Kelas A
Annisa Nadya Pratiwi (2018000146)
Chandra Wiguna (2018000152)
Dimas Khalis Nul Hakim (2018000158)
Ghina Arifah (2018000164)
Cahyaning Gita Rizkita (2018001217)
Ditha Kurniati (2018001223)
PENGERTIAN
■ AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) : sebuah sindrom dengan berbagai
gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. AIDS
sendiri disebabkan oleh virus yang sebut HIV
■ HIV (Human Immunodeficiency Virus) : virus yang menyebabkan penurunan daya
kekebalan tubuh.
■ Terjangkiti virus HIV (positif HIV) tidaklah sama dengan mengidap AIDS. Banyak
orang yang positif HIV tidak menderita sakit selama bertahun-tahun. Infeksi virus
inilah yang kemudian berakibat pada menurunnya sistem kekebalan.
■ Kapankah seorang terkena AIDS? Istilah AIDS dipergunakan untuk tahap infeksi HIV
yang paling lanjut. Sebagian besar orang yang terkena HIV, bila tidak mendapat
pengobatan akan menunjukkan tanda-tanda AIDS dalam waktu 8-10 tahun.
PREVALENSI HIV DI DUNIA
PREVALENSI HIV - AIDS DI INDONESIA
DISTRIBUSI PENYAKIT HIV - AIDS DI INDONESIA
60
50 51.9
40
39.6
30
29 28.9
20 22.2
19.7
18.2
10
9.1
8.1
6.5
0
HIV AIDS
DKI Jakarta Jawa Timur Papua Jawa Barat Jawa Tengah
ETIOLOGI
Lipid yang berasal dari membran sel host.
Mempunyai 72 semacam paku yang dibuat dari gp 120 dan gp 41, setiap
paku disebut trimer dimana terdiri dari 3 copy dari gp 120, gp 41.
• gp 120 : glikoprotein yang merupakan bagian dari envelope (sampul) yang tertutup oleh
molekul gula untuk melindungi dari pengenalan antibodi, yang berfungsi mengenali secara
spesifik reseptor dari permukaan target sel dan secara tidak langsung berhubungan dengan
membran virus lewat membran glikoprotein.
• gp 41 : transmembran glikoprotein yang berfungsi melakukan trans membran virus,
mempercepat fusion (peleburan) dari host dan membran virus dan membawa HIV masuk ke sel
host.
Matrix protein : garis dari bagian dalam membran virus dan bisa
memfasilitasi perjalanan dari HIV DNA masuk ke inti host.
Capsid protein : inti dari virus HIV yang berisikan 2 kopi dari RNA genom
dan 3 macam enzim (reverse transcriptase, protease dan integrase).
Siklus Replikasi Virus
Penularan HIV
Penularan melalui
Vertical Transmission,
pemakaian jarum suntik
From mother to child
secara bergantian
Perjalanan Penyakit HIV/AIDS
Infeksi Primer (sindrom retroviral akut)
Stadium Lanjut
dengan
< 11 bulan 12-35 bulan 36-59 bulan > 5 tahun
imunologi
Bukan atau
> 35 > 30 > 25 > 500
tidak nyata
Testing HIV
Pemeriksaan secara langsung juga dapat dilakukan, yaitu antara lain dengan melakukan biakan virus,
antigen virus (p24), asam nukleat virus. Pemeriksaan adanya antibodi spesifik dapat dilakukan dengan
Rapid Test, Enzime Linked Sorbent Assay (ELISA) dan Western Blot.
DIAGNOSA
Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
•Metode paling umum yang digunakan untuk menetapkan HIV yang mendeteksi antibodi
terhadap HIV-1 dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi.
•Positif palsu dapat terjadi pada perempuan yang telah melahirkan beberapa kali, pada
yang baru mendapatkan vaksin hepatitis B, HIV influenza, atau rabies, penerima transfus
darah berulang dan penderita gagal ginjal atau hati, atau sedang menjalani hemodialisa
kronik.
•Negatif palsu dapat terjadi bila pasien baru terinfeksi dan test dilakukan sebelum
pembentukan antibodi yang adekuat. Waktu minimum untuk terbentuknya antibodi 3-4
minggu dari awal terpapar.
•ELISA positif diulang dan bila salah satu atau keduanya reaktif, test konfirmasi dilakukan
untuk diagnosa akhir. Uji western blot adalah yang paling umum dilakukan untuk test
konfirmasi.
Rp. 1.103.973/pak
Adefovir dipivoxil Hepsera 10mg Glaxo Smith Kline
Daftar Pustaka