BAB I
PENDAHULUAN
B. T$j$a
$. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui &engertian TAK
b. Untuk mengetahui ungsi TAK
c. Untuk mengetahui Tujuan TAK
d. Untuk mengetahui Kerangka Teoritis Kelompok
e. Untuk mengetahui Komponen dan &erkembangan Kelompok
f. Untuk mengetahui aktor yang mempengaruhi Kelompok
g. Untuk mengetahui &engorganisasian Kelompok
h. Untuk mengetahui Jenis)jenis TAK
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pegert&a
Terapi Kelompok adalah psikoterapi yang dilakukan pada sekelompok klien
bersama)sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain dipimpin oleh seorang terapis
atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih. (*irektorat Kesehatan Jiwa!
Terapi aktivitas kelompok + Stimulasi sensori adalah upaya untuk
menstimulasi semua pancaindera (sensoori! agar memberi respon yang adekuat
(Keliat, 200!
Terapi aktivitas kelompok+ stimulasi sensori merupakan aktivitas
yang digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensori klien, kemuadian
diobservasi reaksi sensori klien berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui
gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan.Terapi aktivitas kelompok untuk
menstimulasi sensori pada
penderita yang mengalami kemunduran fungsi sensoris.Tekhnik yang digunakan
meliputi fasilitas penggunaan pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus
baik dari internal maupun eksternal (&urwaningsih, 200!.
B. F$gs&
Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagai pengalaman dan saling
membantu satu sama lain, untuk menemukan cara menyelesaikan masalah.
Kelompok merupakan laboratorium tempat mencoba dan menemukan hubungan
interpersonal yang baik, serta mengembangkan perilaku yang adaptif. Anggota
kelompok merasa dimiliki, diakui, dan dihargai eksistensinya oleh anggota kelompok
yang lain.
C. T$j$a
T$j$a U$:
a. eningkatkan kemampuan uji realitas
b. embentuk sosialisasi
T$j$a Kh$s$s:
a. eningkatkan identitas diri
b. enyalurkan emosi
T$j$a Reha&l&tat&*:
a. eningkatkan kemampuan hidup mandiri
c. Empati
d. Anggota dapat menggunakan teori komunikasi dalam membantu satu dan yang lain
untuk melakukan komunikasi efektif
odel ini bertujuan membantu meningkatkan ketrampilan interpersonal dan
sosial anggota kelompok.
Selain itu teori komunikasi membantu anggota merealisasi bagaimana mereka
berkomunikasi lebih efektif.
Selanjutnya leader juga perlu menjelaskan secara singkat prinsip)prinsip
komunikasi dan bagaimana menggunakan didalam kelompok serta menganalisa
proses komunikasi tersebut.
1. odel interpersonal
Sullivan mengemukakan bahwa tingkah laku (pikiran, perasaan, tindakan!
digambarkan nielalui hubungan interpersonal. ontoh + 3nteraksi dalam kelompok
dipandang sebagai proses sebab akibat dari tingkah laku anggota lain.
&ada teori ini terapis bekerja dengan individu dan kelompok.Anggota
kelompok ini belajar dari interaksi antar anggota dan terapis.elalui ini kesalahan
persepsi dapat dikoreksi dan perilaku sosial yang efektif dipelajari.
&erasaan cemas dan kesepian merupakan sasaran untuk
mengidentifikasi dan merubah tingkah laku4perilaku. ontoh + Tujuan salah satu
aktifitas kelompok untuk meningkatkan hubungan interpersonal. &ada saat konflik
interpersonal muncul, leader menggunakan situasi tersebut untuk mendorong
anggota untuk mendiskusikan perasaan mereka dan mempelajari konflik apa yang
rnembuat anggota merasa cemas dan menentukan perilaku apa yang digunakan
untuk menghindari atau menurunkan cemas pada saat terjadi konflik.
5. odel psikodrama
enurut Stuart 6 /araia (200$, dalam Keliat dan Akemat, 2007!, komponen
kelompok terdiri dari delapan aspek, yaitu sebagai berikut+
/. Str$kt$r Kel+p+k
aktu optimal untuk satu sesi adalah =0)50 menit bagi fungsi kelompok
yang rendah dan >0)$20 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi (Stuart 6 /araia,
dalam Keliat dan Akemat, 2007!. :iasanya dimulai dengan pemanasan berupa
orientasi, kemudian tahap kerja, dan finishing berupa terminasi. :anyaknya sesi
tergantung
pada tujuan kelompok, dapat satu kali atau dua kali perminggu? atau dapat
direncanakan sesuai dengan kebutuhan.
3. K+$&kas&
&emimpin perlu mengobservasi peran yang terjadi dalam kelompok. Ada tiga
peran dan fungsi kelompok yang ditampilkan anggota kelompok dalam kerja
kelompok (:ernes 6 Sheats, $5<, dalam Keliat dan Akemat, 2007!,
yaitu maintenance roles, task roles, dan individual role. aintence role, yaitu peran
serta
aktif dalam proses kelompok dan fungsi kelompok. Task roles, yaitu fokus pada
penyelesaian tugas. 3ndividual roles adalah self)centered dan distraksi pada
kelompok.
5. Kek$ata Kel+p+k
ase ini ditandai dengan ansietas karena masuknya kelompok baru. *an peran
yang baru. ase ini terbagi dalam tiga fase (Kelliat, 2007! yaitu+
a. Tahap Brientasi
&ada tahap ini pemimpin kelompok lebih aktif dalam memberi pengarahan.
&emimpin kelompok mengorientasikan anggota pada tugas utama dan melakukan
kontrak yang terdiri dari tujuan, kerahasian, waktu pertemuan, struktur, kejujuran dan
aturan komunikasi, misalnya hanya satu orang yang berbicara pada satu waktu,
norma
perilaku, rasa memiliki, atau kohesif antara anggota kelompok diupayakan terbentuk
pada fase orientasi.
b. Tahap Konflik
&eran dependen dan independent terjadi pada tahap ini, sebagian ingin
pemimpin yang memutuskan dan sebagian ingin pemimpin lebih mengarahkan, atau
sebaliknya anggota ingin berperan sebagai pemimpin.Adapula anggota yang netral
dan dapat membantu menyelesaikan konflik peran yang terjadi.&erasaan bermusuhan
yang ditampilkan, baik antara kelompok maupun anggota dengan pemimpin dapat
terjadi
pada tahap ini.&emimpin perlu memfasilitasi ungkapan perasaan, baik positif maupun
negative dan membantu kelompok mengenali penyebab konflik.Serta mencegah
perilaku yang tidak produktif, seperti menuduh anggota tertentu sebagai penyebab
konflik.
c. Tahap Kohesif
Setalah tahap konflik, anggota kelompok merasakan ikatan yang kuat satu
sama lain. &erasaan positif akan semakin sering diungkapkan. &ada tahap ini,
anggota kelompok merasa bebas membuka diri tentang informasi dan lebih intim satu
sama lain. &emimpin tetap berupaya memberdayakan kemampuan anggota
kelompok dalam melakukan penyelesaian masalah. &ada tahap akhir fase ini, tiap
anggota kelompok
belajar bahwa perbedaan tidak perlu ditakutkan, mereka belajar persamaan dan
perbedaan, anggota kelompok akan membantu pencapaian tujuan yang menjadi suatui
realitas.
1. ase Kerja Kelompok
&ada fase mi, kelompok sudah menjadi tim, walaupun mereka bekerja keras,
tetapi menyenangkan bagi anggota dan pemimpin kelompok. Kelompok menjadi
stabil dan realistis. Tugas utama pemimpin adalah membantu kelompok mencapai
tujuan dan tetap menjaga kelompok ke arah pencapaian tujuan, serta mengurangi
dampak dari faktor apa saja yang dapat mengurangi produktivitas kelompok. Selain
itu pemimpin
juga bertindak sebagai konsultan. :eberapa problem yang mungkin muncul
adalah subgroup, conflict, self)desclosure,dan resistance. :eberapa anggota
kelompok menjadi sangat akrab, berlomba mendapatkan perhatian pemimpin, tidak
ada lagi kerahasian karena keterbukaan sangat tinggi dan keengganan berubah
perlu didefinisikan
pemimpin kelompok agar segera melakukan strukturisasi. &ada akhir fase ini,
anggota kelompok menyadari produktivitas dan kemampuan yang bertambah
disertai percaya diri dan kemandirian. &ada fase ini kelompok segera masuk ke fase
berikutnya yaitu
perpisahan.
5. ase Terminasi
Terminasi dapat sementara atau akhir.Terminasi dapat pula terjadi karena
anggota kelompok atau pemimpin kelompok keluar dari
kelompok.Evaluasi umumnya difokuskan pada jumlah pencapaian, baik
kelompok maupun individu.&ada tiap sesi dapat pula dikembangkan instrument
evaluasi kemampuan individual dari anggota kelompok. Terminasi dapat dilakukan
pada akhir tiap sesi atau beberapa sesi yang merupakan paket dengan memperhatikan
pencapaian tertentu. Terminasi yang sukses ditandai oleh perasaan puas dan
pengalaman kelompok akan digunakan secara individual pada kehidupan sehari)hari.
&erawat berperan sebagai tim terapis dalam TAK selama proses TAK
berlangsung, perawat perlu untuk memberikan support pada klien agar mau aktif dalam
kegiatan. *an memberikan pujian untuk setiap keberhasilan yang dilakukan klien.
2. Keluarga
*ukungan dari keluarga bagi anggota keluarganya yang sedang dirawat
sangat diperlukan agar pasien merasa dirinya dihargai dan dibutuhkan. *an
dukungan dari keluarga ini juga dapat membantu klien untuk mau mengikuti TAK
1. /ingkungan
ubungan antara anggota kelompok yang satu dengan anggota yang lain
perlu dijalin secara akrab. &erawat perlu memfasilitasi agar keakraban antar
anggota kelompok dapat terjalin dengan baik.
7. Bbat
Setiap pasien gangguan jiwa membutuhkan pengobatan yang teratur agar pasien
berada dalam keadaan tenang dan dapat diarahkan dalam jadwal kegiatan harian.
G. Peg+rga&sas&a Kel+p+k
enurut :ulletin Klasik, 200< +
$. /EA*E9
ungsinya+
a! enyusun rencana aktivitas kelompok (proposal!
b! engarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c! emfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan
pendapat dan umpan balik.
d! Sebagai CrolemodeC
e! emotivasi setiap anggota kelompok untuk mengemukaan pendapat dan
memberikan umpan balik.
2. B)/EA*E9
ungsinya + membantu leader dalam mengorganisasikananggota kelompok.
1. B:SE9DE9
ungsinya+
a! engobservasi semua respon klien.
b! encatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku
klien. c! emberikan umpan balik terhadap kelompok
5. AS3/3TATB9
ungsinya+
a! embantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi
kelompok
b! emfokuskan kegiatan
c! embantu mengkoordinasi anggota kelompok
H. Je&s8je&s TAK
Terapi aktifitas kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa yang paling
banyak ditemukan ditemukan dikelompok sebagai berikut+
$. TAK Sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai pada tahap
mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara fisik!.
2. TAK Stimulasi Sensori (untuk klien yang mengalami gangguan sansori!.
1. TAK Brientasi 9ealita (untuk klien halusinasi yang telah mengontrol halusinasinya,
klien waham yang telah dapat berorientasi kepada realita dan sehat secara fisik!.
5. TAK Stimulasi &ersepsi+ alusinasi (Untuk Klien *engan
alusinasi! 7. TAK &eningkatan arga * (Untuk Klien *engan
*9!
>. TAK &enyaluran Energy (untuk klien perilau kekerasan yang telah dapat
mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik diri yang dapat
berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan sehat secara fisik!
A. Kes&p$la
Terapi Kelompok adalah psikot
bersama)sama dengan jalan berdiskusi satu
petugas kesehatan jiwa yang terlatih. (*irektorat Kesehatan Jiwa!
Terapi aktivitas kelompok + Stimulasi sensori adalah upaya untuk menstimulasi semua pancaindera (sensoori! aga
B. Sara
Kami selaku penyusun merasa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kami mengharapkan saran da
kesempurnaan makalah ini.
PREPLANNING TERAPIAKTIFITAS KELOMPOK(TAK)
TAK STIMULASIPERSEPSI: HALUSINASI
&enutup + 7 m enit
Tempat + 9 uang A nggur 9 SJ K ota
&embagian Tugas
a.$ / eader
+A
b.$ o /eader +S
d.2 asilitator + ,K ,
E. ETB*E
$. *iskusidanTanyajawab
e. asilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
f. Bbserver sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. &eserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga
akhir 1. Evaluasi asil
a. $00G klien dapat mengenal halusinasi.
b. < G klien mengenal waktu terjadi halusinasi.
c. 7 G klien mengenal situasi terjadi halusinasi.
Keterangan +
+ /eader
+ o /eader
+ Bbserver
+ &asien
+ asilitator
@o
@amaenyebut isi enyebut enyebut enyebut
$.
2.
1.
5.
7.
>.
8.
<.
Ses& 0 : Meg+tr+l hal$s&as& ega eghar&k
A. TB&3K
*. ETB*E
$. *iskusi dan tanggung
jawab 2. :ermain peran 4
stimulasi E. A@T3S3&AS3
ASA/A
$. Jika ada peserta yang hendak keluar dari kelompok maka harus iFin terlebih dahulu
kepada terapis, kemudian terapis menanyakan siapa namanya dan alasannya mengapa
keluar dari ruangan, kemudian terapis akan bertanya kepada anggota kelompok
lain
boleh4tidak klien tersebut keluar dari ruangan.
2. Apabila ada anggota kelompok lain di luar yang ingin mengikuti TAK maka leader
akan meminta persetujuan dari semua anggota kelompok boleh4 tidak klien tersebut
masuk ke dalam anggota kelompoknya.
1. Jika diperbolehkan maka leader akan menjelaskan tujuan terapi dan peraturan
yang hams dipatuhi oleh semua anggota kelompok.
. K93TE93A EDA/UAS3
$. Evaluasi Struktur
a. &re planing TAK sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya kegiatan.
b. Alat dan tempat siap.
c. &erencanaan penentuan terapi aktifitas kelompok sesuai dan tepat.
d. Sudah dibentuknya struktur organisasi atau pembagian tugas.
e. Terapis danklien siap.
2. Evaluasi &roses
a. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana.
b. &eserta mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah
direncanakan. 1. Evaluasi asil
a. $00 G Klien dapat menjelaskan cara selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
b. 7 G Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
c. 0G Klien dapat memperagakan cara menghardik
halusinasi E. &9BSES EDA/UAS3
$. Bbserver mengobservasi 6 mencatat respon anggota (klien!
2. Bbserver mencatat semua proses yg terjadi6 semua perubahan perilaku anggota
(klien! 1. Bbserver memberikan umpan balik pada kelompok
. E*3A4A/AT
$. Tikar
2. :oto
l
1. Jadwal kegiatan
klien J. SETT3@E
$. Terapis dan klien duduk bersama dalam
lingkaran. 2. 9uangan nyaman dan tenang.
K. /A@EKA)/A@EKA KEE3ATA@
$. &ersiapan
a. engingatkan kontrak kepada klien.yang telah mengikuti sesi $
b. empersiapkan alat, tempat dan setting
pertemuan. 2. Brientasi
a. Salam terapeutik
$! Salam dari terapis kepada klien
2! Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi dan validasi
$! Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
2! Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi + isi, waktu, situasi, dan
perasaan
c. Kontrak+
$! Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu dengan latihan
salah satu cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
2! Terapis menjelaskan aturan main berikut+
(a! Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta iFin kepada terapis.
(b! /ama kegiatan57 menit.
(c! Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
(d! &utar music yang asik sebagai back sound, cara permainan yang akan dilakukan
pada sesi ke 2 yaitu memutar botol untuk menunjuk salah satu pasien untuk
melakukan cara menghardik halusinasi, caranya botol ditidurkan laku diputar dan
siapa yang tertujuk dengan botong bagian atas maka dialah yang akan
1. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara)suara yang
didengar (halusinasi! tentang isinya, waktu terjadinya dan perasaan klien saat terjadi.
b. &utar music edarkan balon searah jarum jam, apabila music berhenti klien yang
memegang balon terakhir dianjurkan untuk menceritakan isi halusinasi, kapan
tejadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi,
lakukan hingga semua peserta mendapat giliran.
c. asilnya tulis di kertas DS
d. :eri pujian ketika klien melakukannya dengan baik.
e. Kasih kesempatan klien lain untuk bertanya
f. Ulangi kegiatan tsb sampai semua anggota mendapat giliran
g. Simpulkan isi,waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar.
h. :eri reinforcement
positif 5. Tahap terminasi
a. Evaluasi
$! Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2! Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindaklanjut
Terapis meminta klien melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika terjadi
halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
$! enyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara menggontrol halusinasi dengan
menghardik
2! enyepakati waktu dan tempat.
mendapat giliran untuk memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
7. Tahap kerja
a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukanya pada saat mengalami
halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran
b. Terapis mempersiapkan botol ditengaah)tengah peserta yang mengikuti TAK,
botol dimiringkan, botol siap untuk diputar. Terapis memutar botol tersebut,
hingga botol
berhenti dan botol bagian atas menunjuk kepada salah satu peserta maka peserta itulah
yang akan maju dan memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
c. asilnya tulis di kertas DS
d. :eri pujian ketika klien melakukannya dengan baik.
e. Kasih kesempatan klien lain untuk bertanya
f. Ulangi kegiatan tsb sampai semua anggota mendapat giliran
g. Simpulkan isi,waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar.
h. :eri reinforcement
i. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat
halusinasi muncul
j. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu+ Cpergi janggan ganggu saya,
kamu palsuC
k. Terapis meminta masing)masing klien memperagakan cara menghardik halusinasi
dimulai dari klien yang mau mendapat giliran pertama jika tidak mau maka terapis
menunjuk klien sampai semua peserta mendapatkan giliran
l. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat setiap klien selesai mempe
>. Tahap terminasi a. Evaluasi
$! Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. 2! Terapis memberikan pujian atas keberh
b. Tindak lanjut
$! Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul
2! emasukan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien c. Kontrak yang akan datng
$! Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol
2! Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.
/. EDA/UAS3 *A@ *BKUE@TAS3
Sesi 2 +
$.enyebutkan cara
yangselama ini digunakan mengatasi halusinasi
2.enyebutkan
efektivitas cara
1.enyebutkan cara
mengatasi halusinasi dengan menghardik
5.emperagakan menghardik
halusinasi