Anda di halaman 1dari 56

Neisseria gonorrhoea

Apakah gonorrhea merupakan


penyakit yang sering terjadi di
Indonesia?
• Sangat sering! Lebih dari 2 juta kasus per
tahun (data dari RS Mitra Keluarga)

Mengapa?
• Infeksi ini banyak menyerang orang usia muda,
belum menikah, dan pendidikan rendah.
Morfologi
Morfologi

Bakteria Neisseria gonorrhoeae (Centers for Disease Control and Prevention, 2005)
Morfologi
• Bakteri gram negatif
• Berkembang dengan membentuk diplokokus
• Bentuk seperti biji kopi
• Bergerak dengan twitching motility
• Butuh oksigen
• Berukuran sekitar 0,6-1,0 μm
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN

• Infeksi gonokokal non komplikasi/


Uncomplicated Gonococcal
Infections.
Infeksi gonokokal yang termasuk dalam
golongan ini adalah infeksi gonokokal
urogenital (serviks, uretra dan rektum),
faring dan gonokokal konjungtivitis.
(A) infeksi gonokokal serviks, (B) infeksi
gonokokal uretra, (C) infeksi gonokokal faring,
(D) infeksi gonokokal konjungtivis.
(Centers for Disease Control and Prevention, 2005)
• Infeksi gonokokal diseminasi/
Disseminated Gonococcal Infections.
Infeksi gonokokal diseminasi ditandai
dengan munculnya lesi pada kulit,
arthritis dan seringkali komplikasi
perihepatitis, endokarditis dan
meningitis.
(A) infeksi gonokokal lesi pada jari, (B) infeksi
gonokokal lesi pada kaki, (C) infeksi gonokokal arthritis
• Infeksi gonokokal pada neonates /
Gonococcal Infections Among Neonates.
Infeksi gonokokal dapat menjadi masalah serius
bagi ibu hamil yang terinfeksi dikarenakan dapat
mengakibatkan ophtalmia neonatorum/ infeksi
konjungtivitis pada bayi baru lahir sehingga terjadi
kebutaan pada bayi baru lahir. Infeksi gonokokal
pada neonatus terdiri dari ophtalmia neonatorum
dan gonococcal scalp abscesses.
(A)ophtalmia neonatorum,
(B)gonococcal scalp abscesses.
Bagaimana mekanisme penularan dari
penderita ke orang lain
• Untuk menginfeksi, bakteri membutuhkan
kontak langsung dengan mukosa tubuh seperti
lewat hubungan seks.
• Diturunkan dari ibu ke anaknya pada masa
kehamilan.
Gejala dan tanda (Wanita)
1. Keputihan vagina (bernanah dan berbau)
2. Pendarahan intermenstruasi
3. Dyspareunia (hubungan seksual yang
menyakitkan)
4. Nyeri ringan pada bagian bawah perut
5. Disuria (Nyeri saat buang air kecil)
Gejala dan tanda (Pria)
1. Uretritis
2. Epididimis akut
3. Infeksi dubur
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
mencegah penyakit Gonorea
• Lakukan sex yang aman.
• Jangan melakukan sex hingga pengobatan
antibiotik telah selesai dan pasangan sex juga
telah selesai melakukan treatment.
• Harus dilakukan follow-up test untuk
memastikan bahwa treatment telah
menghilangkan infeksi dengan sempurna.
• Semua partner sex harus dihubungi, di test,
dan disembuhkan jika terindikasi menderita
gonnorhea. Bahkan jika pasangan tidak
memiliki simptom, mereka tetap beresiko
menstransimikan infeksi.
• Lakukan juga tes screening untuk infeksi
penyakit menular lainnya.
Identifikasi bakteri pada manusia
1. Test NAAT (Nucleic acid amplification
tests) : Menggunakan urin/cairan
tubuh dari area sekitar infeksi
gonorrhea, prinsipnya serupa dengan
uji NAAT pada chlamydia.
2. Kultur Gonorrhea: Mencari bakteri
penyebab dari infeksi gonorrhea.
Human Papiloma Virus
Apakah HPV merupakan penyakit
yang sering terjadi di Indonesia?
• Sangat sering, Bahkan salah satu manifestasi
penyakit ini (Kanker Serviks) adalah penyebab
kematian karena kanker #2 di Indonesia (15-
44 tahun)
• 18,279 kematian tiap tahun
morfologi
• diameter 45-55 nm
• genom beruntai ganda
yang sirkuler diliputi oleh
kapsid (berperan pada
tempat infeksi pada sel)
yang tidak berpembungkus
menunjukkan bentuk
simetri ikosahedral.
• Berkembang biak pada inti
sel menyebabkan infeksi
laten dan kronis pada
pejamu alamiahnya
• mengandung DNA.
Mekanisme penyebaran penyakit
• Kontak kulit-ke-kulit adalah cara khas
penularan HPV.
• Hubungan vagina, anal, oral dan kontak
seksual lainnya adalah cara paling umum
untuk tertular infeksi.
• melewati cairan tubuh atau selaput lendir.
• Penularan dari Ibu ke janin
Penyakit yang ditimbulkan
Kondiloma Akuminata
• Papiloma laring merupakan tumor jinak
proliferatif yang sering dijumpai di saluran
nafas; dapat menyebabkan sumbatan jalan
nafas yang dapat meng-akibatkan kematian.
Kanker Serviks
Gejala dan tanda
• Sebagian besar virus HPV tidak menimbulkan
gejala dan tanda apapun dan bisa sembuh
melalui mekanisme imun alami dalam
beberapa bulan, namun ada sekitar 30 jenis
virus HPV yang dapat menyebabkan penyakit
Genital Warts bahkan kanker serviks
Gejala dan tanda (wanita)
• Kutil pada organ kelamin, anus/anus atau pada permukaan
vagina
• Pendarahan yang tidak normal
• Vagina menjadi gatal, panas atau sakit
Gejala dan tanda (pria)
• Kutil pada penis, anus atau skrotum
• Kutil pada uretra
Identifikasi virus
• Test Pap
• Papanikolaou test atau Pap smear adalah
metode screening ginekologi, untuk menemukan proses-proses
premalignant dan malignant di ectocervix, dan infeksi dalam
endocervix dan endometrium. Pap smear digunakan untuk
mendeteksi kanker rahim yang disebabkan oleh human
papillomavirus atau HPV.
• Dokter atau perawat memasukkan speculum ke vagina pasien untuk
mengambil sample dari cervix. Pap smear biasanya tidak dilakukan
selama menstruasi. Prosedur ini dapat menimbulkan sedikit rasa
sakit, namun hal ini bergantung kepada anatomi pasien, faktor
psikologi, dan lain-lain. Sample kemudian diuji di laboratorium dan
hasil diperoleh dalam waktu sekitar 3 minggu. Sedikit pendarahan,
kram, dan lain-lain dapat terjadi sesudahnya.
Hal yang dilakukan untuk mencegah
• Vaksin HPV
• Gunakan kondom
• Jangan berganti-ganti pasangan seks,
• Lakukan tes pap minimal setahun sekali
• Waspadai gejalanya. Segera hubungi dokter kalau terdapat
gejala-gejala yang tidak normal seperti pendarahan,
terutama setelah aktivitas seksual.
• Jangan merokok. Risiko wanita perokok 4-13 kali lebih besar
• Hindarkan kebiasaan pencucian vagina dengan
menggunakan obat-obatan antiseptik maupun deodoran
karena akan mengakibatkan iritasi di serviks yang
merangsang terjadinya kanker.
• Hindari penggunaan pakaian/handuk bersama
Pengobatan
• Jika virus, yang tidak terkait dengan kanker, menyebabkan
kutil, dapat menggunakan obat-obatan eksternal, seperti
asam salisilat, imiquimod, podofilox atau asam
trikllorasetat.
• Cryotherapy (penghilangan menggunakan nitrogen cair),
• Electrocautery (menggunakan arus listrik),
• Operasi pengangkatan(bedah) dan operasi Laser
Jika sudah menjadi Ca Serviks
• Stadium O atau disebut juga lesi prakanker
sangat mudah diobati dengan tindakan lokal.
• stadium 1, dibagi A dan B, pilihan pengobatan
dengan operasi.
• Stadium 2A masih dioperasi, tetapi stadium 2B
tidak lagi dioperasi, melainkan sebaiknya radiasi
dibantu kemoterapi.
• Stadium 3 dan 4 adalah stadium lanjut, dibagi
juga A dan B, biasanya radiasi dibantu
kemoterapi.
Virus hiv dan hubungannya dengan kesehatan
masyarakat
• HIV merupakan singkatan dari “Human Immunodeficiency Virus”.
• Bila seseorang positif terinfeksi virus HIV, maka orang tersebut berpotensi mengalami AIDS (Acquired
Immune Deficiency Syndrome) karena sejatinya virus HIV menyerang sistem imun manusia.
• Hubungan virus HIV dengan masalah kesehatan masyarakat :

Orang dewasa yang


Produktivitas
berada dalam usia Pengangguran
menurun
kerja terkena HIV

Obat yang
Penularan terhadap dibutuhkan mahal, Perubahan
orang lain sehingga jadi beban mobilitas sosial
keluarga
VIRUS HIV
Mekanisme penularan
Virus HIV dapat ditemukan dalam cairan
tubuh seperti darah, air mani, cairan
vagina dan air susu ibu. Penularan hanya
akan terjadi saat cairan penderita masuk
ke aliran darah orang lain.

Berpelukan Menangis Bersin, batuk Berciuman

seorang ibu
seks tanpa
menyusui transfusi darah
pengaman
anaknya
Mekanisme virus
Siklus hidup HIV

1. HIV di dalam aliran darah.

2 & 3. Virus mencantelkan diri dan memasuki sel CD4-T

4. Virus melepaskan RNA-nya ke dalam sel.

5. RNA tersebut menjadi bagian dari sel CD4-T

6. Sel CD4-T ini sudah terinfeksi HIV selama-lamanya

7. Virusnya mulai mengkopikan diri

8. Akhirnya sel-sel ini meledak. Ribuan virus baru dilepas ke

dalam aliran darah. Virus baru ini akan menginfeksikan sel

CD4-T.
tanda penyakit

• Tanda yang terjadi mirip dengan gejala flu, Ruam-


ruam Demam
bahkan beberapa penderita tidak merah
mengalami gejala apapun
Sakit
• Maka dari itu langkah paling tepat adalah kepala

orang yang memiliki resiko penyakit


melakukan pemeriksaan
Kelelahan
Gejala selanjutnya
• Setelah sistem kekebalan terus menerus diserang virus, gejala-gejala dari
penyakit ini akan berkembang seperti :
• Kelelahan yang terus menerus
• Pembengkakan Kelenjar
• Penurunan berat badan yang cepat
• Berkeringat di malam hari
• Hilangnya daya ingat
• Diare
• Ketika sistem kekebalan rusak parah, kanker, infeksi lain dan kerusakan otak
dapat terjadi. Ini disebut AIDS.
Memutus penularan

■ Selalu melakukan seks aman.


■ Selalu memakai kondom selama persetubuhan.
■ Jangan menginjeksi narkoba.
■ Batasi pasangan seks.
■ Saat melakukan suatu kegiatan yang menggunakan jarum, seperti tato dan
tindik cek bahwa peralatan telah disterilkan atau menggunakan alat yang baru.
■ Tidak memakai barang kebersihan pribadi seperti pisau cukur, sikat gigi dan
flos gigi secara bergantian.
■ Lakukan pemeriksaan IMS yang teratur.
pemeriksaan

• Cara mengetahui seseorang telah terinfeksi adalah melalui pemeriksaan darah.


Namun pemeriksaan tidak dapat dilakukan satu kali saja, karena saat virus baru
masuk ke tubuh pemeriksaan belum dapat mendeteksi adanya virus. Maka dari
itu harus dilakukan pemeriksaan lagi setelah tiga bulan.

• Hasil pemeriksaan akan diberikan oleh dokter secara langsung tanpa perantara,
disertai informasi langkah apa saja yang harus dilakukan selanjutnya. Kalau
seseorang mengidap HIV maka semua pasangan seksnya juga harus diperiksa.

• Virus HIV tidak dapat bertahan di luar tubuh, karena dalam jangka waktu
tertentu virus tersebut akan mati, namun belum diketahui pasti jangka
waktunya.
CHLAMYDIA
Chlamydia
• Chlamydia adalah infeksi bakteri yang ditularkan
secara seksual. Ini mempengaruhi pria dan wanita
dan tersebar selama kontak seksual.
• Chlamydia memiliki 3 spesies, yakni Chlamydia
trachomatis, Chlamydia psittaci, dan Chlamydia
pneumoniae.
• Chlamydia dapat menimbulkan Reiter’s syndrome
(pada pria), urethritis (pada pria), cervicitis (pada
wanita)
Chlamydia membentuk dua kelompok ekologi
utama:
• Hanya menginfeksi manusia
• Subkelompok A: trachoma, inklusi
konjungtivitis, dan limfogranuloma venereum
• Infeksi Zoonosis
• Subkelompok B: Infeksi saluran pernapasan
Bagian Chlamydia
Elementary Body (EB)
• 0,25 - 0,3 um diameter
• nukleoid padat-elektron
• Dirilis dari sel yang
terinfeksi yang pecah.
Manusia ke manusia
• & burung ke manusia.
Reticulate Body (RB)
• Bentuk intrasitoplasmik
0,5 - 1,0 um
• Replikasi dan
pertumbuhan. (Badan
inklusi) Foto: Gambar EB C. trachomatis

• tanpa pusat yang padat.


Proses Infeksi Chlamydia pada
Tubuh
• Chlamydia trachomatis adalah bakteri Gram-
negatif yang ada dalam dua bentuk: tubuh
dasar menular/Elementary Body (EB) dan
tubuh retikulat intraseluler/Reticulate Body
(RB), yang mampu mereplikasi dan
berkembang biak.
• Infeksi dimulai ketika EB menempel pada
membran sel lapisan dalam (epitel) saluran
urogenital (Gambar 1). EB memasuki sel dan
dua jam kemudian ditransformasikan
menjadi RB yang tumbuh dan membelah
selama beberapa jam berikutnya,
menghasilkan peningkatan jumlah yang
cepat. Pada titik ini RB berubah menjadi EB.
• Biasanya, 48-72 jam setelah infeksi, sel host
meledak untuk melepaskan EB infeksius.
Mekanisme
Respon Imun
terhadap Ct
pada Wanita
Penyakit klinis dari
Chlamydia trachomatis

• lymphogranuloma venereum
• nongonoccal urethritis (NGU)
• epididymitis
• salpingitis
• mucopurulent cervicitis
• pelvic inflammatory disease (PID)
• Reiter's syndrome
• neonatal chlamydia
Gejala Chlamydia
pada Pria
• Gejala biasanya muncul antara 7 dan 28
hari setelah infeksi, biasanya dengan rasa
terbakar ringan saat buang air kecil, lebih
sering perlu buang air kecil, dan keputihan
putih dari penis. Kadang-kadang, darah
dapat muncul dalam urin. Gejalanya paling
sering terjadi di pagi hari.
Gejala Chlamydia pada Wanita
• Pendarahan saat atau setelah berhubungan intim,
keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina, sensasi
terbakar atau gatal saat berkemih, nyeri perut bagian
bawah, menstruasi yang lebih berat dari biasanya,
serta pendarahan antara periode menstruasi.
• Chlamydia sebenarnya tidak hanya menginfeksi alat
kelamin. Sebab, chlamydia juga bisa menginfeksi mata
dan menyebabkan terjadinya konjungtivitis jika cairan
vaginal atau sperma yang terinfeksi terkena mata.
Gejala yang dirasakan biasanya berupa mata terasa
perih, bengkak, iritasi, hingga mengeluarkan cairan.
Cara Pencegahan Chlamydia
• Setia pada satu pasangan alias tidak berganti-
ganti pasangan seksual.
• Menggunakan kondom saat berhubungan intim.
• Tidak berbagi penggunaan alat bantu seks.
• Jangan terlalu sering membersihkan vagina.
Sebab, kebiasaan ini bisa mengurangi jumlah
bakteri baik dalam vagina. Jumlah bakteri baik
yang sedikit inilah yang bisa meningkatkan risiko
infeksi dalam vagina.
Referensi
• Liang-Chun Wang, Qian Yu, Vonetta Edwards, Brian Lin, Jessica Qiu, Jerrold R. Turner, Daniel C.
Stein, Wenxia Song. Neisseria gonorrhoeae infects the human endocervix by activating non-muscle
myosin II-mediated epithelial exfoliation. PLOS Pathogens, 2017; 13 (4): e1006269 DOI:
10.1371/journal.ppat.100626
• Edwards, Jennifer L.; Apicella, Michael A. (October 2004). "The Molecular Mechanisms Used by
Neisseria gonorrhoeae To Initiate Infection Differ between Men and Women"
• Ng, Lai-King; Martin, Irene E (2005). "The laboratory diagnosis of Neisseria gonorrhoeae". The
Canadian Journal of Infectious Diseases & Medical Microbiology. 16 (1): 15–25.
• Stohl, E. A.; Seifert, H. S. (2006). "Neisseria gonorrhoeae DNA Recombination and Repair Enzymes
Protect against Oxidative Damage Caused by Hydrogen Peroxide". Journal of Bacteriology.
• Emedicine.medscape.com. (2018). Chlamydia (Chlamydial Genitourinary Infections): Background,
Pathophysiology, Etiology. [online] Available at: https://emedicine.medscape.com/article/214823-
overview#a2 [Accessed 12 May 2019].
• Smith, L. (2017). Chlamydia: Symptoms, treatment, and causes. [online] Medical News Today.
Available at: https://www.medicalnewstoday.com/articles/8181.php [Accessed 12 May 2019].

Anda mungkin juga menyukai