Anda di halaman 1dari 27

Referat

Infeksi HIV pada Bayi

Pembimbing : dr. Tiona Simamora, Sp.A

Putu Ayu Natasha Dewanti


2065050120

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 02 NOVEMBER 2020 – 28 NOVEMBER 2020
RUMAH SAKIT UMUM UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
1 2
PENDAHULUAN TINJAUAN
PUSTAKA

3
KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
HIV (Human Immunodeficiency Virus) Virus ini ditransmisikan melalui kontak

adalah virus yang menyerang sistem langsung antara membran mukosa/ aliran

kekebalan tubuh manusia. darah dengan cairan tubuh yang mengandung


HIV

Sebanyak 220.000 wanita berusia lebih


dari 15 tahun hidup dengan HIV

Jumlah anak yang hidup dengan HIV


sebanyak 13.000
Mother to Child Transmission (MTCT)
merupakan penularan vertikal dari ibu ke
anak selama masa kehamilan, persalinan
dan menyusui.

Penularan secara vertikal dapat dicegah


dengan cara pemberian antiretroviral
(ARV) kepada ibu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga sistem
kekebalan tubuh tidak dapat berfungsi baik.
• AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan tahap
akhir dari infeksi HIV yang berupa kumpulan gejala atau
penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh
akibat infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus).
EPIDEMIOLOGI
• Tahun 2016 terdapat 36,7 juta orang
di dunia hidup dengan infeksi HIV,
• 2,1 juta di antaranya berusia kurang
dari 15 tahun.

• Pada 2018 terdapat 640.000 orang


hidup dengan HIV.
• 46.000 orang baru terinfeksi HIV
• 38.000 orang meninggal karena
penyakit terkait AIDS
ETIOLOGI
Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Famili : Retroviridae,
Sub Famili : Lentiviridae,
Genus : Lentivirus
Spesies : HIV-1 dan HIV-2

Yang menyebabkan rusaknya atau melemahnya


sistem kekebalan tubuh manusia.
CARA PENULARAN

Transmisi Seksual Transmisi Non Seksual

• Semen dan cairan vagina. • Transmisi Parenteral


• Risiko penularan : pemilihan • Produk Darah
pasangan, jumlah pasangan • Transmisi vertikal (Mother to
dan jenis hubungan seks Child Transmission) : ibu ke
anak (intrauterine, intrapartum,
postpartum, ASI)
PATOGENESIS
Faktor Resiko Penularan HIV Dari Ibu ke Bayi
Faktor Ibu Faktor Bayi

• Jumlah virus (viral load) • Usia kehamilan dan berat


• Jumlah sel CD4+ badan bayi saat lahir
• Status gizi selama hamil • Periode pemberian ASI
• Penyakit infeksi selama • Adanya luka dimulut bayi
kehamilan

Faktor Obsetrik
• Jenis persalinan
• Lama persalinan
• Ketuban pecah dini
MANIFESTASI KLINIS
STADIUM 1 STADIUM 2

• • Sakit ringan • Luka disekitar bibir


Asimptomatik
• • BB ↓ 5-10% • Ruam kulit yang gatal
Tidak ada penurunan berat
• ISPA berulang
badan
• • Herpes zoster
Limfadenopati Generalisata
Persisten

• Sakit sedang • Infeksi bakterial berat • Sakit berat • Sarkoma Kaposi


• BB ↓ > 10% • TB limfadenopati • Sindrom wasting HIV • Retinitis CMV
• Diare, Demam • Gingivitis/ Periodontitis • P. pneumosistis, • Toksoplasmosis
• Kandidosis Oral ulseratif • Herpes simpleks • Encefalopati HIV
• TB paru (1 tahun) • Kandidosis esophageal• Meningitis kriptokokus
• TB ekstra paru
STADIUM 3 STADIUM 4
Stadium klinis menurut WHO
Klasifikasi WHO tentang Imunodefisiensi HIV Menggunakan CD4 +
Nilai CD4+ menurut umur
Imunodefisiensi <11 bulan (%) 12-35 bulan (%) 36-59 bulan (%) >5 tahun (sel/mm3)
Tidak Ada >35 >30 >25 >500
Ringan 30-35 25-30 20-25 350-499
Sedang 25-30 20-25 15-20 200-349
Berat <25 <20 <15 <200 atau <15%

Kriteria Imunologis Berdasarkan CD4 + (WHO)


DIAGNOSIS
Rapid immunochromatography Tes virologis
test a. HIV DNA kualitatif (EID)
• Untuk keperluan skrining, Mendeteksi keberadaan virus dan tidak
• Mendeteksi antibodi HIV bergantung pada keberadaan antibodi HIV.
• mengetahui hasil <20 menit b. HIV RNA kuantitatif
Tes Enzyme Immunoassay Diagnosis (bayi),
(EIA) antibodi HIV Pemantauan terapi ARV (dewasa)
c. Tes virologis Polymerase Chain Reaction
(PCR)
Untuk mendiagnosis anak berumur < 18
bulan dan paling awal pada umur 6 minggu.
4 PRONG PELAKSANAAN PMTCT
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia
reproduktif.
2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu dengan HIV.
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV
kepada bayi yang dikandungnya.
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial, dan perawatan kepada ibu
dengan HIV beserta bayi dan keluarganya.
PENCEGAHAN BAYI LAHIR
DARI IBU TERINFEKSI HIV
PEMBERIAN ARV

Waktu Pemberian Regimen Zidovudine


Antepartum 100 mg oral 5 kali sehari, diinsiasi saat usia 14-34 dan
diteruskan selama kehamilan.a
Intrapartum Selama kelahiran, zidovudine intravena selama dosis
inisial 2 mg/kg selama 1 jam, diikuti infus 1 mg/kg/jam
sampai kelahiran.b

a
Regimen Alternatif 200 mg 3 kali sehari atau 300 mg 2 kali sehari
b
Untuk operasi Caesar elektif, zidovudine intravena dimulai paling tidak 3 jam sebelum operasi. Untuk
ketuban pecah dini atau kelahiran dengan intervensi, loading dose dapat diberikan ½ jam sebelumnya
PEMILIHAN JENIS
PERSALINAN

• Ibu hamil dengan viral load > 400 kopi/mL  persalinan seksio sesarea.
• Ibu hamil dengan viral load 50 – 399 kopi/mL  seksio sesarea
dipertimbangkan
• Ibu hamil viral load < 50 kopi/mL  persalinan per vaginam
PEMBERIAN
PROFILAKSIS

Waktu Pemberian Regimen Zidovudine


Neonatal Dimulai saat 8-12 jam setelah lahir dan
berikan sirup 2 mg/Kg setiap 6 jam
untuk 6 minggu c
c
Dosis Intravena untuk Bayi yang tidak toleransi asupan oral 1,5 mg/Kg intravena
setiap 6 jam13
PEMBERIAN
NUTRISI

Makanan pengganti yang lengkap sejak lahir


Pemberian ASI eksklusif
dengan susu formula untuk bayi, AFASS
selama bulan-bulan pertama
• A : Acceptable : mudah diterima,
kehidupan dengan
• F : Feasible : mudah dilakukan,
penghentian dini, (AFASS)
• A : Affordable: terjangkau,
• S : Sustainable: berkelanjutan,
• S : Safe : aman penggunaannya
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia. Transmisi vertikal dari ibu ke anak
(Mother to Child Transmission) merupakan transmisi yang telah
meningkatkan jumlah anak hidup dengan HIV. Transmisi vertikal
terhadap neonatus sangat dipengaruhi oleh viral load ibu saat
melahirkan, kelahiran prematur, dan jumlah CD4 antenatal ibu yang
rendah. Tes virologis dianjurkan untuk diperiksa paling awal pada
umur 6 minggu dan kurang dari 18 bulan
Intervensi PMTCT membantu mencegah infeksi HIV dari ibu dengan
HIV kepada anaknya selama kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Dapat dilakukan pencegahan seperti; pemberian terapi ARV, memilih
prosedur persalinan yang aman, pemberian profilaksis, pemberian
nutrisi bayi yang tepat.
TERIMA KASIH
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hartanto, Marianto. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dalam Kehamilan. CKD; 2019. 46(5): 276.
2. UNAIDS. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS. UNAIDS data 2017. Geneva, Switzerland. UNAIDS.
[Internet].[diunduh 2020 November 14]. Available at :
https://www.unaids.org/en/regionscountries/countries/indonesia
3. Anastasia Adeela. Karakteristik Penderita Hiv/Aids Pada Anak Di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo
Makassar Periode Januari 2015 – Mei 2017. [Skripsi]. [diunduh 2020 November 4]. 2017 Avaliable at:
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/N2I0MjgxYWJkYWIwMzcxNDQzNDA1
NmYzOWNiZmQ5NzIxY2NmYTdhNQ==.pdf
4. Afif Nurul Hidayati. Manajemen HIV/AIDS. Airlangga University Press: Surabaya. 2019; 3-22
5. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Modul pelatihan: Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi.
Departemen Kesehatan RI; Jakarta. 2008.
6. Alex W, Ahmad S, Khoirul A, Agustin W. Microfluidic Chip-based Nucleic Acid Testing using Gingival
Crevicular Fluid as a New Technique for Detecting HIV-1 Infection. University of Jember. 2011;18( 2):45-50.
7. Menkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.51 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke anak. 2013.
8. Bobat R, Pillay A. Clinical Manifestations. In HIV Infection in Children and Adolescents. 2020; 7-13.
9. Tita M. Aspek Klinis dan Tatalaksana Bayi dengan Ibu Penderita HIV/AIDS. J. Ked. N. Med. 2018;1(4).
10. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jendral. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. Kementerian Kesehatan RI
. Jakarta; 2012.
11. World Health Organization. Breast is always best, even for HIV-positive mothers. Bull WHO: Past
issues. 2010;88(1):1–80.
12. Tarmidzi SN, Hastuti EB, Damayanti R, Kaptiningsih A, Lukman HL, Basri C. Pedoman manajemen
program pencegahan penularan HIV dan sifilis dari ibu ke anak [Internet]. Milwiyandia, editor.
Kementerian Kesehatan RI; 2015.
http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
13. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Penerapan Terapi HIV Pada Anak.
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta, 2014.
14. World Health Organization. Estimated number of people living with HIV in 2016 by WHO region. Global
Health Observatory (GHO) data. 2017.
15. Stuart R, Ian P, Mark S, Richard H. Davidson's principles and practice of medicine ed 23 th. Elsevier. 2018
16. Siberry George K. Preventing and Managing HIV Infection in Infants, Children, and Adolescents in the
United States. Journal Pediatric Rev. 2014 Jul; 35(7): 268–286.
17. World Health Organization. Kajian Nasional Respon HIV di Bidang Kesehatan Republik Indonesia.
Laporan 2017
18. Nawan. HIV dan Malnutrisi: Efek pada Sistem Kekebalan Tubuh. Universitas Palangkaraya. 2017
[Internet].[diunduh 2020 November 17]. Avalaible at: https://
www.researchgate.net/publication/323317637
19. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak
Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta. 2015. 9.

Anda mungkin juga menyukai