Anda di halaman 1dari 55

1

AIDS ?
 Acquired  Bukan keturunan
 Immuno  Sistem Kekebalan
tubuh
 Deficiency  Tidak berfungsi
dengan baik
 Syndrom  Memiliki banyak
Gejala
PENGERTIAN
Acquired Immuno Defisiency Syndrome
( AIDS )

kumpulan gejala penyakit sbg akibat menurunya


sistem kekebalan tubuh yg disebabkan oleh virus HIV

Di Indonesia digunakan istilah orang dengan HIV


AIDS ( ODHA )
 Infeksi HIV bersifat permanen
 Setiap HIV positive - menjadi AIDS
 HIV & AIDS telah menjadi ancaman global
karena HIV awalnya tidak tampak gejala –
gejala yg nyata
 Ancaman globalisasi & liberalisasi 
perpindahan penduduk dengan cepat

4
PENYEBAB

 HIV Human Immuno-deficiency Virus


Jenis Retrovirus ( mampu mengcopy cetak materi
genetik dirinya ).

 HIV menyerang sistem kekebalan tubuh ( sel T Helper


( T4 / CD 4 )yg mrp titik pusat sistem pertahanan
tubuh sistem kekebalan tubuh mjd rusak
kerusakan progresif pd sistem kekebalan tubuh 
pasien AIDS sgt rentan & mudah terserang berbagai
penyakit.
Sifat HIV

 HIV menyerang sel – sel imun tubuh


 Berkembang biak di limposit T ( CD 4 )
 Mati pada air mendidih,mati pada panas 56 ⁰
C selama 10 – 20 menit

6
Struktur HIV
 Envelop
– gp 120
– gp41
 Enzym
– Reverse transcriptase
– Integrase
– Protease

 Inti
– P17 (matrix)
– P24 (kapsid)
– P7/P9 (nucleocapsid)

7
HIV dalam cairan tubuh

8
Stadium HIV AIDS
Stadium 1
-Asymtomatik
-Pembesaran KGB
-Penurunan BB (-)

9
Stadium 2
-Berat badan menurun 5 - 10 %
-Infeksi saluran nafas berulang
( sinusitis,tonsilitis,otitis media,faringitis )
-Luka disekitar bibir
-Ruam kulit yg gatal
-Infeksi jamur kuku

10
Seborrheic dermatitis

11

11
Stadium 3
-BB menurun > 10 Kg dari BB semula
-Diare ,demam berlangsung > 1 bulan
-Jamur di mulut atau vagina
-TB paru dalam 1 tahun terahir
-Infeksi bakteri berat ( pnemonia,empiema,infeksi
tulang atau sendi,meningitis atau bakteremia )
-Anemi ( < 8 g/dl ),netropeni dan atau
trombositopeni kronis yg tidak dpt diterangkan
sebabnya

12
Tuberkulosis Paru

 Keluhan:
 Batuk lama
 Keringat malam
hari
 Berat badan turun
 3% pasien TB : HIV
 40 pasien HIV : TB

13
 Keluhan:
 Sakit saat
menelan
 Lidah terasa
“getir”

14
Stadium 4
-HIV wasting syndroma
-Pneumomia
-Infeksi herpes simplek ulseratif > 1 bulan )
-TB ekstra paru
-Sarkoma Kaposi
-Meningitis kriptokokus
-Ensefalopati HIV

15
Toksoplasmosis- Respon terhadap terapi

Keluhan: sakit kepala berulang, usia muda, faktor risiko +


Ig-IgM Toxoplasma positif 16

16
17
CMV retinitis

Keluhan: penurunan Tajam Penglihatan


IgG- IgM CMV positif 18

18
DIAGNOSIS

 Perlu VCT (Voluntary Counseling Testing) =


Konsultasi & Tes Sukarela
 Mengapa?
 Penyakit Menular
 Masih ada “Stigma” dan “Diskriminasi”
 Pengobatannya seumur hidup
 Ada Masalah: Medis, Psikologis, Sosial

19
Faktor-faktor penyebab STIGMA :
HIV / AIDS dapat mengancam jiwa,
informasi yang kurang tepat mengenai penyakit HIV / AIDS
kepercayaan dimasyarakatm bahwa HIV AIDS merupakan
suatu “hukuman” atas perbuatan yang melanggar moral atau
tidak bertanggungjawab sehingga penderita HIV / AIDS itu
“pantas” untuk menerima perlakuan-perlakuan yang tidak
selayaknya mereka dapatkan.
Ketakutan akan menghambat kemauan para resiko
tinggi dan orang yang dicurigai HIV untuk pemeriksaan.
Mengapa Perlu Konselor?

 Aspek Psikologis: Depresi


 Masih ada Stigma dan Diskriminasi di
masyarakat
 Mencegah Penularan

22
Tehnik pemeriksaan lab HIV
 Tes Serologi
tes cepat, enzyme immunoassay

 Tes Virologi
DNA dan RNA HIV

23
Hasil Pemeriksaan
 Bila A1 reaktif,A2 Reaktif,dan A3 Reaktif

 Bila pada proses pengulangan ternyata A1 reaktif,A2


non reaktif atau A1 non reaktifdan A2 reaktif
Bila A1 reaktif,A2 reaktif,dan A3 non reaktif

Bila A1 non reaktif


Bila hasil A1 reaktif tetapi pada pengulangan hasil A1 non
reaktif dan A2 non reaktif
Hasil inkonklusif pada pemeriksaan keduasetelah min tes
HIV 14 hari yg lalu dengan dengan hasil inkonklusif njuga

24
PERJALANAN PENYAKIT HIV/AIDS
TANPA OBAT ARV

CD 4 KEMATIAN
Infeksi
Oportunistik
Viral
load

PERIODE
JENDELA Tanpa Gejala Gejala Klinis

3 Bulan 1 th 5 th 7 th 10-11 th 25

25
Tes ulang pada periode
jendela
 Pada individu dengan HIV negatif yang baru saja
mendapat atau sedang memiliki risiko pajanan
 Disarankan tes ulang setelah 4 hingga 6 minggu
 Orang berisiko tinggi seperti populasi kunci,
dianjurkan melakukan tes ulang secara regular tiap
tahun
 Pada daerah dengan prevalensi tinggi, tes ulang HIV
pada wanita hamil dapat dilakukan pada kehamilan
lanjut, persalinan, atau sesegera mungkin setelah
persalinan

26
Cara penularan virus HIV
1. Kontak seksual : hetero seksual,homo
seksual,bi seksual

2. Kontak darah : tranfusi,penggunaan jarum


suntik berulang,lain – lain :
akupunktur,tindik,tato

3. Ibu ke anak :
proses persalinan, pemberian ASI
27
Siapa yang rentan tertular
HIV AIDS?
 Homoseksual

 Memiliki banyak pasangan seksual

 Berhubungan dengan orang yang memiliki


banyak pasangan seksual

 Lahir dari ibu dengan HIV

28
Wanita juga lebih rentan terkena HIV AIDS :

Karena salah satu rute infeksi adalah


hubungan seksual, wanita memiliki area
mukosa pada vagina yang luassehingga
menjadi mudah untuk virus masuk

Pada wanita <17 tahun cervix dan produksi


lendir vagina masih rendah sehingga juga
menjadi lebih rentan

29
Virus HIV tidak menular

 Kehidupan sosial
 Hidup serumah
 Hidup bertetangga
 Hidup bermasyarakat
 Satu tempat sekolah
 Satu tempat pekerjaan
 Bersalaman, bersinggunggan,
berciuman
30
HIV TIDAK MENULAR MELALUI
KONTAK SOSIAL
Prinsip penularan HIV

 E = Exit ( virus harus keluar dari tubuh orang


yang terinfeksi )
 S = Survive ( virus harus bertahan hidup di
luar tubuh )
 S = Sufficient ( jumlah virus harus cukup
untuk dapat menginfeksi )
 E = Enter ( virus masuk ke tubuh orang lain
melalui aliran darah ).

32
PENCEGAHAN PENULARAN
 Abstinensia: tidak  Condom : gunakan
melakukan hubungan pengaman bila melakukan
sex bagi yang belum hubungan sex berisiko
menikah tertular
 Periksa Tes HIV bagi  Don’t : don’t use sharing
pasangan yang akan needle ( jangan gunakan
menikah jarum suntik tidak steril )
 Be Faithful : setia pada  Edukasi: embuskan
pasangan informasi HIV AIDS & IMS
 Unit pelayanan  Melalkukan tes HIV AIDS
kesehatan  universal  Melakukan sirkumsisi bagi
precaution pria
 Tidak menggunakan
produk pembersih organ
kewanitaan 33
UNIVERSAL PRECAUTION :
1. Menghindari kontak langsung dg cairan tubuh
2. Mencuci tangan sebelum & sesudah tindakan
3. Memakai alat / instrumen disposible / sterilisasi semua
alat
4. Bila menangani cairan tubuh pasien : gunakan alat
pelindung : sarung tangan, masker, kaca mata, penutup
kepala, mantel pelindung, sepatu boot ( disesuaikan dg
jenis tindakan )
5. Dekontaminasi cairan tubuh pasien
6. Pemeliharaan kebersihan tempat pelayanan kesehatan
7. Membuang limbah secara benar
Apakah HIV ada obatnya?

 Ya Ada !
 Obat Anti Retroviral (ARV)
 Obat ini tidak menyembuhkan HIV AIDS
namun membantu untuk mengurangi
jumlah virus di dalam tubuh
 Obat ARV tidak dapat mengeradikasi HIV
 Namun tetap penting dikonsumsiuntuk
menurunkan kadar virus di dalam tubuh
35
ObatARV yang tersediadi
dunia

36
PERJALANAN PENYAKIT HIV/AIDS
TANPA OBAT ARV

CD 4 KEMATIAN
Infeksi
Oportunistik
Viral
load

PERIODE
JENDELA Tanpa Gejala Gejala Klinis

3 Bulan 1 th 5 th 7 th 10-11 th 37

37
Perkembangan AIDS

 Viral Load =
Kecepatan KA
 CD4 = Jarak ke
jurang

38

38
PERAWATAN PASIEN HIV / AIDS

1. Isolasi
 melindungi pasien HIV / AIDS dari infeksi lainnya
 mempermudah pemberian askep
2. Aspek perawatan fisik ( biologis )
• Universal precaution
• Pengobatan infeksi sekunder & pemberian
antiretroviral ( ARV )
• Nutrisi ( vitamin & mineral )
• Aktifitas & istirahat
PERAWATAN PASIEN HIV / AIDS…..
3. Aspek perawatan adaptif psikologis
• Pemberdayaan sumber daya psikologis ( potensi diri ), pikiran
yg positif
• Tehnik perilaku
4. Aspek perawatan respon sosial
 Emosional support ( perasaan nyaman, dihargai, dicintai &
diperhatikan )
 Cognitive support ( informasi, pengetahuan & nasehat )
 Material support ( bantuan / pelayanan )
5. Aspek perawatan spiritual (penerimaan sakit yg diderita )
HAK, TANGGUNG JAWAB & ETIKA
a. Hak pasien HIV / AIDS
1. mengunjungi fasilitas yg ada di RS misalnya : ruang tv, kantin
dll
2. Menerima tamu pd jam kunjungan & boleh ditemani selama
perawatan kecuali pd kondisi infeksius
3. Mendapat kesempatan bekerja, bekarya & berpartisipasi sbg
anggota masyarakat
4. Mendapat & memilih jenis layanan kesehatan yg sesuai dg
kehendaknya
5. Diperlakukan manusiawi & tdk diskriminatif dlm layanan
kesehatan & layanan sosial
6. Menginformasikan / tidak tentang statusnya kpd orang lain
7. Mendapatkan pendidikan & penghasilan yg sesuai
8. Mendapat informasi yg benar mengenai keadaan / status
kesehatanya
9. Menentukan bersama tenaga kesehatan ttg tindakan medis yg
perlu dilakukan pada dirinya
HAK TENAGA KESEHATAN
1. Mendapat pendidikan ttg HIV / AIDS
2. Mendapat informasi terbaru ttg HIV / AIDS
3. Mendapat berbagai alat yg diperlukan utk
mencegah penularan HIV pada pasien lain &
pada dirinya
4. Mendapat bermacam alat & obat yg diperlukan
untuk dapat memberikan perawatan yg
bermutu pada pasien HIV / AIDS
TANGGUNG JAWAB PASIEN HIV /
AIDS
1. Mencegah penularan HIV / AIDS kepada orang lain
2. Menjaga kesehatan dirinya sendiri secara baik
3. Memberikan informasi yg jelas & benar kepada
orang yg memerlukan
4. Menjadi mitra kerja tenaga kesehatan dalam
program pengobatan
5. Mendukung & membantu program pemerintah
dalam penanggulangan HIV / AIDS
TANGGUNG JAWAB TENAGA KESEHATAN

1. Kerahasiaan test HIV harus dijaga, jangan sampai


hasil test dibocorkan kepada pihak lain kecuali
orang yg bersangkutan
2. Menghargai konfidensialitas pasien HIV /AIDS dg
melindungi identitas & rahasia pasien HIV / AIDS
3. Memberikan pelayanan yg aman dg menjalankan
berbagai tindakan kewaspadan umum
4. Menberi pelayanan kesehatan yg bermutu tanpa
mendiskriminasi pasien HIV/AIDS atau
sekelompok yg dianggap berperilaku resiko
Tanggung jawab tenaga
kesehatan……
5. Menjadi mitra kerja pasien HIV / AID dalam
pengobatanya
6. Bersikap bersahabat kepad semua pasien
termasuk pasien HIV / AIDS
Sikap tenaga perawatan
1. Mengerti, memahami & memiliki
ketrampilandalam memberikan askep kepada
pasien HIV / AIDS
2. Bersikap tenang, wajar & tidak berlebihan tetapi
tetap waspada dalam membantu pasien HIV /
AIDS
3. Memahami keadaan pasien, menunjukan sikap
empati
4. Bersikap melindungi
Peraturan pokok petugas
1. Tim perawatan yg menderita infeksi, kelainan
kulit tdk boleh merawat pasien HIV / AIDS
2. Tim perawatan yg bertugas memakai mantel
pelindung, masker, kaca mata & sarung tangan
selama melakukan tindakan :
 memandikan,membantu BAB & BAK / membersihkan
muntah
 menyiapkan bahan pemeriksaan
Peraturan pokok petugas…..
 mengganti pakaian & alat tenun ( linen )
 melakukan lavemen & kateterisasi
 memasang infus, membersihkan jalan
napas, menyuntik
 merawat jenazah
 cuci tangan sebelum & sesudah melakukan
tindakan keperawatan walaupun sarung tangan,
dg menggunakan desinfektan & memakai air
mengalir
Peraturan pokok petugas…………
 Memberi pelapis plastik pada bantal & kasur sebagai
pelindung
 Melapor kepada tim khusus penanganan AIDS di RS
bila terkena tusukan jarum bekas dipakai / terkena
percikan pada mata , mulut / tangan yg terluka
 Memasang label bertuliskan “ bahan menular / HIV “
pada semua botol spesimen yg akan dikirim ke lab
 Membersihkan kamar mandi / WC, ruangan
perawatan secara rutin
 Memegang teguh rahasia jabatan
Pencegahan kontaminasi &
pembersihan alat
 Alat yg digunakan : alat tenun, alat kesehatan, alat
makan & minum, alat rumah tangga disiapkan
tersendiri
 Gunakan jenis disposible pada alat suntik, jarum infus,
kateter urine, slang hisap, endotracheal tube dll
 Kasur & bantal diberi pelapis plastik sebelum
digunakan untuk mencegah melekatnya darah /
cairan tubuh, alat tenun yg sudah dipakai dimasukan
ke dalam kantong plastik khusus, diberi label “ bahan
menular “diikat selanjtnya dikirim ke tempat cuci
Pencegahan kontaminasi……..
 Sarung tangan dipakai sat melakukan tindakan ,
merapikan tempat tidur & memegang berbagai
alat yg sudah terkontaminasi
 Alat non disposible harus langsung disterilkan
setelah dipakai
 Instrumen medis / keperawatan setelah dipakai
direndam dalam larutan desinfektan kemudian
disterilkan
Bahan yg terkontaminasi……..
 Semua sisa jaringan, cairan tubuh, darah,
verban,jarum & bekas infus yg dipergunakan
selama tindakan, ditempatkan di kantong
plastik, berlapis ganda, tanda tusukan, kedap
air, & berwarna khusus serta diberi label “ bahan
menular / HIV “ kemudian dibakar
 Gunakan las plastik pada meja operasi, jas
operasi, alas pada tangan / pada kepala bila
dilakukan tindakan kanulasi trakea
53
ASUHAN KEPERAWATAN
I.Pengkajian
Diagnosa keperawatan
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
55

Anda mungkin juga menyukai