Anda di halaman 1dari 34

HIV &

AIDS
Apa itu HIV?
H
HIV
: Human manusia
I : Immunodeficiency penurunan kekebalan
V : Virus virus
HIV adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia, menyebabkan
orang
yang terinfeksi akan sangat rentan
pada infeksi oportunistik
Virus HIV baru tumbuh dari permukaan
sel darah putih yang terinfeksi
HIV pada permukaan sel darah putih
Media Penularan HIV
Me dia
AIR
MANI

AIR SUSU
IBU
Kegiatan yang dapat
menularkan HIV?
Hubungan seksual berganti-ganti pasangan
tanpa kondom
Penularan melalui cairan kelamin

Yaitu melalui hubungan seksual tanpa kondom, yang dilakukan


dengan:

Vaginal sex Oral sex Anal sex


Pemakaian jarum
suntik tidak steril
secara
bergantian
Transfusi Darah
Ibu hamil HIV+
kepada janinnya
Penularan dari ibu dengan HIV+
kepada anaknya

Penularan terjadi pada saat:


• Kehamilan
• Persalinan
• Menyusui

Kemungkinan infeksi
sekitar 25-30%
apabila tanpa ARV
Mekanisme Penularan

• Virus HIV masuk ke dalam tubuh melalui aliran


darah/cairan vagina/air mani/ASI
• Setelah masuk ke dalam tubuh, virus menyerang sel darah
putih (CD4+ T cell)
• Sel darah putih merupakan Pertahanan Utama dari Sistem
Kekebalan Tubuh.
• Dalam sel darah putih, virus memperbanyak diri dan
membunuh sel darah putih.
• Virus baru akan mencari sel darah putih lainnya untuk terus
memperbanyak diri
• Hasil: Jumlah sel darah putih berkurang, merusak sistem
kekebalan tubuh. Jumlah virus meningkat. (viral load)
HIV  AIDS
• Ketika jumlah sel darah putih (CD4+ T cells)
menurun hingga ke “level kritis”,
sistem kekebalan tubuh rusak dan tubuh
menjadi sangat rentan terhadap infeksi
oportunistik

• Tanpa perawatan ARV, orang dengan HIV+


akan sampai pada fase AIDS dan berisiko untuk
meninggal
Sel Darah Putih

Perkembangan Virus HIV

Jumlah Virus
Perkembangan Virus HIV:
(Dimulai dari Periode Jendela)

HIV inside the bodyAntibody HIV


Sel Darah Putih (Sebelum terinfeksi HIV)
HIV masuk ke dalam tubuh
Tubuh belum mengenali
virus HIV
HIV memperbanyak diri...
Dan terus memperbanyak diri…
Setelah 12 Minggu

Tubuh mengenali HIV dan membuat ANTIBODI


Infected Fase-fase HIV&AIDS:

Window
Period HIV + AIDS

3 - 6 MONTHS 5 - 10 YEARS 1 - 2 YEARS


Apa artinya?
• Pada tahap awal, orang yang terinfeksi akan terlihat
sehat dan aktif seperti orang normal
• Window Period/Masa Jendela
Adalah masa ketika HIV sudah di dalam tubuh tapi
sistem kekebalan tubuh belum membentuk antibodi,
tapi berisiko untuk menularkan kepada orang lain
• Infeksi Oportunistik
Infeksi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
semakin melemah
Perawatan HIV
• Hingga saat ini tidak ada obat untuk HIV

• ARV (Antiretroviral) adalah satu-satunya terapi obat untuk


mencegah perkembangan dan proses duplikasi virus HIV

• Orang dengan HIV+ (ODHIV) yang harus terapi ARV, harus


mengkonsumsinya seterusnya

• Terapi ARV menolong ODHIV untuk dapat tetap hidup


normal (masih bisa bekerja, sekolah dan produktif)
Tes HIV
• Ada dua tipe test, test Antibodi dan test
Antigent
• Test Antigen mencari virusnya (HIV)
• Test Antibodi mencari Antibodi dari HIV,
sehingga ada ‘periode jendela’
• Prinsip Confidential Counseling Consent
• Berdasarkan inisitatif, tes HIV dibagi atas VCT
(Voluntary Counseling and Testing) dan PITC
(Provider Initiated Counseling and Testing)
PENJELASAN TAMBAHAN
(Respon Pemerintah Indonesia
terhadap HIV saat ini)

• PMTS: Pencegahan HIV melalui Transmisi


Seksual
• Program Pengurangan Dampak Buruk
• PPIA: Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
• SUFA: Strategic Use of ARV
• LKB: Layanan Komprehensif Berkelanjutan
Populasi Kunci Infeksi HIV dan AIDS
• pengguna napza suntik;
• Wanita Pekerja Seks (WPS) langsung maupun
tidak langsung;
• c. pelanggan/ pasangan seks WPS;
• gay, waria, dan Laki pelanggan/ pasangan Seks
dengan sesama Laki (LSL); dan
• warga binaan lapas/rutan.
HIV dan Penjangkauan
• bertujuan untuk memperluas layanan kepada kelompok-kelompok yang
sulit dijangkau dan tersembunyi sehingga kemudian bisa terpapar dengan
layanan HIV
• terkait dengan layanan berkelanjutan mulai dari preventif-promotif,
pengobatan dan rehabilitasinya. Kejelasan data populasi kunci menjadi
dasar untuk pengembangan intervensi yang sesuai,
• semakin efektif apabila didukung oleh sistem informasi data yang baik
yang dapat mampu memperkirakan keberadaan populasi kunci yang sulit
dijangkau dan kebijakan sensitif yang tidak mendiskriminasikan atau
mengriminalkan kelompok populasi kunci seperti yang terjadi pada
kelompok WPS dan IDU belakangan.
• advokasi panjang untuk kelompok populasi kunci agar mendapatkan akses
layanan kesehatan yang baik, dapat lenyap dalam waktu singkat di tangan
pengambil kebijakan yang tidak paham persoalan dan lebih
mementingkan citra politik.
Stigma dan Diskriminasi

• https://www.youtube.com/watch?
v=c5u5pbfSVeo
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai