Anda di halaman 1dari 48

HIV AIDS (TM-11)

Fitria Dewi Puspita Anggraini


Fakultas Kesehatan
Universitas Dian Nuswantoro
2019
TERMINOLOGI
HIV : Human Immunodeficiency Virus
Merupakan virus penyebab AIDS. Terdapat dalam cairan tubuh pengidapnya
seperti darah, air mani, atau cairan vagina. Pengidap HIV akan tampak sehat
sampai HIV menjadi AIDS dalam waktu 5-10 tahun.
TERMINOLOGI
AIDS : Acquired Immuno Deficiency Syndrome
AIDS merupakan suatu sindrom yang menurunkan kekebalan tubuh yang
disebabkan HIV, sehingga tubuh tidak dapat memerangi penyakit.
ETIOLOGI
 Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) termasuk dalam genus
Lentivirus famili Retroviridae.
 Ada 2 tipe : tipe 1 (HIV1) dan tipe 2 (HIV-2).
 Virus-virus ini secara serologis dan geografis relatif berbeda tetapi
mempunyai ciri epidemiologis yang sama.
 Patogenisitas dari HIV-2 lebih rendah dibanding HIV-1.
ETIOLOGI
DISTRIBUSI PENYAKIT
DISTRIBUSI PENYAKIT
DISTRIBUSI PENYAKIT
DISTRIBUSI PENYAKIT
DISTRIBUSI PENYAKIT
DISTRIBUSI PENYAKIT
DISTRIBUSI PENYAKIT
DISTRIBUSI PENYAKIT
DISTRIBUSI PENYAKIT
DISTRIBUSI PENYAKIT
DISTRIBUSI PENYAKIT
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita
terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif.

Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat


dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu
pada layanan Voluntary, Counseling, and
Testing (VCT), sero survey, dan Survei
Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).
GEJALA KLINIS
Setelah terinfeksi HIV biasanya tidak ada gejala dalam waktu
5-10 tahun, kemudian AIDS mulai berkembang dan
menunjukkan gejala sebagai berikut :
 Kehilangan berat badan secara drastis.
 Diare yang berkelanjutan.
 Pembengkakan pada leher dan/atau ketiak.
 Batuk terus menerus.
 Bila anda terinfeksi HIV, segera lakukan tes darah.
GEJALA KLINIS
5 TANDA MINOR……
A. Batuk kering tidak sembuh-
sembuh
B. Kulit gatal di seluruh tubuh
C. Herpes zoster (mirip cacar
air) yang tidak kunjung
sembuh
D. Candidiasis, mengangkat
ruam pada mulut, lidah,
tenggorokan
E. Pembengkakan kelenjar
(leher, ketiak, selangkangan)
dengan atau tanpa infeksi
aktif.
GEJALA KLINIS
Istilah AIDS dipergunakan untuk tahap- tahap infeksi HIV yang
paling lanjut
A. Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan
tidak dikategorikan sebagai AIDS.
B. Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous minor dan
infeksi-infeksi saluran pernafasan bagian atas yang tak
sembuh- sembuh)
GEJALA KLINIS
C. Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang
berlangsung lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC
paru-paru).
D. Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran
tenggorokan (oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang saluran
paru-paru (bronchi) atau paru-paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV
digunakan sebagai indikator AIDS.
GEJALA KLINIS
DIAGNOSIS
 Untuk menentukan status penderita penderita dapat dilakukan melalui
metode berikut ini:
1. Sistem Tahapan Infeksi 2. Sistem Klasifikasi CDC 3. Tes HIV
Klinis HIV

a.STADIUM I CDC=Centers for Disease Control Tes HIV umum, termasuk


blm tmbul gejala, limfadenopati and Prevention imunisasi enzim HIV dan
b. STADIUM II pengujian western blot dilakukan
BB  , infeksi saluran nafas, Penyakit AIDS merujuk pada utk deteksi antibodi HIV pd
herpes zoozter ,ulkus mulut, ruam penyakit yg berhub.dgnnya ,misal serum,plasma,cairan mulut,darah
kulit, dermatitis seboroik, infeksi limfadenopati. Bila jumlah sel T kering atau urin
jamur kuku. CD4+ < 200 per µL darah atau 14%
c. STADIUM III dr seluruh limfosit, org tersebut sbg Adapula tes utk deteksi antigen
BB  , diare kronis > sebulan, pengidap HIV positif. HIV seperti HIV-RNA dan HIV-
demam menetap,TB paru, DNA
kandidiasis, anemia
d. STADIUM IV
toksoplasmosis otak, kandidiasis
eksofagus,trakea,bronkus/paru-
paru, sarkoma kaposi, herpes
simplex kronis, infeksi bakteri
meluas/parah.
DIAGNOSIS HIV PADA
BAYI/ANAK
Tes Antibodi (Ab) HIV (ELISA atau rapid Tes Virologis
tests)
Rapid Testt sifatnya aman, efektif, Tes virologis untuk RNA atau DNA
sensitif dan dapat dipercaya untuk yang spesifik HIV merupakan metode
mendiagnosis infeksi HIV pada anak yang paling dipercaya untuk
mulai umur 8 bulan. Untuk anak mendiagnosis infeksi HIV pada anak
berumur < 18 bulan, Rapid Tests berumur < 18 bulan. Sampel darah
antibodi HIV merupakan cara yang harus dikirim ke laboratorium khusus
sensitif dan dapat dipercaya untuk yang dapat melakukan tes ini
mendeteksi bayi yang terpajan HIV dan
untuk menyingkirkan infeksi HIV pada
anak yang tidak mendapat ASI.
PENULARAN PENYAKIT
PENULARAN PENYAKIT
• HIV menyerang sel darah putih

• Sel darah putih adalah seperti tentara


yaitu melawan infeksi

• Namun, setelah HIV memasuki sel


darah putih untuk
perkembangbiakannya,
HIV merusak sel tersebut, akhirnya
membunuhnya
• Akibatnya, sistem kekebalan tubuh
semakin menurun, yang menyebabkan
tubuh menjadi rentan terhadap segala
serangan penyakit.
BEGINILAH VIRUS HIV BEKERJA
PENULARAN PENYAKIT
PATOGENESIS
PATOFISIOLOGI
MASA INKUBASI
 Bervariasi.
 Walaupun waktu dari penularan hingga berkembang atau terdeteksinya
antibodi, biasanya 1 – 3 bulan, namun waktu dari tertular HIV hingga
terdiagnosa sebagai AIDS sekitar < 1 tahun hingga 15 tahun atau lebih.
 Tanpa pengobatan anti-HIV yang efektif, sekitar 50 % dari orang
dewasa yang terinfeksi akan terkena AIDS dalam 10 tahun sesudah
terinfeksi.
 Masa inkubasi pada anak-anak yang terinfeksi lebih pendek dari orang
dewasa.
 Bertambahnya ketersediaan terapi anti-HIV sejak pertengahan tahun
90an mengurangi perkembangan AIDS di AS dan di banyak negara
berkembang secara bermakna.
MITOS SEPUTAR HIV AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit kutukan Tuhan ?
× Tidak benar karena semua orang bisa tertular baik remaja, dewasa,
anak-anak maupun bayi
HIV/AIDS merupakan penyakit orang barat/turis ?
× Tidak benar karena penyebaran HIV tidak berdasarkan pada ras
HIV/AIDS hanya menular lewat hubungan seks ?
× Tidak benar, penularan bisa melalui semua aktifitas yang berhubungan
dengan pertukaran cairan tubuh
HIV/AIDS penyakit kaum homoseksual ?
× Tidak benar, semua golongan dapat terular
HIV/AIDS banyak diderita oleh pekerja seks ?
× Tidak benar, setiap orang beresiko untuk tertular
HIV/AIDS dapat menular melalui kontak sosial sehari-hari ?
× Tidak benar, HIV/AIDS tidak dapat menular tanpa ada pertukaran
cairan tubuh
PENCEGAHAN
VOLUNTARY &
CONSELING TEST
SYARAT VCT
SYARAT VCT
PRINSIP VCT
PEMBERIAN HASIL
PENGAWASAN PENDERITA,
KONTAK DAN LINGKUNGAN
Laporkan kepada instansi setempat
Isolasi; mengisolasi orang dengan HIV positif secara terpisah tidak
perlu, tidak efektif dan tidak dibenarkan. “Universal
Precaution”(kewaspadaan universal) diterapkan untuk semua penderita
yang dirawat.
 Desinfeksi serentak; dilakukan terhadap alat alat yang terkontaminasi
dengan darah atau cairan tubuh penderita dengan menggunakan larutan
pemutih (chlorine) atau germisida tuberkulosidal.
Karantina; tidak diperlukan. Penderita HIV/AIDS dan pasangan seks
mereka sebaiknya tidak mendonasikan darah, plasma, organ untuk
transplantasi, jaringan, sel, semen untuk inseminasi buatan atau susu
untuk bank susu manusia.
PENGAWASAN PENDERITA,
KONTAK DAN LINGKUNGAN
 Tidak ada imunisasi terhadap penderita maupun orang-
orang yang kontak dengan penderita.
Investigasi terhadap kontak dan sumber infeksi.
Pengobatan spesifik : di sarankan untuk melakukan
diagnosa dini dan melakukan rujukan untuk evaluasi medis.
Rujuklah sumber informasi mutakhir tentang obat yang
tepat, jadwal dan dosisnya. Pedoman pengobatan HIV/AIDS
yang selalu diperbaharui setiap saat tersedia pada “CDC
National Clearing House” (1-800-4585231) dan dapat
diakses melalui Clearing house World Wide Website
(http:www.cdcnpin.org).
PENGAWASAN PENDERITA,
KONTAK DAN LINGKUNGAN
Program pencegahan dan pengobatan global dikoordinasi
oleh WHO yang dimulai pada tahun 1987. Sejak tahun 1995,
program AIDS global dikoordinasikan oleh UNAIDS.
Sebenarnya semua negara di seluruh dunia telah
mengembangkan program perawatan dan pencegahan AIDS.
Beberapa negara telah melembagakan keharusan pemeriksaan
AIDS atau HIV untuk masuknya pendatang asing (terutama
bagi mereka yang meminta visa tinggal atau visa yang lebih
panjang, seperti visa belajar atau visa kerja) WHO dan
UNAIDS belum mendukung tindakan ini
PENGOBATAN
 Terapi Antivirus (ARV) yaitu Pedoman Terapi Antiretroviral Untuk
dengan terapi antiretrovirus yg Anak dengan Infeksi HIV
sangat aktif / HAART (Highly -Dosis berdasarkan luas permukaan
Active Antiretroviral Therapy). tubuh atau berat badan (sesuaikan
 HAART ini dpt menstabilkan
kenaikan berat badan dengan tinggi
badan anak)
gejala dan bnyknya jml virus
-WHO menganjurkan agar semua anak
dlm darah, tetapi tdk
menyembuhkan HIV yang lahir dari ibu terinfeksi HIV diberi
maupun menghilangkan profilaksis kotrimoksazol dari usia 4-6
gejalanya. minggu, kotri dapat diberi pada anak di
tingkat layanan kesehatan yang belum
 HAART dpt meningkatkan dapat memberi terapi antiretroviral
waktu bertahan pasien slm 4- (ART).
12 th.
PROGRAM PEMERINTAH
 Program peningkatan pelayanan konseling dan testing sukarela (VCT).
 Melakukan promosi kondom bagi WTS atau pekerja sex lainnya dengan cara
menjelaskan tentang fungsi dan cara pemakaiannya.
 Membangun tempat-tempat rehabilitasi khusus untuk orang-orang yang
menderita penyakit AIDS.
 Meningkatkan pengetahuan petugas dalam rangka peningkatan kualitas
pelayanan.
 Berusaha agar pengidap HIV dan golongan resiko tinggi (WTS) dibekali
keterampilan tertentu agar mampu bekerja di bidang lain dalam kehidupnnya.
 Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) baik di daerah maupun
pusat.
 Menunjuk beberapa perusahaan farmasi untuk mendistribusikan terapi anti-
retroviral (ARV) standar WHO berupa Fixed Dose Combination (FDC).
 Melakukan penyuluhan serta promosi kesehatan, pencegahan serta tata
laksana HIV/AIDS.
PENGOBATAN

Anda mungkin juga menyukai