Anda di halaman 1dari 13

ODHA PADA IBU

HAMIL
PSIK 2
Latar belakang
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus human immunodeficiency

virus (HIV). AIDS dikarakteristikkan sebagai penyakit imunosupresif berat yang sering dikaitkan dengan infeksi oportunistik dan

tumor ganas serta degenerasi susunan saraf pusat. Penyebaran HIV ini berkembang dengan cepat dan mengenai wanita dan anak-

anak. AIDS menyebabkan kematian lebih dari 20 juta orang setahun. Tahun 2003 diperkirakan 700.000 bayi baru lahir terinfeksi

HIV di seluruh dunia. Angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh HIV semakin meningkat dan merupakan masalah

kesehatan masyarakat yang paling penting di semua negara. Penggunaan obat antivirus seperti highly active antiretroviral therapy

(HAART) dan persalinan berencana dengan seksio sesaria telah menurunkan angka transmisi perinatal mother to child trasmission

(MTCT) penyakit ini dari 30% menjadi 20%. Manejemen antenatal, persalinan, dan perawatan pascasalin yang terkontrol dengan

baik pada ibu hamil dengan HIV dapat mencegah transmisi perinatal.
Faktor yang berperan dalam penularan HIV dari ibu ke anak
Gejala mayor dan minor HIV/AIDS
Gejala mayor Gejala minor
• Batuk menetap > 1 bulan

• Berat badan turun >10% dalam 1 • Dermatitis generalisata


• Herpes Zooster multisegmental dan
• bulan
• berulang
• Diare kronik,
• Kandidiasis orofaringeal
• berlangsung > 1 bulan • Herpes simpleks kronis progresif
• Demam berkepanjangan > 1 bulan • Limfadenopati generalisata
• Penurunan Kesadaran • Infeksi jamur berulang pada alat
• Demensia/HIV ensefalopati • kelamin wanita
• Retinitis Cytomegalovirus
Waktu dan resiko penularan HIV dari ibu ke Anak

Pada saat hamil, sirkulasi darah janin dan sirkulasi darah ibu dipisahkan oleh beberapa lapis sel yang

terdapat di plasenta. Plasenta melindungi janin dari infeksi HIV. Tetapi, jika terjadi peradangan, infeksi

ataupun kerusakan pada plasenta, maka HIV bisa menembus plasenta, sehingga terjadi penularan HIV

dari ibu ke anak. Penularan HIV dari ibu ke anak pada umumnya terjadi pada saat persalinan dan pada

saat menyusui. Risiko penularan HIV pada ibu yang tidak mendapatkan penanganan PPIA saat hamil

diperkirakan sekitar 15-45%. Risiko penularan 15-30% terjadi pada saat hamil dan bersalin, sedangkan

peningkatan risiko transmisi HIV sebesar 10-20% dapat terjadi pada masa nifas dan menyusui.
Penatalaksanaan Saat Persalinan
• Wanita hamil yang direncanakan persalinan pervaginam, diusahakan selaput
amnionnya utuh selama mungkin. Pemakaian eleklroda fetal scalp dan pengambilan
sampel darah janin harus dihindari. Jika sebelumnya telah diberikan obat HAART,
maka obat ini harus dilanjutkan sampai partus. Jika direncanakan pemberian infus
zidovudin, harus diberikan pada saat persalinan dan dilanjutkan sampai tali pusat
diklem. Dosis zidovudin adalah: dosis inisial 2mg/kgBB dalam 1 jam dan dilanjutkan
1mg/kgBB/jam sampai partus. Tablet nevirapin dosis tunggal 200 mg harus diberikan
di awal persalinan. Tali pusat harus diklem secepat mungkin dan bayi harus
dimandikan segera. Seksio sesaria emergensi biasanya dilakukan karena alasan
obstetrik, menghindari partus lama, dan ketuban pecah lama
Alur pemberian terapi antiretroviral pada ibu hamil
Rekomendasi ART pada ibu hamil dengan HIV dan ARV profilaksis
pada bayi
Perawatan selama persalinan
1. Praktek obstetri yang baik
2. Obat antiretroviral
3. Tindakan obstetri yang perlu dihindari
Penundaan pemecahan ketuban
Versi
Episiotomi
Ekstraksi vakum/forsep dihindari
Traumatic suction pada anak
Kewaspadaan umum (universal precaution).
4. Cara persalinan
Perawatan Ibu & bayi

• Konseling & dukungan berkelanjutan


• Mobilisasi masyarakat untuk hindari stigmatisasi
• Kerjasama dengan kelompok pendukung AIDS
• Ketersediaan jangka panjang ARV UNTUK ibu & anak 27 Agustus
THANK’S

Anda mungkin juga menyukai