MEMBENTUK
T - LIMPOSIT
BERULANG VIRUS BARU ( MUSNAH)
MEMUSNAKAN
SISTEM IMUN
TAHAP INFEKSI HIV
HIV STADIUM 1
1)Biasanya tanpa gejala (dapat limfadenopati generalisata yang persisten-PGL)
2)Mampu melawan infeksi dengan baik
3)Pelan-pelan,jumlah CD4 semakin rendah
4) Kehidupan sehari – hari tampak normal.
Penanganan
1) Pola hidup yang positif dan sehat ( olahraga 20 menit setiap hari, makan teratur)
2) Pemeriksaaan dokter berkala, skrining IMS, tes pap, vaksinasi, seks dengan aman.
HIV STADIUM 2
1)Infeksi ringan lebih sering dari pada biasa : ruam, infeksi kulit, sariawan, demam,
infeksi saluran pernapasan atas yang kambuhan.
2) Umumnya kehilangan berat badan dibawah 10%.
3)Dapat meneruskan kehidupan sehari – hari seperti biasa.
Penanganan
1)Sama seperti stadium 1
2)Pengobatan dini untuk infeksi.
3)Pertimbangkan profilaksis atau kontrimosazol
HIV STADIUM 3
1)Infeksi oportunistik ( IO) yang lebih parah, misalnya peneumonia, meningitis,
kandidiasis mulut
2) Deare kronis, demam terus menerus, TB paru.
3)Kehilangan berat badan lebih dari 10%
4) Kesulitan melakukan kegiatan sehari hari
Penanganan
1)Sama seperti stadium 1
2)Trapi anti retroviral atau ART.
3)Pengobatandini untuk infeksi.
4) profilaksis atau kontrimosazol
HIV STADIUM 4
1)Infeksi oportunistik ( IO) yang lebih parah, misalnya PCP, deare parah, limfoma, TB
luar paru, tokso, CMV, meningitis, kriptokokkus, sarkoma kapos, ensefalopati HIV,
kandidiasis saluran makan.
2)Kehilangan berat badan parah.
3)Sering sakit parah , terbaring pada tempat tidur.
Penanganan
1)Mengobati IO
2)Trapi anti retroviral atau ART.
3) Penanganan rumah sakit atau rumah.
4) profilaksis atau kontrimosazol
TIPE TIPE HIV
HIV TIPE 1 HIV TIPE 2
SERING TERJADI DI DAERAH
AFRIKA BARAT
LEBIH MUDAH MENULAR TIDAK MUDAH MENULAR
PROGRES LEBIH CEPAT MENUJU PROGRES LEBIH LAMBAT
AIDS MENUJU AIDS
Tes diagnosis
HIV
Metode Metode
pemeriksaan pemeriksaan
serologis virologis
Metode Pemeriksaan Serologis