksi dalam kelompok 
dipandang sebagai proses sebab akibat dari tingkah laku anggota lain.
&ada teori ini terapis bekerja dengan individu dan kelompok.Anggota
kelompok ini belajar dari interaksi antar anggota dan terapis.elalui ini kesalahan
 persepsi dapat dikoreksi dan perilaku sosial yang efektif dipelajari.
&erasaan cemas dan kesepian merupakan sasaran untuk 
mengidentifikasi dan merubah tingkah laku4perilaku. ontoh + Tujuan salah satu
aktifitas kelompok untuk meningkatkan hubungan interpersonal. &ada saat konflik 
interpersonal muncul, leader menggunakan situasi tersebut untuk mendorong
anggota untuk mendiskusikan perasaan mereka dan mempelajari konflik apa yang
rnembuat anggota merasa cemas dan menentukan perilaku apa yang digunakan
untuk  menghindari atau menurunkan cemas pada saat terjadi konflik.
5. odel psikodrama

*engan model ini memotivasi anggota kelompok untuk berakting sesuai


dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang pernah lalu.Anggota
memainkan peran sesuai dengan yang pernah dialami. ontoh + Klien memerankan
ayahnya yang dominan atau keras.

E.  K+p+e a Perkeaga

enurut Stuart 6 /araia (200$, dalam Keliat dan Akemat, 2007!, komponen
kelompok terdiri dari delapan aspek, yaitu sebagai berikut+
/. Str$kt$r Kel+p+k 

Struktur kelompok menjelaskan batasan komunikasi, proses pengambilan


keputusan dan hubungan otoritas dalam kelompok. Struktur kelompok menjaga
stabilitas dan membantu pengaturan pola perilaku dan interaksi. Struktur dalam
kelompok diatur dengan adanya pemimpin dan anggota, arah komunikasi dipandu
oleh pemimpin, sedangkan keputusan diambil secara bersama.
0. Besar Kel+p+k 
Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil yang
anggotanya berkisar antara 7)$2 orang. Jumlah anggota kelompok kecil menurut
Stuart dan /araia (200$, dalam Keliat dan Akemat, 2007! adalah 8)$0 orang,
sedangkan menurut 9awlins, illiams, dan :eck ($1, dalam Keliat dan Akemat,
2007! adalah 7)$0 orang. Jika anggota kelompok terlalu besar akibatnya tidak
semua anggota mendapat kesempatan mengungkapkan perasaan,
pendapat, dan
 pengalamannya. Jika terlalu kecil, tidak cukup variasi informasi dan interaksi yang
terjadi. Sedangkan menurut Johnson (dalam ;osep, 200! terapi kelompok sebaiknya
tidak lebih dari < anggota karena interaksi dan reaksi interpersonal yang terbaik 
terjadi pada kelompok dengan jumlah sebanyak itu. Apabila keanggotaanya lebih
dari
$0, maka akan terlalu banyak tekanan yang dirasakan oleh anggota sehingga anggota
merasa lebih terekspos, lebih cemas, dan seringkali bertingkah laku irasional.
1. Laa2a Ses&

aktu optimal untuk satu sesi adalah =0)50 menit bagi fungsi kelompok
yang rendah dan >0)$20 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi (Stuart 6 /araia,
dalam Keliat dan Akemat, 2007!. :iasanya dimulai dengan pemanasan berupa
orientasi, kemudian tahap kerja, dan finishing berupa terminasi. :anyaknya sesi
tergantung
 pada tujuan kelompok, dapat satu kali atau dua kali perminggu? atau dapat
direncanakan sesuai dengan kebutuhan.
3. K+$&kas&

Tugas pemimpin kelompok yang terpenting adalah mengobservasi dan


menganalisa pola komunikasi dalam kelompok. &emimpin menggunakan umpan
 balik untuk memberi kesadaran pada anggota kelompok terhadap dinamika yang
terjadi.
4. Pera Kel+p+k 

&emimpin perlu mengobservasi peran yang terjadi dalam kelompok. Ada tiga
 peran dan fungsi kelompok yang ditampilkan anggota kelompok dalam kerja
kelompok (:ernes 6 Sheats, $5<, dalam Keliat dan Akemat, 2007!,
yaitu maintenance roles, task roles, dan individual role. aintence role, yaitu peran
serta
aktif dalam proses kelompok dan fungsi kelompok. Task roles, yaitu fokus pada
 penyelesaian tugas. 3ndividual roles adalah self)centered dan distraksi pada
kelompok.
5. Kek$ata Kel+p+k 

Kekuatan (power! adalah kemampuan anggota kelompok dalam


mempengaruhi berjalannya kegiatan kelompok. Untuk menetapkan kekuatan
anggota kelompok yang bervariasi diperlukan kajian siapa yang paling banyak
mendengar  dan siapa yang membuat keputusan dalam kelompok.
6. N+ra Kel+p+k 

 @orma adalah standar perilaku yang ada dalam kelompok. &engharapan


terhadap perilaku kelompok pada masa yang akan datang berdasarkan pengalaman
masa lalu dan saat ini. &emahaman tentang norma kelompok berguna untuk 
mengetahui pengaruhnya terhadap komunikasi dan interaksi dalam kelompok.
Kesesuaian perilaku anggota kelompok dengan normal kelompok, penting dalam
menerima anggota kelompok. Anggota kelompok yang tidak mengikuti norma
dianggap pemberontak dan ditolak anggota kelompok lain.
7. Kek+hes&*a

Kekohesifan adalah kekuatan anggota kelompok bekerja sama dalam


mencapai tujuan. al ini mempengaruhi anggota kelompok untuk tetap betah
dalam kelompok. Apa yang membuat anggota kelompok tertarik dan puas terhadap
kelompok, perlu diidentifikasi agar kehidupan kelompok dapat dipertahankan.
Perkeaga Kel+p+k 
Kelompok sama dengan individu, mempunyai kapasitas untuk tumbuh dan
kembang. &emimpin akan mengembangkan kelompok melalui empat fase (Kelliat,
2007! yaitu+
$.  ase &raKelompok 
al penting yang haras diperhatikan ketika memulai kelompok adalah tujuan
dari kelompok.Ketercapaian tujuan sangat dipengaruhi oleh perilaku pemimpin dan
 pelaksana kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan tersebut.Untuk itu perlu disusun
 panduan pelaksanaan kegiatan kelompok.
2.   ase Awal Kelompok 

ase ini ditandai dengan ansietas karena masuknya kelompok baru. *an peran
yang baru. ase ini terbagi dalam tiga fase (Kelliat, 2007! yaitu+
a.  Tahap Brientasi
&ada tahap ini pemimpin kelompok lebih aktif dalam memberi pengarahan.
&emimpin kelompok mengorientasikan anggota pada tugas utama dan melakukan
kontrak yang terdiri dari tujuan, kerahasian, waktu pertemuan, struktur, kejujuran dan
aturan komunikasi, misalnya hanya satu orang yang berbicara pada satu waktu,
norma
 perilaku, rasa memiliki, atau kohesif antara anggota kelompok diupayakan terbentuk 
 pada fase orientasi.
 b.  Tahap Konflik 
&eran dependen dan independent terjadi pada tahap ini, sebagian ingin
 pemimpin yang memutuskan dan sebagian ingin pemimpin lebih mengarahkan, atau
sebaliknya anggota ingin berperan sebagai pemimpin.Adapula anggota yang netral
dan dapat membantu menyelesaikan konflik peran yang terjadi.&erasaan bermusuhan
yang ditampilkan, baik antara kelompok maupun anggota dengan pemimpin dapat
terjadi
 pada tahap ini.&emimpin perlu memfasilitasi ungkapan perasaan, baik positif maupun
negative dan membantu kelompok mengenali penyebab konflik.Serta mencegah
 perilaku yang tidak produktif, seperti menuduh anggota tertentu sebagai penyebab
konflik.
c.  Tahap Kohesif 
Setalah tahap konflik, anggota kelompok merasakan ikatan yang kuat satu
sama lain. &erasaan positif akan semakin sering diungkapkan. &ada tahap ini,
anggota kelompok merasa bebas membuka diri tentang informasi dan lebih intim satu
sama lain. &emimpin tetap berupaya memberdayakan kemampuan anggota
kelompok dalam melakukan penyelesaian masalah. &ada tahap akhir fase ini, tiap
anggota kelompok 
 belajar bahwa perbedaan tidak perlu ditakutkan, mereka belajar persamaan dan
 perbedaan, anggota kelompok akan membantu pencapaian tujuan yang menjadi suatui
realitas.
1.  ase Kerja Kelompok 
&ada fase mi, kelompok sudah menjadi tim, walaupun mereka bekerja keras,
tetapi menyenangkan bagi anggota dan pemimpin kelompok. Kelompok menjadi
stabil dan realistis. Tugas utama pemimpin adalah membantu kelompok mencapai
tujuan dan tetap menjaga kelompok ke arah pencapaian tujuan, serta mengurangi
dampak dari faktor apa saja yang dapat mengurangi produktivitas kelompok. Selain
itu pemimpin
 juga bertindak sebagai konsultan. :eberapa problem yang mungkin muncul
adalah subgroup, conflict, self)desclosure,dan resistance. :eberapa anggota
kelompok menjadi sangat akrab, berlomba mendapatkan perhatian pemimpin, tidak
ada lagi kerahasian karena keterbukaan sangat tinggi dan keengganan berubah
perlu didefinisikan
 pemimpin kelompok agar segera melakukan strukturisasi. &ada akhir fase ini,
anggota kelompok menyadari produktivitas dan kemampuan yang bertambah
disertai percaya diri dan kemandirian. &ada fase ini kelompok segera masuk ke fase
berikutnya yaitu
 perpisahan.
5.  ase Terminasi
Terminasi dapat sementara atau akhir.Terminasi dapat pula terjadi karena
anggota kelompok atau pemimpin kelompok keluar dari
kelompok.Evaluasi umumnya difokuskan pada jumlah pencapaian, baik 
kelompok maupun individu.&ada tiap sesi dapat pula dikembangkan instrument
evaluasi kemampuan individual dari anggota kelompok. Terminasi dapat dilakukan
 pada akhir tiap sesi atau beberapa sesi yang merupakan paket dengan memperhatikan
 pencapaian tertentu. Terminasi yang sukses ditandai oleh perasaan puas dan
 pengalaman kelompok akan digunakan secara individual pada kehidupan sehari)hari.

F.   Fakt+r 2ag Mepegar$h& TAK 


$. &erawat

&erawat berperan sebagai tim terapis dalam TAK selama proses TAK 
 berlangsung, perawat perlu untuk memberikan support pada klien agar mau aktif dalam
kegiatan. *an memberikan pujian untuk setiap keberhasilan yang dilakukan klien.
2. Keluarga
*ukungan dari keluarga bagi anggota keluarganya yang sedang dirawat
sangat diperlukan agar pasien merasa dirinya dihargai dan dibutuhkan. *an
dukungan dari keluarga ini juga dapat membantu klien untuk mau mengikuti TAK 
1. /ingkungan

*ibutuhkan suasana yang kondusifdan nyaman, serta tidak dekat dengan


keramaian, agar saat TAK diberikan klien dapat fokus terhadap kegiatan yang
dilakukan.
5. Anggota Kelompok 

ubungan antara anggota kelompok yang satu dengan anggota yang lain
perlu dijalin secara akrab. &erawat perlu memfasilitasi agar keakraban antar
anggota kelompok dapat terjalin dengan baik.
7. Bbat

Setiap pasien gangguan jiwa membutuhkan pengobatan yang teratur agar pasien
 berada dalam keadaan tenang dan dapat diarahkan dalam jadwal kegiatan harian.

G.   Peg+rga&sas&a Kel+p+k 
enurut :ulletin Klasik, 200< +
$.  /EA*E9
ungsinya+
a!  enyusun rencana aktivitas kelompok (proposal!
 b!  engarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c!  emfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan
pendapat dan umpan balik.
d!  Sebagai CrolemodeC
e!  emotivasi setiap anggota kelompok untuk mengemukaan pendapat dan
memberikan umpan balik.
2.  B)/EA*E9 
ungsinya + membantu leader dalam mengorganisasikananggota kelompok.
1.  B:SE9DE9
ungsinya+
a!  engobservasi semua respon klien.
 b!  encatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku
klien. c!  emberikan umpan balik terhadap kelompok 
5.  AS3/3TATB9
ungsinya+
a!  embantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi
kelompok 
 b!  emfokuskan kegiatan
c!  embantu mengkoordinasi anggota kelompok 

H.   Je&s8je&s TAK 
Terapi aktifitas kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa yang paling
 banyak ditemukan ditemukan dikelompok sebagai berikut+
$.  TAK Sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai pada tahap
mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara fisik!.
2.  TAK Stimulasi Sensori (untuk klien yang mengalami gangguan sansori!.
1.  TAK Brientasi 9ealita (untuk klien halusinasi yang telah mengontrol halusinasinya,
klien waham yang telah dapat berorientasi kepada realita dan sehat secara fisik!.
5.  TAK Stimulasi &ersepsi+ alusinasi (Untuk Klien *engan
alusinasi! 7.  TAK &eningkatan arga * (Untuk Klien *engan
*9!
>.  TAK &enyaluran Energy (untuk klien perilau kekerasan yang telah dapat
mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik diri yang dapat
 berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan sehat secara fisik!

Kegiatan kelompok dibedakan berdasarkan kegiatan kelompok sebagai


tindakan keperawatan pada kelompok dan terapi kelompok. enurut kelliat, 2007
membagi kelompok menjadi tiga yaitu+
$.  Terapi Kelompok 
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam
rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu. ocus
terapi kelompok adalah membuat sadar diri, peningkatan hubungan interpersonal,
membuat perubahan atau ketiganya.
2.  Kelompok Terapeutik 
Kelompok terapeutik membantu mengatasi stress emosi, penyakit fisik krisis,
tumbuh kembang, atau penyesuaian social, misahiya kelompok ibu hamil yang akan
menjadi ibu, individu yang kehilangan, dan penyakit terminal. :anyak
kelompok  terapeutik dikembangkan menjadi self)help)group. Tujuan dari kelompok
ini adalah sebagai berikut + mencegah masalah kesehatan, mendidik dan
mengembangkan
 potensi anggota kelompok, meningkatkan kualitas kelompok. antara anggota kelompok 
saling membantu dalam menyelesaiakan masalah.
1.   Terapi Aktivitas Kelompok (TAK!
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk 
didiskusikan dalam kelompo/asil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan
 persepsi atau alternative penyelesaian masalah.Tujuan umum terapi aktivitas
kelompok  stimulasi persepsi adalah klien mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
Sedangkan tujuan khususnya adalah klien dapat mempersepsikan stimulus yang
dipaparkan kepadanya dengan tepat, klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul
dari stimulus yang dialami. Aktivitas terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
dibagi dalam empat bagian yaitu +

a.   Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata sehari)hari


Klien yang mempunyai indikasi aktivitas ini adalah klien dengan perubahan
 perubahan persepsi sensori dan klien menarik diri yang telah mengikuti terapi
aktivitas kelompok sosialisas/Aktivitas dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat
dipisahkan, yaitu aktivitas menonton televisi, aktivitas membaca
majalah4Koran4artikel dan aktivitas melihat gambar.
 b.  Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata dan respon yang dialami dalam kehidupan
Klien yang mempunyai indikasi aktivitas ini adalah klien dengan perilaku
kekerasan yang telah kooperatif. Aktivitas dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat
dipisahkan, yaitu + aktivitas mengenal kekerasan yang biasa dilakukan, aktivitas
mencegah kekerasan melalui kegiatan fisik, aktivitas mencegah perilaku kekerasan
melalui interaksi social asertif, aktivitas mencegah
 perilaku kekerasan melalui kepatuhan minum obat, aktivitas mencegah
 perilaku kekerasan melalui kegiatan ibadah.
c.  Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata yang menyebabkan
harga diri rendah
Klien yang mempunyai indikasi aktivitas ini adalah klien gangguan konsep diri
+ harga diri rendah. Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat
dipisahkan, yaitu + aktivitas mengidentifikasikan aspek yang membuat harga diri
rendah dan aspek 
 positif kemempuan yang dimiliki selama hidup (di rumah dan di rumah sakit!, aktivitas
melatih kemampuan yang dapat digunakan di rumah sakit dan di rumah
d.  Aktivitas mempersepsikan stimulus tidak nyata dan respon yang dialami dalam
kehidupan Klien yang mempunyai indikasi aktivitas ini adalah klien yang mengalami
 perubahan persepsi sensori + halusinasi. Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi
yang tidak dapat dipisahkan, yaitu + aktivitas mengenal halusinasi, aktivitas
mengusir4menghardik halusinasi, aktivitas mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan, aktivitas mengontrol halusinasi dengan bercakap)cakap, aktivitas mengontrol
halusinasi dengan patuh minum obat.

I.   Terap& Akt&v&tas Kel+p+k Hal$s&as&


$.  &engertian alusinasi
alusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami
 perubahan persepsi sensori, merasakan sensasi palsu berupa suara) suara, penglihatan,
 pengecapan, perabaan, dan penghirup.
2.  Etiologi
enurut :udi Anna,SK&. .App Sc. *kk + pada proses keperawatan, kesehatan
Jiwa $<,adalah+
a.   Adanya ketidak mampuan menilai dalam berespon realitas atau tidak 
 b.  *apat membedakan antara stimulus eksternal atau internal,
c.  Terganggunya fungsi otak,
d.  Eangguan fungsi emosi, motorik dan
sosial. 1.  Jenis ) Jenis alusinasi+
a.  alusinasi pendengaran ( auditorik ! secara manusia, hewan, musik, mesin, dll.
 b.  alusinasi penglihatan ( Disual ! berbentuk sinar, kilatan, cahaya, orang,
dll. c.  alusinasi penciuman (olfaktorius! mencium bau ) bauan
d.  alusinasi pengecapan, merasa mengecap sesuatu
e.  alusinasi peraba, klien merasa di raba atau di pegang.
5.  Eejala alusinasi
enurut 9asman $+ 25, gejala halusinasi
yaitu+ a.  :icara, senyum, dan tertawa sendiri
 b.  enarik diri dan menghindarkan diri dari orang
lain c.  Tidak dapat membedakan nyata dan tidak
nyata
d.  Tidak dapat memusatkan perhatian
e.  uriga, bermusuhan, merusak.
7.  Tujuan TAK halusinasi
a.  Tujuan umum
&eningkatan Kepekaan Tehadap stimulus
 b.  Tujuan khusus
$!  Klien dapat menjelasakan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi. 2!  Klien dapat memahami car menghardik halusinasi
1!  Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
>.  Klien
Karakteristik4 criteria
*alam kegiatan terapi aktivitas kelompok (TAK! Stimulasi sensorik mengambar 
di ikuti oleh semua pasien atau anggota kelompok yang mempunyai stimulus atau
 pengalaman di masa lalu.
BAB III
PENUTUP

A.  Kes&p$la
Terapi Kelompok adalah psikot
 bersama)sama dengan jalan berdiskusi satu
 petugas kesehatan jiwa yang terlatih. (*irektorat Kesehatan Jiwa!
Terapi aktivitas kelompok + Stimulasi sensori adalah upaya untuk menstimulasi semua pancaindera (sensoori! aga

B.  Sara

Kami selaku penyusun merasa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk  itu kami mengharapkan saran da
kesempurnaan makalah ini.
PREPLANNING TERAPIAKTIFITAS KELOMPOK(TAK)
TAK STIMULASIPERSEPSI: HALUSINASI

Ses& /: Megeal Hal$s&as&


A.  TB&3K 
TAK Stimulasi &ersepsi+ alusinasi Sesi $+ engenal halusinasi
:.  TUJUA@
$. Klien dapat mengenal halusinasi.
2. Klien mengenal waktu terjadi halusinasi. 1. Klien mengenal situasi terjadi halusinasi.
5. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
.  K93TE93A K/3E@
emilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan sensori persepsi+ halusinasi.
*.  U9A3A@ ST9UKTU9 KE/B&BK 

ari4tanggal + Selasa, $8 ebruari 20$7


aktu &elaksanaan + &ukul 0.00 ) $$.10 (10 menit!
&embukaan + 7 m enit
3nti + 20 m enit

&enutup + 7 m enit
Tempat + 9 uang A nggur 9 SJ K ota

&embagian Tugas
a.$ / eader
+A
 b.$ o /eader +S

c.$ B bserver +&

d.2  asilitator + ,K ,
E.  ETB*E
$.  *iskusidanTanyajawab

2.  :ermain peran4 simulasi.


.  A@T3S3&AS3 ASA/A
$.  Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta iFin kepada terapis.
2.  /ama kegiatan 57 menit
1.   Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai. E.  K93TE93A EDA/UAS3
$.  Evaluasi Struktur 
a.  Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasiterhadap kegiatan

 b.  &osisi tempat dilantai menggunakan tikar


c.  &eserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d.  Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e.  /eader, o)leader, asilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
2.  Evaluasi &roses
a.  /eader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
 b.  /eader mampu memimpin acara.
c.   o)leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d.   asilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.

e.  asilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
f.   Bbserver sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
 berfungsi sebagai evaluator kelompok
g.   &eserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga
akhir  1.  Evaluasi asil
a.  $00G klien dapat mengenal halusinasi.
 b.  < G klien mengenal waktu terjadi halusinasi.
c.  7 G klien mengenal situasi terjadi halusinasi.

d.  7 G klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi


.  &9BSES EDA/UAS3
$. Bbserver mengobservasi 6 mencatat respon anggota (klien!
2. Bbserver mencatat semua proses yg terjadi6 semua perubahan perilaku anggota (klien! 1. Bbserver memberikan u
3. E*3A4A/AT
$. Spidol
2. Kertas DS 1. Tikar
J. SETT3@E
$. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. 2. 9uangan nyaman dan tenang.

 
Keterangan +
+ /eader 

+ o /eader 

 
+ Bbserver 
 
+ &asien
 
+ asilitator 

K.  /A@EKA)/A@EKA KEE3ATA@


$.  &ersiapan
a.  emilih klien sesuai dengan indikasi (contoh + klien dengan perubahan sensori
 persepsi+ halusinasi!
 b.  embuat kontrak dengan klien.
c.  empersiapkan alat, tempat dan setting
pertemuan. 2.  Brientasi
a.  Salam terapeutik 
$!  Salam dari terapis kepada klien

2!  &erkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama!


1!  enanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama!
 b.  Evaluasi dan validasi+ menanyakan perasaan klien saat ini enanyakan apakah
klien masih mendengar suara)suara
c.  Kontrak+
$!  Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal
suara) suara yang datang
2!  Terapis menjelaskan aturan main berikut+
(a!  Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta iFin kepada terapis.
 
(b! /ama kegiatan 57 menit.
(c!  Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
/.  EDA/UAS3 *A@ *BKUE@TAS3
Sesi $ +
Stimulasi &ersepsi+ alusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi

 @o
 @amaenyebut isi enyebut enyebut enyebut

$.
2.
1.
5.
7.
>.
8.
<.
Ses& 0 : Meg+tr+l hal$s&as& ega eghar&k 
A.  TB&3K

TAK Stimulasi &ersepsi+ alusinasi


Sesi 2+ engontrol halusinasi dengan menghardik
:.  TUJUA@
$. Klien dapat menjelaskan cara selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi

1. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

.  K93TE93A K/3E@


Klien dengan halusinasi yang sudah mengenal halusinasi

*.  ETB*E
$.  *iskusi dan tanggung
jawab 2.  :ermain peran 4
stimulasi E.  A@T3S3&AS3
ASA/A
$.  Jika ada peserta yang hendak keluar dari kelompok maka harus iFin terlebih dahulu
kepada terapis, kemudian terapis menanyakan siapa namanya dan alasannya mengapa
keluar dari ruangan, kemudian terapis akan bertanya kepada anggota kelompok
lain
 boleh4tidak klien tersebut keluar dari ruangan.
2.   Apabila ada anggota kelompok lain di luar yang ingin mengikuti TAK maka leader 

akan meminta persetujuan dari semua anggota kelompok boleh4 tidak klien tersebut
masuk ke dalam anggota kelompoknya.
1.   Jika diperbolehkan maka leader akan menjelaskan tujuan terapi dan peraturan
yang hams dipatuhi oleh semua anggota kelompok.
.  K93TE93A EDA/UAS3
$.  Evaluasi Struktur 
a.  &re planing TAK sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya kegiatan.
 b.  Alat dan tempat siap.
c.   &erencanaan penentuan terapi aktifitas kelompok sesuai dan tepat.
 
d. Sudah dibentuknya struktur organisasi atau pembagian tugas.
e.   Terapis danklien siap.
2.  Evaluasi &roses
a.  Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana.
 b.  &eserta mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah
direncanakan. 1.  Evaluasi asil
a.  $00 G Klien dapat menjelaskan cara selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
 b.  7 G Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
c.  0G Klien dapat memperagakan cara menghardik
halusinasi E.  &9BSES EDA/UAS3
$.  Bbserver mengobservasi 6 mencatat respon anggota (klien!
2.   Bbserver mencatat semua proses yg terjadi6 semua perubahan perilaku anggota
(klien! 1.  Bbserver memberikan umpan balik pada kelompok 
.  E*3A4A/AT
$.  Tikar
2.  :oto
l
1.  Jadwal kegiatan
klien J.  SETT3@E
$.  Terapis dan klien duduk bersama dalam
lingkaran. 2.  9uangan nyaman dan tenang.
K.  /A@EKA)/A@EKA KEE3ATA@
$.  &ersiapan
a.  engingatkan kontrak kepada klien.yang telah mengikuti sesi $
 b.  empersiapkan alat, tempat dan setting
pertemuan. 2.  Brientasi
a.  Salam terapeutik 
$!  Salam dari terapis kepada klien
2!  Klien dan terapis pakai papan nama
 b.  Evaluasi dan validasi
$!  Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
2!  Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi + isi, waktu, situasi, dan
 perasaan
c.  Kontrak+
$!  Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu dengan latihan
salah satu cara mengontrol halusinasi dengan menghardik 
2!  Terapis menjelaskan aturan main berikut+
(a!  Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta iFin kepada terapis.
(b!  /ama kegiatan57 menit.
(c!  Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
(d!  &utar music yang asik sebagai back sound, cara permainan yang akan dilakukan
pada sesi ke 2 yaitu memutar botol untuk menunjuk salah satu pasien untuk
melakukan cara menghardik halusinasi, caranya botol ditidurkan laku diputar dan
siapa yang tertujuk  dengan botong bagian atas maka dialah yang akan
1.   Tahap kerja
a.  Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara)suara yang
didengar (halusinasi! tentang isinya, waktu terjadinya dan perasaan klien saat terjadi.
 b.  &utar music edarkan balon searah jarum jam, apabila music berhenti klien yang
memegang balon terakhir dianjurkan untuk menceritakan isi halusinasi, kapan
tejadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi,
lakukan hingga semua peserta mendapat giliran.
c.   asilnya tulis di kertas DS
d.   :eri pujian ketika klien melakukannya dengan baik.
e.   Kasih kesempatan klien lain untuk bertanya
f.   Ulangi kegiatan tsb sampai semua anggota mendapat giliran
g.   Simpulkan isi,waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar.
h.  :eri reinforcement
positif  5.  Tahap terminasi
a.  Evaluasi
$!  Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2!  Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
 b.  Tindaklanjut
Terapis meminta klien melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika terjadi
halusinasi.
c.  Kontrak yang akan datang
$!  enyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara menggontrol halusinasi dengan
menghardik 
2!  enyepakati waktu dan tempat.
mendapat giliran untuk memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
7.   Tahap kerja
a.  Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukanya pada saat mengalami
halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran
 b.  Terapis mempersiapkan botol ditengaah)tengah peserta yang mengikuti TAK,
botol dimiringkan, botol siap untuk diputar. Terapis memutar botol tersebut,
hingga botol
 berhenti dan botol bagian atas menunjuk kepada salah satu peserta maka peserta itulah
yang akan maju dan memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
c.   asilnya tulis di kertas DS
d.   :eri pujian ketika klien melakukannya dengan baik.
e.   Kasih kesempatan klien lain untuk bertanya
f.   Ulangi kegiatan tsb sampai semua anggota mendapat giliran
g.   Simpulkan isi,waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar.
h.  :eri reinforcement
i.   Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat
halusinasi muncul
 j.  Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu+ Cpergi janggan ganggu saya,
kamu palsuC
k.  Terapis meminta masing)masing klien memperagakan cara menghardik halusinasi
dimulai dari klien yang mau mendapat giliran pertama jika tidak mau maka terapis
menunjuk klien sampai semua peserta mendapatkan giliran
l. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat setiap klien selesai mempe
>. Tahap terminasi a. Evaluasi
$! Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. 2! Terapis memberikan pujian atas keberh
 b. Tindak lanjut
$! Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul
2! emasukan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien c. Kontrak yang akan datng
$! Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya, yaitu belajar  cara mengontrol
2! Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.
/.  EDA/UAS3 *A@ *BKUE@TAS3
Sesi 2 +

Stimulasi &ersepsi+ alusinasi


Kemampuan menghardik halusinasi

 @o Aspek yang dinilai @ama klien

$.enyebutkan cara
yangselama ini digunakan mengatasi halusinasi
2.enyebutkan

efektivitas cara
1.enyebutkan cara
mengatasi halusinasi dengan menghardik 
5.emperagakan menghardik
halusinasi

Anda mungkin juga menyukai