Anda di halaman 1dari 29

DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B

Tim Kerja HIV AIDS PIMS


Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Kementerian Kesehatan
APAKAH HIV AIDS?
HIV AIDS
H : Human (Manusia) A : Acquired (Didapat / ditularkan
I : Immunodeficiency dari orang lain)
(turunnya sistem kekebalan I : Immune (Kekebalan tubuh)
tubuh, sehingga tubuh gagal D : Deficiency (Penurunan /
melawan infeksi) Kekurangan)
V : Virus S : Syndrome (Kumpulan Gejala &
Tanda)
Virus yang hanya terdapat di dalam
tubuh manusia dan menyebabkan Kumpulan gejala dan tanda fisik
turunnya kekebalan tubuh  tubuh (infeksi opotunistik) karena
gagal melawan infeksi penurunan kekebalan tubuh, akibat
tertularSEHAT
3jk- PEMBEKALAN NUSANTARA virus 2019
HIV dari orang lain
HIV
• Menyerang sistim kekebalan tubuh (sel darah putih / limfosit) sehingga
kekebalan tubuh menurun

• Memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri dalam tubuh manusia

3jk- PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT 2019


HIV terdapat di…

darah

cairan sperma
cairan vagina
air susu ibu
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:
Tertular
VIRUS

Periode
HIV +
-Orang Tampak Sehat AIDS
AIDS
-Tidak Ada Keluhan/Gejala

Jendela -Aktivitas Masih Normal

Tes
Orang masih bersih, belum tertular
Virus sudah beradapenyakit / virus
dalam darah, belum adakepada
bisa menularkan dlm darahnya
orang lain
H I V (+) SETERUSNYA POSITIP...
HIV (-) DAN

5 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN
3 – 12 minggu

3jk- PEMBEKALAN NUSANTARA


SEHAT 2019
Masa Jendela (Window Period)

Masa diantara terjdinya infeksi dan


terdeteksinya antibodi HIV 1/2 dengan
pemeriksaan serologi

Antara 3-12 minggu

Bila diperiksa pada masa tersebut, anti HIV nya


negatif karena antibodi belum terbentuk,
namun sudah dapat menularkan pada orang
lain

3jk- PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT 2019


Yang Tidak Menularkan…

Penggunaan
Ciuman WC bersama
Pelukan

Tinggal
Sentuhan Alat makan Gigitan serumah
Nyamuk
PENCEGAHAN HIV
DENGAN CARA
Tidak melakukan hubungan
Tidak menggunakan
seksual berisiko seperti
narkoba
ganti-ganti pasangan

Menerapkan
Mengikuti program
kewaspadaan standar
pencegahan penularan
(bagi petugas
HIV dari ibu ke anak
kesehatan)

Wajib Skrining HIV  SPM


Skrining darah donor dan  Ibu Hamil  WPS  Penasun
organ tubuh
 Pasien IMS  LSL  WBP
 Pasien TBC  Waria
Bagaimana Kita Mengetahui Kalau
Seseorang Terinfeksi HIV ?
• Bila belum muncul gejala, tidak dapat terlihat terinfeksi atau tidak,
sementara dalam darah sudah terdapat virus dan dapat menularkan pada
orang lain
• Dapat diketahui statusnya dengan pemeriksaan antibodi HIV dalam darah
• Periksakan segera bila perilaku berisiko

Cara untuk mendeteksi HIV


adalah
melalui pemeriksaan
daraha
SKRINING HIV
dan
DIAGNOSIS HIV

• Ditemukannya antibodi atau antigen HIV dlm


darah
• Jenis pemeriksaan antibodi HIV:
• Rapid Test
• ELISA
• Western Blot
• dll
• Melalui pemeriksaan antigen HIV :
• P24
• PCR
• dll

3jk- PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT 2019


Obat ARV (Anti Retro Viral)
• Obat yang dapat menekan jumlah virus dalam darah
• Diminum secara teratur, tepat waktu dan seumur hidup
• Disediakan pemerintah GRATIS, di RS dan Puskesmas seluruh Indonesia

• Menurunkan jumlah virus dalam darah sampai tidak terdeteksi dan


mempertahankannya tetap undetect (HPTN 052)
• Mencegah progresi penyakit, mencegah infeksi oportunistik
• Memperbaiki kualitas hidup, mengurangi transmisi kepada yg lain
APAKAH IMS?
 IMS singkatan dari Infeksi Menular Seksual, yaitu
kelompok infeksi yang menular melalui hubungan
seksual
 Mengakibatkan penyakit pada alat kelamin dan atau
tubuh secara keseluruhan.
 Beberapa IMS dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi
kepada janin atau bayinya serta melalui kontak darah
atau alat tembus kulit

3jk- PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT 2019


ETIOLOGI IMS
Organisme penyebab (+34):
1.Bakteri: Neisseria gonorrhoeae (GO), Treponema pallidum (sifilis), Chlamydia
trachomatis, Gardanella vaginalis, Haemophilus ducreyi, Donavania
granulomatis, Mycoplasma hominis, Ureaplasma urealycum.
2.Virus: Herpes simplex, Hepatitis B-C, HIV, HPV, CMV
3.Protozoa: Trichomonas vaginalis,
4.Jamur: Candida albicans
5.Ektoparasit: Phtirus pubis, Sarcoptes scabei

3jk- PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT 2019


Perilaku berisiko yang dapat
mempermudah penularan IMS?
Melakukan hubungan seks berisiko, tanpa menggunakan
pelindung/kondom:
• dengan penderita IMS
• dengan pasangan seksual lebih dari satu
• secara anal (karena hubungan ini mudah
menimbulkan luka)

3jk- PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT 2019


Apa sajakah gejala dari IMS?
• Keluar cairan tidak normal dan atau sakit pada atau dari vagina
(keputihan)
• Keluar cairan tidak normal dan atau sakit dari penis
• Luka pada dan sekitar alat kelamin
• Nyeri perut bagian bawah pada perempuan
• Pembengkakan testis / skrotum
• Tumbuhan vegetasi
• Radang mata pada bayi baru lahir

3jk- PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT 2019


Berbagai bentuk PIMS
(9 sindrom)
1. Duh/cairan Vagina  GO,Trikomoniasis, Candidosis Vaginalis,
Vaginosis Bakteri
2. Duh/cairan Uretra  GO, Chlamydia
3. Luka pada alat kelamin (Ulkus genital)  Sifilis, Ulkus Mole (Chancroid), dg
vesikel:Herpes Genitalis
4. Nyeri perut bag bawah pada wanita  manifestasi dari penyakit-penyakit IMS
5. Pembengkakan skrotum/buah pelir
6. Benjolan di lipat paha (Bubo inguinal)  Limfogranuloma Venereum,Chancroid
7. Radang mata bayi baru lahir  Sifilis kongenital pada bayi-anak
(Konjungtivitis neonatorum)
8. Tumbuhan pd alat kelamin (Vegetasi  Kondiloma Akuminata
genital)
9. Proktitis daerah anus
LABORATORIUM SEDERHANA
3jk- PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT 2019
INFEKSI
MENULAR SEKSUAL

Tujuan :
PROGRAM IMS DI PUSKESMAS
1. Pelayanan Komprehensif IMS
2. Diagnosis IMS dengan Pendekatan Syndrom (+
Lab Sederhana )
”menurunkan angka 3. Skrining Rutin IMS pada populasi berisiko
kesakitan dan kematian tinggi / Deteksi Dini IMS
akibat Infeksi Menular 4. Penatalaksanaan IMS pada pasangan
Seksual dan Infeksi 5. IMS Terintegrasi dengan layanan KIA/KB /
Saluran Reproduksi yang Skrining Sifilis pada ibu hamil
bisa dicegah dan diobati” 6. Mobile IMS (mendekatkan akses layanan IMS
pada populasi berisiko tinggii)
7. Penawaran Pemeriksaan / Tes HIV pada setiap
pasien IMS
8. Penyediaan Obat IMS
9. Distribusi Kondom

3jk- PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT 2019


Strategi Global Sektor Kesehatan:
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tiga area prioritas:

1. Sifilis – eliminasi sifilis kongenital

2. Gonore – menghadapi risiko gonore


resisten obat (“untreatable”)

3. Human papillomavirus (HPV) –


vaksinasi untuk mencegah kanker
serviks
TENTANG HEPATITIS

Hepatitis: Peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi dan non infeksi

Infeksi Non infeksi


Penggunaan alkohol
Infeksi virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Racun, zat kimia, obat-obatan, dan
suplemen

Infeksi virus lain (dangue, herpes); Autoimun hepatitis


parasit (malaria, amuba); bakteri Perlemakan

20
Cara Penularan Hepatitis C
KOTORAN - KONTAK
MULUT CAIRAN TUBUH

HEPATITIS HEPATITIS
A B

HEPATITIS HEPATITIS
E C

HEPATITIS
D
Hepatitis B
Akut :
• Sebanyak 70% menunjukkan gejala subklinis atau hepatitis non-ikterus.
• Masa inkubasi virus yaitu 1-4 bulan.
• Gejala klinis dan ikterus umumnya hilang setelah 1-3 bulan.
• Dapat sembuh spontan.

Kronis :
• Adanya HBsAg lebih dari enam bulan
• Tidak mengalami gejala.
• >90% terjadi pada anak-anak dan <5% pada dewasa.
• Akan menjadi sirosis (30%)
• Pada 5-10% kasus bisa langsung menjadi karsinoma sel hati tanpa melalui sirosis hati.
22
Hepatitis C

Masa Inkubasi sekitar 45 hari.


Akut :
• Tidak menimbulkan gejala. Bila bergejala, umumnya berupa mual, sakit sendi, lesu, ikterik (kuning)
ringan, kencing berwarna gelap.
• Virus tidak dapat didetaksi
Kronis :
• Sekitar 80% orang yang terinfeksi virus hepatitis C akut akan menetap menjadi hepatitis C kronik,
• Yang tidak sembuh spontan maka akan menjadi hepatitis C kronis dan menimbulkan kerusakan hati
secara berkelanjutan.
• Mulai fase ini virus hepatitis C dapat dideteksi dan penderita bisa memulai terapi.
• Pada fase ini, kesembuhan spontan tidak dapat terjadi dan jika tidak diobati maka kerusakan hati
akan berlanjut terus.

23
Populasi Berisiko Tertular Hepatitis B

• Bayi dari ibu penderita hepatitis B (penularan hepatitis B dari ibu ke anak secara vertikal)
• Penularan melalui kontak darah dan produk darah (kecelakaan jarum suntik)
• Pengguna jarum suntik tidak steril/bergantian, pengguna narkoba suntik (penasun)
• Berhubungan seksual dengan penderita hepatitis B dan belum mendapatkan vaksinasi
• Pengguna tatto, tindik, pisau cukur, akupuntur
• Penularan selama perawatan medis, bedah, transplantasi organ, perawatan gigi
• Laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki/LSL
• Sering berganti-ganti pasangan
• Sedang menjalani hemodialisis
• Menjalani kemoterapi maupun terapi supresi lainnya
• Lahir dari daerah endemis infeksi VHB dan belum pernah mendapatkan vaksinasi hepatitis
B
24
Populasi Berisiko Tertular Heptitis C
• Prosedur kesehatan yang tidak aman, misalnya: hemodialisa, operasi, perawatan gigi, dan
transfusi darah dan produk darah yang tidak dilakukan penapisan.
• Penularan pada orang yang terinfeksi HIV.
• Penggunaan ulang atau sterilisasi yang tidak adekuat dari peralatan medis terutama jarum
suntik di layanan kesehatan dan peralatan tatto/tindik.
• Transmisi seksual terutama praktek seksual yang berakibat terkena paparan darah, contoh
laki seks dengan laki tanpa lubrikan.
• Prevalensi hepatitis C juga tinggi di kelompok populasi WBP

25
STANDAR DETEKSI DINI
HIV dan SIFILIS
IBU
IBU HAMIL
HAMIL PELAYANAN SESUAI SPM Standar Pelayanan HIV :
1. Deteksi Dini, (R1) 3. Diagnosis (R1, R2, R3) Stadium Klinis,
Kunjungan
Kunjungan Antenatal
Antenatal 2. Pencatatan Pelaporan NIK & Domisili 4. Konseling ARV,
5. Pemberian ARV,
PELAYANAN ANC
• Anamnesa
darah 6. Pemantauan kepatuhan,
7. Pemantauan klinis
• Pemeriksaan 10T: Tinda 8. Pemantauan Laboratoris (VL)
• T1. Tinggi & berat badan RDT HIV A0 Reaktif k lan
j ut 9. Viral Load Tidak Terdeteksi,
• T2. Tekanan darah
• T3. sTatus Gizi (ukur li-la) Non-Reaktif Ulang
Ulang tes
tes HIV
HIV Bumil
Bumil PMK 15/15
• T4. TFU dan
dan Pasangan
Pasangan
• T5. Tentukan DJJ Janin minimal
minimal 33 bln
bln A1 Reaktif
• T6. sTatus Imunisasi (TT)
TES
TES HIV,
HIV, SIFILIS
SIFILIS &
& HEP
HEP BB BERSAMA
BERSAMA DENGAN
DENGAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
• T7. Tablet Fe (90 tablet) LABORATORIUM
LABORATORIUM RUTIN
RUTIN LAINNYA
LAINNYA
• T8. Tes Lab (Gol.darah, Hb, A2 Reaktif
GDS, Sifilis, HIV, Hepatitis B, Positif
Malaria, Proteinuri, sputum HIV – Sifilis – Hepatitis B
BTA) 6 bln A3 Reaktif
Pengobatan
Pengobatan (ART)
• T9. Tata laksana kasus Kondom
Kondom
(ART) Pengobatan
Pengobatan (BPG)
Kondom
Kondom
(BPG) Pengawasan
Pengawasan
Kondom
diteruskan
Kondom
• T10. Temu wicara dan trace
trace pasamgan
pasamgan trace
trace pasamgan
pasamgan trace
trace pasamgan
pasamgan
konseling
IO lain
IO lain Comorbid
Comorbid lain
lain Comorbid
Comorbid lain
lain VL Pengobatan
UNDETECT Positif
ARV (gratis)
 Konseling
Konseling kehamilan
kehamilan dan
dan kelas
kelas Ibu
Ibu Hamil,
Hamil, perencanaan
perencanaan kehamilan
kehamilan
 Eduka PATUH ARV PMK 87/14
Positif rate pada Eduka sisi &
& konseling
pemeliharaan
konseling persiapan
pemeliharaan kesehatan,
persiapan persalinan,
persalinan, pemberian
kesehatan, immunisasi,
pemberian makanan,
immunisasi, kepatuhan
kepatuhan ART
ART
makanan,

pasangan : 20 – 70%  Konseling pasangan, keluarga


Konseling pasangan, keluarga
TIDAK
 Life
Life Skill
Skill Education,
Education, disclosure
disclosure MENULAR
Ibu
Ibu hamil
hamil

Kunjungan
Kunjungan Antenatal
Antenatal STANDAR DETEKSI DINI
HIV, SIFILIS dan HEPATITIS B
Pelayanan ANC
• Anamnesa Pada PEREMPUAN/IBU HAMIL
• Pemeriksaan 10T:
• T1. Tinggi & berat badan
• T2. Tekanan darah Lesson learnt
• T3. sTatus Gizi (ukur li-la) inklusif IMMUNISASI
• T4. TFU
• T5. Tentukan DJJ Janin
• T6. Status Imunisasi (TT)
• T7. Tablet Fe (90 tablet) Tes
Tes HIV,
HIV, Sifilis
Sifilis &
& Hep
Hep BB bersama
bersama HIV
HIV ––
• T8. Tes Lab (Gol.darah, Hb, dengan pemeriksaan
dengan pemeriksaan Sifilis
Sifilis –– Pertahankan
Pertahankan
laboratorium
laboratorium rutin
rutin lainnya
lainnya Hepatitis
GDS, Sifilis, HIV, Hepatitis B, Hepatitis BB ––
Malaria, Proteinuri, sputum
BTA)
• T9. Tata laksana kasus
Positif Ulang
Ulangtes
tesBumil
Bumil++pasangan
pasangan bila
bila
• T10. Temu wicara dan HIV – Sifilis – Hepatitis B berisiko
berisiko minimal
minimal33bln
bln
konseling
• Tindak lanjut •• Pengobatan
Pengobatan (ART)
(ART) •• Pengobatan
Pengobatan (BPG)
(BPG) •• Pengawasan
Pengawasan
•• Kondom
Kondom •• Kondom
Kondom •• Kondom
Kondom
•• trace
tracepasamgan
pasamgan •• trace
tracepasamgan
pasamgan •• trace
tracepasamgan
pasamgan
•• IO
IOlain
lain •• Comorbid
Comorbid lain
lain •• Comorbid
Comorbid lain
lain

∙∙ Konseling
Konselingkehamilan
kehamilan dan
dan kelas
kelasIbu
Ibu Hamil,
Hamil,perencanaan
perencanaan kehamilan
kehamilan
∙∙ Eduka
Eduka si & konseling persiapan persalinan,pemberian
si & konseling persiapan persalinan, pemberian makanan,
makanan,
pemeliharaan
pemeliharaan kesehatan,
kesehatan,immunisasi,
immunisasi,kepatuhan
kepatuhan pengobatan
pengobatan
Konseling pasangan, keluarga
∙∙ Konseling pasangan, keluarga
∙∙ Life
LifeSkill
SkillEducation,
Education,disclosure
disclosure
Diagnosis didasarkan : Pertimbangkan:
- Anamnesis ALUR TATA LAKSANA Perilaku risiko -
- Pemeriksaan Fisik NIK – Domisili – JKN BPJS Kes+Program Pingpong fenomena -
- Pemeriksaan Penunjang Ketersediaan obat -
- Catpor –SIK Pola Resistensi -

Diagnosis Tapis timbal balik Diagnosis


Antisipasi HIV Tapis IO & Comorbid PIMS
IMLTD lainnya (Hep B, C)
Airborne : covid, tbc, ispa
Waterborne (diare) Pendekatan
TETAPKAN STADIUM KLINIS sindrom klinis

SKDI 4A Laboratorium Terapi Empiris


Stadium Klinis 1 & 2 sederhana
dan HIV+TB Edukasi
Stadium Klinis 3 & 4 Pencegahan Terapi Etiologis
dan HIV+TB MDR/RO Terapi tuntas adequat
Planned Monitoring
IMS TIDAK
Catat yang dilakukan- lakukan yang dicatat PERNAH
Rujuk RS/FKRTL SENDIRIAN
DPJP Bila terdapat penyulit
STRATEGI PENGENDALIAN HIV dan PIMS
TARGET BY 2030: 95% ODHIV mengetahui statusnya |95% ODHIV mendapatkan pengobatan ARV | 95% ODHIV on ARV dengan virus HIV tersupresi

1 Pencegahan 2 Surveilans 3 Penanganan Kasus


• Kombinasi pencegahan pada Populasi Kunci : • Testing, termasuk Skrining Mandiri dan di • Penanganan kasus sesuai standar (ARV high
Kondom dan Pelicin, Skrining dan Pengobatan Fasyankes, serta Early infant diagnosis potency, less toxicity; Infeksi Menular Seksual,
IMS, Alat Suntik Steril, dan Terapi Rumatan Infeksi Oportunistik)
• Tracing: notifikasi pasangan dan anak
Metadon
• Terapi pencegahan TBC
• Sirkumsisi • Pengamatan epidemiologi: pengumpulan,
• Profilaksis pra dan pasca pajanan pengolahan, analisis, interpretasi, diseminasi) • Multi month dispencing
• Pencegahan Penularan Ibu ke Anak • Pengamatan resistensi obat ARV dan Gonore • Eliminasi penularan HIV, Sifilis, Hep B dari ibu
• Pemberian kekebalan infeksi HPV ke anak
• Penggunaan data dan informasi untuk
• Melaksanakan uji saring pengambilan keputusan • Penyediaan akses pemantauan pengobatan
• Penerapan kewaspadaan standar dengan pemeriksaan viral load HIV

4 Promosi Kesehatan
• Edukasi kesehatan reproduksi dan pencegahan penularan dengan penerapan perilaku aman (abcd)
• Pelibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama
• Pemanfaatan media cetak/elektronik dan media sosial dalam menyampaikan pesan kunci edukasi kespro dan pencegahan penularan

Anda mungkin juga menyukai