ENTER: masuk.
Hasil Negatif
Hasil tes Positif
Maka hasilnya positif
Tes ketiga/konfirmasi utk hasil
tes diskordan :
atau sampel dikirim ke Hasil tes Negatif
laboratorium rujukan Maka hasilnya Negatif
? result
Positive
ELISA PLATE
Controls
Negative
Mengapa Odha masih tampak sehat…….
Karena perjalanan penyakit HIV dalam tubuh seseorang
tergolong unik, memiliki masa inkubasi yang sangat panjang
Penanganan
Pola hidup yang positif dan sehat (olahraga 20 menit setiap
hari, makan teratur)
Pemeriksaan dokter berkala, skrining IMS, tes Pap,
vaksinasi, seks lebih aman
Penyakit HIV Stadium 2
Infeksi ringan lebih sering daripada biasa: ruam, infeksi kulit,
seriawan, demam, herpes zoster, infeksi saluran pernapasan atas
yang kambuhan
Umumnya kehilangan berat badan di bawah 10 persen
Dapat meneruskan kehidupan sehari-hari seperti biasa
Penanganan
Sama seperti Stadium I (pola hidup yang positif dan sehat,
pemeriksaan, skrining, seks lebih aman, vaksinasi)
Pengobatan dini untuk infeksi
Pertimbangkan profilaksis (kotrimoksazol)
Penyakit HIV Stadium 3
Infeksi oportunistik (IO) yang lebih parah, mis. pneumonia,
meningitis, kandidiasis mulut
Diare kronis, demam terus-menerus, TB paru
Kehilangan berat badan lebih dari 10 persen
Kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari
Penanganan
Sama seperti Stadium I (pola hidup yang positif dan sehat,
pemeriksaan, skrining, seks lebih aman, vaksinasi)
Terapi antiretroviral (ART)
Pengobatan dini untuk infeksi
Profilaksis (kotrimoksazol)
Penyakit HIV Stadium 4
IO yang lebih parah, mis. PCP, diare parah, limfoma, TB luar
paru, tokso, CMV, meningitis kriptokokkus, sarkoma Kaposi,
ensefalopati HIV, kandidiasis saluran makan
Kehilangan berat badan parah/wasting
Sering sakit parah, terbaring pada tempat tidur
Penanganan
Mengobati IO
ART
Perawatan rumah sakit atau di rumah
Profilaksis (kotrimoksazol)
Apakah AIDS?
Hubungan Seksual .
Darah ,produk darah, jaringan dan organ
Transfusi, transplantasi.
Penggunaan ulang jarum
suntik,semprit, alat medik dan
instrumen tusuk lainnya medikal!
Ibu-ke-anak
HIV dapat ditularkan melalui…
Hubungan seksual
yang tidak aman
HIV dapat ditularkan melalui darah
Penggunaan
jarum bersama
Holmes
pada IDU
Transfusi darah
tanpa skrining
BBC News online
Jarum
suntik/alat
kesehatan yang
tidak steril
HIV terdapat di
Darah
Cairan mani
Cairan vagina
Air susu ibu
Perilaku Risiko Tinggi
Penularan HIV
Perilaku Seksual :
Tak konsisten menggunakan kondom.
Banyak pasangan seksual.
Sering jajan seks.
Perilaku penggunaan napza :
Tukar-menukar peralatan suntik (IDU).
Pembersihan jarum tak semestinya
Penilaian Resiko ESSE
(Exit, Survive,Sufficient, Enter )
Aktivitas tak menularkan
HIV :
Sentuhan tubuh (makan bersama, bersalaman,
berpelukan, cium pipi, batuk, bersin,
menggunakan telpon umum, mengunjungi RS)
Feses, urin, air liur, keringat, airmata .
Donor darah
Penggunan toilet umum
Gigitan serangga (nyamuk)
Kolam renang
HIV tidak menular melalui…
berpelukan
berciuman
HIV tidak menular melalui…
bersalaman Batuk/udara
Gigitan nyamuk/serangga
HIV tidak menular melalui
penggunaan bersama …
Pencegahan HIV
Sasaran intervensi:
Program kondom 100% pada PSK dan
pelanggannya.
Program pencegahan dampak buruk
(Harm reduction) pada IDU.
Tatalaksana STI (sexsual Transmission
Infection)
Pencegahan penularan ibu-anak (PMTCT=
prevention of Mother-to-child transmission).
Pastikan semua donor darah aman.
Konseling sukarela dan tes (Voluntary
counselling and testing=VCT).
Pencegahan penularan dari ibu
ke bayi
Selama kehamilan Sesudah melahirkan
Saat persalinan
Operasi caesar
Antiretrovirus Persalinan aman Susu formula
antiretrovirus Antiretrovirus utk bayi
Efektivitas Penularan
Risiko Penularan
• Hubungan seksual tak aman 1/100-
1/1000
• Tusukan jarum /perlukaan 3/1000
• Percikan cairan tubuh pada mukosa
9/10.000
• Transfusi darah 900/1000
Prinsip Pengobatan •••••
Anti
retrovirus
Pengobatan
infeksi oportunistik
Pengobatan dasar
KETERBATASAN ARV
1. TIDAK MENYEMBUHKAN
2. OBAT DIMINUM SEUMUR HIDUPEFEKTIF
SEBAGIAN BESAR TETAPI TDK SEMUA ORG
3. DIBUTUHKAN KEPATUHAN SANGAT TINGGI
4. LAYANAN BERMUTU DAN TERJANGKAU
DIBUTUHKAN DAN PERKU KONSELING
5. EFEK SAMPING DPT MENGURANGI KUALITAS
HIDUP
6. INFEKSI OPPORTUNISTIK DPT TETAP TERJADI
7. BIAYA MASIH MAHAL
SITUASI KASUS HIV/AIDS
Manifestasi klinis
Tergantung pada organ/jaringan tubuh yang
terkena dan infeksi oportunistik atau kanker
spesifik
Riwayat pekerjaan
Riwayat traveling
Muskuloskeletal:
Muscle wasting
Neurologis:
ataxia, tremor, sakit kepala (toxoplasmosis), kurang
kordinasi (ADC), kehilangan sensori, apasia,
kehilangan konsentrasi (ADC), kehilangan memori
(ADC=AIDS Dementia Complex), apatis, depresi,
penurunan kesadaran, kejang (Toxoplasmosis),
paralysis, koma
Kondisi keuangan:
Kemampuan pasien melanjutkan
pekerjaannya
Pengeluaran dan pemasukan setiap bulan
Pengkajian masyarakat:
Keamanan memadai
Fasilitas kesehatan terdekat: rumah sakit,
klinik, puskesmas, apotek
Transportasi; menggunakan kendaraan sendiri
atau umum. Apakah memungkinkan bagi
pasien menggunakan kendaraan umum
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan ELISA menunjukan adanya antibodi
terhadap HIV HIV + atau HIV –
Interpretasi hasil:
- HIV +, berarti orang tersebut memiliki antibodi
terhadap HIV. Orang ini disebut seorang dengan HIV+.
Orang tersebut terinfeksi HIV.
- HIV -, berarti:
- Periode jendela/’window period’ (3-6 bulan setelah terinfeksi).
Seseorang yang mengalami pemanjangan proses infeksi yang
mengganggu sistem imun.
- Orang tersebut tidak terinfeksi HIV.
Jika hasil ELISA + harus dikonfirmasi
dengan pemeriksaan Western Blot.
Hasil pemeriksaan ELISA:
Positif palsu
Negatif palsu
ELISA sebaiknya dilakukan pada mereka:
Beresiko tinggi (IDU, WTS dan pelanggannya, PTS dan
pelanggannya, MSM)
Riwayat transfusi sebelum th 85
Tidak sembuh dari gejala batuk-batuk, demam, atau diare
Mengalami penurunan BB tanpa sebab yang jelas
Orang yang khawatir telah terpapar HIV.
Persyaratan tes HIV
Sukarela
Informed concern
Dilakukan konseling sebelum dan sesudah
tes.
Hasil tes dirahasiakan
Western Blot menunjukan adanya komponen protein tertentu
dari antibodi, spt. Gp120, gp41, dan p24
Viral Load
Hepatitis B, C
Herpes Simpleks
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d
immunodefisiensi,malnutrisi, pertahanan
primer tak efektif (kulit rusak,
traumatik)
2. Resiko terhadap kerusakan pertukaran
gas b/d melemahnya otot pernafasan,
penurunan energi, sekresi alveolar
3. Resiko defisit volume cairan b/d diarhe,
disphagia, muntah, minum kurang
4. Nutrisi kurang b/d intake peroral kurang, mual/
muntah, kurang kemampuan
menelan/mengunyah, gangguan intestinal
5. Kurang pengetahuan mengenai penyakit dan
kebutuhan pengobatan b/d kesalahan
interpestasi, keterbatasan kognitif
6. Perubahan proses pikir b/d hipoksemia, infeksi
SSP
7. Ansietas, ketakutan b/d ancaman kematian,
perubahan konsep diri, perubahan peran, status
sosioekonomi
PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Mencegah/memperkecil infeksi
2. Mempertahankan homeostasis
3. Mengusahakan kenyamanan
4. Memberikan penyesuaian psikososial
5. Memberikan informasi mengenai proses
penyakit/prognosis dan kebutuhan
perawatan
TUJUAN PEMULANGAN
1. Infeksi dapat dicegah
2. Komplikasi dapat dihindari/dikurangi
3. Rasa sakit/tidak nyaman dikurangi
4. Pasien dapat realistis dalam menghadapi
situasi
5. Diagnosis, prognosis dan pengobatan
dapat dipahami
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN AIDS
DX Tujuan/ Intervensi Rasional
#1 kriteria
Pasien akan 1. Tekankan tehnik mencuci 1. Mengurangi resiko
terbebas dari tangan yg benar oleh semua kontaminasi silang
infeksi pemberi perawatan 2. Mengurangi patogen
nosokomial 2. Berikan lingkungan yg bersih 3. Mengurangi infeksi
3. Batasi pengunjung nosokomial
4. Pantau tanda-tanda infeksi 4. Identifikasi awal infeksi
5. Bantu pasien & keluarga 5. Meningkatkan kerjasama
belajar tentang pencegahan mencegah infeksi silang
infeksi 6. Mencegah perpindahan
6. Perhatikan tehnik septik & anti kuman infeksi
septik dalam merawat pasien 7. Menilai perubahan &
7. Kaji sistem immunolgik; menentukan terapi
pantau studi laboratorium 8. Menghambat proses
8. Kolaborasi : beri antibiotik, anti infeksi
jamur,antimikroba
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN AIDS
DX Tujuan/ Intervensi Rasional
#2 kriteria
Mempertahank 1. Pantau tanda-tanda 1. Menunjukkan kesulitan
an oksigenasi perlemahan respiratori; pernapasan dan
yg mencukupi takipnea, sianosis, keletihan membutuhkan intervensi
2. Auskultasi bunyi nafas, segera
tandai daerah paru yg 2. Memperkirakan
mengalami penurunan perkembangan komplikasi
ventilasi infeksi
3. Atur posisi yg nyaman; 3. Meningkatkan fungsi
fowler pernafasan optimal
4. Berikan oksigen tambahan 4. Memperbaiki krisis
5. Lakukan fisioterapi dada pernapasan
6. Kolaborasi 5. Meningkatkan bersihan jalan
pemeriksaan;AGD, Ro napas
Thorax, Saturasi O2 6. Menunjukkan status
7. Kolaborasi bronkodolator, pernapasan
ekspektoran, atau depresan 7. Meningkatkan/pertahankan
batuk jalan nafas
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN AIDS
DX Tujuan/ Intervensi Rasional
#3 kriteria
Mempertahank 1. Kaji faktor resiko ;demam, 1. Identifikasi penyebab
an diare, disphagia 2. Indikator kehilangan,status
keseimbangan 2. Kaji BB, intake & output keseimbangan cairan
cairan dan 3. Kaji perubahan tanda-tanda 3. Indikator volume cairan
elektrolit vital; hipotensi, takikardia, sirkulasi
demam 4. Mempertahankan
4. Tingkatkan intake peroral keseimbangan cairan
5. Kolaborasi pemberian 5. Mendukung volume sirkulasi
cairan perparenteral/NGT jika intake oral tak adekuat
6. Pantau lab; Hb/Ht, 6. Mengevaluasi kebutuhan
elektrolit, BUN/Creat cairan,elektrolit & fungsi
7. Berikan medikasi sesuai ginjal
order; antipiretik, antidiare,
anti emetik
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN AIDS
DX Tujuan/ Intervensi Rasional
#4 kriteria
Mempertahank 1. Kaji kemampuan mengunyah, 1. Disfagia dapat menurunkan
an berat badan menelan keinginan untuk makan
& tidak ada 2. Auskultasi bising usus 2. Mempengaruhi pilihan
tanda 3. Timbang berat badan diet/cara makan
malnutrisi 3. Indikator kebutuhan nutrisi
4. Berikan perawatan mulut
5. Berikan makanan yang 4. Meningkatkan nafsu
disukai,Rencanakan diet makan
bersama pasien/orang 5. Meningkatkan masukan
terdekatnya nutrisi peroral
6. Kaji efek obat yg 6. Meningkatkan masukan
menimbulkan hilang nafsu makanan
makan & batasi makanan yg 7. Memberikan diit tepat
menimbulkan mual sesuai kebutuhan
7. Kolaborasi : ahli gizi