Anda di halaman 1dari 61

INFORMASI DASAR

IMS, HIV dan AIDS

Disampaikan
Oleh :
Asmarani Ma’mun
Mari kita lihat Bersama ……

• Kira –kira foto/gambar


apa ini ……???
Tujuan Pembelajaran Umum
• Setelah mengikuti materi, peserta mampu
memahami informasi dasar IMS dan HIV-
AIDS
Tujuan Pembelajaran Khusus

• Setelah mengikuti materi, peserta


mampu :
1. Menjelaskan pengertian IMS, dan HIV-AIDS,
serta hubungan IMS dengan HIV
2. Menjelaskan penularan, pencegahan dan
cara mendeteksi IMS dan HIV
3. Menjelaskan perjalanan infeksi HIV-AIDS
serta stadium klinisnya
Pokok Bahasan
Pengertian IMS dan HIV-AIDS, serta
Hubungan IMS dengan HIV

a. Pengertian IMS dan HIV-AIDS


b. Hubungan IMS dengan HIV
Pokok Bahasan
Penularan, Pencegahan dan Cara
Mendeteksi IMS dan HIV

a. Penularan IMS dan HIV


b. Pencegahan IMS dan HIV
Pokok Bahasan
Perjalanan Infeksi HIV-AIDS dan Stadium
Klinisnya

a. Perjalanan infeksi HIV-AIDS


b. Stadium Klinis
• IMS dan HIV merupakan masalah
kesehatan masyarakat.
• Diperlukan upaya untuk memutuskan
mata rantai penularan.
Pengertian IMS

Apa itu IMS ?


IMS atau Infeksi Menular Seksual adalah
infeksi yang penularannya melalui
hubungan seksual, yang penyebabnya
bermacam-macam bisa Bakteri, Virus,
Protozoa, Jamur, dan Ektoparasit.
Penyebab
Bakteri : Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia
trachomatis, Treponema pallidum, Gardanella
vaginalis, Haemophilus ducreyi, Donavania
granulomatis, Mycoplasma hominis, Ureaplasma
urealycum;
Virus : Herpes simplex, Human papilloma,
Hepatitis, Cytomegalovirus, HIV.
Protozoa : Trichomonas vaginalis ;
Jamur : Candida albicans
Ektoparasit: Phtirus pubis, Sarcoptes scabei
• Penularan melalui hub seksual
• Dari salah satu atau dua-duanya
menderita
• Kuman sama bisa juga berbeda
• Bisa menderita > 1 penyakit IMS
Dampak IMS pada
Kesehatan Seksual dan Reproduksi
Mortalitas IMS Morbiditas IMS
• 370.000 adverse birth • IMS berat menurunkan kehidupan seksual dan
outcomes setiap kualitas hidup orang yang terinfeksi
tahun termasuk
212.000 lahir mati • 1-2 juta kasus infertilitas terjadi setiap tahun jika 100
(stillbirths) dan juta infeksi klamidia dan gonore baru pada
kematian neonatal perempuan tidak diobati
akibat sifilis
kongenital • Ko-infeksi IMS dan HIV mempermudah penularan
HIV
• 266.000 kematian
karena kanker serviks • IMS yang dapat disembuhkan dapat meningkatkan
setiap tahun, akibat infeksi HIV 2- hingga 3-kali lipat
HPV

13 |
Apa itu HIV ?

( Human Immunodeficiency virus )

VIRUS
• H : Human ( manusia )
• I : Immunodeficiency ( turunnya sistem
kekebalan tubuh, sehingga tubuh gagal
melawan infeksi )
• V : Virus
Infeksi HIV adalah infeksi kronis yang
disebabkan virus HIV, yang menyerang
sistim kekebalan tubuh, ditandai dengan
penurunan CD4.
( Acquired Immuno
Deficiency Syndrom )

AIDS
APA ITU AIDS ?
• A : Acquired artinya didapat

• I : Immuno/imun artinya kekebalan tubuh

• D : Deficiency/Defisiensi artinya tidak cukup


atau kekurangan

• S : Syndrom/Sindrom artinya sekelompok


gejala sebagai akibat infeksi HIV
AIDS (Acquired Immuno Defeciency
Syndrom) adalah kumpulan gejala klinis
akibat penurunan sistem imun yang timbul
akibat infeksi HIV.
Penyebabnya adalah dari hubungan seks
yang tidak sehat, pengguna narkoba
suntik, penyebarannya melalui transfusi
darah dan sekarang penularan pada bayi
sudah semakin banyak didapat.
Hubungan IMS dengan HIV
Infeksi IMS baik berbentuk Ulkus ( Sifilis,
Herpes genitalis) ataupun yang tidak
berbentuk ulkus sama-sama dapat
menularkan atau mempercepat penularan
HIV
Bagaimana hubungan penularan IMS
dengan HIV ?
• IMS merupakan ko-faktor penularan HIV
• Penderita IMS lebih rentan terhadap HIV
• Penderita IMS serta HIV akan lebih mudah
menularkan ke orang lain
• Pengidap HIV menjadi rentan terhadap
berbagai penyakit termasuk IMS
• Pengidap HIV yang juga IMS akan lebih
cepat menjadi AIDS
HUBUNGAN IMS & HIV
AIDS
MELEMAHKAN TUBUH

IMS & HIV


MEMPERCEPAT
IMS HIV

PERILAKU SEKSUAL BERISIKO


BAGAIMANA SESEORANG
MENGETAHUI TERTULAR HIV
Perilaku berisiko terjadinya penularan

Perilaku berisiko diantaranya: penjaja seks


wanita ataupun pria yang melakukannya
tidak sehat, narkoba dengan pola hidup
tidak sehat dan faktor yang mendukung pola
hidup tidak sehat.
Beberapa perilaku yang mempermudah
penularan IMS :
• Berhubungan seks yang tidak aman
dengan penderita IMS (tanpa
menggunakan pelindung / kondom)
• Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
• Melakukan hubungan seks secara anal,
karena hubungan ini lebih mudah
menimbulkan luka/ lecet karena pada
anus tidak ada pelumasnya
ORANG YANG TERINFEKSI HIV
● BANYAK ORANG YANG
TERINFEKSI HIV TERLIHAT DAN
MERASA SEHAT

● ORANG YANG TERINFEKSI HIV


TIDAK TAHU BAHWA DIRINYA
SUDAH TERINFEKSI HIV

● TES HIV ADALAH SATU-SATUNYA


CARA UNTUK MENGETAHUI
APAKAH SESEORANG SUDAH
TERINFEKSI HIV
Penularan HIV-AIDS

BAGAIMANA CARA PENULARAN


HIV ?
PENULARAN

HIV positif
negatif
HIV positif
Bagaimana cara penularan HIV?
• Melalui hubungan seksual dengan
seseorang yang sudah terinfeksi HIV
• Melalui pertukaran darah: transfusi, IDUs
dan kegiatan medis dengan alat tusuk dan
iris tercemar HIV
• Dari ibu ke janin/bayi-nya selama
kehamilan, persalinan atau menyusui
HIV didapatkan di

darah

cairan sperma

cairan vagina

air susu ibu


CARA PENULARAN
• Darah yang tercemar
– Tranfusi darah
– Jarum suntik
• Hub seks tidak aman
– Heteroseksual
– Homoseksual
– Biseksual
• Ibu positif ke bayi
– Antenatal
– Intra partum
– Laktasi
Prinsip penularan HIV dikenal
dengan ESSE, yaitu:

• Exit : Keluar dari tubuh manusia


• Survive : HIV dalam kondisi hidup
• Sufficient : Jumlahnya (konsentrasi)
cukup
• Enter : HIV masuk ke tubuh manusia
Apakah hubungan sosial biasa
dapat menularkan HIV?
Tidak !
Karena hubungan sosial biasa tidak memungkinkan terjadinya
pertukaran cairan tubuh yang dapat menularkan HIV.
Ingat, HIV tidak menular melalui:
Pencegahan IMS dan HIV
• Hubungan seksual
• Abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual)
• Melakukan hubungan seksual dengan cara yang aman (misalnya dengan penggunaan kondom)
• Promosi kondom
• Mengobati pasangan seksual
 
• Pertukaran darah dan cairan
• Penggunaan jarum suntik yang steril
• Penggunaan kondom
• Menghindari terkenanya darah dan cairan pasien HIV pada bagian tubuh yang ada luka (bagi
petugas kesehatan)
 
• Dari ibu kepada janin
• Dengan pemberian ARV melalui program pencegahan dari ibu ke anak
• Melalui program PMTCT/PPIA (Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak)
Cara mendeteksi IMS dan HIV
• Menentukan apakah orang tersebut
termasuk risiko tinggi tertular IMS dan
HIV (misalnya waria, penjaja seks, LSL).
• Selanjutnya dijajaki tentang perilaku
seksualnya. Setiap orang yang
terdeteksi harus dilakukan anamnesis dan
pemeriksaan lanjutan untuk menentukan
diagnosis
Cara untuk
mendeteksi
HIV adalah
melalui
testing HIV
Tujuan Testing HIV
Skrining
• Melakukan pemeriksaan pada semua populasi yang jadi objek
sasaran untuk melihat tingkat keberhasilan atau kegagalan
pengobatan

Surveilans
• Untuk mengevaluasi kemajuan program maka dilakukanlah
surveilens, dengan ketentuan nama responden tidak boleh
terungkap, sampel harus cukup memenuhi sarat sebagai sampel

Diagnostik
• Prosedurnya sama dg cara mendiagnosa penyakit lain, yang
penting KT adalah konseling berkaitan dengan diagnosa penentuan
penyakitnya, dengan asas yang harus dipatuhi
Perjalanan Infeksi HIV
PERJALANAN INFEKSI-HIV
HIV
CD-4

ANTIBODI

PERIODE SERO-POSITIF AIDS


JENDELA 2 TAHUN
5 – 10 TAHUN
8 – 12 MG
Window periode (masa
jendela)
• Masa dimana seseorang mulai tertular HIV
sampai dengan timbul antibodi HIV.
Artinya Bila seseorang tertular HIV, selama
12 minggu atau lebih pasca paparan HIV
orang tersebut bila diperiksa anti HIV
hasilnya akan negatif, karena pada masa
tersebut antibodi HIV belum terbentuk,
tetapi sebenarnya orang tersebut sudah
terinfeksi HIV dan pada masa inilah HIV
sangat efektif ditularkan kepada orang
Infeksi HIV Mulainya AIDS

beresiko
Tidak Terinfeksi HIV AIDS Terminal

Masing-masing kelompok mempunyai karakter sendiri dan


membutuhkan pelayanan dan dukungan yang berbeda
SEL KEKEBALAN(CD4) dan
JUMLAH VIRUS(VIRAL LOAD)
Stadium Klinis HIV
Stadium Klinis 1

 Tidak ada gejala


 Pembesaran Kelenjar Limfe Menetap (Persistent
Generalized Lymphadenopathy)
Persistent generalized lymphadenopathy

Enlarged mastoid lymph gland

Enlarged
occipital
lymph gland Enlarged
submandibular
lymph gland

Enlarged
anterior
Enlarged deep
cervical
posterior
lymph glands
cervical lymph
glands
Stadium Klinis 2
• Berat badan menurun <10% dari BB semula
• Infeksi saluran napas berulang (sinusitis, tonsilitis, otitis
media, faringitis)
• Herpes zoster
• Cheilitis angularis
• Ulkus oral yang berulang
• Papular pruritic eruption
• Dermatitis seboroika
• Infeksi jamur kuku

49
Dermatitis seboroika

• Gatal
• Bersisik
• Kemerahan
• ~ P. ovale
Cheilitis Angularis
Herpes zoster (shingle)
Infeksi jamur kuku (onikomikosis)

1. Subungual distal
2. White superfisial
3. Subungual proksimal
4. Kandida
5. Distrofik total

Disebabkan oleh T. rubrum


Stadium Klinis 3

 Berat badan menurun >10% dari BB semula


 Diare kronis yg tdk diketahui penyebabnya berlangsung > 1 bulan
 Demam persisten tanpa sebab yang jelas yang (intermiten atau konstan > 37,5 oC)
> 1 bulan
 Kandidiasis Oral persisten (thrush)
 Oral Hairy Leukoplakia
 TB paru
 Infeksi bakteri berat (pnemonia, empiema, pyomiositis, infeksi tulang atau sendi,
meningitis atau bakteremia)
 Stomatitis ulseratif nekrotizing akut, gingivitis atau periodontitis
 Anemi (< 8g/dL), netropeni (< 0,5x109/L) dan/atau trombositopeni kronis yg tdk dpt
diterangkan sebabnya
Stadium Klinis 4
 HIV wasting syndrome (BB turun 20% + diare kronik
> 1 bln atau demam >1 bln yg tdk disebabkan peny lain)
 Pneumonia Pneumocystis (PCP)
 Pneumonia bakteri berat yg berulang
 Infeksi herpes simpleks kronis (orolabial, genital atau anorektal > 1 bulan atau viseral)
 Kandidiasis esofagus (atau trakea, bronkus, paru)
 TB ekstra paru
 Sarkoma Kaposi
 Infeksi Cytomegalovirus (CMV) (retinitis atau organ lain)
 Toksoplasmosis SSP
 Ensefalopati HIV
 Kriptokokus ektra pulmoner termasuk meningitis
 DLL
Perjalanan HIV/AIDS
Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3 Stadium 4

Tidak ada Gejala Gejala Gejala


gejala di kulit di mukosa sistemik

HIV positif AIDS


Antara 3-10 tahun CD4 < 350
TBC di Luar Paru

TBC kelenjar Cairan di Rongga Paru


Nyeri Kepala
Biasanya disebabkan oleh:

• Toksoplasmosis
 Defisit neurologis dan kejang
 Toksoplasmosis dapat dicegah bila pasien
minum kotrimoksazol

• Meningitis akibat Kriptokokus


 Kaku kuduk dan meningismus
Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3 Stadium 4
Asimptomatik Sakit ringan Sakit sedang Sakit berat
(AIDS)

Berat badan Tidak ada Penurunan BB 5- Penurunan berat badan Sindroma wasting
penurunan berat 10% > 10% HIV
badan

Gejala Tidak ada gejala Luka di sekitar Kandidiasis oral atau Kandidiasis
atau hanya : bibir (keilitis vaginal esophageal
Limfadenopati angularis) Oral hairy leukoplakia Herpes Simpleks
Generalisata Ruam kulit yang Diare, Demam yang ulseratif lebih dari
Persisten gatal (seboroik atau tidak diketahui satu bulan.
prurigo) penyebabnya, Limfoma*
Herpes zoster lebih dari 1 bulan Sarkoma kaposi
dalam 5 tahun infeksi bakterial yang Kanker serviks
terakhir berat (pneumoni, invasive*
ISPA berulang, piomiositis, dll) Retinitis CMV*
misalnya sinusitis TB Paru dalam 1 tahun Pneumonia
atau otitis terakhir pnemosistis*
Ulkus mulut TB limfadenopati TB Extraparu*
berulang Gingivitis/Periodontitis Abses otak
ulseratif nekrotikan akut Toksoplasmosis*
Kondisi dengan tanda* perlu Meningitis
diagnosis dokter - dapat diambil
dari rekam medis RS sebelumnya. Kriptokokus*
Infeksi otot, PCP, toksoplasma, Encefalopati HIV
meningitis kriptokokal, & TB (Gangguan fungsi
extraparu harus dirujuk untuk neurologis dan tidak sebab
diagnosis dan terapi lain sering kali membaik
dengan ART)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai